Nama:
1. Laurensia Verina Thomas (061730400297)
2. Muhammad Rivaldo Fadli (061730400298)
3. Masnun Lintang Alnasyah (061730400299)
4. Mega Aulia (061730400300)
5. Muhammad Delika Maulidi (061730400301)
6. Muhammad Farhan Saputra (061730400302)
7. Muhammad Makmunan Rasyid (061730400303)
8. Nadia Silvia (061730400304)
2013/2014
HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengenal prinsip – prinsip hasil kali kelarutan
2. Menghitung kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut
3. Menghitung panas pelarut (∆H˚) PbCl2, dengan menggunakan sifat ketergantungan Ksp
pada suhu.
Tabel 4.1.
Volume Volume Pembentukan
Nomor Pb(NO3)2 0.075 KCl 1M endapan Suhu 0C
Campuran M (ml) (ml) (sudah/belum)
1 10 0.5
2 10 1.0
3 10 1.2
4 10 1.4
5 10 1.5
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada Tabel 2.1 pada tabung yang sudah terbentuk
endapan dan tabung yang belum terbentuk endapan, mengulangi langka diatas untuk
menentukan banyaknyana volume KCl 1,0 M yang dapat menyebabkan terbentuknya
endapan sampai ketelitian 0,1 M. Mencatat hasil pengamatan pada Tabel 2.1 mencatat
pula volume KCl 1,0 M yang dapat menyebabkan terjadinya pengendapan suhu.
4. Pada tabung reaksi yang lain, menyiapkan larutan berikut Tabel 2.2 :
Tabel 4.2
No Volume 0.075 M Volume 1,0 M Pembentukan Suhu °C
Campuran Pb(NO3)2 (ml) KCl (ml) endapan
1. 10 2,0
2. 10 2,5
3. 10 3,0
4. 10 3,5
5. 10 4,0
5. Menempatkan campuran yang terbentuk endapan pada penangas atau labu Erlenmeyer
yang dipanaskan seperti terlihat pada gambar, ketika penangas dipanaskan
menggunakan thermometer untuk mengaduk larutan secara perlahan-lahan (kecepatan
pemanasan penangas kira-kira 1°C per menit) mencatat suhu ketika endapan tepat
larut. Melakukan hal yang sama untuk campuran-campuran lain, mencatat semua hasil
yang diperoleh pada Tabel 2.2
V. PERINTAH PERHITUNGAN
1. Isilah Tabel 5.1 dibawah ini:
Volume Volume Pembentukan
Nomor Pb(NO3)2 0.075 KCl 1M endapan Suhu 0C
Campuran M (ml) (ml) (sudah/belum)
1 10 0,5 Belum 26
2 10 1,0 Belum 26
3 10 1,2 Belum 26
4 10 1,4 Belum 26
5 10 1,5 Sudah 26
2. Campuran yang dapat menghasilkan endapan, hitung konsentrasi Pb2+ dan Cl-, serta
hasil kali kelarutan pada suhu yang tercatat
3. Isilah Tabel 5.2 dibawah ini:
Tabel 5.2
Volume Volume Suhu Suhu
Nomor Pb(No3)2 KCl 1 M pelarutan pelarutan Ksp
campuran 0,075 M (ml) endapan endapan ×10-3 Log Ksp 1/T (K-1)
(ml) (0C) (K)
1 10 1,5 62 335 1,1 -2,9586 0,002985
2 10 2,0 72 345 1,7 -2,7696 0,002898
3 10 2,5 78 351 2,4 -2,6198 0,002849
4 10 3,0 82 355 3,1 -2,5086 0,002816
5 10 3,5 84 357 3,7 -2,4318 0,002801
4. Buat kurva Ksp sebagai fungsi suhu (oC). Buat yang rapi melalui titik-titik dan
tentukan Ksp pada suhu 25oC. Besarnya kesalahan yang terdapat pada perkiraan nilai
Ksp ini harus ditentukan
5. Buatlah kurva kelarutan PbCl2 dalam air (satuan gram/liter) sebagai fungsi suhu OC
6. Dengan menggunakan persamaan log Ksp=-ΔHo/2,303R.1/T+konstanta. Dengan
membuat grafik log Ksp sebagai fungsi 1/T dengan slope = -ΔHo/2,303, sehingga
besarnya ΔHo dapat ditentukan
3. Tabel 6.3
Volume Volume Suhu Suhu
Nomor Pb(No3)2 KCl 1 M pelarutan pelarutan Ksp
campuran 0,075 M (ml) endapan endapan ×10-3 Log Ksp 1/T (K-1)
(ml) (0C) (K)
1 10 1,5 62 335 1,1 -2,9586 0,002985
2 10 2,0 72 345 1,7 -2,7696 0,002898
3 10 2,5 78 351 2,4 -2,6198 0,002849
4 10 3,0 82 355 3,1 -2,5086 0,002816
5 10 3,5 84 357 3,7 -2,4318 0,002801
Membuat kurva Ksp sebagai fungsi suhu (oC) berdasarkan Tabel 6.3
0.002
0.0015
0.001
0.0005
0
0 20 40 60 80 100
Suhu (oC)
Membuat kurva log Ksp terhadap 1/T berdasarkan Tabel 6.3
-1.5
-2
-2.5
-3
-3.5
1/T (K)
25
Kelarutan PbCl2
20
15
10
0
0 20 40 60 80 100
Suhu (oC)
VII. DATA PERHITUNGAN
7.1 Penentuan Harga Ksp
Reaksi:
Pb(NO3)2 + 2 KCl PbCl2 + 2KNO3
PbCl2 (s) Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq)
2+ -
Ksp = (Pb )(Cl )
0,075 𝑀 × 10 ml
= 10 𝑚𝑙+1,5 𝑚𝑙
0,75 𝑀 ml
= 11,5 𝑚𝑙
= 0,0652 M
𝑀 𝐾𝐶𝑙 × V KCl
(Cl-) = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1 𝑀 × 1,5 ml
= 10 𝑚𝑙+1,5 𝑚𝑙
1,5 𝑀 ml
= 11,5 𝑚𝑙
= 0,1304 M
Ksp = (Pb2+)(Cl-)
= (0,0652 M)( 0,1304 M)2
= 0,0011
Penambahan 2ml KCl 1M dalam 10ml Pb(NO3)2 0,075 M
M Pb(NO3)2 = 0,075 M M KCl = 1 M
V Pb(NO3)2 = 10 ml V KCl = 2 ml
𝑀 𝑃𝑏(𝑁𝑂3 )2 × 𝑉 𝑃𝑏(𝑁𝑂3 )2
(Pb2+) = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0,075 𝑀 × 10 ml
= 10 𝑚𝑙+2 𝑚𝑙
0,75 𝑀 ml
= 12 𝑚𝑙
= 0,0625 M
𝑀 𝐾𝐶𝑙 × V KCl
(Cl-) = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1 𝑀 × 2 ml
= 10 𝑚𝑙+2 𝑚𝑙
2 𝑀 ml
= 12 𝑚𝑙
= 0,1667 M
Ksp = (Pb2+)(Cl-)
= (0,0625 M)( 0,1667 M)2
= 0,0017
0,075 𝑀 × 10 ml
=
10 𝑚𝑙+2,5 𝑚𝑙
0,75 𝑀 ml
= 12,5 𝑚𝑙
= 0,06 M
𝑀 𝐾𝐶𝑙 × V KCl
(Cl-) = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1 𝑀 × 2,5 ml
= 10 𝑚𝑙+2,5 𝑚𝑙
2,5 𝑀 ml
= 12,5 𝑚𝑙
= 0,2 M
Ksp = (Pb2+)(Cl-)
= (0,06 M)( 0,2 M)2
= 0,0024
0,075 𝑀 × 10 ml
= 10 𝑚𝑙+3 𝑚𝑙
0,75 𝑀 ml
=
13 𝑚𝑙
= 0,0577 M
𝑀 𝐾𝐶𝑙 × V KCl
(Cl-) = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1 𝑀 × 3 ml
= 10 𝑚𝑙+3 𝑚𝑙
3 𝑀 ml
= 13 𝑚𝑙
= 0,2308 M
Ksp = (Pb2+)(Cl-)
= (0,0577 M)( 0,2308 M)2
= 0,0031
0,075 𝑀 × 10 ml
=
10 𝑚𝑙+3,5 𝑚𝑙
0,75 𝑀 ml
= 13,5 𝑚𝑙
= 0,0556 M
𝑀 𝐾𝐶𝑙 × V KCl
(Cl-) = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1 𝑀 × 3,5 ml
=
10 𝑚𝑙+3,5 𝑚𝑙
3,5 𝑀 ml
=
13,5 𝑚𝑙
= 0,2593 M
Ksp = (Pb2+)(Cl-)
= (0,0556 M)( 0,2593 M)2
= 0,0037
3 0,0011
= √ × 277
4
= 0,06503 × 277
= 18,01331
Kelarutan PbCl2 dalam air, campuran 10 ml Pb(NO3)2 0,075 M dan 2ml KCl 1M
3 𝐾𝑠𝑝
S =√ × 𝑀𝑟 𝑃𝑏𝐶𝑙2
4
3 0,0017
= √ × 277
4
= 0,075185 × 277
= 20,826245
Kelarutan PbCl2 dalam air, campuran 10 ml Pb(NO3)2 0,075 M dan 2,5ml KCl 1M
3 𝐾𝑠𝑝
S =√ × 𝑀𝑟 𝑃𝑏𝐶𝑙2
4
3 0,0024
= √ × 277
4
= 0,08434 × 277
= 23,36218
Kelarutan PbCl2 dalam air, campuran 10 ml Pb(NO3)2 0,075 M dan 3ml KCl 1M
3 𝐾𝑠𝑝
S =√ × 𝑀𝑟 𝑃𝑏𝐶𝑙2
4
3 0,0031
= √ × 277
4
= 0,09185 × 277
= 25,44245
Kelarutan PbCl2 dalam air, campuran 10 ml Pb(NO3)2 0,075 M dan 3,5ml KCl 1M
3 𝐾𝑠𝑝
S =√ × 𝑀𝑟 𝑃𝑏𝐶𝑙2
4
3 0,0037
= √ × 277
4
= 0,097435 × 277
= 26,989495
7.3 Nilai Ksp PbCl2 pada Suhu 250C
−∆𝐻° 1
Log Ksp = 2,303𝑅 × 𝑇
𝐽
−17730,6537 ⁄𝑚𝑜𝑙 1
Log Ksp = 𝐽 × 298 𝐾
2,303(8,314 ⁄𝑚𝑜𝑙𝐾)
Pada grafik log Ksp terhadap 1/T dapat menentukan slope tersebut dengan gradient
Slope = gradient
𝜀 log 𝐾𝑠𝑝
= 𝜀 1⁄𝑇
−13,2884
= 0,01435
= 926,0209
−∆𝐻°
Slope = 2,303𝑅
−∆𝐻°
-926,0209 = 2,303(8,314)
Endapan PbCl merupakan endapan yang sedikit larut dalam air. Pelarut endapan
dilakukan dengan metode pemanasan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempercepat proses pelarutan endapan. Semakin banyak endapan terbentuk, makin lam
proses pelarutan dan makin besar pula suhu yang dibutuhkan endapan untuk larut. Selain
itu volume KCl yang ditambahkan ternyata juga memperngaruhi nilai hasil kali kelarutan
(ksp). Makin besar volume KCl yang ditambahkan, makin kecil nilai hasil kali kelarutan
(ksp), yang diperoleh. Hal ini dikarenakan besar volume KCl memperngaruhi banyaknya
endapan yang terbentuk, sehingga memperngaruhi besar nilai hasil kali kelarutan (Ksp).
Larutan Pb(NO3)2 dimasukan kedalam tabung reaksi dengan volume yang tetap
yaitu 10ml. Perlakuan ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa volume KCl yang
diperlukan sampai keadaan jenuhnya dilewati sehingga endapan mulai terbentuk. Pada
saat kedua larutan tersebut dicampurkan, larutan harus dikocok agar larutan tercampur
merata dan reaksi berjalan lancar. Setelah dikok, campuran tersebut didiamkan beberapa
saat untuk melihat pada volume berapa terbentuk endapan. Endapan yang terbentuk
merupakan endapan putih PbCl2 yang terbentuk akibat gabungan ion – ion di dalam
larutan membentuk partikel yang memiliki ukuran lebih besar yang selanjutnya
mengendap.
Pada campuran 0,5 ml; 1,0 ml; 1,2 ml; 1,4 ml KCl, belum terbentuk endapan
artinya hasil kali kelarutan ( Ksp = 0 ). Endapan beru terbentuk pada penambahan 1,5 ml ;
2,0 ml ; 2,5 ml ; 3,0 ml ; 3,5 ml, yang berarti hasil kali konsentrasinya sudah melewati
hasil kali kelarutannya (Ksp < 0). Endapan yang terbentuk pada campuran tersebut, lalu
dipanaskan dan pada saat pemanasan endapan dalam larutan tersebut disertai dengan
mengaduk menggunakana termometer.
Pemanasan dan pengadukan ini bertujuan untuk mempercepat larutannya endapan.
Pada saat endapan dalam larutan tersebut larut semunya, diukur suhunya. Suhu di
dapatkan yaitu 620C ; 720C ; 780C ; 820C ; dan 840C. Penambahan KCl yang lebih banyak
akan menghasilkan endapan yang banyak pula dan suhu yang diperlukan untuk
melarutkan endapan akan semakin besar jika endapan yang dilarutkan juga lebih banyak.
Jadi banyaknya endapan yang dilarutkan berbanding lurus dengan suhu. Pada proses ini
memerlukan Energi Aktivasi untuk melepas ekatan ion Pb(NO3)2 dan KCl, untuk
membentuk PbCl2.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan :
Semakin tinggi konsentrasi maka kelarutan semakin kecil.
Ksp merupakan hasil kali konsentrasi ion – ion suatu eletrolit dalam larutan yang
tepat jenuh.
X. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2014.”Penuntun Praktikum Kimia Fisika”.Politeknik Negeri Sriwijaya.
Palembang
Neraca Analitik