Anda di halaman 1dari 1

diobservasi melalui ultrasonografi transabdominal.

Mioma uteri dapat menampilkan


gambaran secara khas yang mendemonstrasikan irregularitas kontur maupun pembesaran
uterus. Sehingga sangatlah tepat untuk digunnakan dalam monitoring (pemantauan)
perkembangan mioma uteri.
b. Histeroskopi Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya mioma uteri submukosa, jika
tumornya kecil serta bertangkai. Pemeriksaan ini dapat berfungsi sebagai alat untuk
penegakkan diagnosis dan sekaligus untuk pengobatan karena dapat diangkat.
c. MRI (Magnetic Resonance Imaging) Akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan
lokasi mioma tetapi jarang diperlukan karena keterbatasan ekonomi dan sumber daya. MRI
dapat menjadi alternatif ultrasonografi pada kasus-kasus yang tidak dapat disimpulkan.

Penatalaksanaan

Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan ukuran tumor, dan terbagi
atas
1.Penanganan konservatif.
Bila mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala.
Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
 Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.
 Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
 Pemberian zat besi.
 Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari 1-3 menstruasi
setiap minggu sebanyak tiga kali. Obat ini mengakibatkan pengerutan tumor dan
menghilangkan gejala. Obat ini menekan sekresi gonadotropin dan menciptakan keadaan
hipoestrogenik yang serupa yang ditemukan pada periode postmenopause. Efek maksimum
dalam mengurangi ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu.
 Terapi agonis GnRH ini dapat pula diberikan sebelum pembedahan, karena
memberikan beberapa keuntungan: mengurangi hilangnya darah selama pembedahan, dan
dapat mengurangi kebutuhan akan transfusi darah.
 Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin dilaporkan mempunyai efek terapeutik.
Kehadiran tumor dapat ditekan atau diperlambat dengan pemberian progestin dan
levonorgestrol intrauterin.

Anda mungkin juga menyukai