Anda di halaman 1dari 10

Kindness, respect, conflict resolution, coping skills, conversation skills, empathy, feeling

identification, anger management, friendship skills, apologizing, bullying prevention, and general
social skills.
Adapun cirri-ciri orang yang memiliki self-esteem yang lemah, adalah:
1. Critical (selalu mencela), yaitu biasanya selalu mencela orang lain, banyak keinginannya dan
seringkali tidak terpenuhi, senang memperbesar masalah-masalah kecil dan seringkali tidak
mau mengakui kekurangannya.
2. Self centered (mementingkan diri sendiri), yaitu biasanya egois, tidak peduli dengan
kebutuhan orang lain atau perasaan orang lain, segala sesuatunya berpusat pada dirinya
sendiri, tidak ada tenggang rasa dengan lainnya yang akhirnya berakibat bisa menjadi
frustasi. Perilaku ini akan menjauhkan dirinya dan orang-orang disekelilingnya.
3. Cynical (sinis/suka mengolok-olok), yaitu senang meledek orang lain dengan omongan yang
sinis, sering menyalahartikan pemikiran, kegiatan, kebaikan seta niat baik orang lain sehingga
orang lain juga tidak senang kepadanya.

4. Diffident (malu-malu), yaitu menyangkal atas semua kelemahannya, tidak pernah bisa
membuktikan kelebihannya dan seringkali gagal dalam melakukan sesuatu. Hal-hal serta
kesalahan kecil seringkali diperhitungkan terlalu serius dan dilihat sebagai bukti
ketidakmampuan dirinya. Walaupun memiliki bakat dan kemampuan seperti orang lain, tapi
gagal untuk bisa memperlihatkan tanggung jawabnya dan juga gagal dalam memanfaatkan
kelebihannya karena sudah membayangkan kegagalan yang ada dihadapannya.

Aspek-aspek dalam Self-esteem


Minchinton (1993) dalam bukunya yang berjudul Maximun Self-esteem menguraikan
tiga aspek dari self-esteem, yaitu :
1. Perasaan tentang diri sendiri
Seorang individu menerima apapun yang ada pada dirinya, merasa nyaman dengan dirinya,
apapun keadaannya. Self-esteem yang tinggi digambarkan dengan penerimaan diri oleh
individu tersebut dan mengapresiasikan nilai-nilai sebagai manusia seutuhnya. Self-esteem
yang rendah terbentuk dari keyakinannya bahwa dirinya memiliki keberhargaan diri yang
kecil, sehingga membuat individu tersebut takut untuk mencoba suatu hal.
2. Perasaan tentang kehidupan
Self-esteem tinggi dinyatakan dengan menerima tanggung jawab dan memiliki perasan untuk
mengontrol setiap bagian dari kehidupan. Seseorang tidak menyalahkan dirinya sendiri atas
semua permasalahan. Individu tersebut membuat harapan yang realistis dan tujuan yang dapat
diraih. Self-esteem yang rendah terwujud dari kehidupan dan apa yang ada didalamnya
sering diluar kendali. Seseorang dengan self-esteem yang rendah selalu merasa tidak berdaya
dan lemah.
3. Hubungan dengan orang lain
Individu dengan self-esteem tinggi memiliki toleransi dan menghormati setiap orang. Tidak
memaksa menanamkan keyakinan-keyakinan atau nilai-nilai yang ia miliki pada orang lain
karena ia tidak membutuhkan penerimaan dari orang lain untuk membuatnya merasa berguna.
Self-esteem rendah mencerminkan kekurangan kehormatan yang mendasar untuk orang lain.
Tidak bertoleransi kepada orang lain dan yakin orang lain akan mengikuti kemauannya.

Anda mungkin juga menyukai