Anda di halaman 1dari 11

Alfi Nurfauziah

240210130006

VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Pembuatan Medium
Sebelum melakukan pembuatan media, kita harus menimbangnya terlebih
dahulu sesuai takaran. Setiap media memiliki massa takaran/L yang berbeda.
Berikut ini adalah perhitungan kebutuhan sampel yang akan kita buat dalam
praktikum kali ini.
Tabel 1. Perhitungan Kebutuhan Sampel
Yang dibutuhkan
No. Media Merek Perhitungan
Volume Berat
23 𝑔𝑟
1,15 gr / 1000 𝑚𝑙
x 50 ml =
1. Nutrient Agar Conda 50 mL
Liter 1,15 gram
8 𝑔𝑟
0,08 gr / 1000 𝑚𝑙
x 10 ml =
2. Nutrient Broth Merck 10 mL
Liter 0,08 gram
22,5 𝑔𝑟
Plate Count 1,125gr / 1000 𝑚𝑙
x 50 ml =
3. Conda 50 mL
Agar Liter 1,125 gr
39 𝑔𝑟
Potato 1,95 gr / 1000 𝑚𝑙
x 50 ml =
4. Conda 50 mL
Dextrose Agar Liter 1,95 gram
0,85 𝑔𝑟
NaCl 0,17 gr/ x 200 ml =
100 𝑚𝑙
5. Merck 200 mL
Fisiologis Liter 1,7 gr
36 𝑔𝑟
Eosin Metilen 1,8 gr/ x 50 ml =
1000 𝑚𝑙
6. Conda 50 mL
Blue Liter 1,8 gr
(sumber: hasil pengamatan kelompok 2)

Pembuatan medium dengan menggunakan medium yang berbeda-beda


tersebut memiliki takaran masing-masing. Penimbangan takaran medium sebelum
dibuat bisa dengan menggunakan neraca analitik agar takarannya tepat. Cara
menimbang dengan menggunakan neraca analitik:
1. Nyalakan tombol On pada neraca analitik
2. Menimbang serbuk medium, harus menggunakan alas. Jadi simpanlah
alas sebelum menimbang medium. Setelah itu tekan tombol tare, agar
Alfi Nurfauziah
240210130006

berat alas tidak terhitung. Alas yang digunakan dalam praktikum ini
adalah tabung erlenmeyer.
3. Masukkan medium ke dalam tabung erlenmeyer secara perlahan sehingga
didapatkan berat medium yang diinginkan.
4. Setelah penimbangan beres, tekan tombol OFF.

Untuk mengetahui berat yang dibutuhkan dalam beberapa volume yang


dibutuhkan, bisa menggunakan rumus:
Berat larutan/ liter
Massa kebutuhan media = Volume total
x Volume yang dibutuhkan
Berat serbuk medium yang dilarutkan per liter di setiap produk berbeda-beda.
Seperti NA 23 gr/L, NB 8 gr/L, PCA 22,5 gr/L, PDA 39 gr/L, NaCl fisiologis
0,85%. Jika tidak sesuai dengan takaran akan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang dibiakkan, karena komponen nutrisinya tidak sesuai dengan
yang diharapkan mikroorganisme tersebut. Selain itu jika pemakaiannya
berlebihan akan kurang efisien, karena harga medium tersebut sangat mahal.
Setelah medium ditimbang, selanjutnya melakukan pembuatan media.
Identifikasi media dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing
media. Identifikasi beberapa media yang dilakukan pada praktikum ini dapat
dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Identifikasi Medium


Karakteristik
No. Media Fungsi
Bentuk Warna
1. Nutrient Agar Serbuk Kuning Media padat untuk
menumbuhkan bakteri yang
umum.
2. Nutrient Serbuk Kunig Muda Media cair untuk
Broth menumbuhkan bakteri yang
umum.
3. Plate Count Serbuk Kuning Media untuk menumbuhkan
Agar bakteri dan jamur.
Alfi Nurfauziah
240210130006

4. Potato Serbuk Kuning Muda Mengidentifikasi jamur,


Dextrose seperti kapang dan kamir.
Agar
5. NaCl Serbuk Putih Sebagai penyangga Ph agar
Fisiologis sel bakteri tidak rusak
akibat menurunnya Ph
lingkungan
6. Eosin Serbuk Ungu Mengidentifikasi Bakteri
Metilen Blue khusus, seperti E.Coli
(sumber: hasil pengamatan kelompok 2)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat empat media yang


digunakan dalam praktikum ini yaitu NA, NB, PCA dan PDA. Masing-masing
media ini mempunyai karakteristik, komposisi, dan fungsi yang berbeda.
1. NA (Nutrient Agar)
Nutrien agar adalah medium yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri
yang umum. Media ini merupakan media sederhana yang terbuat dari peptone 5.0
g/l, beef extract 3.0 g/l, bacto agar 15.0 g/l dan aquades 1 L. Kandungan pepton
dan beef ekstrak tersebut digunakan sebagai komponen yang penting bagi
pertumbuhan bakteri karena kandungan protein hewaninya yang tinggi.
NA berwarna kuning muda dan berbentuk serbuk dengan merk yang
digunakan pada saat praktikum yaitu Conda. Sebelum dipanaskan NA tidak larut
sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning
dan terlihat keruh. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air
dan berwarna kuning.
Takaran dalam kemasan Nutrient Agar (NA) takaran dalam kemasannya
adalah 23 gram untuk 1 liter. NA yang dibutuhkan adalah sebanyak 1,15 gram.
Angka tersebut didapat dari hasil perhitungan menggunakan rumus:
23 𝑔𝑟
1000 𝑚𝑙
x 50 ml =1,15 gram
Setelah didapat massa yang akan dilarutkan dalam 50 ml, NA ditimbang
dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitik. Setelah didapat 1,15 gram NA
dalam erlenmeyer, aquades dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu dipanaskan
Alfi Nurfauziah
240210130006

sambil diaduk-aduk hingga homogen sampai mendidih. Setelah itu NA yang


sudah dipanaskan disumbat.
2. NB (Nutrient Broth)
Nutrient Broth merupakan medium yang digunakan untuk menumbuhkan
berbagai mikroorganisme yang umum. Media ini merupakan media sederhana
yang terbuat dari komposisi peptone 5.0 g/l, beef extract 3.0 g/l, dan aquades 1 L.
NB berwarna kuning dan berbentuk serbuk dengan merk yang digunakan
pada saat praktikum yaitu Merck. Sebelum dipanaskan NB tidak larut sepenuhnya
dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning. Setelah
dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna kuning dan
menjadi jernih.
Takaran dalam kemasan Nutrient Broth (NB) adalah 8 gram untuk 1 liter. NB
yang dibutuhkan adalah sebanyak 0,08 gram. Angka tersebut didapat dari hasil
perhitungan menggunakan rumus:
8 𝑔𝑟
1000 𝑚𝑙
x 10 ml = 0,08 gram
Setelah didapat massa yang akan dilarutkan dalam 10 ml, NB ditimbang
dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitik. Setelah didapat 0,08 gram NB
dalam erlenmeyer, aquades dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu dipanaskan
sambil diaduk-aduk hingga homogen sampai mendidih. Setelah itu NB yang
sudah dipanaskan dimasukan ke dalam tabung reaksi dan disumbat.
Setelah diamati, ternyata NB hampir sama dengan NA. Namun, hal yang
membedakan diantara keduanya adalah NB digunakan untuk menumbuhkan
bakteri dalam medium cair sedangkan NA digunakan untuk menumbuhkan
bakteri dalam medium padat (agar).

3. PCA (Plate Count Agar)


Plate Count Agar (PCA) merupakan medium yang digunakan untuk
menumbuhkan bakeri dan jamur. Media ini merupakan media sederhana yang
terbuat dari Enzymatic Digest of Casein 5.0 gr/l, Yeast Extract 2.5 gr/l, dan Bacto
Agar 15 gr/l. Mikroorganisme.
PCA berwarna kuning, berbentuk serbuk dan merek yang digunakan adalah
Conda. Sebelum dipanaskan tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih
Alfi Nurfauziah
240210130006

terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning dan terlihat keruh. Setelah dipanaskan


serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna kuning.
Takaran dalam kemasan Plate Count Agar (PCA) adalah 22,5 gram untuk 1
liter. PCA yang dibutuhkan adalah sebanyak 1,25 gram. Angka tersebut didapat
dari hasil perhitungan menggunakan rumus:
22,5 𝑔𝑟
1000 𝑚𝑙
x 50 ml =1,125 gr
Setelah didapat massa yang akan dilarutkan dalam 50 ml, PCA ditimbang
dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitik. Setelah didapat1,125 gram PCA
dalam erlenmeyer, aquades dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu dipanaskan
sambil diaduk-aduk hingga homogen sampai mendidih. Setelah itu PCA yang
sudah dipanaskan dimasukan ke dalam tabung reaksi dan disumbat.

4. PDA (Potato Dextrose Agar)

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan medium yang digunakan untuk


mengidentifikasi jamur, seperti kapang dan kamir. Media ini merupakan media
sederhana yang terbuat dari kentang 4.0 g/l, Dextrose 20.0 g/l, Bacto Agar 15.0
g/l. Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu
sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam
jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga
baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri.
PDA berwarna kuning dan berbentuk serbuk halus dengan merk yang
digunakan adalah Conda. Sebelum dipanaskan tidak larut sepenuhnya dalam air,
tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna putih. Setelah dipanaskan serbuk
media larut seluruhnya dalam air, berwarna krem.
Takaran dalam kemasan Potato Dextrose Agar (PDA) adalah 39 gram untuk 1
liter. PDA yang dibutuhkan adalah sebanyak 1,95 gram. Angka tersebut didapat
dari hasil perhitungan menggunakan rumus:
39 𝑔𝑟
x 50 ml = 1,95 gram
1000 𝑚𝑙
Alfi Nurfauziah
240210130006

Setelah didapat massa yang akan dilarutkan dalam 50 ml, PDA ditimbang
dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitik. Setelah didapat1,55 gram PDA
dalam erlenmeyer, aquades dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu dipanaskan
sambil diaduk-aduk hingga homogen sampai mendidih. Setelah itu PDA yang
sudah dipanaskan dimasukan ke dalam tabung reaksi dan disumbat.

5. NaCl Fisiologis
NaCl Fisiologis merupakan medium yang digunakan untuk penyangga Ph
agar sel bakteri tidak rusak akibat menurunnya Ph lingkungan. Media ini
merupakan media sederhana yang terbuat dari
NaCl Fisiologis berwarna putih dan berbentuk serbuk halus dengan merk
yang digunakan adalah Merck.
Takaran dalam kemasan NaCl adalah 0,85%. NaCl yang dibutuhkan adalah
sebanyak 1,7 gram. Angka tersebut didapat dari hasil perhitungan menggunakan
rumus:
0,85 𝑔𝑟
x 200 ml =1,7 gr
100 𝑚𝑙

6. Eosin Methylen Blue (EMB)


Eosin Methylen Blue merupakan medium yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri khusus, seperti E. Coli. Media ini merupakan media
sederhana yang terbuat dari Bacteriological Peptone 10.0 g/l, Eosin Y 0.4 g/l,
Lactose 5.0 g/l, Methylene Blue 0.065 g/l, Sucrose 5.0 g/l, Bacto Agar 13.5 g/l.
Dan Dipotassium Phosphate 2.0 g/l.
EMB berwarna ungu dan berbentuk serbuk halus dengan merk yang digunakan
adalah Conda. Takaran dalam kemasan Eosin Methylen Blue (EMB) adalah 36 gram
untuk 1 liter. EMB yang dibutuhkan adalah sebanyak 1,8 gram. Angka tersebut
didapat dari hasil perhitungan menggunakan rumus:
36 𝑔𝑟
1000 𝑚𝑙
x 50 ml = 1,8 gr
Alfi Nurfauziah
240210130006

2. Sterilisasi Peralatan dan Keamanan

Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat yang diperlukan
harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu usaha untuk membebaskan
bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Hal ini
mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diinginkan pada alat.
Didalam sterilisasi terdapat dua cara yaitu sterilisasi dengan cara basah dan
sterilisasi dengan cara kering.

