A. Latar Belakang
Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,
emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni
yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-
kreasi baru, mengikut i nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.
Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni
tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia dan
seluruh kekayaan yang ada di dalamnya dengan seni dan penuh dengan
keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada dalam dunia
ini, air bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau,
langit bewarna biru. Semua diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada
ciptaanNya yang paling megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia.
Seni lukis merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang sesuai
dengan kemajuan zaman, namun bila dibandingkan dengan bidang seni lain, seni
lukis masih tertinggal. Seperti misalnya seni musik, dengan banyaknya kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan memacu pertumbuhan bidang ini semakin
berkembang dengan cepat. Faktor yang paling berpengaruh dalam hal ini tidak
lepas dari jumlah peminat seni musik ini sangat banyak dan tidak terbatas untuk
masalah umur, baik pelaku seninya maupaun penikmat seni tersebut.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat diangkat pada “Perencanaan Galeri Seni dengan
Pendekatan Regionalisme Arsitektur di Kendari” adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip karakteristik kekhasan
budaya Kota Kendari kedalam bangunan galeri dengan menggunakan konsep
regionalisme dalam arsitektur sehingga dapat menarik wisatawan domestik
maupun mancanegara dan mampu mengembangkan potensi seniman Kota
Kendari ?
2. Bagaimana mengintegrasikan beberapa fungsi dari fasilitas dari sebuah Galeri
Seni dengan Konsep regionalisme arsitektur di kendari ke dalam sebuah
bangunan, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan ruang dari sebuah
galeri seni dan arsitektur, sesuai dengan persyaratan ruang dari objek yang
dipamerkan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tulisan ini yaitu:
1. Untuk mewujudkan desain rancangan yang mengaplikasikan prinsip-prinsip
karakteristik kekhasan budaya Kota Kendari kedalam bangunan galeri dengan
menggunakan konsep regionalisme dalam arsitektur sehingga dapat menarik
wisatawan domestik maupun mancanegara dan mampu mengembangkan potensi
seniman Kota Kendari
2. Untu mengintegrasikan beberapa fungsi dari fasilitas dari sebuah Galeri Seni
dengan Konsep regionalisme arsitektur di kendari ke dalam sebuah bangunan,
sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan ruang dari sebuah galeri seni dan
arsitektur, sesuai dengan persyaratan ruang dari objek yang dipamerkan.
D. Studi Pustaka
gagasannya sudah direncanakan sejak lama, diawali dengan pendirian Wisma Seni
Februari 1987) sebagai sarana kegiatan seni rupa. Akhirnya setelah diperjuangkan
secara intensif sejak tahun 1995, baru terealisasi pada tanggal 8 mei 1998 di
tanggal 8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Yuwono
2. Penghimpunan Koleksi
Indonesia, dan sudah bertahun-tahun yang lalu, sejak dibentuknya Kantor Dinas
i Yogyakarta, telah dilakukan penghimpunan koleksi karya seni rupa dari banyak
pelukis dan pematung. Kantor Dinas Bagian Kesenian itu kemudian dipindahkan
Selain itu terdapat juga beberapa hasil karya seniman-seniman kelas dunia
yang dapat dikategorikan sebagai perintis seni rupa modern seperti Vassily
Kandinsky, Hans Hartung, Zou Wu Ki, Victor Vasarely dan Sonia Delaunay.
Koleksi seni rupa berkelas dunia itu merupakan sumbangan seniman dunia yang
Indonesia saat ini juga memiliki koleksi seni rupa karya seniman dari negara-
negara Gerakan Non-Blok seperti dari Sudan, Zambia, India, Vietnam dan
Kuwait. Hingga saat ini koleksi seni rupa Galeri Nasional Indonesia Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata berjumlah sekitar 1700 koleksi yang terdiri dari
Visi
dinamis, kreatif, demokratis dan inovatif seperti fasilitas untuk menciptakan suatu
Misi
program komitmen.
yang kreatif.
dan aktivitas.
b) Mengembangkan konsep dan potensi publik seni dalam memperpanjang
4. Pengelola
KEPALA GALERI
Abadi
Pustanto
5. Fasilitas
mengkoleksi karya seni rupa, pameran dan seminar maupun pelatihan seni rupa
Indonesia.com).
