Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METABOLISME KARBOHIRAT
‘‘makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi oleh Dosen Ibu
Tiana Fitrilia, S.Pd, M.Si’’

Disusun oleh:

Arti Hastuti

Ida Rosita

Iis Indah Sari

Ike

Lieviena

Sri Nuraeni
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan anugerah serta rahmat dan
karunia-Nya sehingga proses pembuatan makalah ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

Makalah ini ditulis berkaitan dengan tugas mata kuliah Ilmu Gizi. Makalah ini
merupakan hasil kerja sama kelompok. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini terutama dosen mata kuliah ilmu
Gizi yaitu Tiana Fitrilia, S.Pd, M.Si. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu penulis berharap saran dan
krtikan yang konstruktif dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhirnya
penulis mengharapkan semoga makalah Ilmu Gizi mengenai “METABOLISME
KARBOHIDRAT” ini dapat bermanfaat dan juga memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Bogor, Oktober 2016

Penulis
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam kehidupan sehari-hari manusia sangat membutuhkan asupan zat gizi. Terdapat
dua komponen zat gizi yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Adapun zat gizi makro yang
dibutuhkan oleh tubuh yaitu karbohidrat, protein,dan lemak. Sedangkan zat gizi mikro yaitu
mineral dan vitamin. Dalam melakukan aktivitas manusia membutuhkan energi yang dapat kita
peroleh dari karbohidrat.

Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti atom karbon dan hidrat yang berarti air.
Definisi karbohidrat secara sederhana adalah polimer gula. Karbohidrat merupakan sumber
energi utama bagi tubuh. Berdasarkan faktor atwater, Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi
akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Karbohidrat mengalami proses oksidasi dan hasilnya
akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi yaitu menjalankan aktivitas
sehari-hari, bernafas, kontraksi jantung maupun otot, dll. Karbohidrat yang paling sederhana
adalah monosakarida contohnya yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Selain itu jenis lain dari
karbohidrat yaitu disakarida contohnya sukrosa dan laktosa serta polisakarida yaitu contohnya
pati dan fiber. Jenis monosakarida dan disakarida dapat diteui pada madu, gula, dan susu.
Sedangkan polisakarida dapat ditemui pada nasi, kentang, singkong, dll.

Metabolisme merupakan proses menghasilkan energi melalui pemecahan zat-zat gizi di


dalam tubuh (Almatsier, 2001). Semua proses fisik dan kimia yang terjadi di dalam tubuh
termasuk proses metabolisme. Proses metabolisme dalam tubuh sangat penting karena
berpengaruh pada kesehatan. Salah satu metabolisme yang terjadi yaitu metabolisme karbohidrat
yang merupakan jalan untuk memenuhi kebutuhan energi. Pokok bahasan dalam makalah ini
berkaitan erat dengan kerja tubuh kita sehari-hari yaitu proses metabolisme karbohidrat.
Karbohidrat dalam tubuh dicerna dan kemudian dimetabolime untuk menghasilkan energi.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud karbohidrat?


2. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat?
3. Bagaimana Proses metabolisme karbohidrat?
4. Berapakah energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Untuk mengetahui pengertian metabolisme karbohi.drat
3. Untuk mengetahui proses metabolisme karbohidrat.
4. Untuk mengetahui energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Karbohidrat

karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan
pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Karbohidrat sebagian
besar diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Selain itu juga dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak (Hutahalung, 2004). Karbohidrat pada tumbuhan dibentuk melalui proses fotosintesis
bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O yaitu pada tumbuhan yang mengandung klorofil (zat hijau daun)
dengan bantuan sinar matahari (Hutagalung, 2004).

Klasifikasi

Penggolongan karbohidrat yang paling sering dipakai dalam ilmu gizi


adalah berdasarkan jumlah molekulnya yaitu:

1. Monosakarida

Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi
dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara
umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu
Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan
galaktosa.

 Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak
dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung
dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum,
sukrosa, maltosa dan laktosa. Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar
Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan
tubuh.

 Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang
paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari
gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

 Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam
tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.

2. Disakarida

Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain. Disakarida
dapat dipecah menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Jenis-jenis
disakarida diantaranya:

 Sukrosa

Dinamakan juga gula tebu atau gula bit, bila dicerna/dihidrolisis sukrosa pecah
menjadi satu unit glukosa dan satu uni fruktosa.

 Maltosa

Tidak terdapat di alam bebas. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati
seperti yang terjadi pada tumbuhan bila benih/biji berkecambah. Bila dicerna
akan membentuk dua molekul glukosa.

 Laktosa

Disebut juga gula susu. Laktosa hanya terdapat dalam susu dan terdiri dari satu
unit glukosa dan satu unit galaktosa.

3. Polisakarida

Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki lebih dari dua monosakarida. Jenis
polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,, glikogen, dll.

2.2. Pengertian metabolisme karbohidrat

Karbohidrat sebagai makanan sumber energi harus dicerna menjadi molekul-molekul


berukuran kecil agar dapat diserap. karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida. Penyerapan
karbohidrat monosakarida terjadi di dalam usus halus. Karbohidrat yaitu glukosa dan glaktosa memasuki
aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa dengan jalan difusi. berbagai jenis
karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum memasuki proses metabolisme (Rochimah, 2009).
Karbohidrat dalam tubuh dicerna dan kemudian dimetabolime untuk menghasilkan energi.

2.3. Proses metabolisme karbohidrat

Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju ke hati. Sebahagian karbohidrat
diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen. Karbohidrat yang terdapat dalam darah
adalah glukosa, oleh karenaitu fruktosa dan galaktosa akan diubah terlebih dahulu sebelum
memasuki pembuluh darah.

Berikut adalah tahapan-tahapan metabolisme karbohidrat:

a. Glikolisis

Glikolosis merupakan jalur utama yang digunakan untuk menghasilkan energi. Glikolisis terjadi
dalam sioplasma sel. Hasil akhir glikolisis adalah pemecahan glukosa yang mempunyai enam
atom karbon (C) menjadi dua ikatan yang mengandung tiga atom karbon.

