PENDAHULUAN
2.1 Definisi
1. Sampah
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika
mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah
setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk yang sangat
menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di
sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses
alam itu berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi
kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau
ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan
berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang
dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan
lai-lain) yang membawa kuman penyakit.
Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan,
Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah.
Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
2. Jenis-Jenis Sampah
Sampah terbagi menjadi menjadi dua bagian :
a. Sampah organik
Sampah Organik atau sering disebut sampah basah merupakan
sampah yang dapat terurai seara alami, artinya bahan sampah tersebut
dapat membusuk tanpa harus didaur ulang. Organik adalah proses
yang kokoh dan relatif cepat. Sampah organik adalah sampah yang
bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan
yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik
seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan
lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan
manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah,
atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa
sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang
berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara
umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya
anorganik.
Jenis-Jenis Sampah Organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia,
hewan, maupun tumbuhan, Sampah organik sendiri dibagi menjadi :
1. Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai
kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa
sayuran.
2. Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah
bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah
organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan
dedaunan kering.
b. Sampah anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui
seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa
dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam
waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
3. Prinsip pengolahan sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam
pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
1. Mengurangi (reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin
banyak sampah yang dihasilkan.
2. Menggunakan kembali (reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang
(disposable)
3. Mendaur ulang (recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur
ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini
sudah banyak industri tidak resmi (informal) dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
4. Mengganti (replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang
yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
2.3 Solusi
A. Untuk Perorangan Atau Individu :
1. Bangkitkan Kesadaran dan Kepedulian Anda Tentang Lingkungan
Kesadaran akan kebersihan lingkungan khususnya di tempat
tinggal kita harus ditingkatkan. Ini adalah FASE AWAL yang simpel
namun sulit seperti menegakan benang basah. Karakter "masa bodo"
dan "sok praktis" sudah mendarah daging pada diri masyarakat
Indonesia. Sosialisasi, program penyuluhan, himbauan sampai denda
sekalipun ternyata berbuah nol. Sekarang waktunya kita untuk sedikit
merenungkan hal ini, panggilah jiwa kita, demi kebaikan bersama, juga
anak-anak kita nantinya.
B. Untuk Pemerintah :
1. Permudah Akses Pembuangan
Akses pembuangan memegang peranan penting guna
menghindari bertumpuknya sampah. Pemerintah, dalam hal ini
diwakili oleh petugas kebersihan bisa meniru langkah yang diterapkan
di negara maju. Di hari pengambilan sampah petugas kebersihan akan
mendatangi komplek perumahan warga secara langsung. Warga
tinggal menaruh sampah di tong yang sudah disediakan, misalnya di
depan rumah, tetapi untuk kebanyakan pemukiman yang padat perlu
disediakan tempat/konsentrasi penampungan sampah yang banyak dan
merata. Warga bisa berswadaya untuk pembuatannya atau minta
bantuan pihak terkait, kemudian petugas tinggal mengangkut semua
sampah tersebut. Yang jelas kemudahan akses warga untuk membuang
sampah tentunya akan sangat membantu mereka untuk tidak
membuang sampah sembarangan.
2. Atur dan Maksimalkan Peran Petugas Kebersihan
Petugas Kebersihan adalah subyek utama untuk menangani obyek
bernama sampah. Bagaimana mereka bisa bekerja dengan baik tanpa
fasilitas memadai?? Armada mereka perlu ditambah, baik dalam
jumlah personil, jumlah mobil pengangkut atau alat-alat penunjang
yang lainnya.. Dinas Kebersihan juga harus mengatur sistem kerja
mereka sebaik mungkin demi hasil optimal. Misalnya mereka harus
rutin melakukan sweeping dan pengangkutan tiap beberapa hari sekali.
Kuantitas petugas akan sangat berpengaruh. Hendaknya mereka
memiliki perwakilan/cabang di tiap kelurahan atau kecamatan,
sehingga lebih terkoordinasi.
3. Berikan Para Petugas Apresiasi Lebih
Petugas Kebersihan umumnya berpenampilan tidak menarik.
Selain itu mobil sampah yang mereka operasikan juga terkesan jelek,
kotor dan kurang terawat. Ada baiknya pemerintah memberi mereka
apresiasi lebih agar mereka merasa dihargai, karena pada dasarnya
pekerjaan mereka termasuk pekerjaan terhormat dan mulia. Misalnya
mereka dibuatkan seragam khusus yang bagus dan rapi, mobil yang
mereka pakai diwarnai dengan warna cerah, agar tidak terkesan jorok.
Sehingga penampilan mereka seperti orang-orang tidak pernah
berurusan dengan kotoran. Pemerintah juga harus memberikan upah
yang masuk akal (tinggi) , supaya mereka tetap disiplin dalam bekerja.
4. Gencarkan Penyuluhan
Pemerintah harusnya tetap konsisten memberikan penyuluhan
pada warga tentang penanganan sampah yang benar berikut bahayanya
untuk lingkungan. Misal perbedaan sampah organik dan non organik,
bagaimana cara memperlakukan jenis sampah berbahaya seperti
baterai, botol obat, atau alat-alat rumah sakit dan lain-lain. Pemerintah
juga dituntut aktif menggandeng organisasi atau LSM yang peduli
lingkungan hidup seperti WWF misalnya untuk mensosialisasikan hal
ini pada warga, harapannya pemahaman masyarakat akan sampah bisa
menimbulkan kesadaran dan kepedulian untuk menjaga lingkungan
tetap bersih dan sehat.
5. Kembangkan Pengolahan di Tempat Penampungan Akhir
Semua sampah yang diangkut dari berbagai wilayah ujung-
ujungnya akan ditampung di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Lahan
penampungan biasanya lebih sempit jika dibandingkan dengan
banyaknya sampah yang harus ditampung. Ini diperparah dengan
pengolahan yang berjalan lambat. TPA pun berubah menjadi gunung
sampah sementara pemerintah sendiri tidak punya lokasi alternatif
untuk pembuangan. Berton-ton sampah dari berbagai jenis menumpuk
di TPA. Alih-alih membuang sampah, tapi malah justru membuat
masalah baru.
Jika sampah kian menggunung tanpa dibarengi dengan
pengolahan/pemusnahan yang intens, maka bisa berdampak pada
timbulnya masalah kesehatan bagi warga sekitar.
Ada banyak teknik untuk mengolah sampah seperti insenerasi
(pembakaran) yaitu proses pembakaran langsung kandungan karbon
dalam sampah untuk dimanfaatkan menjadi energi, pembuatan pupuk
kompos yang berasal dari sampah-sampah organik, landfill
(penimbunan dalam tanah) dan teknik daur ulang. Keterbatasan sumber
daya dan biaya selama ini jadi alasan tersendatnya pengolahan sampah
di tempat itu. Sudah saatnya Pemerintah lebih getol dalam
menggandeng pihak swasta atau para wiraswasta yang berkecipung di
bidang daur ulang sampah untuk proyek pengolahan ini.
2.4 TARGET
1. Meningkatkan koordinasi masyarakat dan pelaku usaha untuk berperan
aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup serta penegakan peraturan
perundang undangan secara konsisten terhadap pencemaran lingkungan.
2. Meningkatkan koordinasi masyarakat dan pelaku usaha untuk berperan
aktif dala mengendalikan dan mengawasi pemanfaatan SDA.
3. Meningkatkan dan komunikasi lingkungan untuk membangun kepahaman
dan kesadaran masyarakat di bidsng lingkungan hidup.
4. Mewujudkan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah perkotaan.
5. Meningkatkan prasarana dan sarana persampahan serta eningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan persampahan.
2.5 Satuan Acara Penyuluhan
A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Seluruh Masyarakat Dusun Rungkang Bengkel dapat menciptakan
lingkungan bersih dan mengetahui pengolahan sampah.
2. Tujuan Khusus :
Masyarakat Dusun Rungkang Bengkel dapat menjelaskan tentang
pengertian sampah.
Masyarakat Dusun Rungkang Bengkel dapat menyebutkan macam-
macam sampah.
Mayarakat Dusun Rungkang Bengkel dapat mengetahui bagaimana
cara-cara pengolahan sampah.
Masyarakat Dusun Rungkang Bengkel mampu menjelaskan tujuan
dan manfaat pengelolaan sampah.
