Anda di halaman 1dari 12

Sistm informasi prespektif akuntan

Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis, seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal
dan tenaga kerja. Informasi merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi
kontemporer.
Sistem merupakan 2 komponen atau lebih yang saling berhubungan yang berfungsi untuk tujuan
tertentu
B. Suatu kerangka kerja bagi Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,diproses menjadi
informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.
Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses oleh
sistem informasinya sebagai sebuah unit kerja. Transaksi dibagi menjadi dua kelas :
1. Transaksi keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu
organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan moneter.
2. Transaksi non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem informasi
organisasi yang tidak memenuhi definisi sempit dari transaksi keuangan. Misalnya menambah seorang
pemasok baru bahan mentah dalam daftar para pemasok yang sah merupakan sebuah peristiwa yang
dapat diproses oleh sistem informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
SIA terdiri atas tiga subsistem utama
. Sistem pemrosesan transaksi – SPT (Transaction Processing System), yang mendukung operasi bisnis
setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi. SPT
merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke
transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi, dan mendistribusi informasi
keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.
2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan – SPBB /K (general ledger/financial reporting system), yang
menghasilkan laporan keuangan trdisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas,
pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum.
3. Sistem pelaporan manajemen – SPM (management reporting system), yang menyediakan manajemen
internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan la]oran pertanggungjawaban.
Manajemen Bahan Baku: tujuannya adalah untuk merencanakan dan mengontrol persediaan bahan
baku perusahaan. Manajemen bahan baku memiliki tiga subfungsi :
1. Pembelian, bertanggung jawab memesan persediaan dari pemasok ketika tingkat persediaan mencapai
titik pemesanan kembali (reorder point).
2. Penerimaan, tugassnya untuk menerima persediaan ynag sebelumnya dipesan oleh bagian pembelian.
3. Penyimpanan, pengawasan fisik atas persediaan yang diterima dan mengeluarkan persediaan tersebut ke
proses produksi sesuai kebutuhan.
Model-Model Sistem Informasi
.a. Model Proses Manual
Model proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem akuntansi.,
membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya dan personel yang mencirikan kebanyakan
b. Model Database
Sebuah organisasi dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan flat file dengan
mengimplementasikan model database kemanajemen data. Pendekatan ini memusatkan organisasi data
ke sebuah database umum yang dipakai bersama-sama oleh para pemakai. Akses kesumber data
dikontrol oleh sistem manajemen database (DBMS – database management systems). DBMS merupakan
sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat
diotorisasi setiap pemakai untuk diakses. Jika pamakai meminta data dimana ia tidak memiliki otoritas
akases atas data tersebut, permintaan akan ditolak. Melalui pemakaian data bersama, masalah yang
berkaitan dengan pendekatan flat file mungkin dapat diatasi diantaranya pnghapusan kelebihan data,
pembaruan tunggal, dan nilai lancar.
c. Model REA
REA adalah kerangka akuntansi untuk membuat model Resourrce, Events dan Agentsyang kritikal
dalam organisasi dan relasi diantara mereka. Model REA mensyaratkan bahwa fenomena akuntansi
dicirikan dengan cara yang konsisten dengan pengembangan perspektif pemakai majemuk. REA
merupakan sebuah model konseptual, bukan sistem fisik. Namun banyak dari prinsip-prinsipnya
ditemukan dalam sistem database yang sudah maju. Aplikasi yang paling penting dari filosofi REA dilihat
dalam perkembangan sistem ERP.
d. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk
mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya. ERP memecah dua hambatan
fungsional tradisional dengan memfasilitais pemakaian data berasama, arus informasi, dan dengan
memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum diantara semua pemakai organisasi
I. Peran Akuntan
Berkaitan dengan hubungan akuntan dengan system informasi, para akuntanterlibat dengan tiga bentuk
cara :
a. Akuntan sebagai pemakai
Dalam kebanyakan organisasi, fungsi akuntansi merupakan pemakai tungal yang paling besar
dari jasa komputer. Sebagai pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas
tentang kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.
b. Akuntan sebagi desainer sistem
Saat sekarang ini tanggungjawab desain sistem dibagi diantara akuntab debfab profesional
komputer sebagai berikut : fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk sistem konseptual dan fungsi
komputer bertanggungjawab untuk sistem fisik
c. Akuntan sebagai auditor sistem
Auditing adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seorang ahli
auditor yang menunjukan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah laporan keuangan.
Keyakinan publik pada reliabilitas laporan keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada
validasi yang dilakukan oleh seorang auditor ahli dan independen, jasa ini sering disebut sebagai fungsi
pembuktian (attest function).

PENGANTAR PEMROSESAN TRANSAKSI

Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system— TPS) merupakanaktivitas yang terdiri
atas tiga subsistem utama, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran,dan siklus konversi.