1. Sterilisasi Basah
Pada sterilisasi ini bisa menggunakan 2 cara, yakni perebusan dan
menggunakan autoclave.
Langkah pertama dari sterilisasi dengan cara perebusan, yakni mencuci
terlebih dahulu alat-alatnya. Lalu masukkan ke dalam panic, yang selanjutnya
diisi air sampai peralatan terendam. Setelah itu dipanaskan selama 5-10 menit.
Cara kedua yaitu sterilisasi menggunakan Autoclave. Fungsi autoclave adalah
untuk mensterilkan alat-alat atau media dengan menggunakan uap air bertekanan
tinggi dengan tujuan membunuh spora mikroorganisme. Umumnya sterilisasi
dilakukan pada suhu 1210C selama 15 menit pada tekanan 1 atm, karena pada saat
itu protein mikroorganisme akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan
kematian pada mikroba.
Hal pertama yang dilakukan pada saat menggunakan autoclave yaitu mengisi
air ke dalam autoclave, jangan sampai melebihi batas penyangga tempat
penyimpanan alat/media. Setelah alat/media yang sudah dibungkus dimasukkan
ke dalamnya, tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan kunci tutupnya.
Kemudian nyalakan tombol ON-nya. Setelah air menetes keluar dari klep
pengaman, yaitu tempat uap air keluar untuk menjaga stabilitas tekanan tetap
dibuka, tutup klep tersebut. Setelah itu, bila jarum sudah menunjukkan angka
1210C/15 lbs, biarkan kedudukan selama waktu sterilisasi yang diperlukan.
Setelah sterilisasi selesai, matikan listriknya dan biarkan jarum penunjuk
kembali ke angka nol dengan sendirinya. Setelah itu klep dibuka dan tutup
digeser, kemudian isi autoclave dikeluarkan. Setelah selesai semua proses matikan
power-nya.
Alfi Nurfauziah
240210130006

2. Sterilisasi Kering
Pada sterilisasi ini alat yang digunakan adalah oven. Oven berfungsi untuk
mensterilkan bahan-bahan atau alat-alat gelas secara kering pada suhu 70 - 800C
selama 2 jam.
Sterilisasi kering (oven) digunakan untuk sterilisasi cawan petri dan pipet
ukur yang telah dibungkus kertas arang sebelumnya. Waktu untuk sterilisasi
kering cukup lama yaitu sekitar dua jam, karena hanya menggunakan udara panas,
dimana kontak dengan media tidak terjadi secara langsung dan intens, tidak
seperti menggunakan uap panas.
Alfi Nurfauziah
240210130006

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini:


1. Untuk menumbuhkan mikroorganisme terdapat beberapa media, diantaranya
NA, NB, PCA dan PDA, NaCl Fisiologis, dan EMB. Nutrient agar (NA)
berfungsi untuk menumbuhkan bakteri yang umum dalam media padat, NB
(Nutrient Broth) berfungsi untuk menumbuhkan bakteri yang umum dalam
media cair. PCA (Plate Count Agar) berfungsi untuk menumbuhkan bakteri
dan jamur. PDA (Potato Dextrose Agar) berfungsi untuk menumbuhkan
Kapang dan Khamir, NaCl Fisiologis untuk , EMB (Eosin Methylen Blue)
berfungsi untuk mengidentifikasi bakteri khusus.
2. Sterilisasi dilakukan sebagai usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari
mikroba yang tidak diinginkan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sterilisasi basah (menggunakan autoclave) dan sterilisasi kering
(menggunakan oven).
Alfi Nurfauziah
240210130006

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sumanti, Debby M. dkk. 2014. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.


Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran
Alfi Nurfauziah
240210130006

Jawaban Pertanyaan

1. Setelah saudara pelajari dan dipraktekkan, jelaskan fungsi penambahan beef


extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada
pembuatan media PDA! Mengapa berbeda?
Jawab: NA merupakan media untuk pertumbuhan bakteri. Kandungan beef
ekstrak digunakan sebagai komponen yang penting bagi
pertumbuhan bakteri karena kandungan protein hewaninya yang
tinggi. Sedangkan PDA sebagai media pertumbuhan kapang dan
khamir. Kentang digunakan sebagai komponen yang penting bagi
pertumbuhan kapang dan Khamir karena mengandung protein
nabati.

2. Jelaskan fungsi dari lerutan pengencer! Mengapa harus menggunakan


KH2PO4? Dapatkah digantikan dengan senyawa kimia lain?
Jawab: Larutan pengencer digunakan untuk membuat media/substrat
pertumbuhan bakteri agar konsentrasinya tidak terlalu pekat dan
memudahkan mikroorganisme tumbuh.
KH2PO4 adalah larutan penyangga asam dimana fungsinya sebagai
pengencer tidak akan mempengaruhi pH media. Sebagaimana kita
ketahui bahwa pertumbuhan kultur bakteri sangat sensitif terhadap
perubahan pH, sehingga dibutuhkan suatu larutan pengencer yang
dapat mempertahankan kondisi pH media yang cenderung asam.
KH2PO4 dapat diganti dengan senyawa kimia lain, tetapi memiliki
sifat yang sama yaitu sebagai larutan penyangga (buffer) asamyang
dapat mempertahankan pH pada daerah asam (pH<7).

Anda mungkin juga menyukai