Anda di halaman 1dari 3

LAILA NURHAYATI

160311604628 / OFFERING B

Pemuda Tidak Menjadi Teladan dan Penggerak Efektif Gerakan Anti


Korupsi
(kebiasaan suap ketika di tilang ,mencontek, titip absen, tidak amanah terhadap
orang tua, dan mental yang labil, dll)

Korupsi merupakan salah satu perbuatan yang pada akhir – akhir ini sering
terjadi di Indonesia bahkan di dunia. Perbuatan ini sangat berbahaya akibatnya
bagi manusia yang mana di dalam Al – Qur’an dan hadis telah dijelaskan akan
kerugian dan bahaya bagi orang – orang yang melakukan tindakan korupsi. Salah
satu penyebab maraknya perbuatan korupsi ini disebabkan oleh beberapa faktor
yang diantaranya yaitu pemahaman agama yang dangkal, penegakan hukum yang
lemah, sikap tamak dan serakah serta hilangnya nilai kejujuran.
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa nantinya yang akan bertanggung
jawab untuk memajukan bangsa, yang akan menjadi motor penggerak gerakan
anti-korupsi sebagai mana peran pemuda yaitu sebagai agent of change ( agen
perubahan ). Akan tetapi sudah layakkah para pemuda untuk mengambil peran
tersebut ditengah banyaknya kasus – kasus yang di timbulkan oleh para pemuda
itu sendiri.
Pada zaman ini, kasus yang sering terjadi dan dianggap wajar oleh para
pemuda yaitu mencontek ketika ujian maupun tugas , titip absen, plagiat, dsb.
Dari kasus itu saja yang mungkin oleh beberapa pemuda dianggap suatu
kesalahan kecil dan wajar akan mempunyai dampak yang besar jika hal itu terus
dan semakin sering di lakukan. Dari sebuah kesalahan kecil nantinya akan
semakin berkembang dan tingkatannya akan naik hingga akan ada masa di mana
nantinya suatu kesalahan besar pun akan di anggap wajar oleh para pemuda.
Selain itu, maraknya kasus penyuapan ketika di tilang yang dilakukan oleh
para pemuda menunjukkan bahwa para pemuda tidak mempunyai sifat jujur dan
tanggung jawab. Lantas bagaimana kondisi negara ini natinya jika generasi
penerus bangsanya saja tidak memiliki sifat dasar yang seharusnya dimiliki oleh
orang yang akan menjadi penerus sekaligus panutan bagi rakyatnya nanti.
Pantaskah mereka menjadi panutan sekaligus menjadi pelopor penggerak anti
korupsi?, tanpa di jawab pun masyarakat pasti akan tau yang mana yang baik
untuk dijadikan panutan dan mana yang tidak.
Contoh lainnya yang dilakukan para pemuda yaitu kebiasaan merusak
fasilitas umum, tidak mau antre, dan menerobos lampu lalu lintas. Ketiga hal
tesebut sebenarnya mempunyai satu kasus yang sama yaitu mengambil bagian hak
orang lain yang telah disediakan oleh pemerintah. Sehingga kasus ini pun
sebenarnya sama dengan kasus korupsi yang mana sama – sama mengambil hak
orang lain untuk kepentingannya sendiri. Di dalam Al – Qur’an Allah berfirman

َ ‫اس أَتَأ ْ ُم ُر‬


َ‫ون‬ ََ َّ‫ن بِا ْلبِ َِر الن‬ َ ُ‫ون َوأ َ ْنت ُ َْم أ َ ْنف‬
َ ‫س ُك َْم َوت َ ْن‬
ََ ‫س ْو‬ ََ َ ‫أَفَال ا ْل ِكت‬
ََ ُ‫اب تَتْل‬
َ ُ‫ت َ ْع ِقل‬
َ‫ون‬
”Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban)-mu sendiri, padahal kamu membaca Al kitab
(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” ( Qs Al Baqarah : 44 ).

Demikian pula terdapat dalam hadits. Dari Usamah, aku mendengar


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan didatangkan seorang
pada hari kiamat lalu dicampakkan ke dalam neraka. Di dalam neraka orang
tersebut berputar-putar sebagaimana keledai berputar mengelilingi mesin
penumbuk gandum. Banyak penduduk neraka yang mengelilingi orang tersebut
lalu berkata, ‘Wahai Fulan, bukankah engkau dahulu sering memerintahkan
kebaikan dan mencegah kemungkaran?’ Orang tersebut menjawab, ‘Sungguh
dulu aku sering memerintahkan kebaikan namun aku tidak melaksanakannya.
Sebaliknya aku juga melarang kemungkaran tapi aku menerjangnya.”
(HR Bukhari dan Muslim).

Walaupun memang tidak semua pemuda mempunyai segala sifat tersebut,


akan tetapi akan sangat sulit untuk mejadi pemuda yang selalu dan tetap berbuat
jujur dan berjalan di jalan yang benar. Bagaimanapun, pemuda saat ini berada di
tengah – tengah zaman yang mana kini kejujuran telah menjadi hal yang tabu,
sulit untuk menjadi putih sendirian disaat yang lain memilih menjadi abu – abu
bahkan hitam. Inilah paradigma yang harus dihadapi para penentu masa depan
bangsa, pemuda-pemuda Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai