Anda di halaman 1dari 4

STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT

MAKANAN BIASA

Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan makanan khusus karena penyakitnya.
Makanan harus cukup energi, protein, dan zat-zat gizi lain. Salah satu standar makanan
biasa yang mengandung antara 1100 – 2500 kilokalori sehari dapat diberikan.

Makanan yang tidak boleh diberikan adalah makanan yang terlalu merangsang saluran
pencernaan seperti makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan
minuman yang mengandung alkohol.

Pembagian makanan sehari:


Pagi : nasi, telur, sayuran, minyak, susu bubuk, gula pasir, teh
Pukul 09.00 : kacang hijau, gula,
Siang : nasi, daging, tempe, sayuran, minyak, semangka
Pukul 15.00 : tepung terigu, telur, gula pasir,margarine,pisang
Malam : nasi, ayam, tempe, sayuran, minyak, pisang

MAKANAN LUNAK

Diberikan kepada pasien dengan suhu badan meninggi dan pasien setelah operasi tertentu.
Makanan harus cukup energi, protein, dan zat gizi lain. Salah satu standar makanan lunak
yang mengandung 900 – 1900 kilokalori sehari dapat diberikan. Syarat-syarat makanan
lunak adalah mudah cerna, tidak banyak mengandung serat, tidak menimbulkan gas, tidak
mengandung bumbu yang merangsang, tidak digoreng, dan diberikan dalam porsi kecil dan
sering.

Makanan yang Boleh Diberikan


a. Nasi ditim, ditanak, dikukus; kentang direbus, dipure; mie, bihun, makaroni, soun, misoa
direbus; roti; tepung-tepungan dibuat bubur atau puding; gula.
b. Mentega, margarin untuk mengoles roti atau dicampur ke dalam makanan; minyak
goreng untuk menumis; santan encer
c. Daging sapi, kerbau, ikan, unggas direbus, ditim,diku- kus, disemur, dipanggang; telur
direbus, didadar,dice-plok air dicampur dalam makanan atau minuman; keju, joghrut,
susu; kacang hijau, kacang merah dalam jumlah terbatas direbus;tempe, tahu, oncom
direbus, ditumis, dikukus, dipanggang; susu kedele.
d. Sayuran yang tak banyak serat dimasak:bayam, kang kung, kacang panjang, bun cis
muda, oyong muda di- kupas, labu siam, labu kuning, labu air, tomat, terubuk, kembang
kol, ketimun muda dikupas.
e. Buah segar:pisang,pepaya, jeruk,mangga,sawo, sari sirsak; buah lain dimasak: nenas,
jambu bi-ji tanpa biji; buah dalam kaleng.
f. Bumbu dapur, pala, kayu manis, asam, gula, garam dalam jumlah terbatas.
g. Teh encer, sirop, coklat, susu.

Makanan yang Tidak Boleh Diberikan


a. Nasi goreng, beras ketan, jagung, cantel, ubi, singkong, talas.
b. Margarin, minyak goreng untuk menggoreng; santan kental.
c. Daging berlemak banyak; daging,ikan, unggas,telur digoreng; kacang tanah digoreng;
tempe, tahu, oncom digoreng.
d. Sayuran mentah; sayuran yang menimbulkan gas: kol, sawi, lobak; sayuran banyak
serat:genjer, kapri daun singkong, nangka, keluwih, melinjo, pare.
e. Buah banyak serat atau menimbulkan gas: kedon-dong, nangka, durian.
f. Cabe, merica dan bumbu lain yang merangsang.
g. Minuman yang mengandung gas: air soda,coca-cola fanta dan sebagainya; minuman
beralkohol.

MAKANAN SARING

Diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, menderita infeksi akut,
seperti gastronteritis, tifus abdominalis; kurang kalori protein (KKP) dengan nafsu makan
yang sudah membaik, tetanus dan sukar menelan. Dan diberikan kepada balita yang
umurnya kurang dari 1 th karena sedang belajar mengenal makanan.

Makanan diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi,
terutama energi dan tiamin. Salah satu standar makanan saring yang mengandung 900-
1700 kilikalori sehari dapat diberikan.

