Anda di halaman 1dari 2

BRONKHITIS AKUT

No. Dokumen : 99/SOP/yanis/VI/15


Terbitan : 8 Juni 2015
No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 8 Juni 2015
Halaman : 1/1
Kepala Puskesmas Srandakan
PUSKESMAS SRANDAKAN

SOP
dr. Rr. Anugrah Wiendyasari
NIP.19781016 200501 2 012
1. Pengertian Merupakan peradangan pada bronkus akibat infeksi virus, bakteri, iritan,
rokok dan asap rokok, polusi, penyakit refluk gastroesofageal, debu atau
asap.
2. Tujuan Sebagai Acuan melakukan tatalaksana penyakit Bronkitis Akut dengan
tepat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Srandakan No. 36 Tahun 2015 tentang Standar
Layanan Klinis
4. Referensi Permenkes No.5 tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan a. Stetoskop,alat vital sign
b. ATK
6. 1. Langkah 1. Petugas menerima pasien dengan baik.
2. Petugas melakukan anamnesis, menemukan adanya keluhan :
a. =batuk (berdahak atau tidak berdahak) 2-3 minggu
b. dahak jernih, putih, kuning, atau kehijauan
c. demam ringan
d. rasa berat dan tidak nyaman di dada
e. sesak nafas
f. bunyi nafas mengi setelah batuk
g. jika iritasi terjadi batuk darah
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, menemukan :
Inspeksi : pasien kurus dengan barrel shape chest
Palpasi : fremitus taktil dada normal
Perkusi : sonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih
rendah
Auskultasi : suara nafas vesikuler atau bronkovesikuler, dengan
ekspirasi panjang, terdapat ronki basah kasar yang tidak tetap
(hilang atau pindah setelah batuk), wheezing dengan berbagai
gradasi (perpanjangan ekspirasi hingga mengi) dan krepitasi.
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang apusan sputum jika
diperlukan (pengecatan Gram : leukosit PMN, bakteri)
5. Petugas melakukan penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan penunjang.
6. Petugas melakukan tatalaksana komprehensif :
- Edukasi istirahat yang cukup, asupan bergizi dan sehat
- Pengobatan medikamentosa :
 Antitusif Dextromethorphan 2-3x15 mg namun jika
penderita bertambah sesak harus dihentikan
 Ekspektoran GG (Glyceril Guaiacolate), Bromhexin, atau
Ambroxol
 Antipiretik Paracetamol jika demam
BRONKHITIS AKUT
No. Dokumen : 99/SOP/yanis/VI/15
Terbitan : 8 Juni 2015
No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 8 Juni 2015
Halaman : 1/1

PUSKESMAS SRANDAKAN

SOP
6.2 Langkah 7. Petugas melakukan tatalaksana komprehensif :
- Edukasi istirahat yang cukup, asupan bergizi dan sehat
- Pengobatan medikamentosa :
 Antitusif Dextromethorphan 2-3x15 mg namun jika
penderita bertambah sesak harus dihentikan
 Ekspektoran GG (Glyceril Guaiacolate), Bromhexin, atau
Ambroxol
 Antipiretik Paracetamol jika demam
 Bronkodilator salbutamol jika sesak nafas
Antibiotik sesuai indikasi

7. Hal-hal yang Kriteria rujukan : Kondisi klinis umum buruk


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. IGD/Ranap
2. Klinik Umum

9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis


2. Catatan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai