Tugas Minggu 7 Transaksi Elektronik Kristiani Dessy Ratih W Fahrizal Zafar S
Tugas Minggu 7 Transaksi Elektronik Kristiani Dessy Ratih W Fahrizal Zafar S
Disusun Oleh :
Kristiani (41811120028)
Dessy Ratih Wulandari (41811120036)
Fahrizal Za’Far Shiddiq (41811120045)
Kata Pengantar
Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis sadar makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu penyusun
mengharapkan danya saran yang membangun agar dapat menjadi acuan dalam penyusunan
makalah berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
para pembaca. Terima kasih.
Penyusun
1 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
BAB I
PENDAHULUAN
Peradaban dunia dewasa ini, dicirikan dengan fenomena kemajuan teknologi informasi
dan globalisasi yang berlangsung hampir di semua bidang kehidupan.2 Salah satu pendorong
Globalisasi adalah kemajuan teknologi Informasi yang memungkinkan manusia untuk saling
berhubungan tanpa dibatasi oleh batas-batas negara sehingga dunia seakan-akan menjadi
datar3. Era informasi (information age) merupakan tahapan selanjutnya setelah era pra sejarah,
era agraris dan era industri
Seiring dengan dinamika tersebut, masing-masing bidang hokum yang terkait dengan
konvergensi Telematika, yakni Hukum Telekomunikasi, Hukum Multimedia dan Hukum
Informatika (Komputer) yang semula dikaji secara terpisah/linear , dalam perkembangannya kini
juga kian menyatu menjadi Hukum terhadap Informasi, Multimedia dan Komunikasi itu sendiri.
Jelas terlihat bahwa konvergensi hukum Telematika (hukum telekomunikasi, hukum media dan
hukum informatika) sesungguhnya merupakan benturan paradigmahukum sebelum nya yang
selanjutnya melahirkan suatu paradigm hukum yang baru. Benturan paradigma hukum tersebut
juga membuat ketidakjelasan tentang siapa yang harus bertanggungjawab dan bagaimana
pertanggungjawabannya jika terhadap penyelenggaraan sistem elektronik terjadi suatu
kerusakan atau tidak bekerjasebagaimana mestinya sehingga mengakibatkan kerugian kepada
pihaklain. Hal tersebut tidak dapat dengan mudah ditentukan karena begitu rumit atau
kompleksnya hubungan para pihak yang mempunyai kontribusi terhadap penyelenggaraan
sistem tersebut kepada publik. Pemerintah telah beberapa kali merubah kebijakannya. Dengan
menggulirkan Inpres No.6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan
elematika, Pemerintah c.q. Bapenas sebelumnya juga pernah mencanangkan pengembangan
Kerangka Teknologi Informasi Nasional (National IT Framework) yang menekankan
pembangunan sistem informasi dalam lima pilar besar, yakni E-Democracy, ESociety, E-
2 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
Commerce, E-Education dan E-Government. Selanjutnya, pemerintah juga telah mengeluarkan
Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
government untuk mewujudkan penyelenggaraan sistem pemerintahan yang baik. Terakhir,
Presiden RI langsung melibatkan diri sebagai Ketua Pengarah dari Dewan Teknologi Informasi
dan Komunikasi Nasional (”Dewan TIK Nasional”) berdasarkan Keppres No.20 Tahun 2006
tentang Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
BAB II
Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan,
mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
Mengenai Penyelenggaraan Transaksi Elektronik, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2012 itu, disebutkan harus memperhatikan aspek keamanan, kendalaan, dan efisiensi;
melakukan penyimpanan data transaksi di dalam negeri; memanfaatkan gerbang nasional, jika
melibatkan lebih dari satu Penyelengara Sistem Elektronik; dan memanfaatkan jaringan Sistem
Elektronik dalam negeri.
“Dalam hal gerbang nasional dan jaringan Sistem Elektronik belum dapat dilaksanakan,
penyelenggara Transaksi Elektronik dapat menggunakan sarana lain atau fasilitas dari luar negeri
setelah memperoleh persetujuan dari Instansi pengawas dan pengatur sektor terkait,” bunyi
Pasal 43 Ayat (2) PP tersebut.
Penyelenggara Sistem Elektronik adalah adalah setiap Orang, penyelenggara negara, Badan
Usaha, dan masyarakat yang menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan Sistem
Elektronik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama kepada Pengguna Sistem Elektronik
untuk keperluan dirinya dan/atau keperluan pihak lain.
4 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
BAB III
Hukum yang baik adalah hukum yang bersifat dinamis, dimana hukum dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Salah satu
perkembangan yang terjadi adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia
maya. Dunia maya juga telah mengubah kebiasaan banyak orang yang menggunakan internet
untuk melakukan berbagai kegiatan dan juga membuka peluang terjadinya kejahatan. Untuk itu
tentu dibutuhkan suatu aturan yang dapat memberikan kepastian hukum dunia maya di
Indonesia. Maka di terbitkanlah Undang – Undang No. 11 tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi elektronik yang lazim dikenal dengan istilah “UU ITE”
adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia
maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum
Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia..
