Disusun Oleh :
EA-E
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Manusia dan
Peradaban”. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan mengenai
Manusia dan Kebudayaan.
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan dan peradaban tidak mepunyai perbedaan, sebuah keyakinan yang mendasar
bahwa visi bagi manusia hidup adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi
lebih baik, menjadi seorang pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk dirinya
sendiri, tapi bergerak lincah sedemikian rupa untuk menjadikan alam beserta isinya sebagai
objek yang menjadi ladang bagi gerak dalam membangun peradaban.Oleh sebab itu lah
penulis menyusun makalah ini agar kita dapat lebih memahami kembali mengenai pengertian
manusia dan peradaban.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat
erat karena diantara keuanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang
sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya
ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan
pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang
terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan
santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian
sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi
yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan
oleh perangkat mesin-mesin otomatis.
1.3 Tujuan
Untuk memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai manusia dan peradabannya,
dan agar dapat memahami apa hakikat hidup manusia serta mengetahui peradaban Indonesia
di tengah modernisasi dan globalisasi Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan
penyelesaian tugas makalah mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
BAB I
Pembahasan
A. Pengertian Peradaban
Masyarakat telah mencapai tahap kebudayaan tertentu dan telah maju berarti
masyarakat tersebut telah mencapai tingkat peradaban yang tinggi yang bercirikan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain.
Karena tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama,
yaitu :
E. Modernisasi di Indonesia
1. Konsep Modernisasi
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :
a. Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang
besar, di mana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal.
b. Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada
masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
2. Syarat-syarat Modernisasi
Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu :
1) Cara berpikir ilmiah yang instituonalized dalam kelas penguasa maupun
masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dana pengajaran yang
terencana dengan baik.
2) Sitem administrasi negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu atau lembaga tertentu.
4) Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari mayarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan tahap
demi tahap, karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan.
5) Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di
pihak pengurangan kepercayaan.
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
3. Ciri-ciri Modernisasi
1) Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
2) Kemajuan teknologi dan insutrialisasi, individualisasi, sekluarisasi,
diferensiasi, dan akulturasi.
3) Modernisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia.
4) Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi.
5) Modernisasi juga memberikan melahirkan teori baru.
6) Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan.
7) Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk kekayaan.
Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern
yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya
sederajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan kemerosotan
mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu dan tekonologi modern maupun menghadapi
tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang bertentangan
dengan nilai-nilai luhur bangsa (Indra Siswarini, 2006: 16).
Seperti yang telah ditayangkan di video, telah dipaparkan bahwa ada dampak positif
dan negatif dalam perkembangan teknologi. Dalam hal ini juga memberikan dampak yang
begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat
dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita
saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di
anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi).
Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan
internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh
masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif
maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dampak positif misalnya,
kemudahan dalam berkomunikasi lewat telepon seluler atau internet, mudahnya mendapatkan
informasi dari internet, sekarang masyrakat tidak hanya bisa berkomunikasi lewat telepon
seluler sedangkan hal negatifnya ialah, banyaknya kasus penipuan lewat sms, akun facebook
yang dibobol, dan yang lebih parah lagi sandi atau password ATM yang mudah dibobol oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai
mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat dengan segala image yang menjadi ciri
khas mereka.
Untuk itu, Adapun solusi yang dapat di dikembangkan dalam meminimalisir dampak
negatif dari perkembangan teknologi informasi adalah sebagai berikut:
Globalisasi membuat budaya luar dapat dengan mudah kita ketahui. Pengetahuan
akan budaya luar terkadang membuat masyarakat lebih menyukainya daripada budaya daerah
sendiri..Menyukai kebudayaan luar adalah hal yang wajar. Namun kita harus tetap
melestarikan kebudayaan kita sendiri. Jangan sampai kebudayaan kita punah begitu saja
seiring dengan waktu. Apalagi kebudayaan itu seenaknya saja diambil oleh bangsa
lain.Walaupun zaman kini telah serba modern, kita harus tetap berpegang teguh kepada adat
istiadat.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam menghadapi MEA adalah Melakukan
Sinkronisasi (Penyatuan) Kebijakan Pemerintah Pusat Dan Pemerintaha Daerah. Seperti yang
kita tahu kebijakan dan peraturan masih terkesan amburadul, di daerah tertentu sudah sangat
baik, namun di daerah yang lain masih tidak adanya keadilan. Pemerintahan harus lebih
tertata rapi dalam memberlakukan kebijakan. Tentu untuk kebijakan yang merata harus di
buat dengan semaksimal mungkin, jangan asal asalan, harus melibatkan para ahli di
bidangnya masing-masing untuk mendapatkan kebijakan terbaik dan segera di sinkronkan ke
setiap daerah.
Lalu pemerintah bisa melakukan membantu dan melatih sumber daya manusia agar
lebih baik..Sebenarnya Indonesia tidak terlalu kekurangan sumber daya manusia yang ahli.
Sebagian dari mereka memiliki daya kreatifitas tinggi, dari membuat mobil listrik hingga
membuat bahan bakar yang mudah di dapat. Hanya saja keberadaan mereka kurang terbantu.
Seandainya saja mereka para generasi kreatif di bantu oleh pemerintah untuk
mengembangkan produk nya tentu Indonesia akan memiliki produk-produk kreatif yang akan
sangat laku di pasar Internasional. Sistem pendidikan yang menurut kami kurang efektif juga
menjadi salah satu faktor sumber daya manusia yang kurang bisa bersaing dengan negara
berkembang lainya. Mungkin harus ada gebrakan khusus dalam bidang pendidikan, formil
maupun nonformil.
A. Kesimpulan
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk tuhan,
Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya Peradaban merupakan bagian
dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah. Masyarakat yang beradab dapat
didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Peradaban berasal dari kata adab yang berarti
kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Lawannya adalah biadab, kasar, kurang ajar
dan tak tahu pergaulan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan
ilmu teknik untuk kegunaan praktis. Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang
didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan
perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang
utuh.
Perkembangan peradaban akan selalu seiring dengan timbulnya benturan-benturan
seperti peradaban barat dan peradaban timur. Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak
bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu
akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. wujud-wujud
peradaban: Nilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu
bermanfaat atau tidak, hasil penilaian disebut nilai (value).
B. Saran
Saran saya dalam makalah ini adalah hakikat seorang Manusia beradab karena dalam
jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak. Jadi sudah jelas bahwasanya manusia
adalah makluk yang berakal jadi dalam hal ini kita sebagai mahasiswa perfikir harus secara
profesional dan memiliki hati nurani dalam menuntut ilmu dan menerapkan kepada
lingkungan masyarakat.
Kita telah ketahui teknologi adalah suatu wadah untuk memenuhi kebuthan manusia
dalam bantuan akal dan alat jadi dalam hal ini mahasiswa di tuntut untuk memanfaatkan
perkembangan teknologi itu sendiri sesuai dengan kaidaya masing-masing.
Daftar Pustaka
Setiadi, Elly M., Kama A. Hakam dan Ridwan Effendi. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Bandung: Kencana.