Anda di halaman 1dari 19

Friday, 20 June 2014

MAKALAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

MAKALAH

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia

Dosen :Siti Khumayah, SE., SH.,M.Si.

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul “KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM MENGHADAPI MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA”. Makalah ini disusun agar dapat
bermanfaat sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.

Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Sistem Ekonomi , teman-teman dan semua pihak
yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses
penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna serta bisa
digunakan sebagaimana mestinya.

Cirebon, Mei 2014


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak bisa lepas dalam
kehidupan sehari-hari, b, karena melalui ilmu ekonomi inilah setiap manusia dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai satu kesatuan atau dikenal dengan
organisasi. Dalam hal ini, organisasi yang merupakan kesatuan dari setiap individu disebut dengan
negara.

Kebijakan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari keterlibatan pemerintah karena pemerintah
memegang kendali atas segala sesuatu, menyangkut semua kebijakan yang bermuara kepada
keberlangsungan negara itu sendiri. Setiap pemerintahan yang sedang memimpin suatu negara
tentu saja memiliki kebijakan ekonomi andalan untuk menjamin perekonomian negara yang baik dan
stabil demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan, karena sudah menjadi kewajiban
pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi agar tercapainya kehidupan yang makmur dan
sejahtera bagi rakyatnya.

Kebijakan ekonomi suatu negara juga tidak bisa dilepaskan dari paham atau sistem ekonomi yang
dipegang oleh pemerintahan suatu negara, seperti sistem ekonomi Kapitalisme, Sosialisme,
Campuran, maupun sistem ekonomi Islam. Tentu saja pemerintah, sebagai pengendali
perekonomian suatu negara, menganut salah satu sistem ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan
kebijakan ekonomi. Apapun sistem ekonomi yang dipegang oleh suatu pemerintahan, sistem
ekonomi itulah yang diyakini sebagai sistem ekonomi terbaik bagi perekonomian negara yang
dipimpin oleh suatu pemerintahan tersebut walaupun nantinya dalam sistem ekonomi yang
dipegang memiliki berbagai kelemahan.

Dari berbagai sistem ekonomi yang ada, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki,
sistem ekonomi Islam dianggap sebagai smart solution dari berbagai sistem ekonomi yang ada
karena secara etimologi maupun secara empiris, terbukti sistem ekonomi Islam menjadi sistem
ekonomi yang mampu

memberikan kemakmuran dan kesejahteraan yang nyata dalam penerapannya pada saat zaman
Rasullah Muhammad SAW dan pada masa Khalifa Islamiyah karena sistem ekonomi Islam adalah
sistem ekonomi yang berdasarkan pada nilai keadilan dan kejujuran yang merupakan refleksi dari
hubungan vertikal antara manusia dengan Allah SWT.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian dari kebijakan pemerintah?

2. Apa peran dan fungsi pemerintah di bidang ekonomi?

3. Bagaimana intervensi pemerintah dalam perekonomian ?

4. Apa saja masalah-masalah yang di hadapi pemerintah di bidang ekonomi?

5. Bagaimana kebijakan dari pemerintah untuk mengahadapi masalah dalam perekonomian


tersebut?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Agar mengetahui pengertian dari kebijakan pemerintah.

2. Agar mengetahui intervensi pemerintah dalam perekonomian.

3. Agar mengetahui masalah-masalah yang di hadapi pemerintah di bidang ekonomi.

4. Agar memahami tentang kebijakan dari pemerintah untuk mengahadapi masalah dalam
perekonomian tersebut.

D. MANFAAT

Manfaat pembuatan makalah ini sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui pengertian dari kebijakan pemerintah.

2. Dapat mengetahui intervensi pemerintah dalam perekonomian.

3. Dapat mengetahui masalah-masalah yang di hadapi pemerintah di bidang ekonomi.

4. Dapat memahami tentang kebijakan dari pemerintah untuk mengahadapi masalah dalam
perekonomian tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedomandan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada
pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan Pemerintah adalah
suatu keputusan yang dibuat secara sistematik oleh pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu
yang menyangkut kepentingan umum.

Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan di bidang ekonomi yang
dikeluarkan oleh pemerintah.Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf
hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain kebijakan ekonomi diperlukan juga kebijakan
nonekonmi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan.

Kebijakan ekonomi dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Kebijakan ekonomi mikro, adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua
perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan tersebut.

2. Kebijakan ekonomi meso, adalah kebijakan ekonomi yang khusus ditujukan pada wilayah
tertentu atau pada sektor-sektor tertentu.

3. Kebijakan ekonomi makro, ialah kebijakan ekonomi yang mencakup semua aspek ekonomi
pada tingkat nasional (agregat). Oleh sebab itu, kebijakan ini bisa mempengaruhi atau bahkan
membuat kebijakan meso dan kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Maka dari itu saya
akan membahas lebih dalam mengenai kebijakan ekonomi makro.

B. PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI

Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting
dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:

• Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial
politik, hokum, pertahanan, dan keamanan.

• Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti
pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.

• Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat.

Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:
• Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah baik
secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian
untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan
dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan.

• Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah.
Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian sanksi bagi
pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme
pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi,
pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam
perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.

C. INTERVENSI PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan pasar dalam
mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum.

1. Intervensi Pemerintah secara Langsung

a. Penetapan Harga Minimum (floor price)

Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk
melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering
terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak
yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli
produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada
yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian
didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering mendorong
munculnya praktik pasar gela, yaitu pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum.

b. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)

Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan pemerintah
bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar
dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan
menetapkan harga diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di
Indonesia antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi
seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga
minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.

2. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung

c. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang
berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri,
pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut
menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih murah.

d. Pemberian Subsidi

Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu
melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan
penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru
berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk
impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi
produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.

D. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI

1. Masalah Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah)
jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena
pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena rendahnya pendapatan
yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena rendahnya pendidikan masyarakat
sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak.

Untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membatu masayarakat pemerintah melakukan
program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani dan
pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program
Kawasan Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin, Bantuan Langsung
Tunai (BLT), serta program-program lainnya.

Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi
tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta dalam
upaya pengentasan kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang beragama. Dimulai dari
upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.

Solusi atas masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri sendiri,
mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan tekun
untuk masa depan diri kalian sendiri serta nantinya akan berkembang potensi positif kalian untuk
berguna bagi masyarakat. Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian membentuk diri
sebagai pribadi yang intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut dapat digunakan
untuk memperoleh pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian dapatkan akan membuat
kalian jauh dari kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat kalian sisihkan untuk membantu sesama
seperti membagikan sembako atau kebutuhan-kebutuhan lainnya, berpartisipasi aktif dalam
kegiatan sosial, dan lain-lain.

2. Masalah Keterbelakangan
Keterbelakangan merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan
lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah ketertinggalan dengan negara
lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai bidang.

Dilihat dari penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih dikategorikan
sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang berkembang adalah rendahnya
tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan fasilitas
umum/publik, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk,
rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja,
serta lemahnya tingkat manajemen usaha.

Untuk mengatasi masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas


SDM dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan mengadakan
pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, melakukan pertukaran tenaga ahli,
melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.

Masalah keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita
merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan
memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki hasrat untuk belajar dan belajar terus. Negara
kita belum dikategorikan sebagai negara maju. Kita sebagai masyarakatnya haruslah membantu
pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari segala bidang dengan negara lain. Upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci untuk mengatasi masalah
keterbelakangan. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi keterbelakangan ? Kalian harus
belajar dengan tekun. Jika kalian pintar maka kalian dapat melakukan sesuatu yang berguna seperti
mengikuti olympiade mata pelajaran atau kegiatan-kegiatan lainnya yang akan mengangkat nama
negara dimata dunia. Selain itu, kalian semestinya menjaga pembangunan seperti fasilitas publik
yang telah dilakukan pemerintah. Jangan sampai merusaknya karena jika rusak maka akan
membutuhkan biaya untuk memperbaikinya. Selain itu, pembangunan yang dilakukan pemerintah
semestinya dipergunakan dengan baik jangan sampai diabaikan karena pembangunan tersebut
dibangun dengan menggunakan biaya yang tidak sedikit. Contohnya seperti kebiasaan membuang
sampah sembarangan, tindakan anarki seperti kerusuhan, korupsi, mutu pendidikan rendah karena
banyak peserta didik yang kurang memenuhi standar nilai, pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain
sehingga akan banyak hal yang dirugikan dan membutuhkan biaya untuk mengatasinya. Jadi kita
sebagai warga negara yang baik semestinya membantu pemerintah supaya menjadi negara maju
dengan menjadi warga negara yang tidak menjadi beban atau merugikan negara serta menjadi
warga negara yang produktik sehingga dapat berguna bagi bangsa.

3. Masalah Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja

Pengangguran merupakan suatu kondisi kurang produktif atau pasif sehingga kurang mampu
menghasilkan sesuatu. Sedangkan keterbatasan kesempatan kerja merupakan suatu keadaan
kekurangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak dapat masuk dalam kuota atau
pekerjaan yang tersedia.

Masalah pengangguran dan keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama lainnya.
Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja yang
tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang mengalami masa transisi perubahan stuktur
ekonomi dari negara agraris menjadi negara industri.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program pelatihan
bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan lapangan yang
tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan program padat karya, serta memberikan
penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai lapangan pekerjaan.

Supaya kita tidak menjadi pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja maka kita dapat
berupaya secara aktif sehingga menjadi produktif yang pada akhirnya kita tidak ketergantungan
pada pekerjaan yang telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan pekerjaan yakni berwirausaha dari
pada kita ketergantungan pada pekerjaan yang belum pasti kita akan dapatkan. Kalaupun kita tidak
dapat menciptakan pekerjaan maka kita harus bersiap untuk bersaing dengan para pencari pekerja
baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, kalian semestinya memanfaatkan kegiatan
belajar dengan baik untuk memupuk ilmu pengetahuan serta kepribadian yang baik supya kita
memiliki kompetensi atau kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan. Dalam
mendapatkan pekerjaan, yang perlu diperhatikan bukan nilai dari pendidikan formal (sekolah,kuliah)
dan non-formal (kursus ketrampilan,kepribadian, serta pengalaman) saja yang dijadikan bahan
pertimbangan utama namun penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan yang dimiliki. Artinya
percuma jika nilai tinggi di ijazah tetapi setelah diuji kembali tidak dapat membuktikannya. Maka
kalian disaat ujian janganlah membiasakan mencontek atau bekerja sama supaya mendapatkan nilai
yang tinggi.

4. Masalah Kekurangan Modal

Masalah kekurangan modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap negara yang memulai proses
pembangunan. Kekurangan modal tidak hanya mengahambat kecepatan pembangunan ekonomi
yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari
kemiskinan.

Pemerintah banyak melakukan program-program bantuan modal salah satunya yakni PNPM
MANDIRI. Selain pemerintah, badan usaha juga membantu dalam masalah kekurangan modal
seperti bank, koperasi, BUMN seperti PLN dan lain-lain.

Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan program-program yang meningkatan
kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif. Kekurangan modal dapat diatasi
secara bijak dengan tidak meminjam kepada retenir. Lebih baik meminjam kepada koperasi karena
koperasi jasa yang dikenakan bersifat menurun dan kita akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU).
Kalaupun dirasa tidak akan mampu mengembalikan pinjaman maka semestinya kita berfikir kreatif
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

5. Masalah Pemerataan Pendapatan

Pemerataan pendapatan bukan berarti pendapatan masyarakat harus sama. Pemerataan pendapat
supaya keadaan masyarakat semakin membaik bukan semakinrendah. Pemerataan Pendapatan
merupkan upaya untuk membantu masyarakat yang ekonominya rendah supaya tidak jauh terpojok.
Artinya untuk menghindari dari adanya gap atau batas antara yang kaya dan yang miskin. Jadi
supaya yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.

