PENYUSUNAN DOKUMEN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(PUSKESMAS). Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk
memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan
akreditasi baik oleh pendamping maupun pelaksana akreditasi
PUSKESMAS.
Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran,
karena pada prinsip akreditasi, seluruh kegiatan harus tertulis dan apa
yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai. Buku ini berisi contoh-
contoh dokumen yang dapat digunakan dalam menyusun dokumen
akreditasi.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima
kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses
penyusunan Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi PUSKESMAS.
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah pembaca
dalam menyiapkan dokumen akreditasi PUSKESMAS.
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan
keberhasilan akreditasi Puskesmas Bulu Lor adalah bagaimana
mengatur sistem pedokumentasian dokumen. Pengaturan sistem
dokumentasi dalam satu proses implementasi akreditasi Puskesmas
dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti
pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta
bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi Puskesmas Bulu Lor.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu institusi
/ organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang
optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi Puskesmas secara
garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan
eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
pelayanan. Dokumen internal tersebut adalah Kebijakan, Pedoman,
Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain disusun
berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
eksternal yang berlaku.Agar para pemangku kepentingan Akreditasi
Puskesmas memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan
dokumentasi, maka perlu disusun Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi Puskesmas Bulu Lor.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor.
C. SASARAN
1. Pendamping dan surveyor akreditasi Puskesmas
2. Kepala Puskesmas, penanggungjawab, pelaksana dan Tim
Mutu/Akreditasi Puskesmas Bulu Lor.
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tetang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148
Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464
Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052
Tahun 2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001
Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan;
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
4
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
5
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS BULU LOR
BAB III
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
8
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/
panduan dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan
kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus
didasarkan pada peraturan perundangan, baik Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-
pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota.Peraturan/ Surat
Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituangkan dalam pasal-pasal
dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari
peraturan/ keputusan.
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan
Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut
:
1. Penyusunan Surat Keputusan menggunakan Kop Puskesmas
Bulu Lor pada halaman pertama saja.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
x. (0286) 321319
9
WONOSOBO
c. Judul : ditulis judul “TENTANG”...........
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin diakhiri dengan tanda koma (,) contoh seperti :
KEPALA PUSKESMAS BULU LOR,
3. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf
kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan
diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata
“bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan
tanda baca titik koma (;) apabila masih terdapat uraian
konsideran selanjutnya. Untuk uraian konsideran
terakhir, diakhiri dengan tanda baca “titik” (.)
4) Untuk uraian menimbang, terdiri dari 3 konsideran saja.
b. Mengingat :
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat Peraturan / Surat
Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum
adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih
tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan
diurutkan sesuai dengan hirarki tata perundangan
dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu, diawali
dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca
titik koma (;) apabila masih terdapat uraian mengingat
selanjutnya. Untuk uraian mengingat terakhir, diakhiri
dengan tanda baca “titik” (.)
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
10
5) Pada point mengingat, minimal terdiri dari 4 dasar
hukum yang wajib dicantumkan yaitu :
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
6) Apabila terdapat dasar hukum lain yang mendukung dan
terkait dengan pembuatan Surat Keputusan maka dapat
ditambahkan di bawahnya.
4. Diktum :
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital dibubuhi tanda titik dua (:)
2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal
kata “menetapkan” ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : )
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda baca titik ( . ).
5. Batang Tubuh.
1) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan / Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktummisalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
2) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan
peraturan lainnya, dan
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
11
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/
Surat Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani
oleh pejabat yang menetapkan Peraturan / Surat Keputusan.
6. Kaki
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansiyang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan,pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Tanda tangan pejabat, dan
c. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
d. Penandatanganan, Peraturan/Surat Keputusan Kepala
Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas,dituliskan nama tanpa gelar
e. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan :
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan / Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan
/ Surat Keputusan yaitu :
a. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap
berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas
hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
b. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan
Pasal-pasal.
8. Pengaturan penulisan pada Surat Keputusan yaitu
menggunakan jenis huruf Bookman Old Style ukuran 12, spasi
single dan rata kanan kiri (Justify), sedangkan untuk lampiran
pengaturan huruf menggunakan spasi 1,5.
