Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiratTuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya maka tugas ini dapat diselesaikan.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung
selama penyusunan tugas ini hingga selesai. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak.Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna, baik dari segimateri
meupun penyajiannya.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangatdiharapkan dalam penyempurnaan
tugas ni.
Terakhir penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat memberikan hal
yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga

Medan,23 Maret 2018

(penulis)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1

BAB 2 ISI ....................................................................................................... 2


2.1 Pengertian Korupsi........................................................................................................ 2

2.2contoh Masalah Korupsi Di Bidang Kesehatan ............................................................. 2

2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Korupsi ........................................................................... 3

2.4 Tipe Korupsi ................................................................................................................. 3

2.5 Jenis Korupsi................................................................................................................. 3

2.6 Ciri-Ciri Korupsi ........................................................................................................... 3

BAB 3 PENUTUP.......................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 4

3.2 Saran ............................................................................................................................. 4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita sering mendengar kata “KORUPSI”, korupsi ada disekeliling kita, mungkin
terkadang kita tidak menyadari itu. Korupsi biasa terjadi di rumah, sekolah, masyarakat,
maupun instansi tinggi dalam pemerintahan dan juga di dunia kesehatan. Mereka yang
melakukan korupsi ini, terkadang menganggap remeh hal yang dilakukannya itu. Hal ini
sangat mengkhawatirkan sebab, bagaimanapun apabila organisasi dibangun oleh korupsi,
maka organisasi tersebut akan rusak.

Dari kenyataan diatas dapat ditarik 2 kemungkinan dilakukannya korupsi: 1. Metode


yang dilakukan pendidik belum sesuai dengan kenyataan, sehingga pelajaran tidak dapat
dicerna secara optimal oleh anak didik 2. Kita sering menggangap remeh bahkan malas untuk
mempelajari hal ini, karena kurangnya motivasi pada diri sendiri, sehingga sering kali
berasumsi “untuk apa mempelajari” padahal itu sangat penting untuk diketahui agar tahu hak
dan kewajiban pada negara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah itu korupsi ?


2. Apakah contoh permasalahan korupsi di bidang kesehatan ?
3. Bagaimana hasil analisa permasalahan korupsi di bidang kesehatan tersebut ?
4. Apakah tindak pidana untuk korupsi kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti anti korupsi
2. Mengetahui contoh permaslahan korupsi di bidang kesehatan
3. Mengetahui hasil analisa permasalahan korupsi di bidang kesehatan
4. Untuk mengetahui tindak pidana untuk kesehatan

1
BAB II

ISI

2.1 Pengertian korupsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat, korupsi didefinisikan lebih
spesifik lagi yaitu penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan,
organisasi, yayasan, dsb.) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Istilah korupsi yang
telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia, adalah “kejahatan, kebusukan,
dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan dan ketidakjujuran” (S. Wojowasito-WJS
Poerwadarminta: 1978). Pengertian lainnya, “perbuatan yang buruk seperti penggelapan
uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya” (WJS Poerwadarminta: 1976).

Jadi Korupsi adalah tindakan menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang
bersifat busuk, jahat, dan merusakkan karena merugikan negara dan masyarakat luas.
Pelaku korupsi dianggap telah melakukan penyelewengan dalam hal keuangan atau
kekuasaan, pengkhianatan amanat terkait pada tanggung jawab dan wewenang yang
diberikan kepadanya, serta pelanggaran hukum.

2.2 Contoh Masalah Korupsi Di Bidang Kesehatan

Kasus pada tingkat lokal terjadi di Nias Selatan (Nisel) yang melibatkan Mantan
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan setempat, Rahmat Al Yakin Dachi. Pengadaan obat-obatan
generik pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Nisel tahun 2007 dengan nilai kontrak Rp 3,7 miliar
seharusnya melalui proses lelang, namun terdakwa bersama Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Ketua Panitia Lelang menetapkan PT Septa Sarianda sebagai rekanan melalui
Penunjukan Langsung (PL), seolah-olah sebagai pemenang lelang. Pihak panitia lelang tidak
menetapkan daftar harga sesuai SK Menkes No.521/Menkes/SK/IV/2007 tentang Harga Obat
Generik sehingga dalam pengadaan 203 jenis obat generik tersebut, PT Septa Sarianda
melakukannya di atas harga resmi sebagaimana ditetapkan dalam SK Menkes tersebut.

Pihak Pemkab Nisel membayar pengadaan obat-obatan generik tersebut kepada P


Damanik sebesar Rp 3,2 miliar. Namun hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Sumut ditemukan kerugian negara (Pemkab Nisel) sebesar 2,07
miliar.
Dalam perkara ini, penyidik menyita uang sebesar Rp 1,7 miliar yang tersimpan di
rekening Pemkab Nisel untuk negara. Terdakwa divonis satu tahun enam bulan (18 bulan)
penjara karena melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 20
tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Terdakwa

2
juga divonis untuk membayar denda senilai Rp 50 juta subsider satu bulan kurungan
(Analisa, 28/10/2011).

2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Korupsi

berdasarkan permasalahan korupsi tersebut dapat disimpulkan bahwa penyebab korupsi ini
adalah:

1. Greeds (keserakahan): berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang secara


potensial ada di dalam diri setiap orang.
2. Opportunities (kesempatan): berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi atau
masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk
melakukan kecurangan.
3. Moral yang kurang kuat
4. Gaya hidup yang konsumtif
5. Malas atau tidak mau bekerja
6. Ajaran agama yang kurang diterapkan

2.4 Tipe Korupsi

Korupsi transaksi, yaitu korupsi yang terjadi atas kesepakatan diantara seorang donor
dengan resipien untuk keuntungan kedua belah pihak.

2.5 Jenis Korupsi

Mercenery corruption, yakni jenis tindak pidana korupsi yang dimaksud untuk
memperoleh keuntungan pribadi melalui penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.

2.5 Ciri – ciri Korupsi

Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan. Seseorang yang diberikan amanah seperti


seorang pemimpin yang menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi,
golongan, atau kelompoknya.

3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Korupsi adalah tindakan menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang bersifat
busuk, jahat, dan merusakkan karena merugikan negara dan masyarakat luas. Pelaku korupsi
dianggap telah melakukan penyelewengan dalam hal keuangan atau kekuasaan,
pengkhianatan amanat terkait pada tanggung jawab dan wewenang yang diberikan
kepadanya, serta pelanggaran hukum.

Dan salah satu penyebab dari korupsi ini adalah sifat manusia yang kurang puas atau
rakus, mempunyai sifat yang konsumtif dan adanya kesempatan untuk melakukan korupsi
tersebut.

4.2 Saran

Korupsi ini bersifat jahat karena merugikan orang banyakdan negara. Orang yang
melakukan korupsi ini akan diberi hukuman penjara dan denda. Seharusnya kita dapat
menahan diri untuk tidak melakukan hal ini, seperti dengan menguatkan iman atau
mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, agar negara kita ini dapat terhindar dari
semua permasalahan korupsi agar terciptanya negara yang aman dan makmur.

Anda mungkin juga menyukai