Anda di halaman 1dari 12

1

TUGAS PENENTUAN CONTOH PENULISAN KESALAHAN DALAM


TUGAS AKHIR

1. S. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini untuk mengetahui


distribusi tutupan lahan dan distribusi suhu permukaan melalui citra
penginderaan jauh, serta mengetahui hubungan antara perubahan tutupan
lahan dengan perubahan suhu permukaan yang terjadi.

B. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini untuk mengetahui

distribusi tutupan lahan dan distribusi suhu permukaan melalui citra

penginderaan jauh , serta mengetahui hubungan antara perubahan

tutupan lahan dengan perubahan suhu permukaan yang terjadi.

2. S. Salah satu faktor pemicu perubahan tersebut secara intensif terjadi


akibat kebijakan otonomi daerah

B. Salah satu faktor pemicu perubahan tersebut secara intensif terjadi

akibat kebijakan otonomi daerah

3. S. Karena heat island terjadi ketika terjadi perbedaan kapasitas termal


objek yang menimbulkan perbedaan suhu dengan lingkungan.

B. Karena heat island terjadi ketika terjadi perbedaan kapasitas

termal objek yang menimbulkan perbedaan suhu dengan lingkungan.

4. S. Hasil ekstraksi penginderaan jauh tersebut selanjutnya harus dapat


merepresentasikan besarnya perubahan yang terjadi.

B. Hasil ekstraksi penginderaan jauh tersebut selanjutnya harus dapat

merepresentasikan besarnya perubahan yang terjadi.

5. S. Di mana dengan adanya cadangan batubara yang cukup besar dan daya
tarik sektor ekonomi

B. Di mana dengan adanya cadangan batubara yang cukup besar

dan daya tarik sektor ekonomi


2

6. S. Karena energi yang dipancarkan oleh objek dipermukaan bumi


tergantung kepada parameter permukaan itu sendiri, seperti emisivitas
permukaan dan suhu permukaannya.

B . Karena energi yang dipancarkan oleh objek dipermukaan bumi

tergantung kepada parameter permukaan itu sendiri , seperti emisivitas

permukaan dan suhu permukaannya.

7. S. Mengetahui distribusi suhu permukaan yang mengalami perubahan,


dengan karakteristik tutupan lahannya.

B. Mengetahui distribusi suhu permukaan yang mengalami perubahan,

dengan karakteristik tutupan lahannya.

8. S. Bagi ilmu pengetahuan dapat menambah pilihan metode untuk


identifikasi dan klasifikasi khususnya yang berhubungan dengan
perubahan tutupan lahan dengan suhu permukaan.

B. Bagi ilmu pengetahuan dapat menambah pilihan metode untuk

identifikasi dan klasifikasi khususnya yang berhubungan dengan

perubahan tutupan lahan dengan suhu permukaan.

9. S. Di mana nilai emisivitas ditunjukkan oleh nilai yang semakin rendah


atau terjadi penurunan nilai emisivitas.

B. Di mana nilai emisivitas ditunjukkan oleh nilai yang semakin

rendah atau terjadi penurunan nilai emisivitas.

10. S. Untuk itu perlu dilakukan pemisahan awan dan bayangannya agar tidak
ikut diolah pada proses pengolahan yang dilakukan.

B. Untuk itu perlu dilakukan pemisahan awan dan bayangannya agar

tidak ikut diolah pada proses pengolahan yang dilakukan.

11. S. Jika diaplikasikan pada citra, maka persamaan 4.3 dan 4.4 dapat
dikatakan untuk mendapatkan peta heat island didapat dengan
mengurangkan nilai suhu permukaan hasil pemfilteran pada citra.
3

B. Jika diaplikasikan pada citra, maka persamaan 4.3 dan 4.4 dapat

dikatakan untuk mendapatkan peta heat island didapat dengan

mengurangkan nilai suhu permukaan hasil pemfilteran pada citra.

12. S. Kebutuhan data satelit penginderaan jauh bagi Indonesia adalah sangat
penting, terutama untuk pemetaan sumberdaya alam, pemantauan
lingkungan maupun mitigasi bencana.

B. Kebutuhan data satelit penginderaan jauh bagi Indonesia adalah

sangat penting, terutama untuk pemetaan sumberdaya alam ,

pemantauan lingkungan maupun mitigasi bencana.

13. S. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, terbagi menjadi empat
kategori pengguna, untuk sumber daya wilayah darat, pesisir dan laut,
kawasan perkotaan, dan masalah lingkungan dan kebencanaan.

B. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan , terbagi menjadi

empat kategori pengguna , untuk sumber daya wilayah darat , pesisir

dan laut , kawasan perkotaan, dan masalah lingkungan dan

kebencanaan.

14. S. Dari hasil kajian didapatkan satelit penginderaan jauh yang dibutuhkan
di Indonesia memiliki resolusi spektral 6 kanal.

B. Dari hasil kajian didapatkan satelit penginderaan jauh yang

dibutuhkan di Indonesia memiliki resolusi spektral 6 kanal .

15. S. Teknologi Penginderaan Jauh di Indonesia sudah dimulai sejak tahun


1971 yakni melalui partisipasi LAPAN dalam program ERS-1 atau
Landsat pertama, kemudian setelah beberapa tahun disusul pembangunan
Stasiun Bumi Penerima data satelit Tiros-N / NOAA dan Landsat.

B. Teknologi Penginderaan Jauh di Indonesia sudah dimulai sejak

tahun 1971 yakni melalui partisipasi LAPAN dalam program ERS-1

atau Landsat pertama , kemudian setelah beberapa tahun disusul


4

pembangunan Stasiun Bumi Penerima data satelit Tiros-N / NOAA

dan Landsat.

16. S. Setelah melalui penelitian yang panjang di LAPAN, pada tahun


sembilan puluhan pemanfaatan data penginderaan satelit mulai banyak
dipergunakan untuk kepentingan operasional berbagai pengguna untuk
mendukung pembangunan di Indonesia.

B. Setelah melalui penelitian yang panjang di LAPAN, pada tahun

sembilan puluhan pemanfaatan data penginderaan satelit mulai banyak

dipergunakan untuk kepentingan operasional berbagai pengguna untuk

mendukung pembangunan di Indonesia.

17. S. Akan tetapi dalam operasional pemanfaatan data penginderaan jauh di


Indonesia hingga saat ini masih banyak mengandalkan pada satelit
penginderaan jauh milik negara asing.

B. Akan tetapi dalam operasional pemanfaatan data penginderaan

jauh di Indonesia hingga saat ini masih banyak mengandalkan pada

satelit penginderaan jauh milik negara asing.

18. S. Penguasaan teknologi penginderaan jauh satelit baru dimulai sejak


tahun 2002.

B . Penguasaan teknologi penginderaan jauh satelit baru dimulai


sejak tahun 2002.

19. S. Dimana LAPAN-A1 yang berorbit polar, juga sudah mampu melakukan
pengambilan gambar permukaan bumi khususnya di Indonesia dari kamera
video yang dibawanya.

B. Dimana LAPAN-A1 yang berorbit polar, juga sudah mampu

melakukan pengambilan gambar permukaan bumi khususnya di

Indonesia dari kamera video yang dibawanya.

20. S. Dimana hasil kajian kebutuhan pengguna tersebut akan dapat


dipergunakan menjadi salah satu faktor penentu spesifikasi sensor yang
tepat bagi satelit penginderaan jauh nasional.
5

B. Dimana hasil kajian kebutuhan pengguna tersebut akan dapat

dipergunakan menjadi salah satu faktor penentu spesifikasi sensor

yang tepat bagi satelit penginderaan jauh nasional.

21. S. Dalam rangka untuk mendapatkan data satelit penginderaan jauh


dengan resolusi temporal yang tinggi, dilakukan konstalasi beberapa buah
satelit yang memiliki karakteristik sensor yang mirip.

B. Dalam rangka untuk mendapatkan data satelit penginderaan jauh

dengan resolusi temporal yang tinggi, dilakukan konstalasi beberapa buah

satelit yang memiliki karakteristik sensor yang mirip.

22. S. Dimana Satelit Beijing-1 memiliki 2 sensor yakni pankromatik dengan


resolusi spasial sangat tinggi 4m x 4m dan sensor multispektral resolusi
spasial 32m x 32m dengan lebar cakupan hingga 600 Km.

B. Dimana Satelit Beijing-1 memiliki 2 sensor yakni pankromatik dengan

resolusi spasial sangat tinggi 4m x 4m dan sensor multispektral resolusi

spasial 32m x 32m dengan lebar cakupan hingga 600 Km.

23. S. Dengan lebar cakupan data 600km x 600km, data satelit ini mampu
mengeliminir masalah liputan awan yang tinggi di Indonesia, serta
memungkinkan menggantikan 12 cakupan data Landsat TM.

B. Dengan lebar cakupan data 600km x 600km, data satelit ini

mampu mengeliminir masalah liputan awan yang tinggi di Indonesia ,

serta memungkinkan menggantikan 12 cakupan data Landsat TM.

24. S. Adanya kemajuan teknologi sensor dan satelitnya, NASA melalui


program Small Satellite Technology Initiative telah membangun satelit
kecil dengan payload yang memilki sensor Hyperspectral Imager (HSI).

B. Adanya kemajuan teknologi sensor dan satelitnya , NASA melalui

program Small Satellite Technology Initiative telah membangun satelit

kecil dengan payload yang memilki sensor Hyperspectral Imager

(HSI).
6

25. S. Sensor satelit SAR saat ini sudah memiliki spesifikasi multipolarisasi

HH, VV, HV, VH (fully polarimetric), dimana penggunaan gabungan data

multi polarisasi tersebut memudahkan interpretasi visual maupun

klasifikasi digital penutup penggunaan lahan.

B. Sensor satelit SAR saat ini sudah memiliki spesifikasi

multipolarisasi HH , VV, HV, VH (fully polarimetric), dimana

penggunaan gabungan data multi polarisasi tersebut memudahkan

interpretasi visual maupun klasifikasi digital penutup penggunaan

lahan.

26. S. Selain itu juga sudah memiliki resolusi spasial yang tinggi 2m, 6m dan
16m dengan lebar cakupan data berturut-turut sekitar 10Km, 30Km dan
100Km.

B. Selain itu juga sudah memiliki resolusi spasial yang tinggi 2m,

6m dan 16m dengan lebar cakupan data berturut -turut sekitar 10Km,

30Km dan 100Km.

27. S. Selain adanya kemampuan data satelit SAR untuk menghasilkan peta
ketinggian atau DEM (Digital Elevation Model), juga dengan satelit SAR
konstalasi secara tandem dapat menghasilkan peta ketinggian lebih akurat.

B. Selain adanya kemampuan data satelit SAR untuk menghasilkan

peta ketinggian atau DEM (Digital Elevation Model), juga dengan

satelit SAR konstalasi secara tandem dapat menghasilkan peta

ketinggian lebih akurat.

28. S. Untuk mengkaji kebutuhan satelit penginderaan jauh nasional, juga


dilakukan kajian literatur perkembangan program satelit penginderaan
jauh operasional yang lain serta kemajuan sistem akuisisi data
penginderaan jauhnya.

B. Untuk mengkaji kebutuhan satelit penginderaan jauh nasional ,

juga dilakukan kajian literatur perkembangan program satelit


7

penginderaan jauh operasional yang lain serta kemajuan sistem

akuisisi data penginderaan jauhnya .

29. S. Dimana hasil kajian program satelit operasional dipergunakan untuk


memilih spesifikasi sensor satelit nasional berdasarkan kebutuhan spek
sensor yang didapat dari kebutuhan informasi penginderaan jauh di
Indonesia.

B. Dimana hasil kajian program satelit operasional dipergunakan

untuk memilih spesifikasi sensor satelit nasional berdasarkan

kebutuhan spek sensor yang didapat dari kebutuhan informasi

penginderaan jauh di Indonesia.