1. Siklus Transaksi
terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan, yaitu siklus
pengeluaran, siklus konversi dan siklus pendapatan. siklus-siklus ini ada di dalam semua jenis bisnis, baik
yang mencari laba, maupun yang nirlaba.
Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku, properti, dan tenaga kerja melalui pertukaran
dengan kas-siklus pengeluaran (expenditure cycle). Terdapat subsistem-subsistem utama, yaitu sistem
pembelian/utang, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem aktiva tetap.
Siklus Konversi
Terdiri dari dua subsistem utama: sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Perusahaan manufaktur
mengonversi bahan baku ke barang jadi melalui operasi siklus konversi normal.
Siklus Pendapatan
Perusahaan menjual barang jadi ke pelanggan melalui siklus pendapatan (revenue cycle), yang melibatkan
pemrosesan penjualan tunai, penjualan kradit, dan penerimaan kas setelah penjualan kredit. Subsistem
utama, yaitu pemrosesan pesanaan penjualan dan penerimaan kas.
2. Pencatatan Akuntansi
Sistem Manual
Pencatatan tradisional yang digunakan dalam sistem manual (dokumen, jurnal, dan buku besar).
Jejak Audit
Catatan akuntansi yang dijelaskan sebelumnya menyediakan jejak audit untuk menelusuri transaksi dari
dokumen sumber ke laporan keuangan. Auditor eksternal secara berkala mengevaluasi laporan keuangan
dari organisasi bisnis yang terbuka atas nama pemegang sahamnya dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Sistem Berbasis Komputer
Catatan akuntansi dalam sistem berbasis komputer dapat disajikan dalam 4 jenis file magnetis:
File Master, nilai data dalam file induk diperbaharui dari transaksi, contohnya buku besar umum dan buku
besar pembantu.
File Transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang akan digunakan untuk merubah atau
memperbarui data dalam file induk.
File Referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses transaksi, misalnya
program pembayaran gaji, yang dijadikan standar untuk penghitungan pajak.
File Arsip, berisi catatan teransaksi pada masa lalu yang dipertahankan untuk referensi akan datang.
TEKNIK DOKUMENTASI
1. Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas
Diagram Arus Data
Diagram arus data (DFD) menggunakan simbol-simbol untuk menyajikan entitas, proses, arus data, dan
penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu sistem. Entitas dalam DFD adalah objek-objek eksternal
dalam sistem yang dimodelkan. DFD digunakan untuk meyajikan sistem dalam beberapa tingkat
perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci.
Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antara
entitas. Penggunaan umum dari diagram ER adalah untuk memodelkan basis data organisasi.
Hubungan antara Diagram ER dan diagram Arus Data
Hubungan antara diagram ER dan diagram arus data mencerminkan berbagai aspek dari sistem yang
sama, namun saling berhubungan dan bisa direkonsiliasi. Kedua diagram ini saling terhubung melalui
data, setiap data yang disimpan dalam DFD mewakili entitas data dalam diagram ER.

2. Bagan Alir
Bagan alir adalah representasi grafis dari sistem yang mendeskripsiakn relasi fisik antara entitas-entitas
intinya. Bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari sistem manual,
termasuk catatan akuntansi, departemen organisasional terlibat dalam proses, dan aktivitas dilakukan
dalam departemen tersebut. Bagan alir sistem menggambarkan aspek-aspek komputer dalam sebuah
sistem.
Pemrosesan Batch
pemrosesan batch memungkinkan efisiensi manajemen untuk volume transaksi dalam jumlah besar.
batch adalah sekelompok transaksi yang serupa (misalnya pesanan penjualan) yang diakumulasikan
sepanjang waktu dan kemudian diproses bersama-sama.
Bagan Alir Sistem
Penggunaan bagan alir sistem adalah untuk mewakili sebuah sistem yang mencakup proses manual dan
komputer
Bagan Alir Program
Setiap program yang disajikan dalam bagan alir sisten harus memiliki sebuah bagan alir program
pendukung yang mendeskripsikan logikanya. para akuntan kadang-kadang menggunakan bagan alir
program untuk memverifikasi kebenaran logika program
3. Diagram Tata Letak Record
Record layout diagram digunakan untuk mengungkapkan struktur internal record yang membentuk file
atau basis data. Dan biasanya menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap atribut (atau field)
dalam record.
SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
1. Perbedaan Antara Sistem Batch dan Real-Time
Metode Pemrosesan Data
Karakteristik Pembeda
Batch Real-Time
Terdapat jeda antara waktu Pemrosesan dilakukan ketika
Kerangka Waktu
terjadinya kegiatan ekonomi kegiatan ekonomi terjadi.
Informasi
dengan waktu pencatatannya.
Umumnya, lebih sedikit sumber Lebih banyak sumber daya yang
Sumber Daya daya (peranti keras, pemrograman, dibutuhkan dari pada pemrosesan
pelatihan) yang dibutuhkan). batch.
Record tertentu diproses setelah Semua record yang berkaitan
peristiwa terjadi untuk dengan peristiwa diproses segera.
Efisiensi Operasional
menghindari penundaan
operasional.

ETIKA, PENIPUAN, DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Etika berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan dalam
mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai benar dan salah.
Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain :
- Kesetaraan
- Hak
- Kejujuran
Etika yang baik adalah kondisi yang harus ada untuk menjaga profitabilitas perusahaan dalam jangka
panjang. Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain kesetaraan, hak, kejujuran penggunaan
kekuasaan perusahaan. Penipuan dibagi dalam dua kategori umum : penipuan oleh karyawan dan
penipuan oleh pihak manajemen. Penipuan oleh karyawan umumnya didesain untuk mengonversi yang
tunai atau aktiva lainnya secara langsung demi keuntungan karyawan tersebut. Penipuan oleh pihak
manajemen biasanya melibatkan kesalahan penyajian data laporan dan berbagai laporan dalam jumlah
besar, untuk mendapat kompensasi tambahan atau promosi, atau untuk menghindari penalti akibat
kinerja yang buruk. Pengendalian internal dibagi menjadi : lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian meliputi
otorisasi transaksi, pemisahan fungsi, supervisi, catatan akuntansi yang memadai, pegendalian akses, dan
verifikasi independen.

SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait
yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai
pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan
dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan
sampai denganpenerimaan kas.

Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan


Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
Mengambil pesanan pelanggan
Persetujuan kredit
Memeriksa ketersediaan persediaan
Menjawab permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang
Ambil dan pak pesanan
Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
Penagihan
Pemeliharaan data piutang usaha
Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
Menangani kiriman uang pelanggan
Menyimpannya ke bank
Tujuan Siklus Pendapatan
Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat
dengan harga yang sesuai.

SIKLUS PENGELUARAN BAGIAN 1: PROSEDUR PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

Tinjauan kegiatan pembelian dan pengeluaran kas


Prosedur proses pembelian
Prosedur pembelian mencakup dalam hal mengidentifikasi tingkat kebutuhan persediaan,
menempatkan pesanan, penerimaan persediaan, dan mengakui kewajiban.
Memantau catatan persediaan
Perusahaan menghabiskan persediaan mereka dengan mentransfer bahan baku dalam proses
produksi dan dengan menjual barang jadi kepada pelanggan.
Persiapan pesanan pembelian
Fungsi mempersiapkan pembelian untuk menerima permintaan pembelian, yang diurutkan oleh
pemasok jika perlu. Pesanan pembelian disiapkan untuk masing-masing penjual.
Penerimaan barang
Sebagian besar perusahaan mengalami jeda waktu (kadang-kadang yang signifikan) antara
penempatan order dan menerima persediaan. Selama permainan ini, salinan dari pesanan pembelian
berada di file-file sementara di berbagai departemen.
Pengaturan akun hutang
Selama transaksi ini, pengaturan akun hutang berfungsi menerima sementara dan mengajukan
salinan dari pesanan pembelian dan menerima laporan. Dan apa bila perusahaan tidak menerima faktur
dari pelanggan atau pemasok yang berisikan informasi keuangan untuk di catat maka perusahaan tidak
dapat mencatat transaksi tersebut.

2. SISTEM PEMBAYARAN TUNAI


Sistem pembayaran tunai proses menciptakan pembayaran kewajiban di sistem pembelian.
Mengidentifikasi kewajiban
Kas pencairan proses dimulai di departemen hutang dengan mengidentifikasi item yang telah jatuh
tempo.
Persiapan pengeluaran kas
Petugas pencairan tunai menerima paket voucher dan meninjau dokumen untuk kelengkapan dan
akurasi.
Memperbarui catatan piutang
Setelah menerima paket voucher, petugas hutang menghilangkan kewajiban dengan mendebet akun
hutang buku pembantu atau dengan merekam nomor cek dan tanggal pembayaran dalam daftar voucher.
Bagian buku besar
Staf administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari
bagian utang usaha. Angka dalam voucher menunjukkan pengurangan total dalam kewajiban perusahaan
dan akun kas sebagai akibat dari pembayaran ke pemasok.

