Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH PSIKOLOGI

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MASA


PRENATAL

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1


1. Ade Baginda
2. Agus Imam Kusairi
3. Andzar Syam M.N
4. Anis Agustina
5. Desi Nuraini
6. Mariana Oktaviane Ngula
7. Punang Anggara
8. Sopia Fitriani

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Adapun materi yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah mengenai psikologi perkembangan masa prenatal.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi serta
untuk menambah wawasan kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Semoga segala upaya kami dalam membuat makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Samarinda, 26 Maret 2016


Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................i


Daftar isi ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ..............................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................1
Tujuan ............................................................................................................1

BAB II TINJAUN PUSTAKA


Definisi Biopsikologi.....................................................................................2
Tahap-tahap Perkembangan Biopsikologi......................................................2
Proses Sensorik Motorik................................................................................5

BAB III STUDI KASUS & PEMBAHASAN


Studi Kasus ....................................................................................................15
Identifikasi Kasus...........................................................................................16
Kesimpulan Identifikasi................................................................................. 16
Pembahasan Kasus......................................................................................... 17
Solusi.............................................................................................................. 18

BAB III PENUTUP


Kesimpulan.....................................................................................................19
Saran...............................................................................................................19

Daftar Pustaka................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biopsikologi berpeluang untuk menyumbang peran penting dalam kehidupan.
Sebagai salah satu perspektif keilmuan dalam khasanah ilmu psikologi, ia
mencoba menjawab suatu fenomena psikologis dengan pemahaman fisiologis. Ia
pun berkaitan erat dengan neuroscience, ilmu yang mendalami hal ihwal otak kita.
Berbagai penelitian meembuktikan, aplikasi praktis biopsikologi dalam berbagai
bidang terapan psikologi dapat meningkatkan optimalisasi potensimanusia dan
meningkatkan kualitas hidupnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penerapan Teori Biopsikologi Sensorik Motorik Dalam
Memahami Sebuah Kasus?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memahami Penerapan Teori Biopsikologi Sensorik Motorik Dalam
Memahami Sebuah Kasus
2. Untuk Memahami Tahap-Tahap Perkembangan Biopsikologi
3. Untuk Memahami Bagaimana Proses Sensorik Motorik

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Masa Pre-Natal
a. Drs. Agoes Dariyo, Psi
Masa perkembangan pre-natal adalah masa pertumbuhan dan perkembangan calon
makhluk hidup yang berada di dalam rahim calon seorang ibu.
b. Elisabeth B. Hurlock
Masa pre-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai
dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat
pembuatan telur pada ibu dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-
laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan,
perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa
pembentukan struktur tubuh.
c. William Sallenbach (1998)
Periode pranatal atau pralahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik,
emosi dan mental bayi. Ini adalah suatu masa di mana kedekatan hubungan antara
bayi dan orangtua mulai terbentuk dengan konsekuensi yang akan berdampak
panjang terutama berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam
kandungan.

2. Ciri-ciri Masa Pre-Natal


Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode pranatal mempunyai enam
cirri penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada
perkembangan selama rentang kehidupan.

Ciri-ciri itu adalah :


1. Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin.
Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang disumbangkan oleh kedua

2
orang tua janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal ini sering ditemukan
adanya penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom.
Akibatnya akan memiliki anak yang memiliki penyakit down sindron. Dalam hal
ini telah dapat diramalkan bahwasanya usia seorang ibu ketika hamil memiliki
pengaruh terhadap penyimpangan genetis ini. Usia seorang ibu yang memiliki
umur 35 sampai dengan 39 akan memiliki kesempatan memiliki penyimpangan
genetis dengan sekala 1 berbanding 180.
2. Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan menunjang
perkembangan sifat bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang baik
maupun sifat yang buruk, dan hal ini akan berpengaruh pada pola perkembangan
yang akan datang. Menurut Monks dan Knoers ibu yang sakit dapat memberikan
efek yang tidak baik bagi janinnya. Contohnya ibu yang terkena penyaki penyakit
campak, AIDS, dan cytomegalovirus. Menurut hasil penelitian, ada kurang lebih
3000 anak yang terkena HIV akibat diturunkan oleh ibunya. Namun tidak semua
ibu yang terkena HIV dapat menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat
pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya,
sama halnya dengan pembuahan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama
periode pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan
individu. Terdapat pertumbuhan yang begitu cepat pada masa pranatal ini. Yang
tadinya berupa butiran kecil yang hanya bisa dilihat melalui picroscop hanya
dengan waktu 280 hari beratnya bisa mencapai 7 pon dan diperkirakan pada masa
ini berat badan bertambah 11 juta kali.
5. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis. Dinyatakan bahaya, karena pada masa pranatal akan
berpengaruh panjang pada masa pertmbuhan dan perkembangan janin di masa

3
yang akan datang.
6. Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan
membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Dalam hal ini. W Hijayati dan Sri
Purnami menjelaskan dalam bukunya tentang pendidikan dalam masa kandungan
dengan tujuan untuk belajar dini dan mendorong perkembangan positif terhadap
psikologis anak dan orang tua. Dan dalam hal ini. seorang bayi yang sudah
berusia 20 minggu dalam kandungan sudah bisa merasakan gelap dan terang. Dan
pada usia ini orang tua sudah bisa memberikan dorongan stimulus pada janin
untuk mengoptimalkannya.

3. Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis pada manusia dimulai saat konsepsi atau pembuahan yaitu
pembuahan telur oleh spermatosoma. Bila spermatosoma laki-laki memasuki
dinding telur (ovum) wanita, terjadilah konsepsi, kemungkinan terjadinya
pembuahan semacam itu ditentukan secara alamiah. Sekali dalam 28 hari, sering
kali sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung
telur menjadi masak dan bergerak pelan masuk ke dalam rahim. Perjalanan ini
biasanya memakan waktu 3-7 hari. Kalau dalam perjalanan ini tidak terjadi
pembuahan, maka lenyaplah telur itu di dalam rahim.
Bila telur perjalanan ke rahim, berjumpa dengan spermatosoma dan
spermatosoma masuk melalui dinding telur, terjadilah detik itu sebagai berikut:
Sel benih melepaskan 23 sebagian kecil dari dirinya, bagian itu disebut
chromosoma. Saat itu pecahlah inti telur dan lepaslah 23 chromosoma.
Chromosoma ayah dan chromosoma ibu lebur menjadi satu dan membentuk bekal
keturunan bagi anak. Chromosoma mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang
membawa factor keturunan yang sesungguhnya. Bagian yang lebih kecil tadi
disebut gene.
Setiap sel benih mengandung pada mulanya 46 chromosoma, terdiri dari 23

4
pasang. Untuk pembuahan, pecahlah sel benih tadi hingga telur dan sperma
masing-masing tinggal mempunyai 23 chomosoma. Pembuahan chromosoma
telur dan chromosoma sperma bersatu hingga terkumpulah 46 chromosoma bagi
individu. Proses ini menyebabkan bahwa anak dari satu ayah dan satu ibu, tidak
persis sama satu sama lain.
Salah satu dari 23 pasang chromosoma adalah chromosoma kelamin. Wanita
normal, maka kedua chromosoma kelamin tadi adalah sama disebut chromosoma
X. Laki-laki normal mempunyai 2 chromosoma kelamin yang berlainan, yaitu
chomosoma X dan chromosoma Y yang lebih kecil. Chromosoma Y bersama
chromosoma X terdapat dalam sel-sel badan. Pada pembagian sel (meiosa) maka
jumlah chromosoma berkurang menjadi separoh; sel benih sebagai chromosoma
kelamin mengandung suatu chromosoma Y atau suatu chromosoma X. Sel telur
selalu mengandung chromosoma X. Bila telur wanita yang mengandung
chromosoma X bersatu dengan sel benih atau sperma yang mengandung
chromosoma Y, terjadilah anak laki-laki. Bila sel telur bersatu dengan
chromosoma X terjadilah anak wanita.
Karena sel-sel sperma separuh terdiri dari pada chromosoma X dan separuh dari
chromosoma Y, maka secara teoretis ada kemungkinan yang sama untuk
pembuahan anak laki-laki dan anak wanita. Umumnya dilahirkan 106 anak laki-
laki dalam perbandingan 100 anak wanita. Hal ini, diduga karena sperma Y lebih
kecil dan lebih gesit dari pd sperma X sehingga lebih mudah menerobos dinding
telur.
Urutan perkembangan dalam periode pre-natal telah pasti dan tidak dapat diubah.
Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin, dan alat-alat berkembang
dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada usia pra natal yang sama pada
semua fetus. Perkembangan yang teratur menurut skema tertentu itu sebelum dan
sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat penting.

