Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis, seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal
dan tenaga kerja. Informasi merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi
kontemporer.
Sistem merupakan 2 komponen atau lebih yang saling berhubungan yang berfungsi untuk tujuan
tertentu
B. Suatu kerangka kerja bagi Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,diproses menjadi
informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.
Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses oleh
sistem informasinya sebagai sebuah unit kerja. Transaksi dibagi menjadi dua kelas :
1. Transaksi keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu
organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan moneter.
2. Transaksi non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem informasi
organisasi yang tidak memenuhi definisi sempit dari transaksi keuangan. Misalnya menambah seorang
pemasok baru bahan mentah dalam daftar para pemasok yang sah merupakan sebuah peristiwa yang
dapat diproses oleh sistem informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
SIA terdiri atas tiga subsistem utama
. Sistem pemrosesan transaksi – SPT (Transaction Processing System), yang mendukung operasi bisnis
setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi. SPT
merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke
transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi, dan mendistribusi informasi
keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.
2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan – SPBB /K (general ledger/financial reporting system), yang
menghasilkan laporan keuangan trdisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas,
pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum.
3. Sistem pelaporan manajemen – SPM (management reporting system), yang menyediakan manajemen
internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan la]oran pertanggungjawaban.
Manajemen Bahan Baku: tujuannya adalah untuk merencanakan dan mengontrol persediaan bahan
baku perusahaan. Manajemen bahan baku memiliki tiga subfungsi :
1. Pembelian, bertanggung jawab memesan persediaan dari pemasok ketika tingkat persediaan mencapai
titik pemesanan kembali (reorder point).
2. Penerimaan, tugassnya untuk menerima persediaan ynag sebelumnya dipesan oleh bagian pembelian.
3. Penyimpanan, pengawasan fisik atas persediaan yang diterima dan mengeluarkan persediaan tersebut ke
proses produksi sesuai kebutuhan.
Model-Model Sistem Informasi
.a. Model Proses Manual
Model proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem akuntansi.,
membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya dan personel yang mencirikan kebanyakan
b. Model Database
Sebuah organisasi dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan flat file dengan
mengimplementasikan model database kemanajemen data. Pendekatan ini memusatkan organisasi data
ke sebuah database umum yang dipakai bersama-sama oleh para pemakai. Akses kesumber data
dikontrol oleh sistem manajemen database (DBMS – database management systems). DBMS merupakan
sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat
diotorisasi setiap pemakai untuk diakses. Jika pamakai meminta data dimana ia tidak memiliki otoritas
akases atas data tersebut, permintaan akan ditolak. Melalui pemakaian data bersama, masalah yang
berkaitan dengan pendekatan flat file mungkin dapat diatasi diantaranya pnghapusan kelebihan data,
pembaruan tunggal, dan nilai lancar.
c. Model REA
REA adalah kerangka akuntansi untuk membuat model Resourrce, Events dan Agentsyang kritikal
dalam organisasi dan relasi diantara mereka. Model REA mensyaratkan bahwa fenomena akuntansi
dicirikan dengan cara yang konsisten dengan pengembangan perspektif pemakai majemuk. REA
merupakan sebuah model konseptual, bukan sistem fisik. Namun banyak dari prinsip-prinsipnya
ditemukan dalam sistem database yang sudah maju. Aplikasi yang paling penting dari filosofi REA dilihat
dalam perkembangan sistem ERP.
d. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk
mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya. ERP memecah dua hambatan
fungsional tradisional dengan memfasilitais pemakaian data berasama, arus informasi, dan dengan
memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum diantara semua pemakai organisasi
I. Peran Akuntan
Berkaitan dengan hubungan akuntan dengan system informasi, para akuntanterlibat dengan tiga bentuk
cara :
a. Akuntan sebagai pemakai
Dalam kebanyakan organisasi, fungsi akuntansi merupakan pemakai tungal yang paling besar
dari jasa komputer. Sebagai pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas
tentang kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.
b. Akuntan sebagi desainer sistem
Saat sekarang ini tanggungjawab desain sistem dibagi diantara akuntab debfab profesional
komputer sebagai berikut : fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk sistem konseptual dan fungsi
komputer bertanggungjawab untuk sistem fisik
c. Akuntan sebagai auditor sistem
Auditing adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seorang ahli
auditor yang menunjukan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah laporan keuangan.
Keyakinan publik pada reliabilitas laporan keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada
validasi yang dilakukan oleh seorang auditor ahli dan independen, jasa ini sering disebut sebagai fungsi
pembuktian (attest function).
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system— TPS) merupakanaktivitas yang terdiri
atas tiga subsistem utama, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran,dan siklus konversi.
1. Siklus Transaksi
terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan, yaitu siklus
pengeluaran, siklus konversi dan siklus pendapatan. siklus-siklus ini ada di dalam semua jenis bisnis, baik
yang mencari laba, maupun yang nirlaba.
Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku, properti, dan tenaga kerja melalui pertukaran
dengan kas-siklus pengeluaran (expenditure cycle). Terdapat subsistem-subsistem utama, yaitu sistem
pembelian/utang, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem aktiva tetap.
Siklus Konversi
Terdiri dari dua subsistem utama: sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Perusahaan manufaktur
mengonversi bahan baku ke barang jadi melalui operasi siklus konversi normal.
Siklus Pendapatan
Perusahaan menjual barang jadi ke pelanggan melalui siklus pendapatan (revenue cycle), yang melibatkan
pemrosesan penjualan tunai, penjualan kradit, dan penerimaan kas setelah penjualan kredit. Subsistem
utama, yaitu pemrosesan pesanaan penjualan dan penerimaan kas.
2. Pencatatan Akuntansi
Sistem Manual
Pencatatan tradisional yang digunakan dalam sistem manual (dokumen, jurnal, dan buku besar).
Jejak Audit
Catatan akuntansi yang dijelaskan sebelumnya menyediakan jejak audit untuk menelusuri transaksi dari
dokumen sumber ke laporan keuangan. Auditor eksternal secara berkala mengevaluasi laporan keuangan
dari organisasi bisnis yang terbuka atas nama pemegang sahamnya dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Sistem Berbasis Komputer
Catatan akuntansi dalam sistem berbasis komputer dapat disajikan dalam 4 jenis file magnetis:
File Master, nilai data dalam file induk diperbaharui dari transaksi, contohnya buku besar umum dan buku
besar pembantu.
File Transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang akan digunakan untuk merubah atau
memperbarui data dalam file induk.
File Referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses transaksi, misalnya
program pembayaran gaji, yang dijadikan standar untuk penghitungan pajak.
File Arsip, berisi catatan teransaksi pada masa lalu yang dipertahankan untuk referensi akan datang.
TEKNIK DOKUMENTASI
1. Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas
Diagram Arus Data
Diagram arus data (DFD) menggunakan simbol-simbol untuk menyajikan entitas, proses, arus data, dan
penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu sistem. Entitas dalam DFD adalah objek-objek eksternal
dalam sistem yang dimodelkan. DFD digunakan untuk meyajikan sistem dalam beberapa tingkat
perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci.
Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antara
entitas. Penggunaan umum dari diagram ER adalah untuk memodelkan basis data organisasi.
Hubungan antara Diagram ER dan diagram Arus Data
Hubungan antara diagram ER dan diagram arus data mencerminkan berbagai aspek dari sistem yang
sama, namun saling berhubungan dan bisa direkonsiliasi. Kedua diagram ini saling terhubung melalui
data, setiap data yang disimpan dalam DFD mewakili entitas data dalam diagram ER.
2. Bagan Alir
Bagan alir adalah representasi grafis dari sistem yang mendeskripsiakn relasi fisik antara entitas-entitas
intinya. Bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari sistem manual,
termasuk catatan akuntansi, departemen organisasional terlibat dalam proses, dan aktivitas dilakukan
dalam departemen tersebut. Bagan alir sistem menggambarkan aspek-aspek komputer dalam sebuah
sistem.
Pemrosesan Batch
pemrosesan batch memungkinkan efisiensi manajemen untuk volume transaksi dalam jumlah besar.
batch adalah sekelompok transaksi yang serupa (misalnya pesanan penjualan) yang diakumulasikan
sepanjang waktu dan kemudian diproses bersama-sama.
Bagan Alir Sistem
Penggunaan bagan alir sistem adalah untuk mewakili sebuah sistem yang mencakup proses manual dan
komputer
Bagan Alir Program
Setiap program yang disajikan dalam bagan alir sisten harus memiliki sebuah bagan alir program
pendukung yang mendeskripsikan logikanya. para akuntan kadang-kadang menggunakan bagan alir
program untuk memverifikasi kebenaran logika program
3. Diagram Tata Letak Record
Record layout diagram digunakan untuk mengungkapkan struktur internal record yang membentuk file
atau basis data. Dan biasanya menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap atribut (atau field)
dalam record.
SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
1. Perbedaan Antara Sistem Batch dan Real-Time
Metode Pemrosesan Data
Karakteristik Pembeda
Batch Real-Time
Terdapat jeda antara waktu Pemrosesan dilakukan ketika
Kerangka Waktu
terjadinya kegiatan ekonomi kegiatan ekonomi terjadi.
Informasi
dengan waktu pencatatannya.
Umumnya, lebih sedikit sumber Lebih banyak sumber daya yang
Sumber Daya daya (peranti keras, pemrograman, dibutuhkan dari pada pemrosesan
pelatihan) yang dibutuhkan). batch.
Record tertentu diproses setelah Semua record yang berkaitan
peristiwa terjadi untuk dengan peristiwa diproses segera.