Ruang Pameran
1. Gedung A
2. Gedung B
3. Gedung C
4. Gedung D
Ruang Seminar
untuk mendukung kegiatan seminar, diskusi pembahasan karya seni rupa. Ruang
seminar ini dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC), agar suasana seminar atau
udara, ber- AC, dan dialiri air distilasi. Laboratarium ini juga dilengkapi tabung-
tabung gelas yang berfungsi sebagai wadah atau alat ukur/ analisa, alat-alat ukur
elektronik dan komputer pendukung untuk analisa dan simulasi pekerjaan teknis
mekanis. Alat mikrokopis, alat kontrol klimotologi, ruang fumigasi serta alat
ini. Para tenaga terlatih kami siap melayani anda secara profesional (www.galeri
nasional Indonesia.com).
Gambar 2.19. Ruang Restorasi
Sumber: www.galeri nasional Indonesia.com (2008)
peyimpanan karya seni rupa karena ruang penyimpanan tersebut sudah dilengkapi
dengan fasilitas mesin penyejuk ruangan, alat pengatur suhu udara, lemari kayu,
panel geser, panel kawat dan panel kayu, serta dilengkapi juga dengan alarm
Perpustakaan Kebudayaan
serta koleksi lainnya seperti, uletin, elebaran maupun kliping yang berhubungan
Wisma Seni
Wisma Seni adalah sebuah gedung berlantai 4 yang disediakan oleh Galeri
Nasional sebagai fasilitas menginap bagi para seniman dari luar kota/daerah,
dimana para seniman/perupa yang berpameran di Galeri Nasional tak perlu sulit
Galnas Cafe
sebuah taman kecil dibuat untuk menambah suasana santai dengan mendengar
Indonesia.com).
Sebuah Art Shop yang berdiri di samping Galnas Cafe, menambah kelengkapan
sarana Galeri Nasional bagi pengunjung Galeri untuk dapat membeli oleh-oleh
di Art Shop ini cukup beragam, mampu membawa menyimpan kenangan Anda
6. Koleksi
Galeri Nasional Indonesia selain mengkoleksi karya seni rupa yang merukapan ekspresi
budaya modern, seperti lukisan, sketsa, grafis, patung, dan fotografi, juga mengkoleksi
karya seni kriya (kerajinan) dan seni etnik yang memiliki estetika tertentu, seperti
keramik, batik dan wayang. Saat ini Galeri Nasional Indonesia memiliki sekitar 1700
koleksi karya seniman Indonesia dan manca Negara, antara lain: Raden Saleh, Hendra
Gunawan, Affandi, S. Sudjojono, Basuki Abdullah, Barli Sasmitawinata, Trubus, Popo
Iskandar, Sudjana Kerton, Dede Eri Supria, Iva Sagito, Lucia Martini, Iriantine
Karnaya, Hendrawan Riyanto, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Ida Bagus Made, I Ketut
Soki, Wassily Kandinsky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria),
Sonia Delauney (Ukraina), Piere Soulages (Perancis), Zao Wou Ki (China). Selain itu
terdapat karya-karya dari Negara-negara Gerakan Non-Blok, seperti dari Sudan, India,
Peru, Cuba, Vietnam, Myanmar, dan lain-lain (www.galeri nasional Indonesia.com).
1. Pengertian Galeri
Pengertian dari kata Galeri berdasarkan KBBI “ga·le·ri /n ruangan atau gedung
tempat memamerkan benda atau karya seni dsb.” Sedangkan menurut Oxford
Dictionary “a room or building for the display or sale of works of art.” Menurut
ektimologinya kata gallery atau galeri , berasal dari bahasa latin: Galleria dapat
diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering
diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk
memamerkan karya seni.
2. Pengertian Seni
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, se·ni n 1 keahlian membuat karya yg
bermutu (dilihat dr segi kehalusannya, keindahannya, dsb); 2 karya yang diciptakan
dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran. Menurut Ki Hajar
Dewantar, seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan persasaan
indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat
mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
3. Pendekatan
bersifat universal.3
Regionalisme kritis cenderung menjadi gerakan-gerakan lokal yang tumbuh secara
sporadis,
mengikuti perkembangan arsitektur yang ada dengan berpegang pada kontekstualitas.
Hal tersebut tampak pada bentuk-bentuk bangunan yang cenderung kecil, terletak di
tengah- tengah “hutan” bangunan modern.
F. Tinjauan Lokasi & Tapak
1. Tinjauan Lokasi Perancangan
Fungsi bangunan “Galeri Seni” ini adalah sebagai bangunan komersial pelayanan jasa
seni yang dirangkaikan dengan fungsi bangunan sebagai bangunan pariwisata. Dengan
pertimbangan utama view bangunan yang artistik menjadikannya daya tarik sebagai lokasi
pariwisata dan selalu memberikan inspirasi kepada para seniman dan desainer.
Untuk menemuntukan lokasi site bangunan, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Aturan Pemerintah mengenai pembagian Zonasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Kendari, yaitu merupakan zonasi dengan peruntukkan untuk perdangan dan jasa, serta
pariwisata.
b. View dari luar ke dalam bangunan dapat mengundang selera untuk berkunjung bagi
masyarakat Kendari untuk menikati karya-karya para seniman dan desainer yang ada.
c. Luasan site yang dapat memenuhi kebutuhan luasan ruangan. Dimana pada ide
rancangan luasan site selain digunakan sebagai tempat didirikannya bangunan, akan
adanya lansekap yang rekreatif dan gratis bagi pengunjung.
d. Pertimbangan pelayanan utilitas kota yang ada pada lingkungan tersebut sudah
tersedia berupa saluran pembuangan air kotor, jaringan air bersih, jaringan listrik,
jaringan telepon, dan lain-lain.
Atas dasar pertimbangan di atas, secara prinsipil lokasi yang dapat dijadikan sebagai site
Perencanaan Studio Desain Komunikasi Visual dengan Pendekatan Gaya Arsitektur
Futuristik di Kendari adalah terletak di Kawasan Perdagangan dan Jasa serta pariwisata,
tepatnya di Kecamatan Kadia.
Kecamatan Kadia memiliki fungsi yang dapat mendukung penuh bengunan sebagai
sarana Perdagangan Barang dan Jasa serta Pariwisata. Selain itu lokasi ini juga memiliki
kepadatan penduduk yang rendah dan masih memiliki lahan kosong yang potensial untuk
didirikan bangunan.
Lokasi site berada pada jalan Brigjen ZA.Sugianto, dengan luasan ±82.428,87 𝑘𝑚2 . Di
sebelah Utara berbatasan langsung dengan jalan Brigjen ZA. Sugianto, di sebelah Timur dan
Selatan masih merupakan Tanah Milik Pemerintah, dan di sebelah Barat site ini berbatasan
dengan salah satu Perumahan Elit di Kota Kendari.
Lokasi ini dipilih karena memiliki kelebihan luas lahan yang sangat luas, dan juga
dapat memberikan view yang bagus apabila berhasil ditata dengan baik karena dapat dilihat
juga apabila pengamat melewati jalan Buburanda. Secara aksesbilitas lokasi ini sangat
gampang dijangkau bagi yang memiliki kendaraan pribadi karena dekat dengan jalan By Pass,
akan tetapi tidak dilalui oleh jalur angkutan kota.
http://etheses.uin-malang.ac.id/1409/6/04560006_Bab_2.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/National_Gallery_of_Indonesia
https://e-journal.uajy.ac.id/2960/6/5TA11653.pdf
https://eprints.uns.ac.id/3853/