“ TERAPI ABNORMALITAS ”
OLEH
KELOMPOK X
SEMESTER : II (GENAP)
DOSEN PEMBIMBING : Reza Fahmi,MA
: Dra.Hasneli,M.Ag
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……………...1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………………...…..2
PEMBAHASAN
B.i.TERAPI MEDIS................................................................................................5
B.ii.PSIKOTERAPI.................................................................................................6
B.iii.MODIFIKASI PERILAKU.............................................................................7
PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………….………………...8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..8
A.LATAR BELAKANG
Jelas alamiah kalau ada orang yang menderita sakit. Namun menjadi kewajiban
kita untuk berusaha mencegah terjangkitnya penyakit, kalau penyakit itu belum diderita.
Kita pun yakin bahwa setiap penyakit atau gangguan pasti ada penyembuh atau obatnya.
Demikian juga dalam hal gangguan kejiwaan. Hal ini perlu diperhatikan, karena ada
pendapat umum bahwa gangguan kejiwaan merupkan takdir yang tidak dapat
disembuhkan.
B.RUMUSAN MASALAH
*Terapi Medis
*Psikoterapi
*Modifikasi Perilaku
PEMBAHASAN
Makalah Psikologi Umum II
TERAPI ABNORMALITAS Sabtu, 25 Mei 2013
Kelompok X
4
A.PROBLEM KESEHATAN MENTAL
Istilah “kesehatan mental” diambil dari konsep mental hygiene. Kata “mental”
diambil dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahas latin yang
artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Kesehatan mental merupakan bagian dari psikologi
agama, terus berkembang dengan pesat. jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental
hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental. Sedangkan yang dimaksud
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik
berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).
Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh Stressor (Penyebab
terjadinya stres) orang yang memiliki mental sehat berarti mampu menahan diri dari
tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya. Noto Soedirdjo,
menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan mental adalah Memiliki
kemampuan diri untuk bertahan dari tekanan-tekanan yang datang dari lingkungannya.
Sedangkan menurut Clausen Karentanan (Susceptibility) Keberadaan seseorang terhadap
stressor berbeda-beda karena faktor genetic, proses belajar dan budaya yang ada
dilingkungannya, juga intensitas stressor yang diterima oleh seseorang dengan orang lain
juga berbeda.
1. Terhindarnya orang dari gejala - gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala - gejala
penyakit jiwa (psychose).
2. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan
masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup.
4. Terwujudnya keharmonisan yang sungguh - sungguh antara fungsi - fungsi jiwa, serta
mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem - problem biasa yang terjadi, dan
merasakan secara positif kebahagian dan kemampuan dirinya.
Jadi Kesehatan mental adalah keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek
psikologis dan dimiliki oleh seorang untuk dikembangkan secara optimal agar individu
mampu melakukan kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan-tuntutan atau nilai-nilai
yang berlaku secara individual, kelompok maupun masyarakat luas sehingga yang sehat
baik secara mental maupun secara sosial.
b.Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat
mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan
seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek,
dan masih banyak lagi lainnya. Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum,
politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan
sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor
external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
1.Terapi Medis
1. Penggunaan Obat-obatan
Terapi obat-obatan merupakanterapi yang paling efektif di antara terapi medislainnya,
terutama dalam mengubahsuasanahati (mood) dan perilaku. Obat-obatan sebagaimana
telah dibahaspada bab terdahulu dapatdigolongkanmenjadi:Obat Penawar, Opiate
Narcotics, Stimulans, Obat Penenang,dan Halusinogen.
2.Psikoterapi
3.Modifikasi Perilaku
PENUTUP
Yang dimaksud dengan kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala -
gejala gangguan jiwa serta mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri
sendiri, dengan orang lain maupun dengan masyarakat dimana seseorang itu berada dan
bisa mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada
semaksimal mungkin untuk mewujudkan suatu keharmonisan yang sungguh - sungguh
antara fungsi - fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem -
problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagian dan kemampuan
dirinya sendiri
DAFTAR PUSTAKA
5. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, PT. Bulan Bintang, Bandung,
1986, cet ke-7.
6. Sururin, Ilmu Jiwa Agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, cet. ke-1.