Anda di halaman 1dari 5

Program Studi Teknik Elektro STEI ITB EL-2005 – Elektronika semester II 2017 / 2018

Pengantar Tugas / PR 11:


Contoh Hasil Simulasi Respons Frekuensi - daerah Frekuensi Rendah
Rangkaian Penguat MOSFET Common-Gate

Penguatan sinyall pada penguat audio MOSFET atau Bipolar mengalami penurunan pada
frekuensi rendah karena pengaruh kapasitor coupling serta kapasitor bypass. Penurunan
penguatan ini pada umumnya terjadi pada daerah frekuensi di bawah 100 Hz. Padahal sinyal
audio dengan frekuensi di bawah 100 Hz merupakan sinyal audio yang penting, misalnya yang
dihhasilkan instrumen musik bernada rendah, juga instrumen piano pada tuts / kunci yang
rendah seperti ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini.

Gambar 1 : Contoh respons frekuensi sebuah penguat audio komersial

Penulis: Ihsan Hariadi versi dokumen tanggal / jam: 4/3/2018 10:22:15 AM


Program Studi Teknik Elektro STEI ITB EL-2005 – Elektronika semester II 2017 / 2018

Gambar 2: gambaran nilai frekuensi beberapa tuts piano di sekitar tuts tengah (nada C tengah /
middle C) : rentang frekuensi seluruh tombol kunci / tuts piano dari sekitar 27 Hz hingga di atas
4 kHz.

Dengan demikian, pada perancangan penguat audio, respons pada frekuensi rendah juga perlu
mendapat perhatian agar diperoleh produk yang memenuhi spesifikasi customer.

Penulis: Ihsan Hariadi versi dokumen tanggal / jam: 4/3/2018 10:22:15 AM


Program Studi Teknik Elektro STEI ITB EL-2005 – Elektronika semester II 2017 / 2018

Pada ‘hand-out’ ini dipaparkan contoh simulasi respons frekuensi di daerah yang menunjukkan
pengaruh keberadaan komponen kapasitor coupling C1 pada daerah frekuensi rendah sebuah
penguat MOSFET Common-Source (CS) menggunakan LTspice. Sebagai perbandingan, pertama-
tama akan dilakukan perhitungan nilai penguatatan tegangan didaerah frekuensi menengah
(midband) AM serta frekuensi cut-off fL secara manual.

VDD = 1.8 V
Rsig = 1kΩ
RD = 1 kΩ
R1 = 100 kΩ
R2 = 200
C1 = 0.1 μF

Sumber sinyal
AC tk simulasi
LTspice:

Vsig = Vm sin (ωt)


ω = 2πf,
Vm = 10 mV
f = 100 kHz

Gambar 1: Rangkaian penguat CS dan nilai tegangan catu DC, arus bias DC, dan sumber sinyal AC

Apabila dihitung dengan mengguanakan cara manual, nilai penguatan frekuensi tengah, AM adalah
𝑉𝑜 𝑉𝑔𝑠 𝑉 𝑅𝐺 66.67 𝑘
𝐴𝑀 = = (𝑉 ) (𝑉 𝑜 ) = (𝑅 ) (− 𝑔𝑚 . 𝑅𝐷 ) = (66.67 𝑘+1.0 𝑘) (− 0.01 1000) = -9.852
𝑉𝑠𝑖𝑔 𝑠𝑖𝑔 𝑔𝑠 𝐺 +𝑅𝑠𝑖𝑔

20 log |AM| = 20 log(9.852) ≈ 20 dB


Di mana RG = R1 || R2 = 100*200 / (100 + 200) = 66.67 kΩ

Karena pada rangkaian di atas terdapat satu kapasitor coupl, C1, maka respons frekuensi di daerah
frekuensi rendah hanya ditentukan oleh sebuah pole yang terkait dengan nilai kapasitor C1, yaitu
1 1
𝑓𝑃1 = = = 23.52 𝐻𝑧
2𝜋 𝐶1 ( 𝑅𝑠𝑖𝑔 + 𝑅𝐺 ) 2𝜋 . 10 (1 + 66.7). 103
−7

Bagi yang lebih terbiasa dengan input berupa teks file, bisa ditulis menggunakan editor teks,
misalnya notepad, dan disimpan dengan akhiran nama .cir atau .net, misalnya dalam hal ini, file
LTspice input-deck kita beri nama “mosfet_amplifier_cg.cir” atau “mosfet_amplifier_cg.net”.

