Boron merupakan unsur metaloid trivalen dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada
dua alotropboron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam.
Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu
kamar.
SIFAT UNSUR
Boron merupakan unsur yang kurang elektron, dan mempunyai orbital p yang kosong. Ia
bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis, yaitu selalu
terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron mendapatkan
elektron. Boron pada suhu rendah merupakan pengantar listrik yang kurang baik tetapi pada
suhu tinggi justru sebaliknya.
Simbol: B
Phasa: Padat
Radius Kovalen : 82 pm
B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida. Boron murni bisa diperoleh
dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu
tinggi.
2. REAKSI BORON DENGAN AIR Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal.
3. REAKSI BORON DENGAN UNSUR HALOGEN Boron bereaksi dengan unsur – unsur
halogen seperti flourin (F₂), klorin (Cl₂), bromine (Br₂), membentuk trihalida menjadi boron
(III) flourida, boron (III) bromida, boron (III) klorida.
2B (s) + 3F2 (g) → 2 BF3 2B (s) + 3Cl2 (g) → 2 BCl3 2B (s) + 3Br2 (g) → 2 BBr3 4.
4. REAKSI BORON DENGAN ASAM Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam
hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk
mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.
Boron dapat membentuk rangkaian molekul ikatan yang stabil. Atom boron memiliki
konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p¹. Senyawa boron, seperti diborona, B₂H₆, monomer senyawa
ini (BH₃) tidak stabil karena atom boron dikelilingi oleh enam elektron valensi. Sehingga
untuk membentuk oktet, boron berbagi elektron dengan ikatan B-H atom boron lainnya.
Dengan adanya atom lain yang mempunyai sifat penyumbang elektron, maka akan
membentuk spesies yang disebut “adduct”.
PERSENYAWAAN BORON
Persenyawaan boron dengan halogen (yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang
dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa
senyawa boron lainnya. Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan,
tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi
umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga (3).
1. HIDRIDA
Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy,
Diborane (6): B2H6, Decaborane (14): B10H14, Hexaborane (10): B6H10,
Pentaborane (9): B5H9, Pentaborane (11): B5H11, Tetraborane (10): B4H10
2. FLOURIDA Senyawa – senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah
sebagai berikut : Boron trifluoride: BF3, Diboron tetrafluoride: B2F4.
3. KLORIDA Boron trichloride: BCl3, Diboron tetrachloride: B2Cl4.
4. NITRIDA
Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan
dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida.
3. Asam boraks (H3BO3) dapat dibuat dengan mereaksikan boraks dengan asam-asam kuat.
Cara lain adalah dengan hidrolisis halide boraks. Asam boraks yang diperoleh berbentuk
kristal-jarum putih. Satuan antara satu molekul lainnya terkait secara bersama-sama oleh
adanya ikatan hidrogen yang membentuk lapisan-lapisan tak terhingga sehingga
kristalnya sangat rapuh dan mudah pecah. Asam boraks cukup larut dalam air dan
merupakan asam lemah dalam arti konsep asam basa Lewis. P
KEGUNAAN BORON
1. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
8. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil.
9. Isotop boron digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi
nuklir dan dalam instrument - instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah
digunakan sebagai bahan bakar roket.
2. Dosis mematikan asam borat bagi manusia 640 mg/kg berat badan melalui oral, 8600
mg/kg berat badan melalui dermal, 29 mg/kg berat badan melalui injeksi.