9. Pengaturan margin / batas penulisan pada Surat Keputusan
meliputi :
Rata atas (Top) : 1,5 cm
Rata bawah (Bottom) : 5 cm
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
12
Rata kanan (Right) : 2 cm
Rata kiri (Left) : 3 cm
B. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten kedalam maupun ke luar tentang sistem manajemen
mutu. Manual mutu disusun,ditetapkan, dan dipelihara oleh
organisasi. Manual mutu tersebut meliputi :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian
SasaranKinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen
Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
13
C. Luaran Tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas :
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan
pengukurankinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM :
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Iden fi kasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran
kinerja UKM :
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas:
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala
Puskesmas dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan,
yang kemudian diuraikan dalam rencana tahunan dalam
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
19
bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian
Kegiatan.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
21
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan
melalui kesepakatan Tim Penyusun PTP dan lintas sektoral
Puskesmasmelalui :
1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan, melalui analisis kesehatan
masyarakat (community health analysis),
2) Menetapkan urutan prioritas masalah,
3) Merumuskan masalah
4) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan diagram
sebab akibat, pohon masalah, curah pendapat dan alat lain
yang dapat digunakan.
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK melipu Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama, UKM esensial dan pengembangan yang meliputi :
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama, UKM esensial dan pengembangan secara
bersama-sama, terpadu dan terintegrasi, dengan langkah-
langkah:
a. Mempelajari alokasi kegiatan,
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui dengan RUK,
c. Menyusun rancangan awal secara rinci,
d. Mengadakan lokakarya mini,
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan
menggunakan format-format sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan Manajemen Puskesmas yang dikeluarkan
Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan tahun 2012. Adapun format-format untuk dilihat
didalam lampiran buku panduan penyusunan dokumen ini.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
22
E. PEDOMAN / PANDUAN
Pedomanadalah ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan satu atau lebih kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan satu kegiatan.
Panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan
maka Puskesmas menyusun/membuat sistematika buku pedoman/
panduan sesuai kebutuhan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas.
2. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi
minimal setiap 2-3 tahun sekali.
3. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/
Panduan untuk suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka
Puskesmas dalam membuat pedoman/ panduan wajib mengacu
pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan.
4. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim
digunakan sebagai berikut :
a. FORMAT PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum PUSKESMAS
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan PUSKESMAS
BAB IV Struktur Organisasi PUSKESMAS
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan / Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
23
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. FORMAT PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. FORMAT PANDUAN PELAYANAN
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika pedoman / panduan pelayanan Puskesmas
dapat dibuat sesuai dengan materi / isi pedoman / panduan.
Pedoman / panduan yang harus di buat adalah pedoman /
panduan minimal yang harus ada di Puskesmas, yang
dipersyaratkan sebagai dokumen yang diminta dalam elemen
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
24
penilaian. Bagi Puskesmas yang telah menggunakan e-file
tetap harus mempunyai hardcopy pedoman / panduan yang
dikelola oleh tim akreditasi Puskesmas atau bagian Tata
Usaha Puskesmas Bulu Lor.
PEDOMAN / PANDUAN
.......................................
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
26
Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan
pemantauan terhadap pelaksanaan program/kegiatan agar
tidak terjadi penyimpangan, sementara evaluasi pelaksanaan
kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal
yang direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap
berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila
dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga
dak mengganggu Program/ kegiatan secara keseluruhan. Karena
itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap
kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan
dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana
membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan
kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di
dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan
kepada siapa.
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan
kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan
kapan laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan
tersebut harus diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan Program / kegiatan secara menyeluruh, jadi yang
ditulis di dalam kerangka acuan ialah bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
28
h) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbit atau
berlakunya kerangka acuan tersebut.
i) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan
juga total halaman untuk SOP tersebut. misalnya : halaman
pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5, halaman terakhir :
5/5.
j) Ditetapkan Kepala Puskesmas : diberi tandatangan Kepala
Puskesmas Bulu Lor dan nama jelasnya.
k) Uraian atau isi dari kerangka acuan boleh tidak dibuat
dalam tabel / kotak.
3) Pengaturan margin / batas penulisan pada Kerangka Acuan
meliputi :
Rata atas (Top) : 1,5 cm
Rata bawah (Bottom) : 5 cm
Rata kanan (Right) : 2 cm
Rata kiri (Left) : 3 cm
4) Kumpulan kerangka acuan - kerangka acuan kegiatan akan
dijadikan satu sesuai jenis upaya masing-masing (UKP atau
UKM) untuk dibukukan dan diberi batas berupa lembar kertas
sebagai penanda judul kerangka yang lain.
2. Format SOP
Format SOP dapat dibuat mengacu pada Permenpan No.
35/2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam buku
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
29
Pedoman Penyusunan Dokumen ini. Prinsipnya adalah “Format”
SOP yang digunakan dalam satu institusi harus “ SERAGAM”.
Format SOP sebagai berikut :
1) Kop/heading SOP
JUDUL SOP
No. Dok :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Halaman :
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram Alir (jika dibutuhkan)
7. Unit terkait
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
31
2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik.
Kata kunci : “ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk ……”
3. Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang
menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan
kebijakan yang mendasari SOP tersebut, contoh untuk
SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan:
Keputusan Kepala Puskesmas No 005 / 2014 tentang
Pelayanan Imunisasi.
4. Referensi : berisikan dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan
perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
5. Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
6. Dapat ditambahkan antara lain: bagan alir, dokumen
terkait.
7. Unit Terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau
prosedur terkait dalam proses kerja tersebut.
8. Rekaman historis perubahan : ditambahkan dalam
format SOP bila sewaktu-waktu terdapat perubahan /
revisi dalam SOP tersebut. Merupakan tabel terpisah dari
point 1-7.
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan : ? Ya
tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
3) Evaluasi SOP
a) Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan
SOP.
▪ Evaluasi SOP dilaksanakan minimal 2 (dua) tahun
sekali.
▪ Hasil evaluasi : SOP masih tetap bisa dipergunakan,
atau SOP tersebut perlu diperbaiki/direvisi.
Perbaikan/revisi isi SOP bisa dilakukan sebagian atau
seluruhnya.
b) Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila :
▪ Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang
ada.
▪ Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK)
pelayanan kesehatan.
▪ Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
▪ Adanya perubahan fasilitas.
Peraturan Kepala Puskesmas Bulu Lor tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas.
4) Evaluasi penerapan / Kepatuhan terhadap SOP dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
33
dalam SOP. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan daftar
tilik/check list :
a. Daftar tilik adalah urutan kerja yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan dan diberi tanda ( V ).
b. Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu
untuk mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c. Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk
menggantikan SOP.
d. Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP
dalam langkah-langkah kegiatan.
I. REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti
obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai
sesuai kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan
kegiatan juga harus dikendallikan. Organisasi harus menetapkan
SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan pengendalian yang
diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/ rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi
dan dapat diakses kembali.
Untuk memperjelas, buku Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi Puskesmas dilengkapi dengan contoh-contoh dokumen
sebagai lampiran dari pedoman ini.
Keterangan :
PM : Pedoman
PD : Panduan
KA : Kerangka Acuan
SOP : Standar Operating Prosedur
BL : Puskesmas Bulu Lor
SMG : Kota Semarang
Kode Program :
o ADMEN : ADMEN
o UKP : UKP
o UKM : UKM
Nomor urut : Sesuai nomor urut yang diterbitkan
Lampiran 1
Format Surat Keputusan
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
39
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BULU LOR
JL. Banowati Selatan II Telp. (024) 3548550 Kode Pos : 50179
SEMARANG
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
40
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Semarang
pada tanggal
ENDAH EMAYANTI
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS BULU LOR
NOMOR :
TENTANG
JENIS PELAYANAN
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
41
PUSKESMAS BULU LOR.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
44
f. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yakni
Asuhan Keperawatan, konseling dan penyuluhan, tindakan
keperawatan, evaluasi dan dokumentasi
ENDAH EMAYANTI
Lampiran 2
Contoh FormatPedoman
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
45
MANUAL MUTU
KATA PENGANTAR
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
46
Puji syukur kami panjatkan ke Hadlirat Allah SWT, bahwa hanya
karena dengan Rahmat-NYA Manual Mutu Puskesmas Bulu Lor dapat
kami susun.