30. S. Tidak semua kebutuhan pengguna dapat dikerjakan dengan


menggunakan data penginderaan jauh, oleh karena itu kebutuhan
pengguna dibatasi pada topik yang membutuhkan informasi spasial yang
dapat diturunkan dari data penginderaan jauh.

B . Tidak semua kebutuhan pengguna dapat dikerjakan dengan

menggunakan data penginderaan jauh , oleh karena itu kebutuhan

pengguna dibatasi pada topik yang membutuhkan informasi spasial

yang dapat diturunkan dari data penginderaan jauh.

31. S. Informasi keberadaan mangrove dicirikan oleh keberadaan vegetasi dan


air, karena wilayah yang didominasi oleh mangrove umumnya merupakan
perairan payau yang kadang tergenang oleh air laut pada pasang tinggi.

B . Informasi keberadaan mangrove dicirikan oleh keberadaan vegetasi

dan air, karena wilayah yang didominasi oleh mangrove umumnya

merupakan perairan payau yang kadang tergenang oleh air laut pada

pasang tinggi.

32. S. Untuk parameter suhu permukaan laut sudah dilakukan pemantauan


secara operasional oleh LAPAN.
8

B. Untuk parameter suhu permukaan laut sudah dilakukan

pemantauan secara operasional oleh LAPAN.

33. S. Sedangkan pemanfaatan data radar untuk kajian parameter oseanografi


lainnya masih dalam lingkup penelitian dan pengembangan di LAPAN,
terutama untuk informasi pendukung ZPPI.

B. Sedangkan pemanfaatan data radar untuk kajian parameter

oseanografi lainnya masih dalam lingkup penelitian dan

pengembangan di LAPAN , terutama untuk informasi pendukung

ZPPI.

34. S. Berdasarkan hasil kajian kemajuan teknologi penginderaan jauh


sebagaimana pada studi pustaka serta hasil kajian kebutuhan pengguna
informasinya seperti di atas, sensor satelit nasional ditentukan
sebagaimana Gambar 4-7.

B. Berdasarkan hasil kajian kemajuan teknologi penginderaan jauh

sebagaimana pada studi pustaka serta hasil kajian kebutuhan

pengguna informasinya seperti di atas, sensor satelit nasional

ditentukan sebagaimana Gambar 4-7.

35. S. Dimana secara umum dengan semakin majunya teknologi akuisisi data
penginderaan jauh, kebutuhan pengguna selain akan bisa dikembangkan
juga resolusinya akan bisa ditingkatkan khususnya untuk inventarisasi dan
pemantauan sumberdaya alam dan lingkungan skala lokal.

B. Dimana secara umum dengan semakin majunya teknologi akuisisi

data penginderaan jauh , kebutuhan pengguna selain akan bisa

dikembangkan juga resolusinya akan bisa ditingkatkan khususnya

untuk inventarisasi dan pemantauan sumberdaya alam dan lingkungan

skala lokal.

36. S. Sedang kebutuhan informasi penginderaan jauh resolusi rendah yang


dibutuhkan untuk pemantauan lingkungan dan cuaca, melihat program
9

satelit penginderaan jauh operasional masih akan bisa dipenuhi kebutuhan


datanya secara gratis.

B. Sedang kebutuhan informasi penginderaan jauh resolusi rendah

yang dibutuhkan untuk pemantauan lingkungan dan cuaca, melihat

program satelit penginderaan jauh operasional masih akan bisa

dipenuhi kebutuhan datanya secara gratis.

37. S. Dimana satelit diharapkan memiliki misi “Pemantauan Sumberdaya


Alam Wilayah Pesisir, Daratan dan Mendukung Mitigasi Bencana Alam”

B. Dimana satelit diharapkan memiliki misi “Pemantauan Sumberdaya

Alam Wilayah Pesisir , Daratan dan Mendukung Mitigasi Bencana

Alam”

38. S. Sedang agar mendapatkan liputan yang relatif minim awan serta
pencahayaan matahari yang optimal, diharapkan satelit beroperasional
dengan melintasi katulistiwa di wilayah Indonesia sekitar pukul 8.00 pagi
waktu lokal (sun-synchronous).