2.4. Energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

2.3 Metabolisme Karbohidrat

Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan ini terjadi di usus
halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa
dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam bentuk disakarida.
Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa, sukrosa dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi
gula dalam jumlah banyak. Akhimya berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum diikut
sertakan dalam proses metabolisme (Rochimah, 2009) : 2.3.1 Tahapan Dalam Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat dalam menghasilkan energi mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai
berikut : 2.3.1.1. Glikolisis Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6
atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida
Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber
elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan
gugus fosfatnya menghasilkan energi. proses glikolisis, pada setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2
molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP (Rochimah, 2009). Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain:
glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP,
serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang
satu ke molekul yang lain. Sel eukariotik pada glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi.
Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap, dari skema tahapan glikolisis menunjukkan bahwa energi yang
dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP.
9 Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan
demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH. Proses pembentukan ATP inilah
yang disebut fosforilasi. Enzim mentransfer gugus fosfat dari substrat (molekul organic dalam glikolisis)
ke ADP sehingga prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat Pada saat tahapan glikolisis tersebut
(Rochimah, 2009). Gambar 2.3.1.1. Tahapan Glikolisis 2.3.1.2 Dekarboksilasi Oksidatif Tahapan
dekarboksilasi oksidatif, yaitu tahapan pembentukan CO 2 melalui reaksi oksidasi reduksi (redoks) dengan
O2 sebagai penerima elektronnya. Dekarboksilasi oksidatif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum
masuk ke tahapan siklus Krebs. Oleh karena itu, tahapan ini disebut sebagai tahapan sambungan
(junction) antara glikolisis dengan siklus Krebs. Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom C) hasil glikolisis
dari sitosol diubah menjadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam mitokondria. Molekul piruvat (3 atom C)
pada tahap 1 melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO 2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan molekul
berkarbon 2). Kemudian pada tahap 2, NAD+ direduksi
10 (menerima elektron) menjadi NADH + H+. Selanjutnya pada tahap 3, molekul berkarbon 2 dioksidasi
dan mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga terbentuk asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil
koenzim A, CO2, dan 2NADH. Berikut gambar dekarboksilasi oksidatif dan reaksinya (Rochimah, 2009) :
Gambar 2.3.1.2 Reaksi Dekarboksilasi Oksidatif 2.3.1.3 Siklus Krebs Siklus Krebs terjadi di matriks
mitokondria dan disebut juga siklus asam trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut
menghasilkan senyawa yang mempunyai gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil
koenzim A hasi dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk bergabung dengan asam
oksaloasetat dalam siklus Krebs, membentuk asam sitrat. Demikian seterusnya, asam sitrat membentuk
bermacam-macam zat dan akhirnya membentuk asam oksaloasetat lagi Berikut ini tahapan-tahapan dari
1 kali siklus krebs (Rochimah, 2009) : 1. Asetil Ko-A (2 atom C) menambahkan atom C pada oksaloasetat
(4 atom C) sehingga dihasilkan asam sitrat (6 atom C). 2. Sitrat menjadi isositrat (6 atom C) dengan
melepas H2O dan menerima H2O kembali. 3. Isositrat melepaskan CO2 sehingga terbentuk - ketoglutarat
(5 atom C). 4. Ketoglutarat melepaskan CO2. NAD+ sebagai akseptor atau penerima elektron) untuk
membentuk NADH dan menghasilkan suksinil Ko-A (4 atom C).
11 5. Terjadi fosforilasi tingkat substrat pada pembentukan GTP (guanosin trifosfat) dan terbentuk
suksinat (4 atom C). 6. Pembentukan fumarat (4 atom C) melalui pelepasan FADH2. 7. Fumarat
terhidrolisis (mengikat 1 molekul H2O) sehingga membentuk malat (4 atom C). 8. Pembentukan
oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH. satu siklus Krebs tersebut hanya untuk satu molekul
piruvat saja. Sementara itu, hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1 molekul glukosa).
Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2 kalinya. Dengan demikian, diperoleh
hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP (ingat: jumlah ini untuk katabolisme setiap 1 molekul glukosa
(Rochimah, 2009). Gambar 2.19 Hasil Siklus Krebs 2.3.1.4 Transpor Elektron Sebelum masuk rantai
tanspor elektron yang berada dalam mitokondria, 8 pasang atom H yang dibebaskan selama
berlangsungnya siklus Krebs akan ditangkap oleh NAD dan FAD menjadi NADH dan FADH. Pada saat