* =================================================

Penulis: Ihsan Hariadi versi dokumen tanggal / jam: 4/3/2018 10:22:15 AM


Program Studi Teknik Elektro STEI ITB EL-2005 – Elektronika semester II 2017 / 2018

* Respons Frekueni Rangkaian Penguat Common Source


* =================================================
*
***************************************
**** Uraian Topologi Rangkaian ******
***************************************
RD nvdd ndrain 1k
R1 nvdd ngate 200k
R2 ngate 0 100k
Rsig nsig ncc1 1k
*
M1 ndrain ngate 0 0 NMOS01 W=2.5e-04 L=1.0E-6
CC1 ncc1 ngate 0.1uF
*
***************************************************
**** Sumber Tegangan Catu DC dan Sumber Sinya
***************************************************
*
VDD nvdd 0 1.8V
Vsig nsig 0 AC 1 sin(0V 10mV 100k)
*
**************************
**** analysis section
**************************
.OP
.AC DEC 100 1 10k
**************************
**** models section
******************************************************
*(this Model is from supertex.com)
.MODEL NMOS01 NMOS( kp = 200u vto=0.4 cgso=100n cgdo=100n )
*
.END

Gambar 2: Input deck (netlist) SPICE rangkaian di atas seperti ditunjuk-kan di bawah ini

Pada simulasi ini hanya dilakukan 2 jenis analisis: (a) Analisis DC untuk menghitung nilai DC pada setiap
simpul / node rangkaian ( perintah .OP ), serta (b) analisis AC: respons frekuensi (perintah .AC DEC 100 1
10K ) : menggunakan skala decade / log pada sumbu datar / nilai frekuensi, sebanyak 100 titik nilai
frekuensi, mulai dari frekuensi 1 Hz - 10 kHz. Di bawah ini ditunjukkan kurva respons frekuensi yang
dihasilkan : nilai penguatan tegangan (dalam satuan dB) serta kurva pergeseran fasa sebagai fungs dari
frekuensi.

Karena tujuannya adalah untuk melihat pengaruh keberadaan kapasitor coupling C1 , simulasi dilakukan
hanya pada daerah frekuensi rendah (low-frequency) hingga daerah pita frekuensi menengah (midband
frequency), dalam hal ini 1 Hz – 10 kHz. Pada hasil simulasi respons frekuensi penguat CS di atas dapat
dillihat beberapa hal yang penting: (a) pada kurva penguatan tegangan / magnitude,nilai fL = frekuensi di
mana penguatan tegangan turun 3-dB di bawah nilai penguatan frekuensi tengah AM adalah sedikit di atas
nilai frekuensi 100 Hz, (b) pada kurva pergeseran fasa , dapat dilihat bahwa di daerah frekuensi tengah,
dalam hal ini di atas 1 kHz, pergeseran fasa tegangan output Vo terhadap tegangan sinyal input Vi
mencapai 180o. Hal ini sesuai dengan teori mengenai karakteristik pergeseran fasa penguat CS.

Penulis: Ihsan Hariadi versi dokumen tanggal / jam: 4/3/2018 10:22:15 AM


Program Studi Teknik Elektro STEI ITB EL-2005 – Elektronika semester II 2017 / 2018

Penulis: Ihsan Hariadi versi dokumen tanggal / jam: 4/3/2018 10:22:15 AM

Anda mungkin juga menyukai