5
Pertumbuhan yang teratur ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus
dapat memutar kepalanya lebih dahulu sebelum mereka dapat melencangkan
lengannya. Kemudian juga kenyataan bahwa bayi dapat duduk lebih dahulu
sebelum mereka dapat berjalan, dapat meraba sebelum dapat bicara, dapat
menggambarkan lingkaran lebih dahulu sebelum dapat menggambarkan segi
empat.
Meskipun perkembangan tersebut telah ditentukan secara biologis, namun dapat
terjadi pengaruh-pengaruh dari luar yang dapat menghambat perkembangan tadi.
(Monks, Knoers, Siti Rahayu Haditono. 1992)

4. Bagaimana Kehidupan Mulai


Kehidupan baru mulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Kedua
sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks
pria, spermatozoa diproduksi dalam gonad pria, testes, sedangkan sel-sel seks
wanita, yaitu telur-telur diproduksi dalam gonad wanita, yaitu indung telur
(ovarium).
Ada beberapa tahapan sebelum sel-sel siap untuk memproduksi manusia baru.
Semua sel seks, pria atau wanita, harus melalui tahapan permulaan perkembangan.
Sel-sel seks pria melalui dua permulaan perkembangan, yaitu pematangan dan
pembuahan, sedangkan sel-sel seks wanita melalui tiga tahap permulaan, yaitu
pematangan, ovulasi, pembuahan.
a. Pematangan
Pematangan adalah pengurangan kromosom melalui pembelahan sel: satu
kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum selesai terbelah, yang
selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru. Sel
yang sudah matang mengandung 23 kromosom, dikenal sebagai sel haploid.
Pematangan sel-sel seks baru terjadi apabila kematangan seks sudah tercapai,
yaitu pada masa pubertas baik pada anak laki-laki ataupun perempuan.

6
Dalam hal spermatozoon, terdapat empat sel bar, yang disebut spermatid, yang
masing-masing mampu membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan telur, satu
kromosom dari setiap pasang didorong keluar dinding sel. Sel baru ini dikenal
sebagai tubuh polar. Tiga tubuh polar terbentuk dalam proses pembelahan.
Berbeda dengan spermatid, tubuh polar tidak dapat dibuahi, sedangkan sel yang
keempat, yaitu telur, dapat dibuahi. Kalau telur tidak dibuahi maka telur akan
hancur dan keluar dari tubuh pada saat menstruasi.
Pembelahan kromosom selama proses pematangan adalah masalah kebetulan.
Setiap kemungkinan kombinasi kromosom dari pria dan wanita dapat ditemukan
di dalam sel-sel baru setelah pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216
kemungkinan kombinasi dari dua puluh tiga kromosom pria dan dua puluh tiga
kromosom wanita.

b. Ovulasi
Ovulasi adalah tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-
selnseks wanita. Ovulasi adalah proses lepasnyan satu telur yang matang selama
siklus haid. Dipercaya bahwa kedua indung telur saling bergantian dalam
memproduksi telur yang matang sepanjang siklus haid.
Dalam kelahiran kembar yang identik, dua atau lebih dari dua telur yang matang
dilepaskan dari indung telur. Belum diketahui apakah telur-telur berasal dr indung
telur yang sama atau berasal dari kedua buah indung telur, juga belum diketahui
mengapa lebih dari satu telur yang matang dilepaskan selama siklus haid yang
menyimpang dari pola yang biasa.
Setelah dilepaskan dari salah satu folikel ovum (indung telur), telur-telur
menemukan jalan ke ujung tuba Fallopi di dekat indung tellur yang telah
melepaskannya. Sekali telur-telur masuk ke dalam tuba, telur-telur didorong oleh
kombinasi factor-faktor: cilia, atau sel-sel berbentuk rambut disepanjang tuba,

7
cairan yang terdiri dari estrogen dari folikel indung telur dan lender dari lapisan
tuba, dan kontraksi yang ritmis dan progresif dari dinding-dinding tuba. Bila
panjangnya siklus haid adalah normal, kurang lebih dua puluh delapan hari,
ovulasi terjadi antara hari ke-5 dan ke-30 dari siklus rata-rata pada hari ke-11.

c. Pembuahan
Pembuahan (fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap
ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan baru. Biasanya
pembuahan terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba Fallopi. Lebih
spesifik lagi, umumnya pembuahan terjadi dalam dua belas dampai tiga puluh
enam jam dan biasanya terjadi pada dua puluh empat jam pertama setelah telur-
telur memasuki tuba. Selama sanggama (coitus), spermatozoon disimpan dimulut
uterus. Melalui daya tarik hormonal yang kuat spermatozoon masuk ke dalam
tuba, yang dibantu mencari jalannya oleh kontraksi otot ritmis.
Setelah spermatozoon menembus ovum, permukaan ovum berubah sedemikian
rupa sehingga tidak ada spermatozoon lain yang masuk. Setelah sel sperma
menembus dinding ovum, inti dari kedua sel saling mendekati. Terjadi kerusakan
pada selaput yang mengelilingi masing-masing nucleus dan ini menyebabkan
kedua inti bergabung. Jadi, empat puluh enam kromosom telah bergabung,
separuh berasal dari sel wanita dan separuhnya lagi berasal dari sel pria.

5. Fase Perkembangan Pre-Natal


A. Dalam hal ini para pakar psikologi perkembangan dari barat seperti Monks,
dkk membagi periode pranatal menjadi 3 bagian yakni :
1. Periode Garminal
Periode garminal adalah periode awal pranatal yang terjadi pada awal dua minggu
pertama setelah pembuahan. Dalam periode ini meliputi penciptaan zigot,
pemencahan sel, dan melekatnya zigot pada dinding kandungan.

8
2. Periode Embryonic
Periode ini terjadi pada 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Dalam tahap ini
terbentuknya sistem dukungan bagi perkembangan embrio yang meliputi ari-ari,
tali pusar, dan aminon (keranjang berisi cairan amniotis).
3 Periode Fetal
Priode ini berlangsung sejak 2 bulan setelah konsepsi hingga 7 bulan. Pada tahap
ini janin sudah muali aktif menggerakan anggota tubuhnya. Dan pada tahap ini
pula sudah bisa dideteksi jenis kelaminnya.

B. Sementara menurut pendapat pakar psikologi perkembangan lainya seperti


Hurlock dalam bukunya menyatakan bahwa ada tiga tahap periode perkembangn
pada masa pranatal yaitu periode zigote, periode embrio dan periode fetus.
Periode Zygote (Sejak pembuahan samapai akhir minggu kedua)
Berlangsung dari pembuahan sampai implantasi pada dinding rahim sekitar 10
hari sesudah pembuahan. Jika sperma memasuki ovum maka sebuah proses
dimulai yang menghasilkan peleburan inti sperma dengan inti ovum yang telah
dibuahi yang disebut zygot yang mengandung 23 pasang kromosom. Kemudian
ovum yang telah dibuahi mulai membagi diri (melakukan pembelahan), dari
saluran telur tempat ia dibuahi menuju ke uterus dan akan ditanam (menempel) di
dinding uterus (implantasi).

2. Periode Embrio (Akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua-


berdasarkan hitungan bulan)
Periode ini ditandai dengan perkembangan yang cepat sekali dari susunan syaraf.
Dalam periode ini kepala lebih besar dibanding dengan bagian badan yang lain.
Ini menunjukkan 8 minggu yang pertama merupakan suatu periode yang sensitif
untuk integritas susunan syaraf. Gangguan mekanis dan kimiawi pada saat ini
dapat menyebabkan kerusakan permanen dari susunan syaraf dibanding jika

9
susunan tersebut terjadi pada waktu selanjutnya.

3. Periode Janin/Fetus (Akhir bulan kedua-perhitungan menurut bulan-sampai


lahir)
Periode ini berlangsung dari akhir bulan kedua sampai lahir. Pertumbuhan
mengikuti hukum arah perkembangan yaitu dari bentuk yang belum sempurna ke
bentuk yang lebih sempurna. Kegiatan janin sudah dimulai antara bulan kedua dan
ketiga, misalnya menyepak, menggeliat dan memutar-mutar. Organ intern hampir
mendekati posisi orang dewasa. Ciri ekstern dan intern terus berkembang dari
bulan ke bulan, sampai bentuk janin benar-benar sempurna dan selanjutnya,
tinggal menunggu kelahiran janin.

C. Sedangkan dalam buku karangan Drs. Agoes Dariyo, Psi. Masa perkembangan
pra natal terbagi atas :
1. Gestasi
Terjadi proses fertilisasi atau konsepsi dalam rahim, zygote akan berubah menjadi
blastosyst. Blastosyst ialah proses perkembangan zigot yang hidup d rahim selama
sehari atau dua hari. Kemudian, disekililing zigot muncul lapisan-lapisan sel yang
melindungi zigot. Sel-sel yang berfungsi untuk melindunggi zigot disebut dengan
embryonic disk. Tropoblast ialah lapisan-lapisan luar sel yang berkembang selama
masa germinal (germinal periods) dan terjadi 2 minggu pertama.
Lapisan embryonic disk terbagi menjadi tiga, yaitu
a. Ectoderm yakni lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit
janin.
b. Endoderm yakni lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ
internal, seperti system pernafasan (paru-paru, tenggorokan), system pencernaan
(perut, lambung, usus), pancreas, atau organ internal lainnya (jantung).
c. Mesoderm yakni lapisan tengah antar ectoderm dan endoderm yang

10
berfungsi untuk memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, system sirkulasi
udara maupun pengeluaran lain (anus).
Sementara itu, di luar blastocyst terdapat trophoblast atau merupakan sel luar yang
menghasilkan suatu struktur yang dihubungkan dengan tali plasenta pada rahim.
Masa gestasi akan tumbuh berkembang menjadi masa germinal. Masa germinal
yakni masa perkembangan prenatal yang berusia 14 hari (2 minggu) pertama
setelah melalui masa konsepsi.
2. Embryo
Embryo merupakan tahap kedua dari masa gestasi, yang ditandai dengan
perkembangan system syaraf, system pernafasan, maupun system pencernaan
pada individu.

Tabel 1. Perkembangan janin 3 bulan pertama (triwulan pertama). (Santrock,


1999)

Konsepsi – 4 minggu
8 minggu
12 minggu
Pertumbuhan janin
Panjang kurang lebih 1/10 (spepersepuluh inci). Mulai berkembang system syaraf,
system pencernaan, jantung, dan paru-paru.
Panjang kurang lebih 1 inci. Pembentukan mata, telinga, mulut, dan bakal rahang
gigi. Tangan dan kaki mulai bergerak. Pembentukan otak. Detak jantung mulai
terdeteksi dengan ultrasound.
Panjang 3 inci dan berat 1 ons. Janin dapat menggerakan tangan, kaki, jari-jari,
dan kuku. Janin dapat tersenyum, cemberut, mengemut jempol, menelan. Jenis
kelamin sudah terlihat jelas (laki-laki atau perempuan). Janin mampu buang air
kecil.

11
Disebut ovum
Disebut Embrio
Disebut Janin

3. Janin (12 minggu kelahiran)


Setelah memasuki usia ke 12 minggu, embrio yang akan berkembang menjadi
janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar, dll) dan
eksternal (tangan, kaki, jari-jari, kepala) secara lengkap. Hal ini akan terus
berkembang hingga organism itu matang dan siap untuk dilahirkan. Masa ini
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat (20 kali lebih cepat), sehingga janin
makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin komplek. Untuk
membuat suatu kondisi yang siap untuk dilahirkan, maka proses pembenukan
organ akan dilengkapi dengan pertumbuhan kuku jari pada tangan ayau kaki, gusi,
dan rambut mata.

Tabel 2. Perkembangn janin 3 bulan kedua (Santrock 1999)

16 minggu
20 minggu
24 minggu
Pertumbuhan Janin
Panjang 5 ¼ inci dan berat 4 ons. Detak jantung makin kuat, kulit makin tebal dan
transparat.
Jari-jari tangan dan kuku sudah terbentuk.
Janin dapat melakukan koordinasi gerakan, dapat memutar badan dalam cairan
amnion.
Panjang 10-12 inci dan berat 250-500 gram.

12
Detak jantung dapat didengar dengan stetoskop.
Janin mengemut jempol.
Janin dapat mengalami kecegukan.
Rambut, alis mata tumbuh secara jelas.
Panjang 11-24 inci dan berat 500-750 gram.
Kulit menutupi tubuh dan berfungsi seperti baju.
Mata terbuka, tangan janin mampu memegang.

Tabel 3. Perkembangan janin 3 bulan ketiga (Santrock, 1999)

28 Minggu
32 Minggu
36-38 Minggu
Perkembangan Janin
Panjang 14-17 inchi dan berat 1000-1500 gram.Tubuh makin gemuk,janin
bergerak sangat aktif,gerakan pernapasan janin makin terasa.

Panjang 16-18 inchi dan berat 2000-2500 gram.


Masa tidur dan bangun ( sadar,aktif,mampu merespon suara luar janin berada
dalam posisi lahir tulang kepala,lembut dan luwes ( lembek).
Hati (liver) terlindungi zat-zat besi atau iron
Panjang 19 inchi dan berat 3000 gram.
Kulit makin mengkerut lanugo(rambut halus pada kuli).
Mulai berkurang,janin kurang aktif.
Janin memperoleh zat kekebalan dari ibu

Tabel. 4.Perkembangan Prenatal dari embryo dan janin dari bulan ke bulan
(Papalia,olds dan Feldman 2004)

13
Usia ( Bulan)
Gambaran Pertumbuhan
1 bulan
Selama bulan ini, terjadi pertumbuhan yang paling cepat di bandingkan dengan
masa pre-natal maupun post-natal. Ukuran embryo mencapai 2000 kali lebih besar
di bandingkan zygot . Akhir bulan,ukuran panjang embryo mencapai setengah
inchi. Dimasa ini, terjadi pembentukan pembuluh aliran darah yakni pembuluh
vena maupun arteri, ukurannya sangat halus. Selain telah dapat diketahui detak
jantung selama 65 kali tiap menit. Pada masa ini jenis kelamin janin belum dapat
di deteksi secara jelas.
7 minggu
Ukuran janin kurang dari 1 inchi dengan berat sepertiga ons. Ukuran kepala
setengah dari panjang badan. Nampak sekali bagian-bagian muka, seperti
gigi,maupun lidah. Tangan janin telah mempunyai lengan, jari-jari dan ibu jari,
sedangkan kaki telah mempunyai lutut, pergelangan kaki. Otak telah mampu
mengkoordinasi fungsi system organ tubuh. Organ sex telah berkembang dengan
jelas. Detak jantung berfungsi baik. Perut telah mampu m,enghasilkan cairan asam
lambung. Kulit amat sensitive terhadap rangsangan gerakan dari calon ibu.
3 bulan
Ukuran janin mencapai berat 1 ons dan panjang 3 inchi. Kuku jari, rambut mata
masih menutup. Ukuran kepala mencapai sepertika dari panjang tubuh. Jenis
kelamin dapat di deteksi apakah laki-laki atau wanita. Sistem organ tubuh
berfungsi baik, sehingga janin dapat bernafas, walaupun harus melalui cairan
amniotic. Bahkan ia dapat mengeluarkan air kencing. Janin dapat melakukan
respon. Ia dapat menggerakan kaki,jari,atau kepala. Bahkan walau lambat,janin
dapat menendang. Mulutnya dapat membuka maupun menutup.
4 bulan
Panjang kepala janin mencapai sepermpat dari ukuran total tubuhnya, yakni sama