5 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan,
mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua Sistem Elektronik atau lebih, yang
bersifat tertutup ataupun terbuka.
Agen Elektronik adalah perangkat dari suatu Sistem Elektronik yang dibuat untuk
melakukan suatu tindakan terhadap suatu Informasi Elektronik tertentu secara otomatis
yang diselenggarakan oleh Orang.
Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda
Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak
dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang berfungsi sebagai pihak
yang layak dipercaya, yang memberikan dan mengaudit Sertifikat Elektronik.
Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik
yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang
digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.
Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait dengan Tanda
Tangan Elektronik.
Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau sistem
yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan penyimpanan.
Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan Sistem Elektronik yang berdiri
sendiri atau dalam jaringan.
Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya atau kombinasi di antaranya,
yang merupakan kunci untuk dapat mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik
lainnya.
Kontrak Elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui Sistem Elektronik.
6 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
Penerima adalah subjek hukum yang menerima Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik dari Pengirim.
Nama Domain adalah alamat internet penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
dan/atau masyarakat, yang dapat digunakan dalam berkomunikasi melalui internet, yang
berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unik untuk menunjukkan lokasi tertentu
dalam internet.
Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia, warga negara asing,
maupun badan hukum.
Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Presiden.
Beberapa materi perbuatan yang dilarang (cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE, antara
lain:
1. konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian, penghinaan/pencemaran
nama baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE);
7 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
C. Manfaat UU ITE
Kehadiran UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) akan
memberikan manfaat, beberapa diantaranya:
1. Menjamin kepastian hukum bagi masyarakat yang melakukan transaksi secara elektronik
3. Sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kejahatan berbasis teknologi informasi;
UU ITE mulai dirancang sejak maret 2003 oleh Kementrian Negara komunikasi dan
Informasi (Kominfo) dengan nama rancangan Undang – Undang informasi Elektronik dan
Transaksi Elektronik (RUU – IETE). Semula UU ini dinamakan Rancangan Undang – undang
Informasi Komunikasi dan Transaksi Elektronik (RUUIKTE) yang disusun Ditjen Pos dan
Telekomunikasi – Departemen perhubungan serta Departemen Perindustrian dan perdagangan,
bekerja sama dengan tim dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (unpad) dan tim Asistensi
dari ITB, serta Lembaga kerja hukum dan Teknologi Universitas indonesia (UI).
2. Menteri hukum dan HAM, Menteri Sekertaris Negara, dan Sekertaris Jendral
5. Departemen Hukum dan HAM dan Wakil Ketua Pelaksana 11: Staf Ahli Menteri
8 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
E. Tujuan UU ITE
e. Memberikan rasa aman, keadilan dan kepastian hukum bagi pengguna dan
penyelenggara teknologi informasi.
a. Luna maya dijerat pasal 27 undang – undang ITE karema melecehkan profesi wartawan
(bukan jurnalist, kalau jurnalis menulis dengan fakta dan bukti yang nyata, kalaw wartawan
bisa menulis dengan abstrak yang dalam hal ini kita pandang sebagai ISU) infotaiment
dengan kata “pelacur” dan “pembunuh”.
b. Prita Mulyasari di jerat pasal 27 ayat 3 Undang – undang no 11 tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik (UU ITE), karena akan mengancam kebebasan
berekspresi.
c. Narliswandi sudah diperiksa pada 28 Agustus lali, penyidik berniat pula menjerat
Narliswandi dengan pasal 27 undang – undang informasi dan transaksi Elektronik dengan
ancman hukum 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Karena kasus pencemaran nama
baik terhadap anggota dewan Perwakilan rakyat, Alvin lie.
d. Agus Hamonangin diperiksa oleh penyidik polda Metro jaya Sat. IV Cyber Crime yakni
sudirman AP dan Agus Ristiani. Merujuk pada laporan Alvin Lie,ketentuan hukum yang
dilaporkan adalah dugaan perbuatan pidana pencemaran nama baik dan fitnah seperti
tercantum dalam pasal 310, 311 Kitab Undang – undang hukum pidana (KUHP), serta
dugaan perbuatan mendistribusikan/mentrasnsmisikan informasi elektronik yang memuat
materi penghinaan seperti tertuang dalam pasal 27 ayat (3) pasal 45 (1) UU nomor 11
tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik (ITE).
e. Ariel dijerat pasal 27 ayat 1 UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE jo pasal 45 ayat 1 UU
ITE mengatur tentang hak mendistribusikan dan atau dokumen elektronik yang memiliki
buatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik.
9 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
f. Dani Firmansyah,hacker situs KPU dinilai terbukti melakukan tindak pidana yang
melanggar pasal 22 huruf a, b, c, tahun 2008 tentang Telekomunikasi. Selain itu Dani
Firmansyah juga dituduh melanggar pasal 38 Bagian ke -11 UU Telkomunikasi.
