D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :Trinanda Ashari
NPM :1513010194
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ir. M.
Jufri, M.Si. Selaku Dosen mata kuliah Pengantar Ilmu-ilmu pertanian yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Dan saya juga mengucapkan Terima kasih sebesar-besarnya kepada
Uwak saya yang juga sekaligus Narasumber/Petani di desa “Batu Melenggang”
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Pengantar Ilmu-ilmu pertanian dengan judul "Perkebunan kelapa Sawit rakyat". Disamping
itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai hal-hal apa saja yang sering dihadapi petani dalam
pekerjaannya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Medan,18 April2016
Penyusun
Trinanda Ashari
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
Tapi, bukan berarti para petani desa tidak memiliki masalah-masalah yang sering
dihadapi nya. Kendala-kendala petani di pedasaan ini yaitu: sulitnya menjangkau wilayah
lahan pertaniannya karena jalan yang belum di aspal dan jalan yang sempit; Sulitnya
menjangkau sumber air; mahalnya harga pupuk; merajalelanya hama; dan banyak nya
pencurian hasil panen petani.
Hal ini membuat para petani sulit unuk menjalani pertaniannya sehingga di desa ini
banyak yang beralih menjadi pegawai dan banyak juga yang menjadikan petani sebagai
pekerjaan saampingan. Di desa Batu Melenggang ini terdapat sebuah perkebunan swasta dan
pabrik pengolah sawitnya. Petani sawit di desa ini menjual hasil panen nya ke perusahaan
tersebut. Karena itulah rata-rata petani disini menanam sawit sebagai penghasilannya.
2.2 Modal
Biaya pembelian lahan per Ha = 8000.000
pembersihan lahan per hektar = 500.000
Harga bibit usia 18 bulan = 25.000 X 150 pokok = 2500.000
pemupukan setiap 6 bulan sekali harga pupuk urea 5000 dan 1 pohon diberi 1 kg pupuk, 100
pohon X 5000= 500000
6 bulan selanjutnya diberi pupuk TSP, harga pupuk TSP 2000/Kg, 100 pohon X 2000 =
200000
Jadi modal yang dikeluarkan bapak Mukhlis sebesar 11700.000 , modal yang ia keluarkan
berasal dari tabungan nya sendiri
2.3 Lahan
luas lahan yang dimiliki pak mukhlis adalah 2 ha. Lahan tersebut dibeli pak Mukhlis tahun
2010 dengan luas lahan 2 hektare dan dengan harga 8000.000/hectare X 2 =Rp 16.000.000.
Namun 1 hektare lagi masih belum ditanami. Karena kurangnya modal pak mukhlis dalam
membuka lahannya.
2.4 Manajemen
Bapak Mukhlis menggunakan manajemen yang baik dalam mengelola lahan sawitnya.
Pak Mukhlis bisa mendapatkan penghasilan Sebesar 900.000 dalam 4 tahun pertama panen
dengan perincian hasil panen 0,5 ton(500 kg) X Rp 1800/Kg = 900.000.
Tahun ke 6-10 dapat menghasilkan 1.2 sampai 1.5 ton/bulan dengan perincian 1.500 kg X Rp
1800 = 2700.000
Tahun ke 11-15 dapat menghasilkan 1.5 – 2.0 ton buah sawit dengan perincian 2000 kg X
Rp 1800 = 3600.000.
Jadi pak Mukhlis bisa mendapatkan 2-3 jt per-bulannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat desa umumnya adalah petani, ekonomi mereka tergantung pada
hasil tani mereka. Tapi minimnya sarana dan prasarana petani membuat petani
sulit untuk menjalani pekerjaannya, contohnya adalah jalan yang belum di aspal
sehingga kalau hujan sulit menjangkau lahan pertanian tersebut. Dan masalah
terberat lainnya adalah banyaknya pencurian hasil tani, apalagi sulitnya modal
petani dalam menjalani pertaniannya, seperti pupuk, alat angkut
hasil/transportasi dll. Belum lagi tidak adanya penyuluhan pertanian yang
dilakukan pemerintah setempat, sehingga sulitnya petani dalam mengatur waktu
tanam.
3.2 Saran
Untuk itu sebaiknya pemerintah lebih memerhatikan pertanian di desa karena
kurangnya sarana mereka dalam menjalani pertaniannya dan seharusnya ada
pihak keamanan yang menjaga lahan pertanian agar hasil pertaniannya tidak
dicuri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, malpertanian.blogspot.co.id/2014/06/makalah-masyarakat-desa-brayung.html
Practices in Two Villages of Central Java. Ithaca, N.Y. Cornell University Modern Indonesia
Anonymous, http://www.petanihebat.com/2014/09
Anonymous, http://ginifa698.blogspot.com/p/kebun