14
seperti masa kelahirannya.
Panjang janin mencapai 8-10 inci dan kira-kira berat mencapai 6 ons.
Placenta berkembang secara penuh.
Calon ibu dapat merasakan tendanangan kaki janin dan gerakan-gerakan janin.
Aktivitas reflek janin sudah dimulai pada masa ini.
5 bulan
Berat janin mencapai 12 0ns (1200 gram) dengan panjang 25-35 cm (ukuran
orang berat/Eropa-Amerika Serikat).
Janin mulai mengembangkan kepribadiannya.
Ia sudah bergerak secara aktif, misalnya: terlentang, menggeliat, menengguk,
menendang atau berbaring. Hal ini tanda untuk melakukan penyesuaian dengan
lingkungan hidupnya sesuai dilahirkan. Detak jantungnya dapat terdengar jelas.
Sistem pernafasan belum terbentuk secara matang, sehingga akan sulit untuk
hidup (mati), seandainya janin keluar atau lahir sari rahim. Kelenjar keringat
sudah berfungsi dan dapat mengeluarkan keringat. Mata ditumbuhi rambut (alis).
Seluruh tubuh ditumbuhi dengan rambut-rambut halus yang berwarna kemerah-
merahan yang disebut lanugo.
6 bulan
Pertumbuhan janin nampak lambat.
Panjang janin mencapai 14 inci (atau 35 cm), dengan berat 1,5 pon (750 gram).
Organ mata sudah tumbuh lengkap dan dapat memejam dan membuka sehingga
dapat melihat sekitar lingkungannya. Ia dapat bernafas selama 24 jam. Ia dapat
menangis dan mendengar suara. Namun demikian, bila lahir ia tak dapat hidup
sebab fungsi pernafasannya belum bekerja secara sempurna. Akibatnya, ia akan
tak mampu untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di luar rahim ibunya.
7 bulan

15
8 bulan

9 bulan
Panjang janin mencapai 40 cm (16 inci), dengan ukuran berat 3,5 pon (1750
gram). Gerakan reflek berfungsi dengan baik. Ia dapat bernafas, menelan,
menangis dan menggerakkan jari-jarinya. Lanugo sudah tidak kelihatan lagi
sampai masa kelahirannya. Rambut kepala makin bertambah panjang.

Panjang janin kurang lebih 18-20 inci (45-50 cm) dengan berat badan 5-7,5 pon
(2500-3750 gram). Gerakan tubuh terbatas karena ruang rahim membatasinya.
Selama bulan ini, tubuh kelihatan makin gemuk. Hal ini berfungsi untuk persiapan
diri dalam menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungan luar rahim.
Seminggu sebelum lahir, pertumbuhan fisik bayi mulai berhenti. Panjang bayi
mencapai 20 inci (50 cm) dengan ukuran berat 7,5 pon (3750 gram). Untuk bayi
laki-laki cenderung lebih panjang dan lebih berat daripada perempuan. Lapisan
kulit makin gemuk (tebal), system organ pernafasan, jantung, dan pencernaan

16
berfungsi secara efisien dan efektif. Detak jantung makin kuat untuk memompa
darah ke seluruh organ tubuhnya. Warna kulit kemerah-merahan sebagai tanda
kenormalannya. Pada umumnya janin siap untuk lahir.

D. Paul Henry Mussen, dkk, dalam buku Perkembangan dan Kepribadian Anak,
terjemahan Dr. Med Methasari Tjandrasa, menguraikan tahap-tahap
perkembangan pranatal sebagai berikut :

Tahap-tahap dalam perkembangan pranatal


Minggu ke- 1 Ovum yang telah dibuahi akan turun melalui tuba fallopi
menuju ke uterus .
Minggu ke- 2 Embrio melekatkan dirinya pada dinding uterus dan
berkembang dengan cepat.
Minggu ke-3 Embrio mulai berbentuk, bagian kepala dan ekor dapat
dibedakan dan jantung sederhana mulai berdenyut.
Minggu ke-4 Permulaan pembentukan daerah mulut, saluran pencernaan dan
hati. Jantung mulai berkembang dengan pesat serta daerah kepala dan otak mulai
dapat dibedakan.
Minggu ke-6 Tangan dan kaki mulai terbentuk, namun lengan masih terlalu
pendek dan tumpul untuk saling bertemu, hati mulai membentuk sel darah merah.
Minggu ke- 8 Panjang embrio sekitar 1 inci. Wajah, mulut, mata dan telinga
mulai mempunyai bentuk yang jelas. Pertumbuhan otot dan tulang dimulai.
Minggu ke- 12 Panjang janin sekitar 3 inci. Ia mulai membentuk seorang
manusia, walaupun perbandingan kepala terlalu besar. Wajah mempunyai profil
seperti bayi. Kelopak mata dan kuku mulai terbentuk, dan jenis kelamin dapat
dibedakan dengan mudah. Susunan saraf masih sangat sederhana.
Minggu ke-16 Panjang janin sekitar 4,5 inci. Gerakan yang dilakukan janin

17
sudah mulai dirasakan oleh ibu. Kepala dan organ-organ dalam tubuh berkembang
dengan pesat. Perbandingan bagian-bagian tubuh mulai menyerupai bayi.
5 Bulan Kehamilan hampir sempurna. Panjang janin sekitar 6 inci dan
mampu mendengar serta bergerak lebih bebas. Tangan dan kaki sudah lengkap.
6 Bulan Panjang janin sekitar 10 inci. Mata sudah terbentuk dengan
lengkap dan bintik-bintik pengecap timbul pada lidah. Janin mampu bernafas dan
menangis lemah, seandainya kelahiran berlangsung prematur.
7 Bulan Usia kehamilan yang penting. Janin mencapai tahap “mampu
hidup“, (bila lahir prematur). Secara fisiologis janin mampu membedakan macam-
macam rasa dan bau. Rasa sakit relatif belum ada. Kemampuan bernafas dangkal
dan tak teratur. kemampuan menghisap dan menelan masih lemah.
7 Bulan sampai masa kelahiran
Janin lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim. Tegangan otot
bertambah, gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi jelas, kunyahan,
hisapan, dan tangisan lapar menjadi lebih kuat. Setelah minggu ke 38 (9 bulan).
Bayi siap lahir biasanya ia berputar sehingga posisi kepalanya turun kearah pelvis.
Pada awal proses kelahiran atau partus (labour) si ibu biasanya mengalami
kontraksi otot yang kuat dan lentur. Ujung bawah uterus (cervix), perlahan-lahan
membuka, makin lama makin lebar. Setelah 12 jam (lamanya bisa berubah-ubah),
diameter cervix kira-kira mencapai 10 cm. Tahap kedua berlangsung kira-kira satu
jam kontraksi yang semakin kuat mendorong bayi turun melalui cervix, lalu ke
vagina dan akhirnya keluar dari tubuh itu yang dimulai dengan pecahnya
membran di sekitar bayi, kemudian keluar Cairan atau amnion atau air tuban,
terjadilah proses kelahiran yang mengakhiri masa kehamilan.
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi masa prenatal atas 3
periode :
1. Tahap Germinal (Germinal Stage)
Tahap germinal, Yang sering juga disebut periode zigot. Ovum atau periode

