5. S. Di mana dengan adanya cadangan batubara yang cukup besar dan daya
tarik sektor ekonomi
10. S. Untuk itu perlu dilakukan pemisahan awan dan bayangannya agar tidak
ikut diolah pada proses pengolahan yang dilakukan.
11. S. Jika diaplikasikan pada citra, maka persamaan 4.3 dan 4.4 dapat
dikatakan untuk mendapatkan peta heat island didapat dengan
mengurangkan nilai suhu permukaan hasil pemfilteran pada citra.
3
B. Jika diaplikasikan pada citra, maka persamaan 4.3 dan 4.4 dapat
12. S. Kebutuhan data satelit penginderaan jauh bagi Indonesia adalah sangat
penting, terutama untuk pemetaan sumberdaya alam, pemantauan
lingkungan maupun mitigasi bencana.
13. S. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, terbagi menjadi empat
kategori pengguna, untuk sumber daya wilayah darat, pesisir dan laut,
kawasan perkotaan, dan masalah lingkungan dan kebencanaan.
kebencanaan.
14. S. Dari hasil kajian didapatkan satelit penginderaan jauh yang dibutuhkan
di Indonesia memiliki resolusi spektral 6 kanal.
dan Landsat.
19. S. Dimana LAPAN-A1 yang berorbit polar, juga sudah mampu melakukan
pengambilan gambar permukaan bumi khususnya di Indonesia dari kamera
video yang dibawanya.
23. S. Dengan lebar cakupan data 600km x 600km, data satelit ini mampu
mengeliminir masalah liputan awan yang tinggi di Indonesia, serta
memungkinkan menggantikan 12 cakupan data Landsat TM.
(HSI).
6
25. S. Sensor satelit SAR saat ini sudah memiliki spesifikasi multipolarisasi
lahan.
26. S. Selain itu juga sudah memiliki resolusi spasial yang tinggi 2m, 6m dan
16m dengan lebar cakupan data berturut-turut sekitar 10Km, 30Km dan
100Km.
B. Selain itu juga sudah memiliki resolusi spasial yang tinggi 2m,
6m dan 16m dengan lebar cakupan data berturut -turut sekitar 10Km,
27. S. Selain adanya kemampuan data satelit SAR untuk menghasilkan peta
ketinggian atau DEM (Digital Elevation Model), juga dengan satelit SAR
konstalasi secara tandem dapat menghasilkan peta ketinggian lebih akurat.
merupakan perairan payau yang kadang tergenang oleh air laut pada
pasang tinggi.
ZPPI.
35. S. Dimana secara umum dengan semakin majunya teknologi akuisisi data
penginderaan jauh, kebutuhan pengguna selain akan bisa dikembangkan
juga resolusinya akan bisa ditingkatkan khususnya untuk inventarisasi dan
pemantauan sumberdaya alam dan lingkungan skala lokal.
skala lokal.
Alam”
38. S. Sedang agar mendapatkan liputan yang relatif minim awan serta
pencahayaan matahari yang optimal, diharapkan satelit beroperasional
dengan melintasi katulistiwa di wilayah Indonesia sekitar pukul 8.00 pagi
waktu lokal (sun-synchronous).
39. S. Dan spesifikasi sensor hasil kajian ini masih terbuka untuk
mendapatkan masukan penyempurnaan.
berkelanjutan.
41. S. Dengan melakukan analisis data yang terkumpul, maka dapat diperoleh
informasi tentang obyek, daerah atau fenomena yang dikaji.
dikaji.
42. S. Pada gambar 2.1. dan 2.2, Phinn et al (2006) menunjukkan bagaimana
sistem penginderaan jauh pasif merekam pantulan energi oleh obyek-
obyek yang ada di pesisir.
44. S. Dalam pemanfaatan penginderaan jauh untuk kajian pesisir terdapat dua
bagian penting yang harus dipahami secara terintegrasi.
45. S. Saat ini langkah yang dilakukan untuk menahan laju abrasi adalah
dengan membangun bangunan penahan gelombang dalam bentuk
Bronjong.
11
B. Saat ini langkah yang dilakukan untuk menahan laju abrasi adalah
Bronjong.
46. S. Pada skala besar bentuklahan pesisir seperti pasir pantai tampak jauh
lebih jelas.
47. S. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik hasil
sementara mengenai fitur tipologi pesisir yang dapat diidentifikasi melalui
data penginderaan jauh multiresolusi.
tipologi pesisir ini yaitu potensi dan permasalahan dapat dilihat pada
Lampiran 1.
50. S. Dalam penginderaan jauh didapat masukan data atau hasil observasi
yang disebut citra.
NIM : 13/348114/GE/07578