Masyarakat Dusun Rungkang Bengkel dapat menyebutkan dampak
negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
B. Materi (terlampir)
1. Pengertian sampah.
2. Macam-macam sampah.
3. Cara pengelolaan sampah.
4. Tujuan dan manfaat pengelolaan sampah.
5. Dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
C. Media
LCD
Leaflet
Pengeras Suara
D. Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Pengorganisasian
Moderator : Suci Hendra Lestari
Penyuluh : Siti hadijah
Fasilitator : Ramdina Eka Yanti
Observer : Reza Wahyu ilhami
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
08.00 – 08.05 1. Memberi salam 11. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 12. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 13. Memperhatikan
4. Kontrak waktu 14. Menyetujui
2. 30 menit Inti :
08.05 – 08.35 5. Menjelaskan materi 15. Memperhatikan
6. Bertanya 16. Menjawab
7. Menjawab 17. Bertanya
3. 15 menit Penutup :
08.35 – 08.50 8. Merangkum materi 18. Memperhatikan
9. Mengevaluasi 19. Menjawab
10. Mengakhiri kegiatan 20. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam
G. Evaluasi Lisan
1. Jelaskan pengertian sampah !
2. Sebutkan macam-macam sampah !
3. Bagaimana cara-cara pengolahan sampah !
4. Apa tujuan dan manfaat pengelolaan sampah !
5. Sebutkan dampak negatif dari sampah yang tidk dikelola dengan baik !
2.6 MATERI
1. Pengertian Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang
sebagai hasil dari aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak
atau belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan material sisa
yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat
berada pada setiap fase materi padat, cair atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi
sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi.
2. Macam - Macam Sampah
Sampah yang dihasilkan bermacam-macam bentuk dan jenisnya.
Secara garis besar sampah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Sampah kering atau sampah anorganik.
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam
proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
b. Sampah basah atau sambah organik.
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari
bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu
yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
c. Sampah berbahaya.
Sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Misalnya adalah bahan kimia beracun. Berdasarkan sumbernya, yaitu :
Rumah tangga.
Pertanian.
Perkantoran.
Perusahaan.
Rumah Sakit.
Pasar.
3. Cara-cara Pengolahan Sampah
4. Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah merupakan langkah-langkah yang dilakukan
dengan tujuan :
a. Mengubah sampah dari material yang tidak berguna menjadi material
yang memiliki nilai ekonomis.
b. Mengolah sampah menjadi material yang tidak membahayakan
lingkungan hidup.
Sedangkan manfaat dari pengelolaan sampah yaitu :
1) Menghemat sumber daya alam.
2) Mengehemat energi.
3) Mengurangi uang belanja.
4) Menghemat lahan TPA.
5) Lingkungan asri (bersih, sehat dan nyaman).
5. Dampak Negatif dari pengelolaan sampah yang tidak baik
a. Gangguan kesehatan.
b. Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi.
c. Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan
tikus.
d. Menurunnya kualitas lingkungan.
e. Menurunnya estetika lingkungan.
f. Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
g. Terhambatnya pembangunan negara.
h. Menurunnya kualitas dan estetika lingkungan
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan
pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata
tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi
tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan
menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
Contoh gambar :
Membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenisnya.
3.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sampah merupakan
konsekuensi yang ada karena aktifitas manusia. Akan tetapi, manusia tidak
menyadari bahwa setiap hari manusia menghasilkan sampah baik organik
maupun anorganik. Kebanyakan orang tidak mau untuk mengolah sampah
yang telah mereka hasilkan tersebut, karena mereka menganggap bahwa hal
itu sah-sah saja untuk dilakukan.
Oleh karena itu, peran serta setiap orang sangat diperlukan dalam
mengatasi masalah sampah yang tak ada hentinya ini. Kita sebagai generasi
muda diharapkan untuk dapat mengolah sampah dengan baik dan benar agar
tidak mencemari lingkungan.
3.2 Saran
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca karya
tulis ini, antara lain :
1. Jagalah kebersihan. Kegiatan menjaga kebersihan ini dapat dimulai
dengan mengangkat sampah yang ada disekitar kita agar jumlah sampah
yang ada tidak meningkat dan membuangnya ketempat sampah.
2. Mendaur ulang sampah. Kegiatan mendaur ulang sampah ini merupakan
kegiatan yang cukup menarik. Karena kita tidak perlu membeli bahan-
bahan yang baru untuk membuat suatu kerajinan, kita dapat memanfaatkan
sampah yang dianggap masih dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu
kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.
3. Sebagai generasi muda, kita harus menyadari bahwa sampah itu
merupakan ancaman yang besar untuk masa depan bangsa. Untuk itu,
sebagai generasi muda kita harus menumbuhkan kreasi-kreasi baru dengan
memanfaatkan sampah. Dengan ini, tanpa kita sadari kita telah
menyelamatkan masa depan bangsa dari bayang-bayang sampah.