18
nutfah. Adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini biasanya
berlansung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan. Yakni sejak terjadinya
pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (Ovum) wanita yang
dinamakan dengan pembuahan (Fertilization) periode dari ovum, berjalan sejak
konsepsi sampai akhir minggu ke 2.
Ovum yang telah dibuahi namanya zigotezigut ini membagi-bagi diri sehingga
terdiri dari banyak sel-sel. Ada yang menjadi lapisan luar nanti akan berkembang
menjadi jaringan-jaringan yang melindungi dan memberi makanan pada individu
selama dalam masa prenatal. Dan bagian dalam dari sel menjadi embriyo. Periode
ini berarti karena 2 hal.
1. Ovum dapat mati sebelum melekat pada dinding uterus, misalnya karna kurang
mendapat makanan.
2. Implantasi mungkin tidak terjadi dan zygote akan terbawa keluar dengan
mensturasi.
3. Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan
yang disebut Blas Tukis.
Blastakis yang berisikann cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan.
Dalam waktu singkat sel-sel blustukis akan terbentuk plasenta, tali pusat, sistem
pencernaan dan sebagainya. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah
konsepsi blastakis menempel di dinding rahim. Blastakis yang tertanam di dinding
rahim inilah yang disebut embrio. Dan peristiwa ini sekaligus manundukkan akhir
dari tahap germinal dan permulaan tahap embrio.

2. Tahap Embrio (Embriyonic stage)


Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio. Yang dalam
psikologi islam disebut Alaqoh, Yaitu segumpalan darah yang semakin membeku.
Tahap embrio ini dimulai dari 2 - 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai
dengan tejadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem

19
fisiologis. Tetapi karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, Maka bagian
tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun
demikian ia sudah terlihat jelas dan dapat di kenali sebagai manusia dalam bentuk
kecil.
Periode embriode ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada
sistem syaraf. Hal ini terlihat bahwa umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali
sebagai manusia. Umur 8-9 Minggu perubahan janin semakin terlihat dengan
jelas.
Arti dari pada pariode ini :
a. Pada akhir periode ini individu sudah merupakan manusia, Oleh karena semua
alat, Kelenjar dan lain sebagainya sudah mulai berkembang.
b. Dalam periode ini banyak kemungkinan adanya keguguran hal ini dapat di
sebabkan oleh karena ibu mengalami Sock emosional, Jatuh, Kurang makan,
Kurang baik bekerjanya kelenjar-kelenjar tertentu dari ibu yang menyebabkan
embrio terlepas dari dinding rahim.
Tahap Janin
Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut periode fetus atau
periode janin, Yang dalam fsikologi Islam disebut periode Mudghoh periode ini di
mulai dari 9 minggu sampai lahir.
Setelah 8 minggu kehamilan, Embrio berkembang menjadi sel-sel tulang dalam
hal ini embrio memperoleh suatu nama baru yaitu janin (Fetus). Dalam periode ini
cirri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlhat. Menurut
psikologi islam setelah jain dalam kandungan genap berusia 4 bulan, Yaitu ketika
janin telah berbentuk sebagai manusa maka di tiupkan ruh ke dalam jann tersebut
juga ditentukan hukum perkembagan seperti masalah yang berhubungan dengan
tingkah laku (Sifat, karakter, dan bakat), Kekayaan batas usia. Riset baru
menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendegarkan atau responsive
terhadap stimulasi dari lingkungan eksternal. Terutama sekali terhadap pola-pola

20
suara. Jadi bayi yang baru lahir menunjukkan suatu pilihan yang jelas berdasarkan
pada pengalamannya selama masa prenatal (Docasper dan Spence, 1986)

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Masa Pre-Natal


Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan masa prenatal, yaitu:
A. Genetis
Pertumbuhan setiap indivividu sudah terprogam sejak masa konsepsi yang
dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat badan bayi akan
terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika (keturunan).
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis atau herediter yang
dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Faktor genetis cenderung bersifat
statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan seseorang. Kalau sejak awal orang tua memiliki karakteristik
fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan generasi yang sehat pula. Sebaiknya
bila orang tua tidak sehat, maka keturunanya pun akan mengalami gangguan atau
penyimpangan secara fisik atau psikis (Papalia, Old & Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms &
Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis
seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut
akan nampak pada hal-hal sebagai berikut :
1) Sifat- sifat Fisik
Sifat-sifat fisik yang dapat diturankan secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki
atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal
maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti:
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan
besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang
sama.
2) Intelegensi

21
Kecerdasan yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya.
Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang
lain, sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi
oleh pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan
bahwa anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump, 2000).
3) Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun
afektif yang membantu pola prilaku individu dalam rangka menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidupnya (Hall, Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai
organisasi yang dinamis, maka kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola
pemikiran, sikap, dan perilaku seseorang.
Selain dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkungan hidupnya, kepribadian
dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang dibawa sejak lahir. Dalam berbagai
penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa
baik kepribadian yang normal ataupun abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari
kedua orang tuanya.
B. Lingkungan
Seorang psikolog ekologis, Urie Brofenbrenner (dalam Papalia, Olds & Feldman,
2004) menyatakan bahwa lingkungan tersebut bersifat stratifikasi yakni berlapis-
lapis dari yang terdekat sampai yang terjauh. Pengaruh lingkungan menjadi lebih
kuat pada periode sensitif. Masing-masing pertumbuhan system organ atau
anggota tubuh memiliki periode sensitif yang rentan terhadap pengaruh
lingkungan.

Pengaruh lingkungan tersebut, yaitu:


1. Faktor Ekstern
Joffe membuktikan bahwa sinar rontgen mempengaruhi tingkah laku. Penelitian
membuktikan akan adanya hubungan antara umur kehamilan dan banyak

22
sedikitnya penyinaran pada suatu fihak dengan besar kecilnya akibat yang
ditimbulkan: makin banyak dosis penyinaran, makin buruk akibatnya.
Pemakain obat-obatan juga memberikan pengaruh pada tingkah laku. Pengaruh
obat penenang seperti softenon atau thalidomide yang sangat besar akan
mengakibatkan cacat yang berat. Penelitian antara 1959-1962 menemukan bahwa
cacat yang disebabkan oleh thalidomide terjadi antara hari ke-34 dan ke-50; jadi
antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Knebel (1973) mengemukakan
bahwa terjadinya kelainan-kelainan jantung juga terjadi pada usia kehamilan yang
awal ini. Usaha-usaha pengguguran dengan obat-obatan pada usia kehamilan awal
dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.

2. Ketegangan Emosional
Beberapa studi kasus dalam penelitian Fels (Yellow Springs, Ohio) yang telah
mengadakan penelitian sejak tahun 1929 (lihat Sontag dkk, 1958) membuktikan
bahwa para wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil mempunya fetus
yang paling aktif. Dalam delapan kasus dalam Institut Fels ditunjukan adanya
kenaikan aktivitas yang sangat menyolok pada fetus sebagai akibat ketegangan
emosi para ibu (misalnya pada satu kasus karena ancaman pembunuhan oleh
suami, pada kasus lain karena kecelakaan lalu lintas dengan akibat yang serius
pada keluarganya).
Fetus yang aktif pada waktu dilahirkan mempunyai berta badan yang kurang serta
menunjukkan masalah-masalah makan. Menurut penelitian Stott (1957; 1958)
dikemukakan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan yang pertama dapat
menyebabkan gangguan sentral. Misalnya kelainan yang disebut mongolimus
dihubungkan dengan ketegangan psikis pada bulan pertama. Bila ketegangan
psikis tadi terjadi pada periode fetal, yaitu sesudah bulan yang kedua, maka
terjadilah apa yang disebut sindrom nafsu terhambat. Di sini diketemukan sedikit

23
aktivitas, sedikit spontanitas, pada umumnya terjadi suatu tingkah laku yang
apatis.