Ketidakmerataan pendapatan terjadi karena sebagian besar pembangunan Indonesia terkonsentrasi


hanya dikota-kota besar saja. Oleh sebabitulah supaya pendapatan masyarakat merata, perlu
perhatian pemerintah yang didukung oleh masyarakat untuk bersama meningkatkan pelayanan
kualitas publik, meningkatkan kualitas SDM dan SDA supaya dapat mengatasi ketidakmerataan
pendapatan. Penerapan pajak bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi lebih dicermati lagi untuk
subsidi silang bagi masyarakat yang ekonominya masih rendah.

Apa yang dapat kalian lakukan untuk membantu pemerintah dalam masalah ini ? kalian semestinya
memiliki sikap tenggang rasa jangan sombong. Maksudnya jika kalian memiliki rezeki lebih,
berbagilah dengan lainnya. Jangan kalian sombong dengan harta yang dimiliki karena akan
mengakibatkan kecemburuan sosial. Kita semestinya membantu sesama baik dengan uang, tenaga,
dan pikiran supaya dapat meningkatkan pendapatannya (taraf hidupnya)

6. Inflasi

Inflasi atau kenaikan harga umum secara terus-menerus dianggap berbahaya karena dapat
menyebabkan dampak negtif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya
distribusi pendapatan, dan mengganggu stabilitas ekonomi.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa

b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.

c. Kenaikan harga barang impor

d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru

e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. Akibatnya
angka inflasi mencapai 58,5%.

Untuk mengatasi masalah inflasi salah satu caranya yakni dengan operasi pasar untuk meninjau
harga supaya harga tidak terlalu tinggi dipasaran, memberikan subsidi untuk membantu masyarakat
yang ekonominya masih rendah, dan menurunkan pajak untuk meringankan beban produsen dan
konsumen.

7. Ketergantungan terhadap Impor dan Utang Luar Negeri

Tingkat ketergantungan yang tinggi dari pemerintah dan sektor swasta terhadap impor dan utang
luar negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan mengurangi cadangan
devisa negara. Jika cadangan devisa berkurang, stabilitas ekonomi nasional akan lemah. Utang luar
negeri merupakan suatu masalah serius pemerintah. Jika suatu negara memiliki utang luar negeri
masalah yang muncul adalah menyangkut beban utang. Semestinya pemerintah berupaya
meningkatkan pertumbuhan ekspor supaya cadangan devisa (pendapatan negara) menjadi
bertambah serta mengurangi kebiasaan utang. Lebih baik memanfaatkan sumber daya yang ada
secara kreatif tidak tergantung pada bantuan dari pihak luar.

E. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH PEREKONOMIAN

1.Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam bidang anggaran belanja
negara.Bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah
uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.

Kebijakan Fiskal yang sering disebut “politik fiskal” atau “fiscal policy” biasa diartikan sebagai
tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara dengan maksud
untuk mempengaruhi jalannya perekonomia. Anggran belanja Negara terdiri dari penerimaan
berupa haasil pungutan pajak dan pengeluaran yang dapat berupa “government expenditure” dan
“government transfer’’, maka sering pula dikatakan bahwa kebijakan fiskal meliputi semua tindakan
pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau memperkecil jumlah pungutan pajak
memperbesar atau memperkecil “government expenditure” dan atau memperbesar atau
memperkecil “government transfer” yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.

a. Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian

Peranan dari tindakan fiskal pemerintah dalam turut menentukan tingkat pendapatan nasional lebih
besar. Untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya, peranan tindakan fiskal
pemerintah semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama
dimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih mampu dalam mempengaruhi jalannya
perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan adanya kebijakan fiskal, pemerintah
dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan
seperti misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional
yang terus menerus deficit, dan sebagainya.

b. Tujuan kebijakan fiskal

Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan harga,
implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam anggran
pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai
tujuan sebagai berikut :

• Untuk meningkatkan laju investasi.

Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan sektor
Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat
bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijakan investasi
berencana di sektor public, namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan
tertinggal terjadi suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang
tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersbut. Hal ini
disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena
itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan
inkremental yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat
laju investasi.

• Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.

Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan investasi
jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara secara serentak
berupaya memacu laju pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat
dalam pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya
produksi.

• Untuk meningkatkan kesempatan kerja.

Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan pengeluaran seperti
dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan mendorong
perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga dari
pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga
diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.

• Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional

Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi


menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak
internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak
ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea
impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat
penggunaan daya beli tambahan.

• Untuk menanggulangi inflasi

Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara penetapan
pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cendrung
menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.

• Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional

Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari upaya
meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi,
upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti pelancaran program
pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian.

2.Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas
moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih baik atau
diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar (JUB) dan tingkat suku bunga. Kebijakan
moneter tujuan utamanya adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar (JUB).

Tujuan utama kebijakan ekonomi moneter adalah untuk menjaga stabilitas harga di dalam negeri
dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar AS. Dengan demikian kebijakan ini
juga dapat menjaga keseimbangan neraca pembayaran melalui perubahan nilai kurs rupiah yang
terkendali bisa dicapai. Kebijakan ekonomi moneter dilakukan terutama melalui operasi pasar
terbuka, penentuan mengenai cadangan wajib minimum dan batas maksimum pemberian kredit
bagi sektor perbankan, dan perubahan tingkat suku bunga diskonto. Selain itu ada juga kebijakan
moneter yang sering digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengimbangi perubahan likuiditas
perekonomian adalah dengan cara memperjual-belikan surat berharga SBI dan SBPU. Efektifitas
kebijakan moneter yang kontraksi ini untuk meredam laju pertumbuhan tingkat inflasi melalui
pengendalian jumlah uang beredar di dalam ekonomi tergantung pada respon masyarakat dan dunia
usaha, baik di sektor riil maupun di sektor keuangan.

Kebijakan moneter memiliki tiga instrumen, yaitu:

a. Operasi pasar terbuka ( open market operation )

Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan cara menjual atau
membeli surat-surat berharga milik pemerintah. Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan
dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).

b. Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )

Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat bunga
yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank sentral.

Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan suatu
cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman (tingkat diskonto). Dengan tingkat bunga pinjaman
yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih
besar, sehingga jumlah uang yang beredar bertambah dan sebaliknya.

c. Rasio Cadangan Wajib ( Reserve Requirement Ratio )

Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar. Jka rasio
cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil
dibandingkan sebelumnya.

Selain ketiga instrumen yang bersifat kuantitatif tersebut, pemerintah dapat melakukan himbauan
moral (moral suasion). Misalnya untuk mengendalikan jumlah uang beredar (JUB) di masyarakat,
Bank Indonesia melalui Gubernur Bank Indonesia memberi saran supaya perbankan mengurangi
pemberian kredit ke masyarakat atau ke sektor-sektor tersebut.
3.Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah.
Contohnya pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada pengusaha kecil menengah.

Kebijakan fiskal dan moneter dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi pengeluaran
agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan kebijakan dari segi permintaan.
Di samping melalui permintaan, kegiatan perekonomian juga dapat dipengaruhi dari segi
penawaran. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan
sehingga dapat menawarkan barang dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih
baik.

Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan kegairahan tenaga kerja untuk
bekerja (dengan mengurangi pajak pendapatan rumah tangga) dan peningkatan usaha para
pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan produksinya. Cara ini dilakukan pemerintah
dengan memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi, menggunakan teknologi yang
canggih, dan pengembangan mutu barang yang diproduksikan.

4. Kebijakan Energi

Kebijakan energi adalah kebijakan dalam menggunakan energi seefisien dan seoptimal mungkin yang
didalamnya terdapat usaha penghematan energi. Misalnya kebijakan konfersi minyak tanah ke gas
LPG guna penghematan penggunaan bahan bakar minyak oleh masyarakat.