PENGENDALIAN SIKLUS PENGELUARAN


Otoritas Transaksi
Subsistem Pembelian. Bagian pengendalian memonitor tingkat persediaan secara terus-menerus.
Subsistem pembayaran Kas, Bagian utang usaha mengotorisasi penegluaran kas melalui bukti kas
keluar. Untuk memberikan pengendalian yang efektif di seluruh arus kas dari perusahaan, staf
administrasi bagian pengeluaran kas seharusnya tidak menulis cek tanpa otoritas yang jelas.
Pemisahan Pekerjaan
Pemisahan Pengendalian Persediaan dari Gudang. Bagian pengendalian pembelian mencatat
secara terperinci berbagai aktiva tersebut, sementara bagian gudang harus menyimpannya.
Pemisahan Bagian Buku Besar dan Utang usaha dengan Pengeluaran Kas. Aktiva yang berpotensi
menghadapi eksposur dalam subsistem pengeluaran kas adalah kas. Catatan yang mengendalikan aktiva
ini adalah buku pembantu utang usaha dan akun kas di buku besar.
Supervisi
Banyak sekali jumlah aktiva yang bernilai mengalir melalui area ini ke gudang. Supervisi yang ketat di
bagian ini akan mengurangi peluang terjadinya dua jenis eksposur: (1) kegagalan untuk memeriksa
aktiva secara tepat dan (2) pencurian aktiva.
Catatan Akuntansi
Tujuan pengendalian catatan akuntansi adalah untuk menyimpan jejak audit yang memadai agar
dapat menelusuri sebuah transaksi dari dokumen sumbernya hingga ke laporan keuangan. Siklus
pengeluaran memengaruhi berbagai catatan akuntansi berikut ini: buku besar pembantu utang usaha,
daftar voucher, daftar cek dan buku besar.
Pengendalian Akses
Akses langsung. Dalam siklus pengeluaran, perusahaan harus mengendalikan akses ke aktiva fisik
seperti kas dan persediaan. Akses Tidak Langsung. Perusahaan harus membatasi akses ke berbagai
dokumen yang mengendalikan aktiva fisiknya
Verifikasi Independen
Verifikasi Independen oleh Bagian Utang Usaha. Bagian utang usaha memainkan peran penting dalam
kegiatan verifikasi yang dilakukan oleh lainnya dalam sistem ini. Verifikasi Independen oleh Bagian Buku
Besar. Bagian buku besar memberikan verifikasi independen lainnya dalam sistem ini.
SISTEM MANUAL
Pengendalian persediaan
Ketika persediaan turun ke titik pemesanan ulang yang telah ditentukan, petugas menyiapkan
permintaan pembelian. Satu salinan permintaan tersebut dikirim ke bagian pembelian, dan satu salinan
ditempatkan dalam file daftar permintaan pembelian terbuka.
Departemen Pembelian
Bagian pembelian menerima permintaan pembelian, oleh pemasok dan mempersiapkan pesanan
pembelian multi bagian untuk masing-masing pemasok. Dua salinan dari pesanan pembelian dikirim ke
vendor.
Penerimaan
Setelah menyelesaikan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan, petugas menerima menyiapkan laporan
penerimaan multi menyatakan kuantitas dan kondisi persediaan.
Departemen Hutang
Ketika tagihan datang, petugas hutang merekonsiliasi antara informasi keuangan dengan dokumen-
dokumen dalam file yang tertunda, mencatat transaksi dalam jurnal pembelian, dan posting ke akun
pemasok dalam buku besar pembantu hutang.
Departemen buku besar
Departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen hutang dan ringkasan rekening
dari pengendalian persediaan. Petugas buku besar menyatukan ini dan posting ke persediaan dan piutang
rekening kontrol hutang.
SIKLUS PENGELUARAN BAGIAN II
PROSEDUR PEMROSESAN PENGGAJIAN DAN AKTIVA TETAP
SISTEM PENGGAJIAN MANUAL
Personalia, departemen personalia menyiapkan dan menyerahkan ke departemen penggajian berbagai
formulir kegiatan personalia (personnel action form). Dokumen tersebut mengidentifikasi para
karyawan yang diotoritas untuk menerima cek pembayaran dan digunakan untuk menunjukkan
perubahan dalam tingkat gaji per jam, pemotongan, dan klasifikasi pekerjaan.
Produksi, karyawan produksi menyiapkan dua jenis kartu catatan waktu kerja (time record): kartu
pekerjaan dan kartu waktu. Kartu pekerjaan (job ticket) berisi total jumlah waktu yang dihabiskan oleh
setiap pekerja disetiap pekerjaan produksi. Dokumen ini dikirim ke bagian akuntansi biaya (siklus
konversi), dimana dokumen tersebut digunakan untuk mengalokasikan beban tenaga kerja langsung ke
akun WIP. Kartu waktu (time record) berisi total waktu kerja karyawan di tempat kerja. Kartu ini dikirim
ke bagian penggajian untuk menghitung jumlah cek pembayaran karyawan tersebut.
Akuntansi biaya, departemen akuntansi biaya menggunkan kartu pekerjaan untuk mengalokasikan
biaya tenga kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung atau overhead. Pembebanan ini dirangkum
dalam rangkuman distribusi tenaga kerja (labor distibution summary) dan diteruskan ke departemen
buku besar umum.
Penggajian, departemen penggajian menerima tarif pembayaran dan data pemotongan gaji dari
departemen personalia dan data jam kerja dari departemen produksi. Staf administrasi di departemen ini
melakukan pekerjaan berikut :
1. Menyiapakan daftar gaji (payroll register) yang menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan,
pembayaran lembur, dan pembayaran bersih.
2. Memasukkan informasi di atas ke catatan penggajian karyawan (employee payroll records)
3. Menyiapakan cek gaji (paychek) untuk karyawan
4. Mengirim cek gaji ke pengeluaran kas dan salinan daftar gaji ke utang.
5. Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan personalia, dan salinan daftar gaji.
Departemen utang¸ staf administrasi utang usaha (accounts payable) memeriksa kebenaran daftar gaji
dan menyiapkan dua salinan tanda terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut. Satu salinan, bersama
dengan daftar gaji, dikirim ke pengeluaran kas. Salinan lainnya dikirim ke departemen buku besar umum.
Pengeluaran kas, manajer di bagian pengeluaran kas menerima cek-cek penggajian,memeriksanya, dan
kemudian menandatanganinya, lalu mengirimnya ke pusat pembayaran untuk didistribusikan ke para
karyawan. Staf admnistrasi menerima tanda terima pengeluaran kas dan daftar gaji. Stu cek untuk
seluruh jumlah gaji ditulis dan disetor ke akun dana gaji (payroll imprest account). Cek gaji karyawan
tersebut ditarik dari akun, yang digunkan hanya untuk penggajian. Dana harus ditransfer dari akun kas
umum ke akun dana gaji ini sebelum cek pembayaran dicairkan. Akhirnya, staf tersebut mengirimkan
satu salinan cek dengan tanda terima pengeluaran kas dan daftar gaji ke departemen utang, di mana
semuanya itu akan disimpan.
Pengeluaran besar umum, departemen buku besar umum menerima rangkuman distribusi tenaga kerja
dari bagian akuntansi biaya dan tanda terima pengeluaran kas dari utang usaha. Yanda terima
pengeluaran kas menunjukkan total jumlah gaji terutang dan perinciannya ke dalam kas, utang pajak, dan
pengurangan lainnya.
B. PENGENDALI PENGGAJIAN
Otorisasi transaksi, formulir kegiatan personalia memberikan pengendalian otorisasi yang penting
dalam sistem penggajian. Yang berguna untuk mencegah penipuan penggajian dengan mengidentifikasi
karyawan yang diotorisasi.
Pemisahan tugas, fungsi penjagaan waktu harus dipisahkan dari fungsi personalia. Departemen
personalia memberikan informasi tarif pembayran ke bagian penggajian untuk karyawan yang dibayar
per jam. Kisaran tarif pembayaran dapat didasarkan pada pengalaman, klasifikasi pekerjaan, senioritas,
dan kelebihan lainnya. Jika informasi ini disediakan langsung oleh departemen produksi, karyawan dapat
mengubah informasi dan melakukan penipuan. Untuk mengendalikan hal ini, informasi tarif pembayaran
harus datang dari sumber independen-departemen personalia.
Supervisi, wilayah lain yang beresiko adalah penjagaan waktu. Kadang-kadang karyawan memasukkan
kartu untuk karyawan lain yang terlambat atau absen.supervisor harus mengamati proses ini dan
merekonsiliasikan kartu waktu dengan kehadiran aktual.
Catatan akuntansi, jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen-dokumen berikut:
1. Kartu waktu, kartu pekerjaan, dan bukti kas keluar.
2. Informasi jurnal, yang berasal dari rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar gaji.
3. Akun buku besar pembantu, yang berisi catatan karyawan dan berbagai akun pengeluaran.
4. Akun buku besar umum: pengendali penggajian, kas, dan akun dana gaji.
Pengendalian akses, aktiva yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja dan kas.
Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar ke catatan akuntansi. Individu yang tidak
jujur dapat memalsukan jumlah tenaga kerja melalui kartu waktu sehinggadapat menggelapkan uang kas.
Pengendalian atas akses ke dokumen sumber dan catatan dalam sistem pembayaran hal penting, seperti
halnya dalam semua siklus pengeluaran.
Verifikasi independen¸ berikut ini contoh-contoh pengendalian verifikasi independen dalam sistem
penggajian : a) verifikasi jam kerja, b) pengurus pembayaran (paymaster), c) utang usaha, d) buku besar
umum.

C. SISTEM PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER

a. Otomatisasi sistem penggajian menggunakan pemrosesan batch


Karena sistem penggajian tidak sering dilakukan (mingguan atau bulanan), sistem tersebut sering kali
cocok dengan pemrosesan batch atau file berurutan. Departemen pemrosesan data menerima formulir
kegiatan personalia, kartu pekerjaan, kartu waktu, yang dikonversi ke file digital. Program komputer
batch melakukan pencatatan dengan terperinci, penulisan cek, dan fungsi buku besar.
Implikasi pengendali, kekuatan dan kelemahan dari sistem ini sama dengan kekuatan dan kelemahan
dalam sistem pengeluaran umum yang dibahas sebelumnya. Sistem ini mengedepankan keakuratan
akuntansi dan mengurangi kesalahan dalam menulis cek. Selain itu, untuk banyakjenis organisasi, tingkat
teknologi ini cukup memadai.
b. Merekayasa ulang sistem penggajian
Untuk perusahaan berukuran sedang dan besar, pemrosesan gaji seringkali distukan dalam sistem
manajemen sumber daya manusia-MSDM (human resource management-HRM). Sistem MSDM menangkap
dan memproses sejumlah besar data yang berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan karyawan,
perencanaan tenaga kerja, relasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan personalia(tarif
pembayaran, pemotongan, dan lain-lain), juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses real-time ke
file personalia untuk tujuan mencari keterangan secara langsung dan untuk perubahan catatan dalam
status karyawan pada saat terjadinya. Sistem ini berbeda dari sistem otomatisasi sederhana dalam hal-
hal berikut : 1) departemen operasi mengirim transaksi ke pemrosean data melalui terminal, 2) file akses
langsung digunakan untuk penyimpanan data, dan 3) banyak proses sekarang dilakukan secara real time.
Personalia, departemen personalia melakukan perubahan dalam file karyawan secara real-time melalui
terminal. Perubahan ini termasuk penambahan karyawan baru, penghapusan karyawan yang sudah tidak
bekerja, perubahan jumlah keluarga karyawan, perubahan pemotongan gaji, dan perubahan status
pekerjaan (tarif pembayaran).
Akuntansi biaya, departemen akuntansi biaya memasukkan data biaya pekerjaan (real-time atau setiap
hari) untuk menciptakan file pemanfaatan tenaga kerja (labor usage file).
Penjagaan waktu, ketika menerima kartu waktu yang sudah disetujui dari supervisor pada tiap akhri
minggu, departemen penjagaan waktu membuat file kehadiran (attendance file) saat ini.
Pemrosesan data, pada akhir periode kerja, tugas-tugas berikut ini dilakukan dalam batch:
1. Biaya tenaga kerja didistribusikan ke berbagai WIP, overhead¸dan akun biaya.
2. File rangkuman distibusi tenaga kerja on-line diciptakan. Salinan dari file ini dikirim ke departemen
akuntansi biaya dan buku besar umum.
3. Daftar gaji on-line diciptakan dari file kehadiran ke file karyawan (employee file). Salinan dari file ini
dikirim ke departemen utang dan pengeluaran kas.
4. File catatan karyawan diperbarui.
5. cek penggajian disiapkan dan ditandatangani. Sek tersebut dikirim ke bendahara untuk diperiksa dan
direkonsiliasikan dengan daftar gaji. Cek pembayaran ini kemudian didistribusikan ke para karyawan.
6. File bukti pengeluaran diperbarui dari satu cek disiapkan utnuk dana yang akan ditransfer ke akun
dana gaji. Cek dan salinan bukti pengeluaran dikirim kedepartemen pengeluaran kas. Satu salinan bukti
pengeluaran dikirim ke departemen pengeluaran kas, satu salinan yang terakhir dikirim ke departemen
utang.
7. Pada akhir pemrosesan, sistem tersebut menerima file rangkuman distribusi tenaga kerja dan file
bukti pengeluaran dan memperbarui file buku besar.
Implikasi pengendalian, fitur sistem penggajian dengan elemn-elemen real-time memberikan banyak
keuntungan operasional, seperti yang didiskusikan sebelumnya, termasuk pengurangan jeda waktu
anatara terjadinya peristiwa dan pencatatan, kertas kerja, dan tenaga kerja admnistrasi. Bentuk ini juga
membawa impilkasi pengendalian. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh tenaga manusia
sekarang dilakukan oleh komputer. Sistem ini berbasis komputer pasti menghasilkan catatan yang
memadai untuk verifikasi independen dan tujuan audit. Akhirnya, pengendalian harus didesain untuk
melindungi akses yang tidak diotorisasi ke file data dan program komputer.
D. SISTEM AKTIVA TETAP
.
Pemeliharaan Aktiva
Sistem aktiva tetap menggunakan jadwal depresiasi pada akhir periode sacara otomatis. Tugas khusus
ini mencakup :
1. Penghitungan depresiasi periode saat ini
2. Pembaruan akumulasi depresiasi dan field nilai buku dalam catatan buku besar pembantu
3. Pembukuan total depresiasi kea kun buku besar umum yang dipengaruhi (biaya depresiasi dan
akumulasi depresiasi)
4. Pencatatan transaksi depresiasi denagn menambahkan catatan ke file voucher jurnal.
Akhirnya laporan depresiasi aktiva tetap dikirim ke departemen aktiva tetap untuk diperiksa. Manajer
departemen harus melaporkan ke departemen aktiva tetap mengenai setiap perubahan atas status aktiva
tetap yang dibawah tanggung jawabnya. Staf adminstrasi menggunakan terminal computer untuk
mencatat perubahan-perubahan tersebut dala buku besar pembantu aktiva.
\
Mengendalikan Sistem Aktiva Tetap
Karena adanya kesamaan antara sistem aktiva tetap dengan siklus pengeluaran, pengendalian aktiva
tetap akan difokuskan pada tiga area yang berbeda dari sistem-sistem tersebut. Yaitu otorisasi, supervisi,
dan verifikasi independen.
Penegendalian Otorisasi
Setiap transaksi harus dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna atau departemen. Dalam hal
barang-barang yang bernilai tinggi, harus ada proses persetujuan independen yang mengevaluasi
keuntungan permintaan tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.
Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal secara luas didistribusikan ke seluruh perusahaan, aktiva ini rentan dengan
pencurian dan penyalahgunaan, disbanding dengan persediaan yang aman disimpan di dalam gudang.
Oleh karena itu, supervise manajemen merupakan elemen yang penting dalam keamanan fisik aktiva
tetap. Para supervisior harus memastikan bahwa aktiva tetap yang digunakan sesuai dengan kebijakan
dan praktik bisnis.

Pengendalian Verifikasi Independen


Secara berkala, auditor internal harus memeriksa akuisis aktiva dan prosedur persetujuan untuk
menentuka kelayakan faktor yang digunakan dalam analisis. Auditor internal harus memferifikasi lokasi,
kondisi, dan nilai pasar dari aktiva tetap perusahaan dibandingkan dengan catatan aktiva tetap dalam
buku besar pembantu. Selain itu, pembebanan biaya depresiasi otomatis yang dihitung oleh sistem aktiva
tetap harus diperiksa dan diverifikasi keakuratan dan kelengkapannya. Kesalahn dalam menghitung
depresiasi dapat menyebabkan kesalahan dalam biaya operasi, pelaporan pendapatan, dan nilai aktiva.
Pengertian Siklus Konversi
Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan
data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual
Jenis Siklus Konversi

Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya.
Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk
fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost accounting system) memonitor arus
informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.

Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional

A. Otorisasi Transaksi

Berikut ini menjelaskan prosedur otorisasi transaksi dalam siklus konversi:

a) Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas produksi diotorisasikan oleh bagian perencanaan
dan pengendalian produksi melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan kebuthan
produksi, yang merupakan selisih antara perkiraan permintaan atas produk (didasarkan pada perkiraan
penjualan) dan persediaan baran jadi yang dimiliki.
b) Lembar perpindahan ditandatangani oleh suprvisor tiap tempat bekerja untuk mengotorisasi berbagai
aktivitas di tiap batch dan untuk perpndahan produk melalui berbagai tempat kerja
c) Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku mengotorisasi staf gudnag untukj
mengeluarkan bahan baku ke berbagai tempat kerja

B. Pemisahan Tugas

Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan penyimpanan catatan dengan penyimpanan
aktiva. Berikut ini pemisahan yang berlaku:

a) Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan bahan baku (raw
material- RM) dan barang jadi (FG). Akivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di
gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban penyimpanan untukberbagi aktiva
ini
b) Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya dipisahkan dari tempat kerja
dalam proses produksi.
c) Terkhir untuk mempertahankan independensi fungsi buku besar sebagai tahap verifikasi, departemen
buku besar (genegral ledger) harus terpisah dari departemenn yang mencatat buku pembantu berbagai
akun. Oleh karenanya, departemen GL secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan
akuntansi biaya.

C. Supervisi

Berikut ini adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam siklus konversi:

a) Supervisor dlam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam proses produksi.
b) Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan waktu kerja.

D. Pengendalian Akses

Siklus konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva:


Akses Langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi mempengaruhi berbagai jenis
pengendalian akses yang dibutuhkan
a) Perusahaan seringkali membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti gudang , tempat kerja produksi
dan gudang barang jadi. Metode pengendalian yang digunakan meliputi kartu identifikasi, petugas
keamanan, peraltan pengamatan, dan berbagai sensor serta alarm elektronik.
b) Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses. Untuk mendapatkan tambahan
jumlah akan membutuhkan otorisasi khusus dan dokumentasi formal.
Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan dapat dimanioulasi melalui akses ke
berbagai dokumen sumber yang mengendalikannya. Dalam siklus konversi,berbagai dokumen yan
penting meliputi permintaan bahan baku, permintaaan tambahan bahan baku, dan kartu kerja karyawan.

E. Pencatatan Akuntansi

Tujuan dati teknik pengendalian ini adalah untuk membuat audit untuk tiap transaksi. Dalam siklus
konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar perpindahan, lembar
pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP dan file persediaan barang jadi.

F. Verifikasi Independen

Berbagai tahapan verifikasi siklus konversi dilakukan berikut ini:

a) Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang diambil dari
permintaan bahan baku dan lembar pekrjaan dengan standar yang telah ditetapkan.
b) Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui pemeriksaan perpindahan total
produk dari WIP hingga barang jadi.
c) Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi persediaan bahan baku dna
persediaan barang jadi yang dimiliki melalui perhitungan fisik.
Kegiatan Pokok Siklus Konversi :
A. Perencanaan Produksi
B. Permintaan Bahan Baku
C. Penugasan Karyawan
D. Akuntansi Biaya
. Factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi manajemen, antara lain.

1. Proses Pengambilan Keputusan


Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan adalah :
- Mengidentifikasi masalah
Masalah-masalah itu sendiri sering kali tidak dapat diamati. Sebaliknya, kita mengamati gejala-gejala
masalah tersebut. Kita harus mengetahui perbedaan ini, karena memperlakukan suatu gejala sebagai
suatu masalah akan mengarah kepada keputusan yang salah.
- Mengevaluasi solusi alternatif.
Dalam mengambil keputusan, manajer harus mengidentifikasi dan memper-timbangkan semua opsi yang
layak.Pilihan yang diidentifikasi pada saat ini menetapkan batasan-batasan pada kualitas keputusan
akhir.
- Implementasi solusi yang terbaik.
ahap implementasi dari proses pengambilan keputusan melibatkan sejumlah besar perencanaan yang
rinci. Pengambil keputusan harus mempertimbangkan semua sumber daya yang perlu, untuk
mengimplementasikan keputusan tersebut. Tahap-tahap tersebut antara lain:
a. Mengatur pembiayaan proyek.
b. Menegosiasi kontrak dengan para pemasok dan kontraktor.
c. Mendapatkan lisensi, mendapatkan izin, dan wilayah otorisasi.
d. Mengorganisasi program pelatihan kembali untuk para pegawai yang dihadapkan dengan
praktik-praktik, prosedur, dan peralatan baru.
e. Merencanakan perubahan dari sistem lama ke sistem baru.
- Melakukan peninjauan pascaimplementasi.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan apakah keputusan dan proses pengambilan
keputusan sudah tepat.

2. Prinsip- prinsip Manajemen


Prinsip-prinsip manajemen memberikan wawasan pada kebutuhan informasi manajemen.
Prinsip-prinsip yang paling langsung mempengaruhi MRS antara lain :
a. Formalisasi Pekerjaan
b. Tanggung Jawab dan Otoritas
c. Jangkauan Pengendalian
d. Manajemen dengan Pengecualian
3. Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen
Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar mempengaruhi sistem
pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-
aktivitas yang akan datang dari suatu perusahaan. Fungsi pengendalian memastikan bahwa aktivitas-
aktivitas suatu perusahaan sesuai dengan rencana. Keputusan perencanaan dan pengendalian sering
diklasiikasikan dalam empat kategori, yaitu :
a. Keputusan Perencanaan Strategis
Para manajer tingkat atas melakukan keputusan perencanaan strategis, seperti :
Menetapkan tujuan perusahaan.
Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis, seperti misalnya pangsa pasar yangdiinginkan, pasar yang ingin
dimasuki atau dibuang perusahaan, tambahan lini produk baru dan penghapusan produk lama, dan
keputusan merger serta akuisisi.
Menentukan atau memodifikasi struktur organisasi.
Menetapkan filosofi manajemen.
b. Keputusan Perencanaan Taktis
Keputusan perencanaan taktis berada di bawah keputusan strategis dan dibuat oleh manajemen
tengah. Jangka waktu keputusan ini pendek, lebih spesifik, berulang, hasilnya lebih pasti, dan kurang
berpengaruh pada perusahaan dibandingkan keputusan strategis.
c. Keputusan Pengendalian Manajemen
Salah satu kegiatan pengendalian manajemen adalah memotivasi para manajer di semua wilayah
fungsional untuk menggunakan sumber daya, termasuk bahan baku, personel, dan aktiva keuangan,
seproduktif mungkin. Manajer yang mengawasi, mem-bandingkan kinerja manajer di bawahnya dengan
standar-standar yang sebelumnya sudah ditetapkan.
d. Keputusan Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Keputusan pengendalian operasional lebih sempit dan lebih fokus daripada
keputusan strategis dan taktis karena mereka memperhatikan pekerjaan operasi rutin. Keputusan
pengendalian operasional lebih terstruktur daripada keputusan pengendalian manajemen, lebih
bergantung pacta rincian daripada keputusan perencanaan, dan kerangka waktunya lebih pendek
daripada keputusan taktis atau strategis.