Syarat makanan saring adalah mudah dicerna, rendah serat, tidak menimbulkan gas, tidak
merangsang saluran pencernaan, dan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

Makanan yang Boleh Diberikan


a. Bubur beras dihaluskan atau disaring; roti dipang- gang atau dibuat bubur, biskuit,
kraker; tepung-tepungan dibuat bubur, bubur havermout, puding; kentang rebus
dihaluskan atau dipure; gula, sirop; mentega atau margarin dalam jumlah terbatas
dioleskan atau dicampur ke dalam makanan
b. Daging giling dihaluskan, dikukus, dipanggang; telur rebus ½ masak, diceplok air, ditim,
diorak arik, dicampur dalam makanan atau minuman; tempe dan tahu digiling atau
dihaluskan kacang hijau saring, sari kedele, ikan tanpa duri ditim, disetup, dipangg-ang,
susu.
Sayuran rendah serat direbus, disetup dan disari-ng atau dihaluskan: bayam, wortel,
labu siam, labu kuning, dan sebagainya.
c. Buah-buahan rendah serat dihaluskan atau disaring: pepaya, pisang, jeruk, dan
sebagainya
d. Bumbu-bumbu tidak merangsang dalam jumlah terbatas.
e. Susu, teh encer, coklat

Makanan yang Tidak Boleh Diberikan


a. Beras ketan, jagung, can-tel, ubi, singkong
b. Minyak, semua makanan yang digoreng, kelapa, santan
c. Daging berlemak, daging digoreng, diawet: daging asap, dendeng, abon, sosis; ikan
banyak duri: bandeng, mujair, mas digoreng; kacang tanah, kacang merah.
d. Sayuran banyak serat: daun singkong, daun kacang, kangkung, dsb; sayuran yang
menimbul kan gas: kol, sawi,lobak sayur mentah
e. Buah-buahan tinggi serat dan yang menimbulkan gas: nenas, jam bu biji, nangka,
kedondong, durian, dan sebagainya.
f. Cabai, merica dan bumbu lain yang merangsang.
g. Minuman yang menga-ndung gas: air soda, minuman botol ringan (coca-cola, fanta, dan
sebagainya); minuman beralkohol.

Makanan yang Boleh Diberikan


a. Bubur beras dihaluskan atau disaring; roti dipang- gang atau dibuat bubur, biskuit,
kraker; tepung-tepungan dibuat bubur, bubur havermout, puding; kentang rebus
dihaluskan atau dipure; gula, sirop; mentega atau margarin dalam jumlah terbatas
dioleskan atau dicampur ke dalam makanan.
b. Daging giling dihaluskan, dikukus, dipanggang; telur rebus ½ masak, dicep-lok air, ditim,
diorak arik, dicampur dalam makanan atau minuman;tempe dan tahu digiling atau
dihalus-kan kacang hijau saring, sari kedele, ikan tanpa duri ditim, disetup, dipangg-ang,
susu.
c. Sayuran rendah serat di-rebus, disetup dan disari-ng atau dihaluskan: bayam, wortel,
labu siam, labu kuning, dan sebagai nya.
d. Buah-buahan rendah serat di-haluskan atau disaring: pepaya, pisang, jeruk, dan
sebagainya
e. Bumbu-bumbu tidak merang-sang dalam jumlah terbatas.
f. Susu, teh encer, coklat

MAKANAN CAIR

Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual dan
muntah, dengan kesadaran menurun, suhu badan sangat tinggi, tetanus dengan keadaan
belum dapat membuka mulut cukup lebar, tifus abdominalis dan Kurang Kalori Protein (KKP)
berat dengan berat badan lebih dari 7 kg dan umur lebih dari 1 tahun. Makanan ini
mengandung cukup energi dan protein tapi rendah zat besi, tiamin, dan vitamin. Makanan
cair standar mengandung 1000 kilokalori tiap 1000ml tapi atas permintaan khusus dapat
dibuat makanan cair yang mengandung 1200 kilikalori tiap 1000ml.
Syarat-syarat makanan cair:
a. Jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan cairan dan energi;
b. Makanan tidak merangsang;
c. Bila diberikan lewat pipa, konsistensi sedemikian rupa hingga dapat melalui pipa karet
yang digunakan untuk bayi dan anak;
d. Bila tidak melalui pipa karet, perhatikan variasi makanan dalam rupa dan rasa; dan
e. Diberikan dalam porsi kecil dan sering (6-8 kali sehari).

Cara Menyiapkan dan Memberikan Makanan


a. Bila ada lemari es, makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, dimasukkan dalam
botol steril dan disimpan.
b. Bila tidak ada lemari es, makanan hendaknya dibuat menjelang waktu makan. Makanan
tidak boleh dibiarkan pada suhu kamar selama 6 jam.
c. Makanan cair dapat diberikan dengan sendok atau melalui pipa (sonde). Sebelum
diberikan, makanan dihangatkan hingga suhu badan.
Makanan Yang Boleh Diberikan

a. Maizena, tepung beras, tepung terigu, tepung sagu, hunkwe, tepung kanji, gula, margarin,
minyak kelapa, dan minyak kacang.
b. Susu sapi, sari kedele, telur dicampur dalam makanan, bubur kacang hijau saring.
c. Sari buah dari jeruk, tomat, pepaya, sirsak, apel; sari sayur dari bayam, labu kuning, dan
wortel.

Anda mungkin juga menyukai