B. Sedang agar mendapatkan liputan yang relatif minim awan serta

pencahayaan matahari yang optimal , diharapkan satelit beroperasional

dengan melintasi katulistiwa di wilayah Indonesia sekitar pukul 8.00

pagi waktu lokal (sun-synchronous).

39. S. Dan spesifikasi sensor hasil kajian ini masih terbuka untuk
mendapatkan masukan penyempurnaan.

B. Dan spesifikasi sensor hasil kajian ini masih terbuka untuk

mendapatkan masukan penyempurnaan.

40. S. Informasi ini nantinya akan dijadikan baseline dalam mengambil


keputusan dalam rangka manajemen sumberdaya alam pesisir yang
berkelanjutan.
10

B. Informasi ini nantinya akan dijadikan baseline dalam mengambil

keputusan dalam rangka manajemen sumberdaya alam pesisir yang

berkelanjutan.

41. S. Dengan melakukan analisis data yang terkumpul, maka dapat diperoleh
informasi tentang obyek, daerah atau fenomena yang dikaji.

B. Dengan melakukan analisis data yang terkumpul , maka dapat

diperoleh informasi tentang obyek , daerah atau fenomena yang

dikaji.

42. S. Pada gambar 2.1. dan 2.2, Phinn et al (2006) menunjukkan bagaimana
sistem penginderaan jauh pasif merekam pantulan energi oleh obyek-
obyek yang ada di pesisir.

B. Pada gambar 2.1. dan 2.2, Phinn et al (2006) menunjukkan

bagaimana sistem penginderaan jauh pasif merekam pantulan energi

oleh obyek - obyek yang ada di pesisir.

43. S. Untuk mengidentifikasi karakteristik pesisir haruslah terlebih dahulu


disamakan cara pandangnya atau pendekatan yang digunakan.

B. Untuk mengidentifikasi karakteristik pesisir haruslah terlebih

dahulu disamakan cara pandangnya atau pendekatan yang digunakan.

44. S. Dalam pemanfaatan penginderaan jauh untuk kajian pesisir terdapat dua
bagian penting yang harus dipahami secara terintegrasi.

B. Dalam pemanfaatan penginderaan jauh untuk kajian pesisir terdapat

dua bagian penting yang harus dipahami secara terintegrasi.

45. S. Saat ini langkah yang dilakukan untuk menahan laju abrasi adalah
dengan membangun bangunan penahan gelombang dalam bentuk
Bronjong.
11

B. Saat ini langkah yang dilakukan untuk menahan laju abrasi adalah

dengan membangun bangunan penahan gelombang dalam bentuk

Bronjong.

46. S. Pada skala besar bentuklahan pesisir seperti pasir pantai tampak jauh
lebih jelas.

B. Pada skala besar bentuklahan pesisir seperti pasir pantai tampak


jauh lebih jelas.

47. S. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik hasil
sementara mengenai fitur tipologi pesisir yang dapat diidentifikasi melalui
data penginderaan jauh multiresolusi.

B. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik hasil

sementara mengenai fitur tipologi pesisir yang dapat diidentifikasi

melalui data penginderaan jauh multiresolusi.

48. S. Sedangkan informasi turunan yang diperoleh dari informasi fitur


tipologi pesisir ini yaitu potensi dan permasalahan dapat dilihat pada
Lampiran 1.

B. Sedangkan informasi turunan yang diperoleh dari informasi fitur

tipologi pesisir ini yaitu potensi dan permasalahan dapat dilihat pada

Lampiran 1.

49. S. Penginderaan jauh dapat diserupakan dengan suatu proses membaca.

B. Penginderaan jauh dapat diserupakan dengan suatu proses


membaca.

50. S. Dalam penginderaan jauh didapat masukan data atau hasil observasi
yang disebut citra.

B. Dalam penginderaan jauh didapat masukan data atau hasil


observasi yang disebut citra.

Nama : Ahmad Faizan B


12

NIM : 13/348114/GE/07578

Anda mungkin juga menyukai