Efisiensi Operasional
menghindari penundaan
operasional.
Etika berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan dalam
mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai benar dan salah.
Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain :
- Kesetaraan
- Hak
- Kejujuran
Etika yang baik adalah kondisi yang harus ada untuk menjaga profitabilitas perusahaan dalam jangka
panjang. Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain kesetaraan, hak, kejujuran penggunaan
kekuasaan perusahaan. Penipuan dibagi dalam dua kategori umum : penipuan oleh karyawan dan
penipuan oleh pihak manajemen. Penipuan oleh karyawan umumnya didesain untuk mengonversi yang
tunai atau aktiva lainnya secara langsung demi keuntungan karyawan tersebut. Penipuan oleh pihak
manajemen biasanya melibatkan kesalahan penyajian data laporan dan berbagai laporan dalam jumlah
besar, untuk mendapat kompensasi tambahan atau promosi, atau untuk menghindari penalti akibat
kinerja yang buruk. Pengendalian internal dibagi menjadi : lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian meliputi
otorisasi transaksi, pemisahan fungsi, supervisi, catatan akuntansi yang memadai, pegendalian akses, dan
verifikasi independen.
SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait
yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai
pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan
dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan
sampai denganpenerimaan kas.
Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya.
Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk
fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost accounting system) memonitor arus
informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.
A. Otorisasi Transaksi
a) Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas produksi diotorisasikan oleh bagian perencanaan
dan pengendalian produksi melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan kebuthan
produksi, yang merupakan selisih antara perkiraan permintaan atas produk (didasarkan pada perkiraan
penjualan) dan persediaan baran jadi yang dimiliki.
b) Lembar perpindahan ditandatangani oleh suprvisor tiap tempat bekerja untuk mengotorisasi berbagai
aktivitas di tiap batch dan untuk perpndahan produk melalui berbagai tempat kerja
c) Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku mengotorisasi staf gudnag untukj
mengeluarkan bahan baku ke berbagai tempat kerja
B. Pemisahan Tugas
Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan penyimpanan catatan dengan penyimpanan
aktiva. Berikut ini pemisahan yang berlaku:
a) Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan bahan baku (raw
material- RM) dan barang jadi (FG). Akivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di
gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban penyimpanan untukberbagi aktiva
ini
b) Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya dipisahkan dari tempat kerja
dalam proses produksi.
c) Terkhir untuk mempertahankan independensi fungsi buku besar sebagai tahap verifikasi, departemen
buku besar (genegral ledger) harus terpisah dari departemenn yang mencatat buku pembantu berbagai
akun. Oleh karenanya, departemen GL secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan
akuntansi biaya.
C. Supervisi
Berikut ini adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam siklus konversi:
a) Supervisor dlam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam proses produksi.
b) Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan waktu kerja.
D. Pengendalian Akses
E. Pencatatan Akuntansi
Tujuan dati teknik pengendalian ini adalah untuk membuat audit untuk tiap transaksi. Dalam siklus
konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar perpindahan, lembar
pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP dan file persediaan barang jadi.
F. Verifikasi Independen
a) Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang diambil dari
permintaan bahan baku dan lembar pekrjaan dengan standar yang telah ditetapkan.
b) Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui pemeriksaan perpindahan total
produk dari WIP hingga barang jadi.
c) Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi persediaan bahan baku dna
persediaan barang jadi yang dimiliki melalui perhitungan fisik.
Kegiatan Pokok Siklus Konversi :
A. Perencanaan Produksi
B. Permintaan Bahan Baku
C. Penugasan Karyawan
D. Akuntansi Biaya
. Factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi manajemen, antara lain.
4. Struktur Masalah
Struktur suatu masalah merefleksikan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah
tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen, yaitu :
1. Data, nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
2. Prosedur, urutan langkah-Iangkah alan peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
3. Tujuan, hasil yang ingin dicapai pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
Ketiga elemen itu diketahui dengan pasti, masalah itu distrukturkan. Perhitungan gaji merupakan
salah satu contoh masalah yang terstruktur :
a. Kita dapat mengidentifikasi data untuk perhitungan ini dengan pasti jam kerja, tarif per
jam, pemotongan pajak, tarif pajak, dan lain sebagainya.
b. Prosedur pembayaran gaji diketahui dengan pasti.
Gaji Kotor = Jam Kerja x Tarif Gaji
Gaji Bersih = Gaji Kotor - Pajak - Pemotongan Pajak.
c. Tujuan pembayaran gaji adalah melaksanakan kewajiban perusahan kepada para pegawainya.
Pusat Pertanggungjawaban
Bentuk yang paling umum dari pusat pertanggungjawaban ini adalah pusat biaya, pusat laba, dan
pusat investasi.
7. Pertimbangan Perilaku
Keserasian Tujuan
.
Informasi yang Berlebihan
Ukuran Kinerja yang tidak Tepat