Anda di halaman 1dari 3

“KEGAWATDARURATAN PERDARAHAN POST PARTUM ”

Kegawatdaruratan obstetrik adalah suatu keadaan klinik yang apabila tidak

segera ditangani akan berakibat kesakitan yang berat bahkan kematian ibu dan

janinnya. Salah satu kegawatdaruratan yang menyebabkan kematian pada ibu,

janin dan bayi adalah perdarahan post partum (Wantania, 2015). Pada persalinan

pervaginam perdarahan dapat terjadi sebelum, selama ataupun sesudah persalinan.

Perdarahan bersama-sama infeksi dan gestosis merupakan tiga besar penyebab

utama langsung dari kematian maternal. Perdarahan postpartum adalah perdarahan

lebih dari 500cc yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1.000

ml setelah persalinan abdominal (Hikmah, 2015).

Berdasarkan data WHO (World Health Organization), 25% dari 100.000

kematian maternal di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh perdarahan

postpartum dan Indonesia menempati urutan ketiga tertinggi di Asia setelah Timor

Leste dan Bangladesh. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan

bahwa secara nasional Angka Kematian Ibu pada tahun 2012 di Indonesia adalah

359/100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding

hasil SDKI 2007 yang mencapai 228/ 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,

2013).

Faktor -faktor yang mempengaruhi kejadian perdarahan postpartum adalah

partus lama, paritas, peregangan uterus yang berlebihan, oksitosin drip, anemia,

dan persalinan dengan tindakan (Satriyandari and Hariyati, 2017).


Hikmah, N. D. P. Y. (2015) ‘Gambaran Hemoragic Post Partum pada Ibu Bersalin

dengan Kejadian Anemia di Ruang Ponek RSUD Kabupaten Jombang’, Jurnal

Edu Health, 5(2), pp. 142–147. doi: 2087-3271.

Satriyandari, Y. and Hariyati, N. R. (2017) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kejadian Perdarahan Post Partum’, Journal of Health Studies, 1(1), pp. 49–64.

Wantania, J. (2015) KEDARURATAN OBSTETRIK. Universitas Sam Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai