Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH INSTRUMEN LANJUT

TENTANG MIKROSKOP TRINOKULER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Instrumen Lanjut

Oleh :
Kelompok 10

D III PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


POLTEKES KEMENKES SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul " Mikroskop Trinokuler ". Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Widodo , selaku dosen pengampu, yang memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Instrumen Dasar.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Semarang, 06 Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan.......................................................................................................(i)
B. Latar Belakang....................................................................................................(ii)
C. Rumusan Masalah..............................................................................................(iii)
D. Tujuan.................................................................................................................(iv)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan hematologi merupakan sekelompok pemeriksaan laboratorium yang terdiri

atas beberapa macam pemeriksaan. Pemeriksaan darah rutin meliputi hemoglobin, jumlah

lekosit, hitung jenis lekosit dan Laju Endap Darah (LED). Pemeriksaan darah khusus

meliputi gambaran darah tepi, jumlah eritrosit, hematokrit, indeks eritrosit, jumlah retikulosit

dan jumlah trombosit (Budiwiyono Imam,1996). Sampel pemeriksaan hematologi hampir

seluruhnya menggunakan darah dengan penanganan yang baik. Pengambilan darah penderita

(sampling) merupakan awal pemeriksaan yang harus dikerjakan dengan benar karena sangat

menentukan hasil pemeriksaan (Purwanto AP,2001).

Lokasi pengambilan darah kapiler orang dewasa dipakai ujung jari atau cuping telinga.

Lokasi pengambilan darah vena orang dewasa semua vena superfisial dapat dipakai, namun

yang sering digunakan ialah vena mediana cibiti karena mempunyai fiksasi yang lebih

sehingga memudahkan saat sampling (Gandasoebrata, 2013).

Pemakaian ikatan pembendung pada pengambilan darah vena yang terlalu lama atau kuat

dapat mengakibatkan hemokonsentrasi. Hemolisis terjadi jika spuit dan jarum yang

digunakan basah atau jarum spuit tidak dilepaskan terlebih dahulu ketika memasukkan darah

ke dalam botol sampel. Sampling darah kapiler lebih mudah dibanding dengan sampling

darah yang lain, namun tempat penusukan harus baik, aliran darah lancar dan tidak ada

peradangan. Ujung jari yang ditekan-tekan menyebabkan tercampurnya darah kapiler dengan

cairan jaringan (Purwanto AP , 2001).


Pemeriksaan hematologi di laboratorium RSU Brebes biasanya menggunakan sampel

darah vena, karena sampel darah yang dibutuhkan cukup banyak sehubungan dengan

permintaan pemeriksaan laboratorium. Apabila dibutuhkan pemeriksaan hitung jenis dan

jumlah lekosit saja maka dilakukan pengambilan darah kapiler. Hal lain yang terjadi, karena

sulitnya melakukan pengambilan darah vena sehubungan dengan kondisi pasien.

Pemeriksaan darah kapiler perlu memperhatikan tingkat kedalaman tusukan agar volume

darah keluar secara bebas tanpa harus memijit-mijit jari. Pijatan pada jari mempengaruhi

cairan jaringan keluar bersama darah berakibat konsentrasi darah menjadi lebih encer

sehingga komponen darah berubah yang kemungkinan besar didapat hasil tidak valid.

Latar belakang inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian

mengenai perbedaan jumlah lekosit, eritrosit dan trombosit pada sampel darah kapiler dengan

ukuran kedalaman tusukan yang sama dan darah vena.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah perbedaan jumlah lekosit, eritrosit dan trombosit pada sampel darah vena

dengan darah kapiler dengan ukuran kedalaman tusukan yang sama.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan jumlah lekosit, eritrosit dan trombosit pada sampel darah kapiler

dengan ukuran kedalaman tusukan yang sama dan darah vena.


1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menghitung jumlah lekosit, eritrosit dan trombosit sampel darah kapiler dengan

ukuran kedalaman tusukan yang sama.

2. Menghitung jumlah lekosit, eritrosit dan trombosit sampel darah vena.

3. Mengetahui perbedaan jumlah lekosit, eritrosit dan trombosit sampel darah kapiler

ukuran kedalaman tusukan yang sama dengan sampel darah vena.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Meningkatkan ketrampilan dalam melakukan sampling darah vena dan darah kapiler.

2. Meningkatkan ketelitian dalam melakukan pemeriksaan jumlah lekosit, eritrosit dan

trombosit baik dengan sampel darah vena maupun darah kapiler.

Anda mungkin juga menyukai