3. Teratogen
Berbagai faktor eksternal tidak hanya dapat menyebabkan keguguran, namun juga
ketidaksempurnaan dari bayi yang dikandung. Penelitian ilmiah menunjukan
bahwa faktor eksternal atau lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan pra
kelahiran dan juga proses kelahiran. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini
disebut dengan teratogen. Teratogen adalah segala virus, obat-obatan, zat kimia,
radiasi, atau agen lingkungan lain yang dapat membahayakan perkembangan
embrio atau janin hingga menyebabkan kerusakan fisik, kebutaan, kerusakan otak,
dan bahkan kematian. Selain teratogen, kondisi emosional ibu, asupan gizi dan
usia ibu juga dapat mempengaruhi kehamilan.
Adapun beberapa teratogen yang dapat merugikan janin, yaitu :
Obat yang digunakan ibu, penggunaan bahan oleh ibu dapat memiliki konsekuensi
parah pada janin.Merokok dikaitkan dengan berat badan lahir rendah, yang dapat
mengakibatkan sistemkekebalan tubuh yang lemah, respirasi miskin,
dankerusakan saraf. Menggunakan alkohol dapatmenyebabkan sindrom alkohol
pada janin, yang dihubungkan dengan cacat jantung, malformasi tubuh, dan
keterbelakangan mental. Penggunaan obat-obat terlarang seperti kokain
danmethamphetamine juga terhubung dengan beratlahir rendah dan kerusakan
saraf.
· Penyakit ibu, ada sejumlah penyakit ibu yangdapat berdampak
negatif janin, termasuk herpes,rubella, dan AIDS. Virus herpes adalah salah
satupenyakit ibu yang paling umum dan dapatditularkan pada janin, menyebabkan
ketulian,pembengkakan otak, atau keterbelakanganmental. Wanita dengan virus
herpes sering didorong untuk melahirkan melalui bedah caesar untuk menghindari

24
penularan virus.

7. Masalah dalam Perkembangan Masa Pre-Natal


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kesalahan sepanjang hidup, yang
biasanya disebabkan oleh genetik atau masalah lingkungan.

1. Down Syndrom, juga dikenal sebagai trisomi 21,down syndrom adalah


anomali genetik yangpaling umum selama perkembangan janin. Downsyndrome
disebabkan oleh dan salinan ekstrakromosom 21 (berarti ada tiga kromosom
bukanbiasa dua) dan dampak sekitar 1 dari setiap 1.000bayi. fitur khas dari down
syndrom termasuk fitur wajah datar, cacat jantung, dan keterbelakanganmental.
Risiko memiliki anak dengan downsyndrom meningkat seiring dengan usia ibu.
Sejumlah penyakit bisa diwariskan jika salah satuatau kedua orang tua membawa
sebuah gen untuk penyakit ini. Tes genetik seringkali dapatmenentukan apakah
orangtua merupakanpembawa gen untuk penyakit tertentu.

2. Masalah Seks-kromosom, jenis ketiga masalahgenetik melibatkan seks-


kromosom. Ini mencakupkondisi seperti sindrom Klinefelter's (ekstra X-
chromsome) dan sindrom Turner (X-kromosomtunggal).

8. Bahaya Selama Periode Pre-Natal


Meskipun periode pranatal merupakan periode yang sangat singkat, namun
periode ini merupakan periode yang sangat rawan sebuah bahaya fisik maupun
psikologis.

1. Bahaya Fisik
Menurut yang kami kutip dari pernyataan Hurlock bahwasanya ada beberapa
faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik dalam periode pranatal.

25
a). Pekerjaan, seorang ibu yang bekerja di tempat-tempat yang banyak menghirup
bau-bau kimia akan mendapatkan kemungkinan bayi yang cacat atau keguguran
dalam periode-periode terakhir.
b). Bayi kembar, bayi kembar dapat menyebabkan lahir tidak pada waktunya,
akibatnya akan terjadi ketidak teraturan pada perkembangan dan dapat
menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
c). Kekurangan gizi, ibu hamil yang kekurangan gizi akan sangat berpengaruh
pada janinnya, ini akan berefek panjang. Anak yang dilahirkan karena kekurangan
gizi akan terjadi kerusakan otak sehingga ia akan sulut belajar dan membaca.
d). Ibu yang merokok. Hal ini akan berpengaruh pada detak jantung ibu sehingga
akan terjadi ketidak teraturan perkembangan, atau bahkan bisa menjadi kematian.

2. Bahaya Psikologis
Bukan hanya bahaya fisik, namun ada juga bahaya fsikologis yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hurlock menjelaskan ada
beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan psikologis:
a). Kepercayaan tradisional. Di Amerika Serikat ada sebagian orang yang
berpendapat bahwa memiliki anak kembar adalah seperti binatang, maka dari itu
banyak yang tidak menghendaki kelahiranya dan hal ini akan mempengaruhi
kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dan hal ini akan mempengaruhi
perkembangan psikologis anak.
b). Tekanan dari dalam diri ibu. Hal ini akan mempengaruhi ketidak seimbangan
pada janin, akibatnya janin akan sering bergerak dan tubuh janin akan cenderung
kecil.

9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ukuran Kelahiran Bayi dan Hal-hal yang


Penting dalan Kehamilan.
Para ahli kedokteran, gizi, maupun psikologi berpendapat bahwa ada enam faktor

26
yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi yaitu (1) lamanya janin dalam
kandungan, (2) diet ibu, (3) status social ekonomi keluarga, (4) urutan kelahiran,
(5)ukuran jumlah anggota keluarga, (6) aktivitas janin selama masa pra-natal
(Hurlock, 1978; Santrock, 1999).
Waktu Masa Kehamilan
Janin yang matang selama masa prenatal akan tumbuh berkembang menjadi bayi
yang memiliki berat badan, tinggi badan, maupun warna kulit yang normal. Waktu
masa kehamilan janin dalam kandungan seorang ibu kurang lebih selama 9 bulan
10 hari. Oleh karena itu bayi-bayi yang lahir dalam keadaan sehat dan normal
biasanya memiliki usia yang cukup ketika masih berada dalam kandungan ibunya.
Sebaliknya bayi-bayi premature yang memiliki ukuran berat badan rendah (low
birth), ukuran badan kecil dan mungkin warna kulit yang agak pucat cenderung
berada dalam kandungan kurang dari 9 bulan.
2. Perilaku Diet Ibu Selama Masa Hamil
Banyak bayi yang cenderung kurus, berat badan rendah, maupun ukuran panjang
bayi disebabkan oleh kurangnya memperoleh gizi yang cukup selama masa
kehamilan. Para ibu yang melakukan diet selama masa hamil berpengaruh secara
signifikan terhadap kurangnya penyerapan konsumsi gizi, protein maupun zat-zat
mineral lainnya yang dibutuhkan oleh janin. Akibatnya janin tidak dapat
mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara normal.

3. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Status ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata terhadap pemenuhan
kebutuhan gizi bagi seluruh anggota keluarga tersebut. Orangtua yang memiliki
status social ekonomi menengah ke atas (middle-high family economic status)
cenderung akan dapat mencukupi kebutuhan makanan bergizi yang baik. Hal ini
berpengaruh pula terhadap para calon ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi yang
diperlukandalam proses pertumbuhan dan perkembangan oleh janin dalam

27
kandungannya. Dengan demikian bayi-bayi terlahir pun akan memiliki berat
badan, tinggi badan maupun taraf kesehatan yang baik. Sebaliknya para ibu yang
berasal dari keluarga yang memiliki status social ekonimi rendah (low family
economic status) cenderung kurang dapat mencukupi kebutuhan gizi yang baik
untuk janin yang dikandungnya. Akibatnya bayi yang lahir akan memiliki berat
badan rendah, dan panjang badan yang pendek. Dalam studi kasus ditemukan
bayi-bayi yang lahir dari keluarga miskin cenderung mengalami gizi buruk (poor
nutrition) akibatnya menderita gangguan busung lapar.
4. Urutan Kelahiran
Dalam studi ditemukan bahwa bayi-bayi yang lahir sebagai anak pertama
(firstborn infant) cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, pendek dan
lebih ringan dibandingkan bayi yang lahir sebagai anak kedua atau ketiga dalam
suatu keluarga yang sama.
5. Jarak Kelahiran Bayi dalam Keluarga
Perbedaan jarak kelahiran akan memberi pengaruh terhadap ukuran bayi. Bayi
yang lahir dengan jarak yang sangat dekat dengan anak sebelumnya senderung
memiliki berat badan yang rendah (low birth). Hal ini terjadi karena kondisi
kesehatan ibu yang lemah. Setelah melahirkan anak pertama, fit dan sehat
kembali. Tetapi karena tak mampu menjaga jarak kelahiran dengan anak
sebelumnya dan harus mengandung janin (bayi) lagi, maka kondisi kesehatan fisik
ibu semakin lemah. Dengan demikian bila ibu tersebut mengandung lagi akan
menyebabkan kelahiran bayi yang memiliki berat badan rendah.
6. Aktivitas Janin Masa Prenatal
Janin yang aktif bergerak selama masa prenatal merupakan cirri calon bayi yang
sehat dan normal karena energi tubuhnya dapat tersalurkan dengan baik. Dengan
gerakan yang aktif akan meningkatkan kekuatan kerja fungsi detak jantung yang
baik, kelenturan dan kekuatan otot-otot badan, meningkatkan daya intelektual dan

28
menambah berat badannya. Sebaliknya janin yang malas bergerak, pasif dan
banyak tidur cenderung tumbuh berkembang menjadi bayi yang obesitas (gemuk).
Dalam pertumbuhan berikutnya, bayi-bayi yang malas bergerak akan menjadi
anak yang juga malas bergerak, pasif dan obes (gemuk).
Hurlock menjelaskan beberapa hal yang penting ketika masa kehamilan sebagai
berikut:
1. Penurunan Sifat Bawaan
Penurunan sifat ini terjadi hanya satu kali dan secara kebetulan. Tidak ada
teknologi yang daat mengendalikan kromosom-kromosom untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan. Dari 300 trilyun hanya 1 yang menyatu dan membentuk
sifat yang diturunkan dari ayah, ibu, kake, atau nene.
2. Jenis Kelamin
Terbentuknya jenis kelamin tergantung dari pase awal pertumbuhan, yakni
tergantung pada jenis Spermatozzon yang bergabung dengan sel telur (ovum).
Dalam sebuah sel seks laki-laki yang sudah dibuahi terdapat 22 kromsom yang
saling berpasangan dan satu kromosom yang tidak berpasangan, jadi jumlahnya
ada 23 kromosom. Kromosom yang tidak berpasangan yaitu kromosom X atau
kromosom Y. Sedangkan kromosom pada sel telur (ovum) adalah jenis kromosom
X, apabila sel telur yang berkromosom X dibuahi oleh kromosom Y, maka
hasilnya adalah laki-laki dan sedangkan kromosom X yang dibuahi dengan
kromosom X, maka hasilnya adalah perempuan.
3. Jumlah Anak (Kembar)
Dalam sebuah kelahiran sering kita dengar dengan bayi kembar. Entah itu kembar
identik maupun kembar nonidentik. Hurlock menjelaskan dalam bukunya
bahwasanya suku atau ras yang sering melahirkan bayi kembar adalah dari bangsa
kulit hitam. Suku cinta, jepang dan ras mongoloid lebih jarang dibandingkan
dengan bangsa kulit putih. Menurut Hurlock terjadinya bayi kembar identik
terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi membelah diri menjadi dua, tiga atau

29
bahkan mungin empat, hal ini akan menghasilkan bayi kembar identik karna
berasal dari telur yang sama. Sedangkan bayi kembar nonidentik terjadi ketika ada
dua atau lebih ovum yang dibuahi oleh spermatozoa yang berbeda. Pada
pembuahan semacam ini biasanya jenis kelamin bayi yang dilahirkan tidak sama
karena dibuahi dengan spermatozoa yang berbeda.
4. Efek Lahir Kembar Terhadap Perkembangan
Menurut penelitian para ahli Psikologi dari barat menyatakan bahwa bayi yang
lahir kembar akan memiliki pengaruh dalam perkembanganya. Salahsatunya
adalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembanganya. Hurlock menyatakan
bahwa keterlambatan ini akan berhenti sebelum anak mencapai usia puber dan
setelah itu mereka akan mengalami pertumbuhan, namun dalam hal ini. anak yang
lahir lebih dulu akan berkembang lebih dulu dari anak yang lahirnya belakangan.
Untuk lebih rinci lagi Hurlock dalam buknya menjelaskan ada beberapa dampak
yang terjadi pada bayi kembar.
a. Kelemahan perkembangan
Bayi kembar akan cenderung lambat dalam perkembangan fisik, mental, motorik
dan berbicaranya dibandingkan dengan bayi tunggal. Hal ini terjadi karena sering
adanya kerusakan otak pada bayi kembar karena melahirkan tidak pada waktunya.
b. Perkembangan fisik
Bayi kembar memiliki keterlambatan dalam perkembangan fisik. Bayi kembar
juga lebih mudah terkena resiko kerusakan otak.
c. Perkembangan mental
Adanya persamaan kembar mental pada bayi yang kembar identik dan hal ini akan
berlanjut hingga pada masa perkembangan akhir. Salahsatunya adalah adanya
persamaan bakat music.

d. Prilaku perkembangan sosial

30
Bayi kembar akan cenderung bersaing utuk mendapatkan perhatian dari yang
lebih tua dan ketika sudah dewasa persaingan itu akan lebih kuat biasanaya
memposisikan dirinya sebagai pemimpin dan yang lainya sebagai bawahan.
e. Perkembangan kepribadian
Banyak anak kembar kesulitan menemukan jati dirinya karena ada anak yang
mirip identik denganya.
f. Perilaku yang mengundang masalah
Perilaku yang sering mengundang masalah terjadi pada bayi kembar non identik
karena rasa persaingan mereka lebih besar dibandingkan dengan bayi kembar
yang identik.