masuk ke rantai transpor elektron, molekul tersebut mengalami rangkaian reaksi oksidasi-reduksi
(Redoks) yang terjadi
12 secara berantai dengan melibatkan beberapa zat perantara untuk menghasilkan ATP dan H 2O.
Beberapa zat perantara dalam reaksi redoks, antara lain flavoprotein, koenzim A dan Q serta sitokrom
yaitu sitokrom a, a3, b, c, dan c1. Semua zat perantara itu berfungsi sebagai pembawa
hidrogen/pembawa elektron (electron carriers) untuk 1 molekul NADH2 yang masuk ke rantai transpor
elektron dapat dihasilkan 3 molekul ATP sedangkan dari 1 molekul FADH2 dapat dihasilkan 2 molekul ATP
(Kistinnah, 2009). Molekul pertama yang menerima elektron berupa avoprotein, dinamakan avin
mononukleotida (FMN). Selanjutnya, elektron dipindahkan berturut-turut melewati molekul protein
besi-sulfur (Fe-S), ubiquinon (Q atau CoQ), dan sitokrom (Cyst). Elektron melewati sitokrom b, Fe-S,
sitokrom c1, sitokrom c, sitokrom a, sitokrom a3, dan oksigen sebagai penerima elektron terakhir.
Akhirnya terbentuklah molekul H2O (air). Pada sistem transportasi elektron, NADH dan FADH 2 masing-
masing menghasilkan rata-rata 3 ATP dan 2 ATP. Sebanyak 2 NADH hasil glikolisis dan 2 NADH hasil
dekarboksilasi oksidatif masing-masing menghasilkan 6 ATP. Sementara itu, 6 NADH dan 2 FADH2 hasil
siklus Krebs masing-masing menghasilkan 18 ATP dan 4 ATP. Jadi, sistem transportasi elektron
menghasilkan 34 ATP (Rochimah, 2009). Setiap molekul glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam
respirasi. Hasil ini berbeda dengan respirasi pada organism prokariotik. Telah diketahui bahwa oksidasi
NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria, namun ada NADH yang dibentuk
di sitoplasma (dalam proses glikolisis). Pada organism eukariotik, untuk memasukkan setiap 1 NADH dari
sitoplasma ke dalam mitokondria diperlukan 1 ATP. Dengan demikian, 2 NADH dari glikolisis
menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi 2 ATP. Sementara itu, pada organisme prokariotik,
karena tidak memiliki sistem membran
13 dalam maka tidak diperlukan ATP lagi untuk memasukkan NADH ke dalam mitokondria sehingga 2
NADH menghasilkan 6 ATP. Akibatnya total hasil bersih ATP yang dihasilkan respirasi aerob pada
organisme prokariotik, yaitu 38 ATP (Sembiring, 2009). 2.4 fungsi karbohidrat dalam tubuh Karbohidrat
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, seperti rasa, warna dan
tekstur. Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah (Hutagalung, 2004) : 1. Fungsi utamanya sebagai
sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi
disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf
dan eritrosit, hanya dapat menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat saja. 2. Melindungi protein
agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama,
bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup
terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein
akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan
meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus,
maka keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi. 3. Membantu
metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan
protein yang berlebihan. 4. Berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu dalam hepar.
14 5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa misalnya berfungsi
membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam
nukleat. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat (dietary
fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.
15 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari pembahasan mengenai metabolisme
karbohidrat ini adalah : 1. Metabolisme karbohidrat merupakan suatu proses perubahan-perubahan
kimiawi yang secara umum menghasilkan energi bagi kebutuhan, baik dari sel maupun sampai ke suatu
individu. 2. Proses glikolisis merupakan proses yang menyebabkan terjadinya konversi satu molekul
glukosa mejadi dua molekul piruvat yang menghasilkan asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP 3. Proses
dekarboksilasi karbohidrat merupakan proses sambungan antara glikolisis dan siklus krebs yang terjadi di
dalam mitokondria dan menghasilkan asetil koenzim A, CO 2, dan 2NADH 4. Energi yang dihasilkan pada
metabolisme karbohidrat yang meliputi beberapa tahap adalah 36 ATP dan pada sel prokariotik
menghasilkan 38 ATP. 3.2 Saran Saran yang didapat dari makalah yang telah dibuat mengenai
metabolisme karbohidrat ini adalah : 1. Sebaiknya kita sebagai mahasiswa harus bisa memahami materi
mengenai metabolisme karbohidrat ini. 2. Penulis juga berharap saran dari para pembaca sangat yang
bertujuan agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapat lebih bermanfaat bagi
penyusun dan pembaca.
16 DAFTAR PUSTAKA Hutagalung, Halomoan. 2004. Karbohidrat. Universitas Sumatera Utara: Sumatera
Utara Kistinnah, Idun dan Endang, Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta :
Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional. Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia. Rochmah, Sit Nur. 2009. Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
Sembiring, Langkah. 2009. Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai