Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Konvergensi

Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Algoritma Expectation-Maximization(EM) Untuk Estimasi


Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma1), Suparman2)


1)
Program Studi Matematika FMIPA UAD 2)Program Studi Pend. Matematika UAD

Abstrak
Distribusi mixture merupakan distribusi yang dapat digunakan untuk memodelkan
data yang populasinya tersusun dari beberapa sub populasi. Setiap sub populasi
memiliki karakteristik yang berbeda. Namun kendala umum yang dihadapi adalah
mengestimasi parameter pada distribusi mixture. Sehingga penelitian ini bertujuan
untuk mengestimasi parameter pada distribusi mixture. Pendugaan parameter pada
distribusi mixture dapat menggunakan metode algoritma Expectation-Maximization
(EM). Algoritma EM memiliki kelebihan yaitu dapat menyelesaikan beberapa
permasalahan pada bidang statistik seperti menduga parameter bagi gabungan
fungsi-fungsi serta parameter dari data yang tidak lengkap. Kinerja Algoritma EM
diuji dengan menggunakan data simulasi.

Keywords— Distribusi Mixture, Algoritma Expectation-Maximization (EM)

1. Pendahuluan
Statistika inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis
sebagian data atau juga sering disebut sampel untuk kemudian sampai pada peramalan
atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya (populasi). Salah satu
cara penarikan kesimpulan mengenai karakteristik populasi tersebut yaitu penaksiran
parameter. Penaksiran parameter ini bertujuan untuk mendapatkan taksiran dari suatu
nilai parameter populasi yang tak diketahui berdasarkan sampel.
Dalam statistika terdapat dua jenis penaksiran parameter, yaitu penaksiran
paramater titik dan penaksiran parameter interval. Penaksiran titik berupa sebuah nilai
dari parameter populasi, sedangkan penaksiran interval berupa selang di mana
parameter populasi terletak pada interval tersebut. Penentuan penaksiran parameter
titik dapat ditempuh dengan menggunakan beberapa metode yaitu Metode
Kemungkinan Maksimum, Metode Momen, Metode Kuadrat terkecil, dan sebagainya.
Namun dalam beberapa kasus metode-metode tersebut tidak dapat memberikan solusi
atas parameter yang ingin diketahui. Salah satu masalah yang tidak dapat diselesaikan
mengenai distribusi mixture.
Distribusi mixture menggabungkan sejumlah komponen yang kemungkinan berasal
dari distribusi yang sama atau bahkan berbeda-beda sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai sifat-sifat data. Hasil distribusi mixture dapat memfasilitasi
deskripsi suatu sistem yang kompleks dengan lebih teliti. Mixture beberapa distribusi
tersebut menghasilkan distribusi baru yang mempunyai beberapa parameter. Sehingga

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 65


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

diharuskan mengestimasi parameternya. Pendugaan parameter dapat menggunakan


beberapa metode salah satu metode terbaik yaitu algoritma Expectation-Maximization
(EM).
Algoritma EM memiliki kelebihan dimana mampu menyelesaikan beberapa
permasalahan pada bidang statistik seperti menduga parameter bagi gabungan fungsi-
fungsi serta parameter dari data yang tidak lengkap.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Distribusi Mixture
Salah satu model khusus yang dapat digunakan untuk memodelkan data yang
populasinya merupakan susunan dari beberapa sub populasi atau kelompok. Setiap sub
populasi merupakan komponen penyusun dari model mixture serta mempunyai
proporsi yang bervariasi untuk masing-masing komponennya (McLachlan dan
Basford, 1988) dan (Gelman, Carlin, Stren, dan Rubin, 1995). Mixture distribution
menggabungkan sejumlah komponen yang kemungkinan berasal dari distribusi yang
sama atau berbeda-beda sehingga dapat memberikan gambaran mengenai sifat-sifat
dari data. Hasil dari distribusi mixture dapat memfasilitasi deskripsi dari suatu sistem
yang kompleks dengan lebih teliti. Distribusi mixture menyediakan kerangka
parametrik yang fleksibel dalam permodelan dan analisis statistik (Marin, Mengersen,
dan Robert, 2005).
McLahlan dan Krishnan (2008) menjabarkan suatu model mixture merupakan
sebuah model probabilistik yang digambarkan dengan densitas

( ; )= ( ) Eq. 1

Dimana
0≤ ≤ 1, ∑ =1
Keterangan
: Probabilitas atau proporsi dari komponen mixture.
( ) : Fungsi densitas yang menggambarkan mekanisme probabilistik untuk
membangkitkan data di dalam populasi yang secara lengkap dapat
dikenali dari parameter .
: Melambangkan banyaknya komponen dalam mixture.

Model yang dijabarkan pada Eq. 1 disebut sebagai finite mixture model yang
berlaku untuk model dengan jumlah komponen tertentu.