Sumber daya energi yang terbatas, tetapi sejumlah kegiatan manusia berhubungan erat. Kelangkaan
kebutuhan energi sumber daya manusia dan merupakan sepasang tak berujung kontradiksi dasar,
kontradiksi yang dihasilkan atas dasar ekonomi, yang menyebabkan segala macam pilihan adalah
objek studi ekonomi. British ekonom Harvey dalam "ilmu ekonomi modern" dan ekonomi bawah
definisi langsung: ". Ekonomi adalah studi tentang bagaimana orang mengalokasikan sumber daya
mereka yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ilmu" Amerika ekonom Paul
Samuelson Nordhaus dan co-penulis "Ekonomi" (edisi 12) dalam ekspresi ekonomi adalah: "Inti dari
ekonomi mengakui realitas kelangkaan ada, dan untuk mempelajari bagaimana masyarakat diatur
sehingga penggunaan yang paling efektif sumber daya. Ini adalah kontribusi yang unik untuk
ekonomi. "

5. Kebijakan Penetapan Harga

Kebijakan penetapan harga adalah kebijakan dalam menentukan harga-harga pada tingkat tertentu
pada komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contohnya penetapan tarif dasar listrik
oleh pemerintah.
Harga adalah suatu nilai yang harus di keluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan barang atau jasa
yang memiliki nilai guna beserta pelayanannya

a. Tujuan penetapan harga

Harga bersifat fleksibel, dimana bisa disesuaikan. sebelum penenetapan harga perushaan harus
mengetahui tujuan dari penetapan harga itu sendiri apabila tujuannya sudah jelas maka penetapan
harga dapat dilakukan dengan mudah.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga

Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Adapun


faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain :

Keadaan perekonomian berpengaruh terhadap tingkat harga

Kurva yang memperlihatkan tingkat pembelian pasar pada berbagai:

1. Kurva permintaan: Kurva yang memperlihatkan tingkat pembelian pasar pada berbagai
tingkatan harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan
pasar yang beragam.

2. Biaya: Biaya merupakan faktor dasar dalam penentukan harga, sebab bila harga yang di
tetapkan tidak sesuai maka perusahaan akan mengalami kerugian. Perasahaan ingin menetapkan
harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk
pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya. Biaya perusahaan ada dua jenis yaitu :

Biaya tetap adalah biaya - biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan.

Biaya variable adalah biaya yang tidak tetap dan akan berubah menurut level produksi. Biaya ini
disebut biaya variabel karena biaya totalnya berabah sesuai dengan jumlah unit yang diproduk.

6. Kebijakan Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran meliputi semua nilai barang dan jasa, transfer-transfer (hadiah, hibah, bantuan
asing), transaksi modal (pinjaman dan utang) dan semua transfer keyataan resmi serta tabungan
internasional yang dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Jadi neraca pembayaran adalah suatu
catatan sistemmatis yang mampu memberikan informasi mengenai tarnsaksi-transaksi ekonomi
internasional yang sudah dan sedang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain, dinilai
dengan mata uang pada setiap periodenya (biasanya setaun sekali). Taransaksi ekonomi yang dicatat
dalam neraca pembayaran meliputi transaksi kredit dan transaksi debet. Transaksi kredit adalah
transaksi yang menimbulkan atau menambah hak bagi penduduk suatu Negara untuk menerima
pembayaran dari penduduk Negara lain. Taransaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan atau
menambah kewajiban penduduk suatu Negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk lain.

a. Tujuan Dan Fungsi Neraca Pembayaran

Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu:


- Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara di perdagangan internasional,

- Memberikan bantuan dan sistem pembayarannya,

- Memberikan bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan fiskal,

- Memberikan keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban


perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi, dan

- Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan dan urusan
pembayarannya.

b. Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:

- Alat pembukuan anggaran dan alat pembayaran luar negeri,

- Alat untuk menjalankan pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional,

- Alat untuk mengukur keadaan perekonomian suatu Negara,

- Alat untuk menetapkan kebijakan moneter dan fiskal, dan

- Untuk mengetahui transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.

c. Komponen Neraca Pembayaran

Neraca Pmbayaran Transaksi Berjalan (Current Account): Neraca pembayaran meliputi semua
transaksi tahun berjalan, yaitu ekspor, perdagangan barang dan bukan barang. Ekspor barang
merupakan taransaksi kredit yang menyebabkan terjadinya aliran uang masuk ke dalam negeri.

Neraca Taransaksi Modal (Capital Account): Neraca transaksi modal meliputi pemberian pinjaman
(pours) dan utang (borrowing) berupa pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Transaksi modal
tersebut dapat berupa hal-hal berikut:

- Kredit untuk kegiatan perdagangan dari Negara lain.

