A. HIPERGLIKEMIA
normal 80 – 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml
darah.
B. HIPOGLIKEMIA
C. PENYAKIT GRAVES
D. KRISIS HIPERTIROID
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-taanda vital :
3) RR : Meningkat
b. Kulit
1) Pucat
2) Hiperpigmentasi
c. Neurologis
1) Kebingungan
d. Gastrointestinal
1) Mual
2) Muntah
3) Nyeri abdomen
2. Diagnosis Keperawatan :
1) Kriteria hasil
e) IJ 2,5-4 L/Menit/m²
h) FJ 60-100 kali/menit
2) Pemantauan pasien
a) Periksa CVP, tekanan AP (jika dapat dilakukan), dan TD setiap jam atau
terhadap terapi. Pantau IJ dan MAP. MAP ≤60 mmHg berpengaruh buruk
b) Pantau status volume cairan. Ukur haluaran urine setiap jam, tentukan
3) Pengkajian pasien
a) Kaji status hidrasi : rasa haus, turgor kulit pada paha bagian dalam atau
b) Kaji indikator perfusi jaringan : catat tingkat kesadaran, warna dan suhu
4) Pengkajian diagnostik
5) Penatalaksanaan Pasien.
cairan.
e) Jika pasien mampu meminum cairan oral, dorong pemberian cairan yang
imun.
1) Kriteria hasil
2) Pemantauan pasien
3) Pengkajian pasien
a) Kaji tingkat kesadaran karena ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
4) Pengkajian diagnostik
kadar natrium <125 mEq/L dan menjadi lebih parah pada kadar <115
mEq/L.
5) Penatalaksanaan pasien
yang ekstrem; lakukan skrining pada orang yang menjenguk pasien agar
pasien.
b) Jelaskan semua prosedur dan tindakan rutin di ruang ICU sehingga pasien
stabil.
e) Tingkatkan aktivitas secara bertahap tetap NPO sampai mual dan muntah
mencegah infeksi.
KAD merupakan komplikasi akut diabetes melitus tipe 1 yang ditandai dengan
ketidakseimbangan elektrolit yang lain, serta asidosi metabolik. Akibat defisensi insulin
absolut atau relatif, terjadi penurunan uptake glukosa oleh sel otot, peningkatan prduksi
glukosa oleh hepar, dan terjadi peningkatan metabolisme asam lemak bebas menjadi
keton. Walaupu hiperglikemia, sel tidak mampu menggunakan glukosa sebagai sumber
energi sehingga memerlukan konfersi asam lemak dan protein menjadi badan keton
untuk energi.