2.2 Maximum Likelihood Estimation


Maximum Likelihood Estimation (MLE) diperkenalkan oleh R. A Fisher pada tahun
1912. MLE merupakan salah satu metode penduga yang banyak sekali digunakan.
MLE biasanya digunakan untuk menduga nilai-nilai parameter yang dimiliki suatu
fungsi, seperti mean, variansi, dan sebagainya.
Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture
66
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Bain dan Engelhardt (1992) mendefinisikan MLE sebagai berikut :


Misalkan , , … , adalah sampel random dari populasi dengan densitas ( ; )
fungsi likelihood didefinisikan dengan :

( , ,…, )= ( ; ) Eq. 2

Bila fungsi likelihood ini terdiferensikan dalam maka calon estimator likelihood yang
mungkin adalah sedemikian sehingga
( )
=0
Untuk membuktikan bahwa benar-benar memaksimumkan fungsi likelihood ( )
harus ditunjukkan bahwa :
( )
<0
Dalam banyak kasus dimana diferensi digunakan, akan lebih mudah bekerja pada
logaritma dari ( )yaitu log ( ). Hal ini dimungkinkan karena fungsi logaritma naik
tegas pada (0, ∞) yang berarti bahwa ( ) mempunyai ekstrem yang sama.
Sehingga untuk menentukan estimator maksimum likelihood dari sebagai berikut :
1. Tentukan fungsi likelihood

( , ,…, )= ( ; )

2. Bentuk log likelihood = log ( )


3. Tentukan turunan dari = log ( ) terhadap
log [ ]
=0
Penyelesaian dari persamaan poin 3 merupakan estimator maksimum
likelihood untuk .
( )
4. Tentukan turunan kedua dari = log ( )terhadap . Jika < 0, maka
akan membuktikan bahwa benar-benar memaksimumkan fungsi likelihood.
2.3 Algoritma Expectation-Maximization (EM)
Definisi (Hogg, McKean dan Craig, 2005)
Algoritma EM pertama kali diperkenalkan oleh Dempster, Laird, dan Rubin pada
tahun 1977. Secara garis besar, algoritma EM adalah algoritma untuk menduga suatu
parameter dalam suatu fungsi dengan menggunakan MLE, di mana fungsi tersebut
mengandung data yang tidak lengkap. Algoritma EM merupakan proses yang terbagi
atas dua langkah yaitu :

 Langkah Expectation (E-step)


Pencarian nilai ekspektasi untuk fungsi likelihood berdasarkan variabel yang
diamati.
 Langkah Maximization (M-Step)

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 67


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Pencarian MLE dari parameter-parameter dengan memaksimumkan ekspektasi


likelihood yang dihasilkan dari E-step.

Parameter-parameter yang dihasilkan dari M-step akan digunakan kembali untuk E-


step yang berikutnya, dan langkah ini akan diulang terus sampai memberikan nilai
yang konvergen serta merupakan penduga dari suatu parameter.
Misalkan kita anggap ada sampel dari item dimana dari item tersebut teramati
sementara = − item tidak teramati. Item yang teramati dilambangkan dengan
= ( , , … , ) dan item yang tidak teramati dilambangkan dengan =
( , , … , ). Asumsikan S adalah variable saling bebas dan berdistribusi identik
(independent and identically distribution) dengan fungsi kepadatan peluang
( | ),dimana ∈ Ω. Asumsikan S dan S adalah saling bebas. Mari kita
lambangkan fungsi kepadatan peluang gabungan dari dengan ( | ). Kemudian
ℎ( , | ) untuk fungsi kepadatan peluang gabungan untuk data yang teramati dan
tidak teramati. Sedangkan ( | , ) melambangkan notasi fungsi kepadatan peluang
bersyarat dari data yang hilang untuk memberikan data yang teramati. Maka dapat kita
peroleh
ℎ( , | )
( | , )= Eq. 5
( | )
Fungsi Likelihood data yang teramati yaitu
( | ) = ( | )Eq. 6
Kemudian fungsi likelihood untuk data lengkap didefinisikan dengan
( | , ) = ℎ( , | )Eq. 7
Tujuan kita adalah memaksimalkan fungsi likelihood ( | ) dengan menggunakan
fungsi likelihood lengkap ( | , ) didalam proses. Gunakan persamaan ( | , ),
kita peroleh
log ( | ) = log ( | ) ∙ ( | , )

log ( | ) = log ( | ) ∙ ( | , )

log ( | ) = [log ℎ ( , | ) − log ( | , )] ∙ ( | , )

log ( | ) = log ℎ( , | ) ∙ ( | , ) − log ( | , ) ∙ ( | , )


log ( | ) = [log ( | , )| , ] − [log ( | , )| , ]
Dimana ekspektasi diambil di bawah fungsi kepadatan peluang bersyarat dari
( | , ). Kemudian mendefinisikan bagian pertama di sisi kanan pada fungsi di atas
( | , )= [log ( | , )| , ]
Ekspektasi yang didefinisikan fungsi dinamakan E-Step dari Algoritma EM.
Ingat kita ingin memaksimalkan log ( | ). Dilambangkan ( ) inisial estimasi dari
, berdasarkan pada fungsi likelihood teramati. Kemudian ( ) menjadi argumen yang
( )
memaksimalkan , . Ini adalah langkah pertama untuk mengestimasi
kemudian kita definisikan algoritma EM sebagai berikut.

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture


68
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Dilambangkan ( ) dalam mengestimasi langkah ke-m. Kemudian untuk


mengestimasi langkah ke ( + 1) :
 Langkah Expectation (E-step)
( ) ( | , )| ( )
, = ( ) log ,
Dimana ekspektasi diambil dari fungsi kepadatan peluang bersyarat
( | ( ), )
 Langkah Maximization (M-step)
( ) ( )
= Arg max ,
Dimana
( ) ( ) ( ) ( )
, ≥ ,

3. Metode Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan
secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan,
mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah.
Salah satu unsur terpenting dalam metodologi penelitian adalah penggunaan
metode ilmiah tertentu yang digunakan sebagai sarana yang bertujuan untuk
mengidentifikasi besar kecilnya objek atau gejala dan mencari pemecahan masalah
yang sedang diteliti, sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya secara ilmiah. Pada dasarnya fakta-fakta tidak tergeletak disekitar
begitu saja tetapi butuh suatu metode untuk mengetahui dan mengambil masalah
tersebut.
Penelitian dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur yang memuat dan
membahas tentang MLE, Distribusi Mixture, Algoritma EM, dan beberapa teori – teori
pendukung.
Tahap – tahap penelitiannya adalah sebagai berikut :
3.1 Pengumpulan Literatur
Penulis mencari dan mengumpulkan literatur-literatur yang berhubungan dengan
teori-teori probabilitas, variabel random, ekspektasi, estimasi parameter dan berbagai
metode-metode lain yang relevan untuk sampai pada pembahasan tentang estimasi
distribusi mixture menggunakan algoritma EM. Pengumpulan berasal dari berbagai
sumber seperti dari buku, skripsi, jurnal, artikel, dan situs-situs internet yang
menunjang materi yang diperlukan.
3.2 Pengkajian Literatur
Penulis membaca dan mengkaji literatur-literatur yang telah terkumpul, kemudian
mengelompokkan dan mencatat literatur-literatur tersebut sesuai dengan masalah yang
akan dibahas.

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 69


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Sebagai langkah pertama penulis mempelajari teori probabilitas, teori estimasi


parameter dan teori mengenai distribusi-distribusi dalam statistika pada buku Ilmu
Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan (Walpole dan Myers, 1995).
Dilanjutkan dengan memahami maksud Distribusi Mixture dalam buku
Introduction to Mathematical Statistics (Hogg, McKean dan Craig, 2005), Finite
Mixture Models (McLachlan dan Peel, 2000). Selanjutnya mempelajari maksud dan
teori Algoritma EM dalam buku The EM Algorithm and Extensions (McLachlan dan
Krishnan, 2008),
3.3 Pengembangan Literatur
Pada tahap ini penulis pengelompokan dan mencatat literatur-literatur tersebut
maka akan dilanjutkan dengan melakukan pengembangan-pengembangan dengan
memberi uraian-uraian, yang diharapkan dapat lebih memahami konsep-konsep, sifat-
sifat, dan teorema-teorema yang sudah ada.
3.4 Pembuatan Program MATLAB
Pembuatan program digunakan untuk aplikasi algoritma EM untuk mengestimasi
distribusi mixture sehingga memudahkan perhitungan yang rumit. Selanjutnya
mempelajari hasil praktek program aplikasi algoritma EM untuk mengestimasi
distribusi mixture sesuai dengan tujuan dari penulisan skripsi ini. Program aplikasi
algoritma EM untuk mengestimasi distribusi mixture ditulis dalam bahasa
pemrograman Matlab2010. Hasil penelitan yang diperoleh kemudian akan dikaji dan
dianalisa.
3.5 Penyusunan Hasil Penelitian
Penyusunan hasil penelitian digunakan sebagai langkah awal untuk memberi
gambaran secara menyeluruh tentang topik yang akan dibahas.

4. Algoritma EM untuk Estimasi Distribusi Mixture


Algoritma EM adalah metode umum untuk mencari MLE ketika ada data yang
hilang atau variabel tersembunyi. Dalam konteks mixture model, data yang hilang
direpresentasikan dengan himpunan pengamatan Z dari variabel random diskrit
dimana ∈ {1, … , } menunjukkan komponen mixture yang dihasilkan dari
pengamatan .
Adapun fungsi likelihood dari data lengkap ( , ) mengambil bentuk multinomial
berikut
ℎ( , | ) = (Ψ| , ) = ( | , Ψ) ( |Ψ)

( )
= ( ( )) Eq. 8

Dimana 1 adalah fungsi indikator 1( = ) = 1 jika = dan 1( = )=0


untuk yang lain.

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture


70
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Sebelum itu, kita perlu mendefinisikan posterior probabiltas dari = dengan


aturan Bayes kita dapat mendefinisikan sebagai berikut misalkan ( = | , Ψ) =
( = | , Ψ) kemudian kita dapat tuliskan ( | = , Ψ) = ( |ψ ),
( = |Ψ) = dan ( |Ψ) = ∑ ( |ψ )
( , = , Ψ)
( = | , Ψ) =
( , Ψ)
( = , Ψ) ( | = , Ψ)
=
( , Ψ)
( = |Ψ) (Ψ) ( | = , Ψ)
=
( |Ψ) (Ψ)
( = |Ψ) ( | = , Ψ)
=
( |Ψ)
( |ψ )
= Eq. 9
∑ ( |ψ )
Dalam kasus mixture model maka kita dapat memanipulasi algoritma EM sebagai
berikut ;
(Ψ, Ψ ) = [log (Ψ | , )| , Ψ ]
= ∑ ∈ log ( Ψ|X, Z) ( | , Ψ )
= ∑ ∈ ∑ log ( |ψ ) ∏ ( | ,Ψ )
= ∑ ∈ ∑ ∑ , log[ ( |ψ )] ∏ ( | ,Ψ )
= ∑ ∑ log[ ( |ψ )] ∑ ∈ , ∏ ( | ,Ψ )
= ∑ ∑ log[ ( |ψ )] ∑ …∑ …∑ , ∏ ( | ,Ψ )
= ∑ ∑ log[ ( |ψ )]

∑ …∑ ∑ …∑ ∏ ,Ψ ( | ,Ψ )

