Aswad Ishak
Dosen Ilmu Komunikasi - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Abstrak
Organisasi saat ini sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang luar
biasa. Perkembangan karakter publik yang semakin beragam, baik interal dan eksternal,
memerlukan penanganan khusus dalam berkomunikasi dengan mereka. Kegiatan
komunikasi organisasi merupakan kegiatan komunikasi strategis yang perlu dijalankan
oleh organisasi. Kegiatan komunikasi ini melibatkan manajemen sebagai pengambil
keputusan penting dalam organisasi. Melalui humas kegiatan komunikasi strategis
organisasi dapat berjalan dengan baik. Public relations harus memiliki dukungan penuh
dari manajemen untuk dapat melaksanakan tugas.
Abstract
Organization is currently experiencing growth and remarkable development. An
increasingly diverse public characters, both interal and external, require special handling
in communicating to them. Communication activities of the organization is a strategic
communications activities that need to be run by the organization. This communication
activities involving management as important decision makers in the organization.
Through public relations activities of the organization’s strategic communication can run
well. Public relations must have the full support of management to be able to carry out
the task.
bagian lain di dalam organisasi. Hal Tidak lagi sekedar produk atau jasa
ini dilakukan karena banyak pekerjaan yang telah dihasilkan laku terjual dan
yang harus dilakukan selalu terkait digunakan oleh banyak pihak.
dengan bagian lain di dalam organisasi. Dari pola komunikasi seperti yang
Misalkan bagian pemasaran dan promosi telah diuraikan pada pembahasan di atas
akan terkait dengan bagian produksi. tersebut, sebenarnya pada prinsipnya
Model aliran informasi yang terakhir ini kesemua itu merupakan sarana dari
menghasilakn sinergi dan keterpaduan pihak manajemen perusahaan atau
rencana dan tindakan secara keseluruhan organisasi untuk mentransfer dan
di dalam organisasi. mendelegasikan tugas sekaligus
Penerapan model komunikasi menangkap respons yang muncul
dan arah aliran informasinya dalam berkaitan dengan kondisi organisasi
organisasi perlu memperhatikan apakah secara keseluruhan. Hal itu berlaku baik
bersifat simetris (two-way traffic) ataupun untuk publik eksternal maupun internal
asimetris (one-way traffic), hal ini akan organisasi. Harapanynya dengan adanya
terkait erat dengan budaya perusahaan komunikasi tersebut, semua pihak dapat
yang dianut dan berkembang. Perusahaan memahami kondisi yang berlangsung
dengan budaya yang tertutup tentunya dalam perusahaan dan menjalankan
akan mengeliminir semaksimal mungkin aktifitas sesuai bidangnya dalam rangka
komunikasi yang sifatnya bottom-up, mencapai keberhasilan perusahaan. Hal
atau bahkan akan menutup sepenuhnya ini sebagaimana diungkap Bordow dan
partisipasi anggota organisasi dalam hal- More yang menyatakan bahwa : “Just
hal kecil sampai dengan pengambilan management uses communication as a tool
keputusan. Sehingga yang tampak to get the job done, the organization as an
dominan muncul adalah pola komunikasi entity similiarity communicates to get specific
top-down. message(s) about it self across to its diverse
Sebagaimana disebutkan di awal publics ” (Bordow & More, 1991 : 114).
tulisan ini, bahwa komunikasi organisasi
tidak semata-mata persoalan komunikasi Peran Public Relations dalam Komu
internal karena pada akhirnya akan nikasi Organisasi
terkait dengan komunikasi eksternal. Sebagaimana telah dipaparkan
Sedangkan komunikasi organisasi yang sebelumnya, bahwa dalam memahami
ditujukan untuk keperluan komunikasi komunikasi organisasi tidak cukup
eksternal, tidak mengikuti pola seperti hanya dilihat dari aktivitas komunikasi
halnya dalam komunikasi internal. Model internal yang berlangsung. Maka
komunikasi yang dijalankan cenderung komunikasi organisasi perlu dipahami
akan menyesuaikan dengan publik dari dua sisi sekaligus : internal dan
eksternal mana yang akan dituju, sebagai external communication. Sinyalemen
pemangku kepentingan. Hal sering tentang pentingnya komunikasi eksternal
teridentifikasi kemunculannya adalah dan internal pada organisasi ini seperti
model komunikasi dua arah yang bersifat dikatakan Bordow dan More bahwa :
dialogis. Hal ini terjadi mengingat tujuan The managers maintain communication
komunikasi organisasi keluar adalah relationship with three groups : superiors
dapat tercapainya penerimaan publik (directors or trustees, in the case of
atas kinerja perusahaan. Di sini reputasi chief executives), outsiders (to the unit
perusahaan menjadi tujuan akhirnya. that he manages), and subordinate. In