- Deposito yang dimiliki penduduk kita di luar negeri, atau deposito yang dimiliki penduduk luar
negeri di dalam negeri.

- Pembelian surat-surat berharga jangka pendek oleh penduduk luar negeri, atau penjualan surat-
surat berharga jangka pendek kepada penduduk luar negeri di dalam negeri.

- Adanya investasi di luar negeri, atau investasi asing di dalam negeri.

- Pembelian surat-surat berjangka panjang oleh penduduk luar negeri, atau penjualan surat-surat
berharga jangka panjang kepada penduduk luar negeri di dalam negri.
- Pinjaman jangka panjang dari penduduk Negara lain kepada Indonesia, atau pinjaman jangka
panjang dari penduduk Indonesia kepada Negara lain.

Neraca Jasa: Neraca meliputi transportasi dan asuransi, pengeluaran para wisatawan, laba
perorangan yang dibagiakan, kiriman uang, hibah, jasa-jasa yang diterima dari dan yang diberikan ke
Negara lain.

Neraca Moneter (Accommodating Transaction): Transaksi ini timbul karena transaksi yang lain
(autonomous). Yang termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi yang sedang berjalan,
taransaksi kapital, dan transaksi satu arah. Yang termasuk transaksi lintas moneter adalah mutasi
adalah hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri dan aktiva luar negeri.

Neraca Perdagangan: Neraca perdagangan adalah suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau
mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor barang-barang. Ekspor barang-barang dicatat
sebelah kredit, sedangakn import barang-barang dicatat dalam pos debet.

Transaksi Unilateral: Transaksi Unilateral adalah teransaksi yang tidak menimbulkan kewajiban
membayar bagi Negara yang menerima barang kepada yang memberikan barang.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting
dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilitas, alokasi, dan distribusi.
Masalah Utama Perekonomian

1. Pertumbuhan Ekonomi

2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi

3. Pengangguran .

4. Inflasi .

5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran

Masalah ekonomi yang dihadapi negara maju

1. sumber daya manusia

• jumlah tenaga kerja (kurang)

• restruktur perusahaan

2. masalah globalisasi ekonomi

• masuknya produk Negara berkembang ke negra maju

• perpindahan investasi dari Negara maju ke Negara berkembang

• krisis ekonomiu di Negara berkembang

• masalah hidup

Tujuan ekonomi yang didambakan

1. Pertumbuhan Ekonomi

2. Efisiensi ekonomi (manfaat maksimum).

3. Kesempatan kerja penuh

4. Stabilitas tingkat harga

5. Kebebasan ekonomi.

6. Distribusi pendapatan yang adil (an Equitable Distribution of Income)

7. Kepastian ekonomi

8. Neraca perdagangan (Balance of Trade)

Jadi, masalah-masalah dalam bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya tanggung
jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga negara yang baik semestinya ikut membantu dalam
mengatasinya. Banyak cara yang dapat diupayakan dimulai dengan melakukan program-program
serta kebijakan-kebijakan. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama
masyarakatnya. Untuk itu, masyarakat semsetinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk
membantu supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik dengan
cara tidak menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.

B. SARAN

Mekanisme pasar merupakan suatu sistem yang cukup efisien dalam mengalokasi berbagai
faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu dapat
menimbulkan akibat yang buruk sehingga dibutuhkan campur tangan dari pemerintah untuk
memperbaikinya.

Seharusnya lebih diperhatikan lagi dalam menjalankan roda ekonomi, suatu Negara akan sangat
tergantung pada sistem apa yang akan mereka anut,karena hal ini sangat mempengaruhi peran yang
akan dijalankan oleh Negara tersebut.Selain itu ideology juga menjadi faktor penentu dalam sistem
perekonomian disuatu Negara.Hal ini pula yang menjadi pembeda dalam kegiatan perekonomian
yang akan terlihat jelas pada setiap kebijakan atau keputusan-keputusan dalam proses pengelolaan
ekonomi suatu Negara.

Anda mungkin juga menyukai