∑ ,Ψ
= ∑ ∑ log[ ( |ψ )] ∏ ( | ,Ψ )
1
= ∑ ∑ log[ ( |ψ )] ( | , Ψ )
Berdasarkan penjabaran di atas maka persamaan dapat kita tuliskan sebagai berikut

(Ψ, Ψ ) = log( ) ( | ,Ψ )+
Eq. 10
log[ ( |ψ )] ( | , Ψ )

Kita perlu mencari nilai ekspektasi atau E-step dari (Ψ|X, Z) denagn diberikan
dan parameter. Dimana log (Ψ|X, Z) adalah linier di langkah ini mengurangi
untuk menghitung nilai ekspektasi = dengan diberikan dan parameter Ψ
sehingga dapat dituliskan
[ = | ,Ψ ]= ( = | ,Ψ )Eq. 11

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 71


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Kemudian untuk mengestimasi parameter proporsi dari Eq.10 kita akan


menggunakan sebagai pengali Lagrange, kemudian kita atur = − maka kita
dapatkan

log( ) ( | ,Ψ )+ −1 = 0

1
( | ,Ψ )+ = 0

( | ,Ψ )+ = 0

Sehingga diperoleh
1
= ( | ,Ψ ) Eq. 12

Untuk mencari ( | , Ψ ) telah dijabarkan pada Eq. 9 untuk selanjutnya


persamaan Eq.12 kita sebut M-step untuk mecari proporsi.
5. Estimasi Distribusi Mixture untuk Dua Distribusi
Pada bagian ini, penulis menggunakan mixture yang terdiri dari dua distribusi
kemudian akan ditaksir menggunakan algoritma EM. Adapun distribusi yang
digunakan yaitu distribusi normal atau gaussian yang dijabarkan sebagai berikut
Andaikan variabel random adalah disitribusi mixture dengan adalah distribusi
independen kemudian = dan = 1 − kita tuliskan
~ ( ) + (1 − )ℎ( ) = 1, … ,
Dimana (. ) dan ℎ(. ) diketahui. Algoritma EM dapat digunakan untuk mencari
estimator maksimum likelihood dari . Misalkan , … , dimana menunjukkan
dari mana distribusi digambarkan sebagai berikut
| = 1~ ( )
| = 0~ℎ( )
Maka dari permasalahan di atas dapat diketahui bahwa

( | )= [ ( ) + (1 − )ℎ( )] Eq. 13

Kemudian kita akan menuliskan ( | , ) dengan memperhatikan Eq. 8 sebagai


berikut

( | , )= [ ( ) + (1 − )ℎ( )] (1 − ) Eq. 14

Untuk E-step dari penjabaran pada persamaan Eq. 9 dan Eq. 11 dimana kita
dapatkan

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture


72
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

[ | , ] = ( | , )
( )
= Eq. 15
[ ( ) + (1 − )ℎ( )]
Maka diperoleh M-step berdasarkan pada persamaan (12) yaitu
1 ( )
= Eq. 16
[ ( )+ 1− ℎ( )]
6. Perhitungan Numerik
Pengujian akan difokuskan pada distribusi normal dan distribusi poisson yang
dibatasi atas mixture dua distribusi. Agar perhitungan lebih akurat dan efisien
penelitian akan menggunakan Matlab2010. Adapun pembahasan tertera seperti berikut
6.1 Estimasi Parameter Distribusi Mixture Menggunakan Algoritma EM untuk
Kasus Distribusi Normal
Penelitian pada kasus ini bertujuan mengukur kinerja algoritma EM dalam
mengestimasi distribusi mixture dengan dibatasi dua distribusi yang diketahui
berdistribusi normal yang merupakan distribusi kontinu. Dimana diketahui
| = 1~ ( , )
| = 0~ ( , )
Berdasarkan persamaan (4.7) maka fungsi likelihood yang diperoleh yaitu
( ) ( )
1 1
( | )= [ + (1 − ) ]
√2 √2

Kemudian untuk data fungsi likelihood lengkap dari persamaan (4.8)


( ) ( )
1 1
( | , )= + (1 − ) (1 − )
√2 √2
Sehingga dapat kita tuliskan algoritma EM untuk mencari parameter distribusi
mixture pada kasus distribusi normal sebagai berikut
1. Inisialisasi nilai untuk , , , , dan banyaknya data atau serta nilai

toleransi untuk kriteria berhenti.

2. E-Step Evaluasi nilai parameter

[ | , ] = ( | , )
( )
exp −

=
( ) ( )
[ exp − + (1 − ) exp − ]
√ √
3. M-Step untuk mendapatkan nilai

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 73


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

1
= ( | , )

4. Evaluasi nilai sehingga memenuhi kriteria dari nilai toleransi yaitu

| − | < nilai toleransi yang diberikan


Proses akan terus berjalan sampai konvergen pada satu nilai sesuai dengan
kriteria berhenti.
Untuk mempermudah pembuktian kinerja algoritma EM di atas kita akan
menggunakan MATLAB sebagai media dalam perhitungan. Namun sebelum itu
terlebih dahulu bentuk data yang berasal dari distribusi mixture berdasarkan teori
bilangan acak dengan diberikan nilai eksak = 0.6. Adapun kode program algoritma
EM yang digunakan untuk mengestimasi parameter distribusi mixture untuk kasus

distribusi normal sebagai berikut.


Selanjutnya Graphical User Interface (GUI) dari program algoritma EM untuk
mengestimasi parameter distribusi mixture berdasarkan kode program 1 diperlihatkan
pada gambar 1 berikut
Gambar 1. GUI program algoritma EM untuk estimasi parameter distribusi
mixture kasus distribusi normal
Adapun keterangan mengenai aplikasi pada Gambar 1 yaitu
 Proporsi Inisial : Sebagai nilai awal inisialisai dengan range 0 < < 1.