10. Upaya untuk Mengatasi Ketidakteraturan Masa Perkembangan Pre-Natal


Adapun hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan pada kehamilan
antara lain:
Asupan Nutrisi dan Gizi
Pemenuhan kebutuhan makanan sehat yang mengandung nutrisi, gizi, vitamin,
protein, dan mineral selama kehamilan adalah mutlak dan tak dapat ditunda-tunda
lagi. Bayi-bayi yang dilahirkan dari orang tua yang memperhatikan masalah ini
ternyata membawa pengaruh positif. Ia menjadi bayi yang sehat, cerdas, lincah,
dan mudah bergaul. Sebaliknya ibu yang selama hamil tak mau dan tak mampu
memenuhi kebutuhannutrisi, ternyata menyebabkan bayi lahir premature, berat
kurang dari 2500 gram, mengalami gangguan pernapasan, sulit bergaul dan taraf
intelegensinya rendah (Berk, 1991:1993, Hetherington & Parke, 1999).
2. Prilaku Hidup Sehat
Semasa hamil, seorang wanita hendaknya tak terlibat dalam penggunaan obat-
obatan, kecuali dalam keadaan sakit yang memerlukan pengawasan medis dari
dokter. Kelalaian dalam memperhatikan kondisi kehamilan yang disebabkan oleh
penggunaan narkoba (narkotik dan obat-obat terlarang lainnya) akan membawa

31
dampak negatif bagi bayi yang dilahirkan. Calon ayah juga diharapkan tidak
mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang atau merokok agar tidak
mempengaruhi kehamilan istrinya. Orang tua yang kecanduan narkoba akan
menyebabkan kelahiran bayi prematur, keguguran, kematian bayi, intelegensi
rendah, bahkan mengalami retandasi mental (Papalia, Olds & Feldman, 1998)
3. Konseling Pra Pernikahan
Konseling ini bertujuan untuk memepersiapkan calon pasangan suami-istri yang
akan menghadapi berbagai masalah perkawinan, memelihara dan merawat anak,
memenuhi kebutuhan ekonomi, dan melakukan komunikasi efektif antara suami
istri.
Agar memperoleh keturunan yang sehat dan normal, maka kegiatan atau
konseling menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh setiap
calon pasangan suami istri yang akan menikah.
4. Konseling Genetik
Konseling genetik yaitu suatu konseling yang dilakukan agar mendapatkan
kelahiran anak-anak yang sehat dan normal, serta menghindari kelahiran cacat
fisik maupun cacat mental. Konseling sudah dilakukan di negara-negara maju
seperti Jepang, Jerman, Kanada, Australia, dsb. Cara ini mencakup telaah yang
luas dan terinci mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk
menentukan apakah ada, kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau
mental yang terdapat dalam keluarga mereka. Kalau penelitian riwayat kesehatan
menunjukkan atau menyimpulkan bahwa terdapat beberapa abnormalitas genetik
dalam keluarga suami atau keluarga istri, atau kalau salah satu anak dalam
keluarga mempunyai kondisi yang berasal dari keturunan dan dari pengalaman
lingkungan, orang tua diberitahu tentang kemungkinan mempunyai anak cacat dan
disarankan untuk menggunakan teknik-teknik keluarga berencana untuk
mencegah kehamilan. Kalau kehamilan sudah terjadi, mereka disarankan untuk

32
mempertimbangkan abortus/pengguguran.
5. Menjalankan empat tips prenatal
a. Ajaklah bayi dalam kandungan Anda Berbicara
Salah satu cara paling sederhana bagi Anda untuk melakukannya adalah untuk
mulai berkomunikasi dengan bayi Anda dan merasakan bahwa ia sudah hadir
dengan Anda. Perlakukan bayi sebagai makhluk yang sadar dan sesungguhnya.
Mulailah berbicara, bernyanyi atau bahkan bersenandung kepada bayi Anda. Ini
akan membantu mereka terbiasa dengan suara Anda dan mulai untuk mengenali
formasi bahasa.

b. Pikirkan tentang bayi Anda


Walaupun bayi Anda tidak secara fisik hadir bersama Anda pada saat ini, Anda
masih dapat berpikir tentang sekarang atau ketika Anda akan segera bertemu. Bayi
Anda akan dapat merasakan kasih sayang Anda dan ini akan memberinya rasa
nyaman, cinta dan stabilitas emosi
Gunakan pengalaman sehari-hari untuk mempersiapkan bayi Anda untuk
kehidupan setelah kelahirannya
Pengalaman pranatal adalah semua tentang bayi Anda untuk mempersiapkan
kehidupan setelah kelahiran. Jadi gunakan pengalaman sehari-hari untuk berbagi
dengan bayi Anda. Membuat pengalaman dari kegiatan kecil dalam kehidupan
sehari-hari Anda. Bicara tentang pengalaman Anda kepda bayi Anda
c. Sentuhlah bayi Anda
Anda mungkin telah memperhatikan bahwa Anda sering menggosok, tepuk atau
menyentuh perut Anda sepanjang hari. Mungkin itu karena secara tidak sadar kita
tahu bahwa ini adalah salah satu cara fisik untuk menjangkau dan berkomunikasi
dengan bayi yang belum lahir. Anda dapat menyentuh perut Anda dengan cara
yang berbeda dan menjelaskan perbedaan dari sentuhan setiap bayi Anda saat
Anda melakukan itu yaitu menepuk, membelai, mengusap dan sebagainya. Anda

33
dapat menggosok perut sering-sering ketika Anda mandi, saat Anda menggunakan
krim anti-stretch mark di perut Anda bisa mengosok bahkan menepuk dengan
lembut perut Anda, atau mengetuk perut secara berirama pada waktu Anda
mendengarkan music.
d. Jauhkan stres
Stres ibu memiliki dampak langsung yang negatif pada pembentukan kepribadian
bayi Anda bahkan sejak dalam rahim. Anda lihat, bayi Anda benar-benar
tergantung pada Anda untuk semua kebutuhan nya, termasuk konten fisik,
psikologis dan emosional. Anda harus ingat bahwa bayi Anda masih sangat rapuh
dan subur, sehingga Anda harus berhati-hati dengan jenis lingkungan dan
pengaruh yang sedang Anda ciptakan baginya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang tua yang terlibat dalam stimulasi
pralahir memiliki ikatan dekat dan kuat dengan anak-anak mereka.

6. Mulai mendidik anak dalam kandungan


Pertama, berfikir positif. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar lebih
baik di dalam rahim. Basis lingkungan sosial janin adalah sang ibu. Dan
pendidikan yang benar dimulai dengan ibu yang sehat dalam segala hal. Untuk itu
kondisi fisik dan kejiwaan sang ibu harus prima selama mengandung.
Kedua, sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan memperdengarkan
musik bernuansa Islami agar anak terdidik mengenal Allah sejak dini.
Memperdengarkan musik klasik juga dapat menstimulasi kecerdasannya dan
bahkan dapat mempertinggi kemampuan pengembangan bahasanya kelak.
Ketiga, hindari situasi tertekan karena kondisi ini bisa meningkatkan level hormon
janin pada tahap yang dapat memblokir proses kemampuan pembelajaran pralahir.
Keempat, carilah kegiatan belajar sendiri. Apapun itu. Walaupun janin tidak akan
belajar secara langsung dari aktifitas sang ibu, akan tetapi perilaku mental ibu
yang sehat akan menjadi kenyamanan dan keamanan tersendiri bagi janin dan hal

34
itu akan memberinya fondasi perilaku yang positif terhadap pembelajaran setelah
dia lahir.
Peran (calon) ayah dalam hal ini tidak kalah pentingnya. Karena tidak sedikit
perilaku mental (calon) ibu yang tertekan ditimbulkan oleh perilaku ayah yang
kurang menunjukkan dukungan moral pada ibu yang sedang mengandung. Istri
yang hamil secara fisik umumnya kurang fit. Adalah tugas suami untuk memberi
dukungan penuh untuk menjamin kondisi mental istri dalam kondisi stabil sampai
janin lahir ke dunia.

SIMPULAN

Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam


kehidupan manusia. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak
terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) yang
akan menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi
organism atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai fetus
(bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar
sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. Variasi
individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature) dari
waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature), tergantung pada
kondisinya masing-masing.
Ada tiga faktor dominan yang mempengaruhi proses perkembangan pada masa
prenatal, yaitu faktor pembawaan (heredity) yang merupakan kondisi yang
memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan, dan faktor waktu (time)
yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau kematangan (maturation).
Masa prenatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian serius, karena
apapun yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan
berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang

35
tidak baik akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan
perkembangannya di kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya
dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses
pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar.
Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah
dan calon ibu.

http://rachmatbox.ac.id/2013/09/psikologi-perkembangan-masa-prenatal.html?
m=1

36

Anda mungkin juga menyukai