Manual Mutu Puskesmas Bulu Lor merupakan acuan dalam upaya
peningkatan mutu penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
Dalam era Jaminan Kesehatan Nasional, masyarakat dapat memilih
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang sesuai dengan kebutuhan
dan kepuasan mereka. Puskesmas harus dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan. Oleh
karen aitu puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan mutu
penyelenggaraan pelayanan puskesmas baik dalam administrasi
manajemen puskesmas, pelayanan klinis maupun pelayanan program
puskesmas.
Terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang ikut terlibat
dalam penyusunan Manual Mutu Puskesmas Bulu Lor. Semoga dapat
bermanfaat dalam upaya mempercepat terwujudnya pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
47
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
- Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas Bulu Lor merupakan salah satu Puskesmas Induk
non perawatan di Kecamatan Semarang Utara dengan luas
tanah 567 M2 dan luas bangunan 346 M2 dengan luas wilayah
kerja 3,42 Km2 . Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai
Puskesmas Induk, Puskesmas Bulu Lor mempunyai 1 (satu)
puskesmas pembantu, yaitu Puskesmas Pembantu Panggung
yang berada di Jl. Brotojoyo Kelurahan Panggung Kidul
Semarang Utara. Puskesmas Bulu Lor menempati lokasi di
jalan Banowati Selatan II Kecamatan Semarang utara dengan
luas wilayahnya adalah 342 Ha. Secara Adminstratif wilayah
kerja meliputi 5 (lima) kelurahan yaitu: Kelurahan Bulu Lor,
Kelurahan Plombokan, Kelurahan Purwosari, Kelurahan
Panggung Lor dan Kelurahan Panggung Kidul. Kelurahan yang
mempunyai wilayah terluas yaitu Kelurahan Panggung Lor,
dengan luas wilayah 140 Ha. Sedangkan kelurahan yang
mempunyai wilayah terkecil adalah kelurahan Purwosari,
dengan luas wilayah 34 Ha. Wilayah kerja Puskesmas Bulu
Lor berbatasan dengan :
A. Sebelah Utara : Laut Jawa
B. Sebelah Selatan : Kecamatan Semarang Tengah
C. Sebelah Barat : Kecamatan Semarang Barat
Lampiran 3
Contoh FormatPanduan
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
48
PANDUAN
PENGGUNAAN ANGGARAN
I. DEFINISI
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
49
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis
dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode)
tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang
disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran
seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Penganggaran
merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan
harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam
transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang
akan datang.
Pengelolaan anggaran keuangan yang terdapat di Puskesmas
Bulu Lor berasal dari APBD Kota Semarang, BOK (Bantuan
Operasional Kesehatan) dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
a. APBD Kota Semarang
APBD Kota Semarang adalah Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah Kota Semarang.Pengelolaan Keuangan Daerah Kota
Semarang dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi
diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. APBD merupakan instrumen yang menjamin
terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait
dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah.
b. BOK
BOK adalahbantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan dalam membantu pemerintahan
kabupateN/kotamelaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM)BidangKesehatan dengan fokus
pencapaian target Millennium Development Goals(MDGs) melalui
peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes
dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif
c. JKN
Dana kapitasi JKN adalah dana yang dibayarkan oleh BPJS
Kesehatan kepada puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan bagi peserta JKN. Sumber dana kapitasi berasal dari
hasil pengelolaan dan pengembangan dana iuran peserta JKN
oleh BPJS Kesehatan. Tarif kapitasi JKN untuk setiap puskesmas
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
50
ditentukan oleh BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan melalui
mekanisme seleksi dan kredensial dengan mengacu pada
Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Norma
Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama. Dana kapitasi JKN dibayarkan dimuka setiap
bulan tanpa memperhitungkan banyaknya pasien peserta JKN
yang berobat dan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
puskesmas. Dari dana kapitasi inilah pemerintah daerah, melalui
puskesmas, memperoleh dana untuk pelayanan kesehatan
kepada pasien peserta program JKN.
