PENDAHULUAN
Seseorang disebut mengalami obesitas apabila berat badan naik melampaui 20% dari
berat badann normal. Pada ibu hamil, obesitas adalah keadaan yang menunjukkan
ketidakseimbangan antara tinggi badan dan berat badan yang melampaui ukuran
Obesitas sudah menjadi masalah global disuruh dunia,pada tahun 2012 world
angka kejadiannya terus meningkat. Angka woeldwide obesitas meningkat dua kali
lipat sejak tahun 1980. Pada tahun 2008 lebih dari 1,4 milyar penduduk dewasa (20
tahun keatas) yaitu 200 juta laki-laki dan sekitar 300 juta peremuan ialah obesitas. Di
Indonesia, prevalensia kejadian obesitas juga cukup tinggi. Data riset kesehatan dasar
(riskesdas) tahun 2007, prevalensi obesitas umum secara nasional pada penduduk
dewasa adalah 19.1% dengan 10,3% ialah obese dan terdapat 14 provinsi yang
memiliki prevalensia obesitass umum diatas angka prevalensia nasional. Pada tahun
berdasarkan data riskesdes tahun 2010 menjadi 21,7% dengan 11,7% ialah obese
(putri dkk.,2015).Saat ini obesitas mendapatkan perhatian yang serius karena jumlah
1
2
penderitanya yang semakin meningkat termasuk didalamnya adalah wanita pada usia
reproduktif dan jumlah penderita obesitas pada wanita hamil juga meningkat sekitar
18,5% sampai dengan 38,3%. Ibu hamil dengan obesitas saat ini diketahui sangat
jaringan lemak. Kelebihan energi tersebuat dapat disebabkan oleh asupan energi yang
asupan dan kalori ini masih belum jelas, namun terjadinya obesitas melibatkan
beberapa factor seperti genetic,lingkungan (gaya hidup) dan psiki. Dampak adanya
retensi insulin dan gangguan toleransi glukosa pada penderita obesitas tentunya akan
berpengaru pada kadar gula darah. Gula darah merupakan istilah kesehatan yang
menunjuk kepada kandungan gula pada aliran darah di tubuh, sehingga terjadinya
pradiabetes. Sementara itu prediabetes merupakan kondisi dimana kadar gula darah
lebih tinggi dari batas normal,namun belum cukup untuk mendiagnosa sebagai
Sindrom metabolic merupakan salah satu kelompok kelainan yang selain obesitas
peran obesitas dalam resistensi insulin bahwa jaringan lemak juga merupakan suatu
jaringan “endokrin” aktif yang dapat berhubungan dengan hati dan otot (dua jaringan
sasarn insulin) melalui pelepasan zat perantara yang nantiknya mempengaruhi kerja
insulin dan tingginya penumpukan jaringan lemak tersebut dapat berakhir dengan
timbulnya resistensi insuli. Resistensi insulin yang terjadi pada kelompok obesitas
menyebabkan glukosa sulit memasuki sel. Keadan ini berakhir kepada peningkatan
dan peningkatan kadar gula , maka di perlukan dilakukan upaya untuk mengantisipasi
resiko antara, perubatan pola hidup dan prilaku untuk mengatur pola makan dan
aktifitas fisik pada individu dengan overweight dan obesitas. Menurut dr. Ruri diah
Pamela (2011) strategi yang dapat dilakukan adalah pengawasan sendiri terhadap
makan dengan mengontrol porsi dan jenis makanan yang di konsumsi dan dukungan
keluarga. Pembatasan kalori hanya dapat menurunkan berat badan dan kurang
berdampak baik pada lemak darah sehingga perlu aktifitas fisik dan berolahraga.
Olahraga dan aktivitas fisik memberi manfaat yang sangat besar dalam penatalaksaan
overweight dan obesitas. Olahraga yang dilakukan secara konsisten dan teratur tidak
hanya dapat membakar kalori, namun juga mengurangi lemak serta meningkatkan
massa otot tubuh. Aktivitas jalan kaki yang dianjurkan bagi obesitas.Dan penigkatan
kadar glukosa darah yang terjadi pada keadaan resistensi insulin dapat dideteksi dan
4
diukur melalui pemeriksaan kadar gula darah. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan
kadar gula darah yang bermanfaat dalam penilaian resistensi insulin yang terjadi pada
kelompok obesitas yaitu pemeriksaan gula darah puasa dan pemeriksaan gula darah
kehamilan dengan Kadar Gula Darah pada ibu hamildi Puskesmas Karangploso.
Adakah Hubungan obesitas pada kehamilan dengan Kadar Gula Darah pada
Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi lahan dan profesi kususnya
keperawatan maternitas dalam menangani kenaikan berat badan pada ibu hamil
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi atau data awal dalam melakukan
3. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang tepat terhadap obesitas