 : Banyaknya jumlah data yang ingin diestimasi.

 Toleransi : Nilai toleransi yang digunakan sebagai kriteria berhenti.

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture


74
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

 Mu 1 : Nilai yang berasal dari distribusi normal pertama.

 Var 1 : Nilai yang berasal dari distribusi normal pertama.

 Mu 2 : Nilai yang berasal dari distribusi normal kedua.

 Var 2 : Nilai yang berasal dari distribusi normal kedua.

 Proporsi : Nilai proporsi estimasi yang dihasilkan dari algoritma EM.

 Iterasi : Banyaknya iterasi dalam mengestimasi niali proporsi.

Kemudian penelitian akan dilanjutkan dengan menguji lebih dalam kemampuan


algoritma EM dengan mengganti nilai masukkan baik itu Proporsi Inisial, , Mu 1,
Var 1, Mu 2, dan Var 2. Sehingga dapat terlihat keakuratan dan kecepatan algoritma
EM dalam mengestimasi nilai parameter distribusi mixture untuk kasus distribusi
normal.

6.2 Pengujian Dengan Nilai Proporsi Awal Yang Beragam


Pada bagian ini penelitian akan menguji kinerja algoritma EM dalam mengestimasi
parameter distribusi mixture dengan diberikan nilai proporsi awal yang berbeda-beda.
Pengujian yang dilakukan dengan diberikan nilai eksak = 0.3 maka akan dibuktikan
kemampuan dari algoritma EM dalam menemukan nilai estimasi parameter proporsi
distribusi mixture untuk kasus distribusi normal yang mendekati nilai eksak. Adapun
pembuktian sebagai berikut

No Proporsi n Toleransi Mu Var Mu Var Proporsi Iterasi


Inisial 1 1 2 2
1 0.00007 200 0.00001 0 1 2 9 0.292268 22
2 0.0056 200 0.00001 0 1 2 9 0.297329 17
3 0.03 200 0.00001 0 1 2 9 0.302134 15
4 0.253 200 0.00001 0 1 2 9 0.304313 11
5 0.471 200 0.00001 0 1 2 9 0.297588 12
6 0.55 200 0.00001 0 1 2 9 0.313308 11
7 0.7 200 0.00001 0 1 2 9 0.311657 12
8 0.843 200 0.00001 0 1 2 9 0.316331 13
9 0.9 200 0.00001 0 1 2 9 0.310555 12
10 0.99999 200 0.00001 0 1 2 9 0.303344 13
Tabel 1. Tabel estimasi parameter dengan nilai Proporsi Awal yang berbeda-beda
untuk kasus distribusi normal
6.3 Pengujian Dengan Jumlah Data Yang Beragam

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 75


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Pada pengujian dengan nilai masukkan dari banyaknya data atau n yang berbeda-
beda, dimana diberikan nilai eksak = 0.3 maka akan memberikan hasil sebagai
berikut

No Proporsi n Toleransi Mu Var Mu Var Proporsi Iterasi


Inisial 1 1 2 2
1 0.0212 10 0.00001 0 1 2 9 0.298054 15
2 0.0212 25 0.00001 0 1 2 9 0.299445 19
3 0.0212 50 0.00001 0 1 2 9 0.309145 14
4 0.0212 100 0.00001 0 1 2 9 0.290964 15
5 0.0212 150 0.00001 0 1 2 9 0.294069 16
6 0.0212 200 0.00001 0 1 2 9 0.314819 16
7 0.0212 400 0.00001 0 1 2 9 0.316702 15
8 0.0212 500 0.00001 0 1 2 9 0.305699 16
9 0.0212 1000 0.00001 0 1 2 9 0.301812 16
10 0.0212 2000 0.00001 0 1 2 9 0.316390 15
Tabel 2. Tabel estimasi parameter dengan nilai n yang berbeda-beda untuk kasus
distribusi normal
6.4 Pengujian Dengan Nilai Kriteria Berhenti Yang Beragam
Penelitian akan menguji hasil estimasi algoritma EM terhadap distribusi mixture
kasus distribusi normal dengan diberikan nilai dari toleransi yang berbeda-beda dimana
nilai eksak dari = 0.3. Pengujian digunakan untuk mengukur dampak dari perbedaan
nilai toleransi yang merupakan kriteria algoritma berhenti dalam memberikan pengaruh
terhadap hasil estimasi parameter menggunakan algoritma EM. Adapun pembahasan
sebagai berikut
No Inisial n Toleransi Mu Var Mu Var Proporsi Iterasi
Proporsi 1 1 2 2
1 0.0212 500 0.01 0 1 2 9 0.303558 7
2 0.0212 500 0.001 0 1 2 9 0.309911 10
3 0.0212 500 0.0001 0 1 2 9 0.318345 13
4 0.0212 500 0.00001 0 1 2 9 0.309240 16
5 0.0212 500 0.000001 0 1 2 9 0.303293 18
6 0.0212 500 0.0000001 0 1 2 9 0.319364 20
7 0.0212 500 0.00000001 0 1 2 9 0.297156 24
8 0.0212 500 0.000000001 0 1 2 9 0.300351 27
9 0.0212 500 0.0000000001 0 1 2 9 0.305555 29
10 0.0212 500 0.00000000001 0 1 2 9 0.299651 32
Tabel 3. Tabel estimasi parameter dengan nilai Toleransi yang berbeda-beda untuk
kasus distribusi normal

6.5 Pengujian Dengan Nilai Yang Beragam


Penelitian pada bagian ini menguji pengaruh dari nilai yang berbeda-beda
terhadap kinerja algoritma EM dalam menemukan parameter distribusi mixture kasus
distribusi normal dimana nilai eksak = 0.3. Adapun penjabarannya sebagai berikut
No Inisial n Toleransi Mu Var Mu Var Proporsi Iterasi
Proporsi 1 1 2 2

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture


76
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

1 0.0212 500 0.00001 3 7 2 9 0.313940 350


2 0.0212 500 0.00001 5 7 2 9 0.299999 210
3 0.0212 500 0.00001 8 7 2 9 0.314602 89
4 0.0212 500 0.00001 17 7 2 9 0.313564 19
5 0.0212 500 0.00001 20 7 2 9 0.316423 14
6 0.0212 500 0.00001 40 7 2 9 0.300614 5
7 0.0212 500 0.00001 50 7 2 9 0.316192 3
8 0.0212 500 0.00001 65 7 2 9 0.293950 3
9 0.0212 500 0.00001 80 7 2 9 0.314000 2
10 0.0212 500 0.00001 100 7 2 9 0.290000 2
Tabel 4. Tabel estimasi parameter dengan nilai yang berbeda-beda untuk kasus
distribusi normal
6.6 Pengujian Dengan Nilai Yang Beragam
Sedangkan pada pengujian bagian ini kita akan melihat pengaruh dari nilai yang
berbeda-beda dalam menemukan parameter distribusi mixture menggunakan algoritma
EM kasus distribusi normal dengan diketahui nilai eksak = 0.3. Pemaparan akan
disajikan sebagai berikut
No Inisial n Toleransi Mu Var Mu Var Proporsi Iterasi
Proporsi 1 1 2 2
1 0.0212 500 0.00001 8 1 2 9 0.312998 14
2 0.0212 500 0.00001 8 5 2 9 0.318148 58
3 0.0212 500 0.00001 8 6 2 9 0.309211 74
4 0.0212 500 0.00001 8 11 2 9 0.295012 91
5 0.0212 500 0.00001 8 14 2 9 0.295712 66
6 0.0212 500 0.00001 8 21 2 9 0.289930 29
7 0.0212 500 0.00001 8 27 2 9 0.289205 22
8 0.0212 500 0.00001 8 33 2 9 0.285089 19
9 0.0212 500 0.00001 8 37 2 9 0.281883 16
10 0.0212 500 0.00001 8 40 2 9 0.315565 15
2
Tabel 5. Tabel estimasi parameter dengan nilai 1 yang berbeda-beda untuk kasus
distribusi normal
6.7 Pengujian Dengan Nilai Yang Beragam
Penelitian dilanjutkan untuk menguji pengaruh dari nilai yang berbeda-beda
terhadap kinerja algoritma EM dalam menemukan parameter distribusi mixture kasus
distribusi normal dimana nilai eksak = 0.3. Adapun penjelasan sebagai berikut
No Inisial n Toleransi Mu Var Mu 2 Var Proporsi Iterasi
Proporsi 1 1 2
1 0.0212 500 0.00001 3 7 0.004 4 0.310074 47
2 0.0212 500 0.00001 3 7 0.05 4 0.305825 47
3 0.0212 500 0.00001 3 7 0.156 4 0.303526 48
4 0.0212 500 0.00001 3 7 1.97 4 0.300357 64
5 0.0212 500 0.00001 3 7 5 4 0.303805 62
6 0.0212 500 0.00001 3 7 8 4 0.322921 35
7 0.0212 500 0.00001 3 7 14 4 0.293525 13
8 0.0212 500 0.00001 3 7 23 4 0.295491 6
9 0.0212 500 0.00001 3 7 49 4 0.306000 2
10 0.0212 500 0.00001 3 7 80 4 0.304000 2

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 77


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

Tabel 6. Tabel estimasi parameter dengan nilai yang berbeda-beda untuk kasus
distribusi normal
6.8 Pengujian Dengan Nilai Yang Beragam
Pengujian terakhir akan dilihat pengaruh dari nilai yang berbeda-beda dalam
menemukan parameter distribusi mixture menggunakan algoritma EM kasus distribusi
normal dengan diketahui nilai eksak = 0.3. Adapun penjabaran akan disajikan
sebagai berikut
No Inisial n Toleransi Mu Var Mu Var Proporsi Iterasi
Proporsi 1 1 2 2
1 0.0212 500 0.00001 3 7 2 0.5 0.308025 8
2 0.0212 500 0.00001 3 7 2 1.5 0.317198 15
3 0.0212 500 0.00001 3 7 2 1.7 0.298112 16
4 0.0212 500 0.00001 3 7 2 2.87 0.304377 29
5 0.0212 500 0.00001 3 7 2 13 0.312603 101
6 0.0212 500 0.00001 3 7 2 17 0.290055 59
7 0.0212 500 0.00001 3 7 2 19 0.310588 49
8 0.0212 500 0.00001 3 7 2 27 0.289886 33
9 0.0212 500 0.00001 3 7 2 64 0.305481 15
10 0.0212 500 0.00001 3 7 2 100 0.311352 12
2
Tabel 7. Tabel estimasi parameter dengan nilai 2 yang berbeda-beda untuk kasus
distribusi normal
7. Estimasi Parameter Distribusi Mixture Menggunakan Algoritma EM untuk
Kasus Distribusi Poisson
Pada kasus distribusi poisson penelitian juga bertujuan untuk menguji kinerja
algoritma EM dalam menghasilkan nilai estimasi parameter distribusi mixture
khususnya untuk masalah diskrit. Dimana diketahui
| = 1~ ( )
| = 0~ ( )
Berdasarkan persamaan (4.7) maka fungsi likelihood yang diperoleh yaitu

( | )= [ + (1 − ) ]
! !

Kemudian untuk data fungsi likelihood lengkap dari persamaan (4.8)

( | , )= + (1 − ) (1 − )
! !

Maka dapat kita tuliskan algoritma EM untuk mencari parameter distribusi mixture
untuk kasus distribusi poisson sebagai berikut
1. Inisialisasi nilai untuk , , dan banyaknya data atau serta nilai

toleransi untuk kriteria berhenti.

2. E-Step Evaluasi nilai parameter

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture


78
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

[ | , ] = ( | , )

!
=
[ + (1 − ) ]
! !
3. M-Step untuk mendapatkan nilai

1
= ( | , )

4. Evaluasi nilai sehingga memenuhi kriteria dari nilai toleransi yaitu

| − | < nilai toleransi yang diberikan

Proses akan terus berjalan sampai konvergen pada satu nilai sesuai dengan
kriteria berhenti.
Pembuktian kinerja algoritma EM di atas akan menggunakan MATLAB sebagai
media dalam perhitungan. Namun sebelum itu terlebih dahulu bentuk data yang
berasal dari distribusi mixture yang dijabarkan berdasarkan teori bilangan acak dengan
diberikan nilai eksak = 0.6. Adapun kode program untuk menghasilkan bilangan
acak pada distribusi poisson sebagai berikut
Selanjutnya GUI program algoritma EM untuk mengestimasi parameter distribusi
mixture berdasarkan kode program 3 diperlihatkan pada Gambar 2 berikut

Gambar 2. GUI program algoritma EM untuk estimasi parameter distribusi mixturekasus distribusi poisson

Adapun keterangan mengenai aplikasi pada Gambar 2 yaitu


 Proporsi Inisial : Sebagai nilai awal inisialisai dengan range 0 < < 1.

 : Banyaknya jumlah data yang ingin diestimasi.

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 79


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

 Toleransi : Nilai toleransi yang digunakan sebagai kriteria berhenti.

 Lamda 1 : Nilai yang berasal dari distribusi poisson pertama.

 Lamda 2 : Nilai yang berasal dari distribusi poisson kedua.

Pengujian Dengan Nilai Proporsi Awal Yang Beragam


Penelitian pertama pada bagian ini yaitu menguji pengaruh nilai proporsi awal yang
beragam terhadap kinerja algoritma EM dalam menemukan parameter distribusi
mixture untuk kasus distribusi poisson yang merupakan distribusi diskrit. Pengujian
yang dilakukan dengan diberikan nilai eksak = 0.7 maka akan dibuktikan
kemampuan dari algoritma EM dalam menemukan nilai estimasi parameter proporsi
distribusi mixture untuk kasus distribusi diskrit yang mendekati nilai eksak. Adapun
pembuktian sebagai berikut
No Inisial n Toleransi Lamda Lamda Proporsi Iterasi
Proporsi 1 2
1 0.00007 200 0.00001 4 9 0.690564 17
2 0.0056 200 0.00001 4 9 0.697258 17
3 0.03 200 0.00001 4 9 0.702376 16
4 0.253 200 0.00001 4 9 0.704595 14
5 0.471 200 0.00001 4 9 0.698826 13
6 0.55 200 0.00001 4 9 0.699871 14
7 0.6 200 0.00001 4 9 0.695151 12
8 0.843 200 0.00001 4 9 0.696366 13
9 0.9 200 0.00001 4 9 0.703447 13
10 0.99999 200 0.00001 4 9 0.711360 18
Tabel 8. Tabel estimasi parameter dengan nilai Proporsi Inisial yang berbeda-
beda untuk kasus distribusi poisson
Pengujian Dengan Jumlah Data Yang Beragam
No Inisial n Toleransi Lamda Lamda Proporsi Iterasi
Proporsi 1 2
1 0.0212 10 0.00001 4 9 0.694791 15
2 0.0212 25 0.00001 4 9 0.691294 16
3 0.0212 50 0.00001 4 9 0.679881 15
4 0.0212 100 0.00001 4 9 0.702634 15
5 0.0212 150 0.00001 4 9 0.699708 15
6 0.0212 200 0.00001 4 9 0.702885 16
7 0.0212 400 0.00001 4 9 0.714829 15
8 0.0212 500 0.00001 4 9 0.713269 16
9 0.0212 1000 0.00001 4 9 0.695216 16
10 0.0212 2000 0.00001 4 9 0.697561 16
Tabel 9. Tabel estimasi parameter dengan Jumlah Data atau n yang berbeda-
beda untuk kasus distribusi poisson
Pengujian Dengan Nilai Kriteria Berhenti Yang Beragam
No Inisial n Toleransi Lamda Lamda Proporsi Iterasi
Proporsi 1 2
1 0.0212 500 0.01 4 9 0.692151 7
Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture
80
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

