TEKNIK BIOPROSES
Disusun oleh :
Kelompok 1A
Tien Siti Halimah
Pipit Apriliyanti
Alfi Nurfauziah
Abdurrohman
Nopvalentina Sigalingging
240210130002
240210130003
240210130006
240210130008
240210130010
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2016
III.
METODOLOGI
3.1
Alat
1. Autoklaf
2. Batang gelas pengaduk
3. Botol gelap
4. Botol Schott
5. Bunsen
6. Desikator
7. Furnace
8. Hemasitometer
9. Inkubator
10. Ose
11. Kuvet
12. Labu erlenmeyer
13. Labu ukur
14. Mikroskop
3.2
Bahan
1. Akuades
2. Asam dinitrosalisilat
3. Biakan mikroba lama
4. Buffer asetat dengan pH 5
5. CaCl2
6. CaCO3
7. H2SO4
8. Kertas saring Whatman
9. KH2PO4
10. MgSO4
11. MgSO4.7H2O
12. (NH4)2SO4
13. PDA
14. Urea
15. Xilan
16. Xilosa
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27. 3.3 Prosedur
28. 3.3.1
1.
2.
3.
4.
29.
3.3.2 Proses Produksi Enzim Xilanase
1. Sebanyak 6,8 gram pelepah kelapa sawit dicampurkan dengan larutan
2.
3.
4.
5.
prado 10 ml
Selanjutnya dilakukan pre-treatment
Dilakukan inokulasi dengan menggunakan biakan jamur baru
Inkubasi pada suhu 32,8 C
Hasil fermentasi berupa produksi enzim xilanase
30.
3.3.3 Proses Pemanenan
1. Produksi enzim xilanase dari hasil fermentasi dicampur dengan akuades
40 ml dan dilakukan pengadukan
2. Proses pengadukan dilakukan menggunakn shaker 100 rpm, pada suhu
25OC selama 1 jam
3. Dilakukan penyaringan vakum dan dihasilkan supernatan
4. Selanjutnya dilakukan sentrifugasi 3500 rpm, pada suhu 4OC selama 20
menit
5. Dari hasil sentrifugasi tersebut dihasilkan ekstrak kasar enzim xilanase
31.
3.3.4 Uji Aktivitas Enzim Xilanase
1. Ekstrak enzim kasar sebanyak 0,5 mL dicampurkan dengan 0,5 mL xilan
gandum 1%
2. Campuran dilarutkan ke dalam buffer asetat pH 5 dan diinkubasi dengan
waterbath pada suhu 40C selama 15 menit
3. Reaksi dihentikan dengan cara menambahkan 15 mL DNS setelah
dididihkan pada bath mendidih selama 5 menit, larutan diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer pada = 540 nm.
4. Hasil analisis aktivitas enzim berupa absorbansi. Aktivitas enzim dihitung
berdasarkan konsentrasi enzim menggunakan rumus berikut:
U
32.
33.
( K sp K kt ).1000. f p
BM xilosa .t.V
asam amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim
memegang peranan penting dalam berbagai reaksi di dalam sel. Sebagai protein,
enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi antara
lain konversi energi dan metabolisme pertahanan sel.
37.
menghidrolisis hemiselulosa dalam hal ini ialah xilan atau polimer dari xilosa dan
xilo-oligosakarida. Xilanase dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat yang
dihidrolisis, yaitu -xilosidase, eksoxilanase, dan endoxilanase.
38.
antara 15.000-30.000 Dalton, aktif pada suhu 550 C dengan pH 9. Pada suhu 600C
dan pH normal, xilanase lebih stabil (Richana, 2002).
39.
bantuan enzim xilanase (Richana, 2002). Enzim Xilanase merupakan enzim yang
mampu menghidrolisis ikatan 1,4- yang terdapat pada xilan atau polimer dari
xilosa dan xilooligosakarida (Richana, 2002). Pemanfaatan enzim xilanase dalam
bidang industri telah banyak dilakukan seperti dalam industri kertas dan proses
pemutihan pulp maupun industri pangan seperti dalam pembuatan permen, kopi,
serta pakan ternak.
40.
adalah
1
maksimal
4
5
serendah mungkin.
Mutu konstan, murah, dan tersedia sepanjang tahun.
Tidak menimbulkan masalah terhadap aerasi, agitasi, ekstraksi, dan
pemurnian hasil serta perlakuan limbah.
42.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
82. Tanpa
autoklaf
107.
108.
(jam)
58. 12 jam
63. 24 jam
68. 36 jam
73. 48 jam
78. 60 jam
83. 12 jam
88. 24 jam
93. 36 jam
98. 48 jam
103. 60
nsi (y)
59. 0,135
64. 0,221
69. 0,323
74. 0,212
79. 0,241
84. 0,318
89. 0,212
94. 0,209
99. 0,160
xilosa (x)
60. 0,0819
65. 0,1563
70. 0,2440
75. 0,1485
80. 0,1735
85. 0,2401
90. 0,1485
95. 0,1459
100. 0,1306
0,1573
enzim
61. 7,275
66. 13,881
71. 21,7043
76. 13,886
81. 15,4088
86. 21,3259
91. 13,1886
96. 12,9665
101. 9,2
106.
3,4717
( K sp K kt ).1000. f p
BM xilosa .t.V
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
dengan:
U
Ksp
Kkt
1000
fp
BMxilosa
t
V
jam aktivitas enzim sebesar 7,275 U/mL dan selama penyimpanan aktivitasnya
meningkat hingga waktu 36 jam yaitu sebesar 21,7043 U/mL. Namun, aktivitas
enzim menurun pada saat jam ke 48 13,886 U/ml dan meningkat kembali pada
jam ke 60 sampai 15,4088 U/mL. Apabila dibandingkan dengan tanpa autoklaf,
pada jam ke 12 aktivitas enzim sebesar 21,3259 U/mL dan terus menurun seiring
waktu pada waktu 60 jam 3,4717 U/ml. Kenaikan dan penurunan aktivitas enzim
tersebut dapat dilihat dari grafik dibawah.
122.
Aktivitas Enzim
25
20
Aktivitas Enzim
15
10
5
0
12 jam 24 jam 36 jam 48 jam 50 jam
123.
124. Grafik 4.1 Jumlah Aktivitas Enzim Terhadap Waktu Dengan Autoklaf
125. (sumber : data hasil pengamatan, 2016)
126.
Aktivitas Enzim
25
20
Aktivitas Enzim
15
10
5
0
12 jam 24 jam 36 jam 48 jam 50 jam
127.
128. Grafik 4.2 Jumlah Aktivitas Enzim Terhadap Waktu Tanpa Autoklaf
129. (sumber : data hasil pengamatan, 2016)
130.
131.
enzim, apabila aktivitas enzim sisa terdapat lebih dari 50% dari aktivitas awal
enzim menandakan enzim tersebut dalam keadaan stabil (Muawanah, 2006).
Berdasarkan hasil pengamatan, kedua perlakuan (dengan atau tanpa autoklaf)
menunjukkan bahwa enzim tersebut stabil karena enzim sisa terdapat lebih dari
50% dari aktivitas enzim awal.
132.
133.
V.
5.1
Kesimpulan
134.
135.
136.
1 Saran
1
137.
138.
DAFTAR PUSTAKA
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146. Kulkarni, N., Abhay Shendye, Mala Rao. 1999. Molecular and
biotechnological aspects Jurnal Riset Industri Vol. V, No. 1, 2011. FEMS
Microbiological Reviews.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174. Sunna, A. and G. Antraniklan. 1997. Xylanolytic enzyme from fungi and
bacteria. Crit. Rev. in Biotechnol. 17(1):39-67.
175.
176.
177.
178.