Berdasarkan dari pengamatan para pakar hukum dan politik UU ITE mempunyai sisi
positif bagi Indonesia. Misalnya memberikan peluang bagi bisnis baru bagi para
wiraswastawan di Indonesia karena penyelenggaraan sistem elektronik diwajibkan
berbadan hukum dan berdomisili di Indonesia. Otomatis jika dilihat dari segi ekonomi dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain pajak yang dapat menambah penghasilan
negara juga menyerap tenaga kerja dan meninggkatkan penghasilan penduduk.
UU itu juga memungkinkan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang di luar Indonesia
dapat diadili. Selain itu, UU ITE juga membuka peluang kepada pemerintah untuk
mengadakan program pemberdayaan internet. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia
yang kurang tersentuh adanya internet. Undang-undang ini juga memberikan solusi untuk
meminimalisir penyalahgunaan internet.
Selain memiliki sisi positif UU ITE ternyata juga terdapat sisi negatifnya. Contoh kasus
Prita Mulyasari yang berurusan dengan Rumah Sakit Omni Internasional juga sempat
dijerat dengan undang-undang ini. Prita dituduh mencemarkan nama baik lewat internet.
Padahal dalam undang-undang konsumen dijelaskan bahwa hak dari konsumen untuk
menyampaikan keluh kesah mengenai pelayanan publik. Dalam hal ini seolah-olah terjadi
tumpang tindih antara UU ITE dengan UU konsumen. UU ITE juga dianggap banyak oleh
pihak bahwa undang-undang tersebut membatasi hak kebebasan berekspresi,
mengeluarkan pendapat, dan menghambat kreativitas dalam berinternet. Padahal sudah
jelas bahwa negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk mengeluarkan
pendapat.
Undang-undang ini menimbulkan suatu polemik yang cukup panjang. Maka dari itu
muncul suatu gagasan untuk merevisi undang-undang tersebut.
10 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
Ada sejumlah pasal yang melarang penyebaran informasi palsu misalnya melalui media
pesan elektronik. Antara lain:
Pasal 28
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pasal 35
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi,
penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik.
Pasal 36
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 yang mengakibatkan
kerugian bagi Orang lain.
Pasal-pasal tersebut, bila dilanggar akan menghadapi ancaman pidana seperti yang diatur
pada Pasal 51 UU ITE:
Pasal 51
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 12.000.000.000, 00 (dua belas miliar rupiah).
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 12.000.000.000, 00 (dua belas miliar rupiah).
11 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
Perbandingan atau perbedaan antara undang-undang ITE di Indonesia dengan negara lain
Pada dasarnya tujuan diadakannya atau dibuatnya undang-undang ITE ini, agar ada
sistem pengendali pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data
interchange (EDI ) , surat elektronik (electronic mail) , telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Jadi, semua akses yang berhubungan
dengan informasi transaksi elektronik dilindungi oleh undang-undang ITE ini, dan terdapat pula
hukuman dan denda yang harus dibayar.
1. Di Indonesia Konten Pornografi dilarang, namun di Amerika Serikat Konten Pornografi justru
Diperbolehkan, namun itu hanya diperuntukkan untuk pengguna dewasa.
2. Di Indonesia Konten Perjudian Online Dilarang, tetapi di Amerika Serikat justru hal itu
diperbolehkan. Asalkan tidak merugikan negara dan membawa devisa bagi perpajakan
mereka, lain halnya dengan Konten perjudian Online yang ilegal dengan segera mereka
akan memusnahkannya dan menghukumnya.
12 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
3. Apabila ada konten penghinaan ataupun masalah agama, politik, ras, suku atau apapun,
mereka tetap memperbolekan itu sejauh tidak memberikan ancaman yang mengancam jiwa
seseorang, artinya sejauh itu hanya perbedaan pandangan mereka masih tetap
meghormatinya, lain halnya jika dari perbedan pandangan tersebut muncul ancaman
misalnya pembunuhan, mereka akan segera menindaklanjutinya.
4. Ini yang paling penting, dan yang mengakibatkan RPM Konten Banyak ditentang di
Indonesia, Di Amerika sendiri, Privasi seseorang didunia maya sangat dilindungi bahkan
sampai data sekecil apapun. Dan anehnya dalam rancanagan RPM Konten tersebut
pemerintah justru membuat yang sebaliknya. Bayangkan apa yang terjadi jika E-mail sang
presiden kita SBY pun dapat dengan mudah dibaca dan diketahui karena setiap konten di
sensor terlebih dahulu. Dan andai orang tersebut punya kepentingan tertentu bisa saja dia
menggunakan E-mail tersebut untuk menjatuhkan Negara kita dan saya pikir ini lebih
berbahaya dari pada konten Pornografi dan perjudian Online.
- Selesai -
13 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik
http://samawaholic.com/tag/undang-undang-informasi-dan-transaksi-elektronik/
http://tugaskelompok02.blogspot.com/
http://arsip.uns.ac.id/unduh/UU-ITE.pdf
http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/lama/hukum/ruuite.htm
http://ppid.kominfo.go.id/undang-undang-bidang-komunikasi-dan-informatika/
http://prasetyooetomo.wordpress.com/2012/06/27/pengertian-uu-ite/
14 Transaksi Elektronik
Universitas Mercu Buana – Jurusan Sistem Informasi