2 0.0212 500 0.001 4 9 0.693928 10


3 0.0212 500 0.0001 4 9 0.700625 13
4 0.0212 500 0.00001 4 9 0.703224 16
5 0.0212 500 0.000001 4 9 0.707113 19
6 0.0212 500 0.0000001 4 9 0.705084 22
7 0.0212 500 0.00000001 4 9 0.707635 25
8 0.0212 500 0.000000001 4 9 0.691488 27
9 0.0212 500 0.0000000001 4 9 0.700319 31
10 0.0212 500 0.00000000001 4 9 0.705050 35
Tabel 10. Tabel estimasi parameter dengan Nilai Toleransi yang berbeda-beda
untuk kasus distribusi poisson
Pengujian Dengan Nilai Yang Beragam
No Inisial n Toleransi Lamda Lamda Proporsi Iterasi
Proporsi 1 2
1 0.0212 500 0.00001 0.00008 9 0.701963 3
2 0.0212 500 0.00001 0.0023 9 0.697618 3
3 0.0212 500 0.00001 0.5 9 0.707371 5
4 0.0212 500 0.00001 1.563 9 0.690919 7
5 0.0212 500 0.00001 3.3333 9 0.709272 12
6 0.0212 500 0.00001 5 9 0.706585 24
7 0.0212 500 0.00001 6.78 9 0.701639 71
8 0.0212 500 0.00001 11 9 0.703123 109
9 0.0212 500 0.00001 21 9 0.693099 9
10 0.0212 500 0.00001 37 9 0.709184 4
Tabel 11. Tabel estimasi parameter dengan nilai yang berbeda-beda untuk
kasus distribusi poisson
Pengujian Dengan Nilai Yang Beragam
No Inisial n Toleransi Lamda Lamda Proporsi Iterasi
Proporsi 1 2
1 0.0212 500 0.00001 5 0.00004 0.702716 4
2 0.0212 500 0.00001 5 0.0091 0.706553 5
3 0.0212 500 0.00001 5 0.1007 0.697844 6
4 0.0212 500 0.00001 5 2.703 0.712121 39
5 0.0212 500 0.00001 5 6.9999 0.693242 64
6 0.0212 500 0.00001 5 7.32 0.717624 56
7 0.0212 500 0.00001 5 8.7 0.714932 25
8 0.0212 500 0.00001 5 13 0.691413 10
9 0.0212 500 0.00001 5 19 0.703250 6
10 0.0212 500 0.00001 5 26 0.709977 4
Tabel 12. Tabel estimasi parameter dengan nilai yang berbeda-beda
untuk kasus distribusi poisson
8. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penilitian mengenai kinerja algoritma EM
dalam mengestimasi parameter distribusi mixture sebagai berikut
1. Algoritma EM menunjukkan kinerja yang baik dalam menemukan nilai
parameter distribusi mixture untuk kasus distribusi normal yang merupakan
distribusi kontinu dengan diberikan sembarang nilai inisialisasi proporsi,

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 81


Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

banyaknya jumlah data atau n, nilai toleransi kriteria berhenti, nilai , , ,


dan yang berbeda-beda dimana nilai proporsi estimasi yang dihasilkan
mendekati nilai proporsi eksak serta memenuhi sifat-sifat estimator yang baik.
Pengaruh yang signifikan hanya terlihat pada kecepatan iterasi atau kecepatan
kekonvergenan yang beragam dalam menemukan nilai parameter proporsi
yang ingin diestimasi.
2. Algoritma EM menunjukkan kinerja yang baik dalam menemukan nilai
parameter distribusi mixture untuk kasus distribusi poisson yang merupakan
distribusi diskrit dengan diberikan sembarang nilai inisialisasi proporsi,
banyaknya jumlah data atau n, nilai toleransi kriteria berhenti, nilai dan
yang berbeda-beda dimana nilai proporsi estimasi yang dihasilkan mendekati
nilai proporsi eksak serta memenuhi sifat-sifat estimator yang baik. Pengaruh
yang signifikan hanya terlihat pada kecepatan iterasi atau kecepatan
kekonvergenan yang beragam dalam menemukan nilai parameter proporsi
yang ingin diestimasi

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture


82
Tomy Angga Kusuma
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober 2014

DAFTAR PUSTAKA
[1] Bain, L., & Engelhardt. 1992. Introduction to Probability and Mathematical Statistics
(2 ed.). California, USA : Duxbury Press.
[2] DeGroot, M. H. &Schervish, M. J. 2012. Probability and Statistics (4 ed.). Addison-
Wesley.
[3] Dempster, A. P., Laird, N. M., & Rubin, D. B. 1977. Maximum likelihood from
incomplete data via the EM algorithm. Journal of the Royal Statistical Society B, 39
(1), 1-38.
[4] Gelman, A, Carlin, J.B, Stren, H.S, dan Rubin, D.B. (1995). Bayesian Analysis Theory
and Methods. New York : Springer.
[5] Hogg, R. V., McKean J. W., & Craig, A. T. 2005. Introduction to Mathematical
Statistics (6 ed.). United States of America : Pearson Education.
[6] Marin, J.M, Mengersen, K, dan Robert, C.P. 2005. Bayesian Modelling and Inference
on Mixtures of Distribution. Handbook of Statistics. Vol. 25, hal 50.
[7] McLachlan, G.J. and Basford, K.E. (1988). Mixture Models: Inference and
Applications to Clustering. New York: Marcel Dekker.
[8] McLahlan, G. J., & Krishnan, T. 2008. The EM Algorithm and Extensions
(2 ed.).United States of America : John Wiley & Sons.

Algoritma Expectation-Maximization(Em) Untuk Estimasi Distribusi Mixture

Tomy Angga Kusuma 83

Anda mungkin juga menyukai