4. Struktur Masalah
Struktur suatu masalah merefleksikan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah
tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen, yaitu :

1. Data, nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
2. Prosedur, urutan langkah-Iangkah alan peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
3. Tujuan, hasil yang ingin dicapai pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.

Ketiga elemen itu diketahui dengan pasti, masalah itu distrukturkan. Perhitungan gaji merupakan
salah satu contoh masalah yang terstruktur :
a. Kita dapat mengidentifikasi data untuk perhitungan ini dengan pasti jam kerja, tarif per
jam, pemotongan pajak, tarif pajak, dan lain sebagainya.
b. Prosedur pembayaran gaji diketahui dengan pasti.
Gaji Kotor = Jam Kerja x Tarif Gaji
Gaji Bersih = Gaji Kotor - Pajak - Pemotongan Pajak.

c. Tujuan pembayaran gaji adalah melaksanakan kewajiban perusahan kepada para pegawainya.

5. Jenis-jenis Laporan Manajemen


Laporan merupakan sarana frontal untuk membawa informasi kepada para ,anajer. Laporan tersebut
dapat berisi informal verbal, numerik, atau grafis.
Tujuan Laporan
Mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan snafu masalah yang dihadapi pengambil
keputusan dan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif. Laporan-laporan
yang gagal mencapai tujuan ini berarti kurang kandungan informasinya dan tidak bernilai.
Pelaporan Terprogram
Terdapat dua subkelas laporan yang diprogram: laporan jadwal dan laporan menurut permintaan.
Sistem pelaporan manajemen menghasilkan laporan jadwal menurut kerangka waktu yang ditetapkan,
bisa harian, mingguan, kuartalan, dan sebagainya. Laporan menurut permintaan digerakkan oleh
peristiwa, bukan oleh kerangka waktu.
Atribut Laporan
a. Relevan. Setiap elemen informasi dalam suatu laporan harus mendukung keputusan manajer.
b. Ringkas. Laporan harus diringkaskan sesuai dengan tingkat manajer dalam hierarki organisasi.
c. Orientasi Pengecualian. Laporan-laporan kontrol harus mengidentifikasi aktivitas aktivitas yang
berisiko di luar kontrol dan harus mengabaikan aktivitas yang di bawah kontrol.
d. Akurasi. Informasi dalam laporan harus bebas dari kesalahan material.
e. Kelengkapan. Informasi harus selengkap mungkin. Setiap informasi yang esensial bagi
pengambilan keputusan harus ada dalam laporan.
f. Tepat Waktu. Informasi yang tepat waktu, yaitu cukup lengkap dan akurat, lebih berharga
daripada informasi yang sempurna tetapi terlambat untuk digunakan.
g. Padat. Laporan harus menggunakan skema pengkodean untuk menampilkan klasifikasi
data kompleks dan menyediakan semua perhitungan yang perlu bagi pemakai.

Laporan Khusus (Ad Hoc Reporting)


6. Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini
menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perusahaan adalah tanggung jawab
manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Arus informasi dalam system
pertanggungjawaban mengalir ke atas dan ke bawah melalui saluran informasi, hal ini mewakili dua
tahap akuntansi pertanggungjawaban:
- Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan tanggung jawab
manajer
- Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan tersebut.

Penetapan Tujuan Keuangan: Proses Anggaran


Proses penganggaran membantu pihak manajemen mencapai tujuan keuangannya dengan
membentuk tujuan yang dapat diukur untuk setiap segmen organisasi. Mekanisme ini membawa standar-
standar ke manajer segment yang akan digunakan oleh manajer senior untuk mengukur kinerjanya. Arus
informasi anggaran yang ke atas dan ke bawah semakin rinci ketika ia bergerak ke level manajemen yang
lebih rendah.

Pengukuran dan Pelaporan Kinerja


Pengukuran kinerja dan pelaporan dilakukan di setiap segmen operasional dalam perusahaan.
Informasi mengalir ke atas sebagai laporan pertanggungjawaban ke level manajemen senior. Informasi
dalam laporan-laporan tersebut menjadi sangat ringkas di setiap level manajemen yang lebih tinggi.

Pusat Pertanggungjawaban
Bentuk yang paling umum dari pusat pertanggungjawaban ini adalah pusat biaya, pusat laba, dan
pusat investasi.

7. Pertimbangan Perilaku
Keserasian Tujuan
.
Informasi yang Berlebihan
Ukuran Kinerja yang tidak Tepat

Anda mungkin juga menyukai