IV. DOKUMENTASI
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
51
A. APBD Kota Semarang
Penggunaan anggaran APBD di dokumentasikan dalam bentuk
SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) Bulanan yang terdiri dari
bukti-bukti berupa nota belanja, kwitansi, faktur pajak, SSP
pajak, bukti penerimaan, BAST (Berita Acara Serah Terima)
Barang dan Hasil Pekerjaan serta dokumentasi hasil kegiatan.
Urutan pembuatan SPJ APBD adalah :
- Surat pengantar tanda tangan Ka.Sub Bag Keuangan
- Register penutupan kas
- Berita acara 3 bulan sekali
- Fotokopi lembar penerbitan SP2D dari DPKAD (2 lembar awal)
- Pengesahan software
- Pengesahan manual
- Laporan rekap pajak
- Mengisi e-reporting DPKAD bulanan
- Print out BKU (pembukuan kas)
- Daftar penerimaan SP2D
- Daftar pengeluaran SPJ
- Realisasi SP2D dan SPJ
- Perincian per obyek dilampiri data dukung
Lampiran 4
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
53
Format Kerangka Acuan
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PERKESMAS)
No.Dok :
KERANGKA No.Revisi : : 00
ACUAN Tanggal :
Halaman: 1 / 4
Endah Emayanti,
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas
SKM., MSi
BULU LOR NIP. 19690608 199203
2 008
I. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang optimal Sehubungan dengan hal
tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa
Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap
mandiri dalam menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran tinggi
mengutamakan upaya promotif dan preventif. Puskesmas merupakan
ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP di strata pertama
pelayanan kesehatan serta merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian
tugas pembangunan kesehatan di Kota Semarang. Untuk
mewujudkan fungsi puskesmas maka dicapai dengan memudahkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakatdengan memberikan
mutupelayananyangbaik,berkelanjutandandapatmenjangkauseluruhla
pisan masyarakatterutamakeluargamiskinrawan kesehatan/risiko
tinggi. Salah satu upayapelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat yangdilakukanolehPuskesmasBulu Lor ialah
melaksanakan programPerawatanKesehatanMasyarakat (Perkesmas).
4. Referensi https://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/pengertian-
komunikasi/ tanggal 18 Maret 2016
Lampiran 6
Format Pengendalian Dokumen Induk
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
56
DAFTAR DOKUMEN INDUK
Nama No Tanggal
No Nomor Dokumen
Dokumen Rev Terbit
SK
SK/BL/SMG/…….(Kode Program /…..
1
(No Urut)
2
3
4
5
PEDOMAN
PM/BL/SMG/.......(Kode Program) /.....
1
(No Urut)
2
3
4
5
PANDUAN
PD/BL/SMG/.......(Kode Program) /.....
1
(No Urut)
2
3
4
5
KERANGKA ACUAN
KA/BL/SMG/.......(Kode Program) /.....
1
(No Urut)
2
3
4
5
SOP
SOP/BL/SMG/.......(Kode Program) /.....
1
(No Urut)
2
3
4
5
Lampiran 7
Format Daftar Dokumen Terkendali
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
57
DAFTAR DOKUMEN TERKENDALI
SK
SK/BL/SMG/......(Kode 1.
1
Program)/.....(No Urut) 2.
1.
2
2.
1.
3
2.
PEDOMAN
PM/BL/SMG/......(Kode 1.
1
Program)/.....(No Urut) 2.
1.
2
2.
1.
3
2.
PANDUAN
PD/BL/SMG/......(Kode 1.
1
Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2
2.
1.
3
2.
KERANGKA ACUAN
KA/BL/SMG/.......(Kode 1.
1
Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2
2.
1.
3
2.
SOP
SOP/BL/SMG/......(Kode 1.
1
Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2
2.
1.
3
2.
Lampiran 8
Format Daftar Dokumen Tidak Terkendali
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
58
DAFTAR DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
SK
SK/BL/SMG/......(Kode 1.
1 Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2 2.
1.
3 2.
PEDOMAN
PM/BL/SMG/.....(Kode 1.
1 Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2 2.
1.
3 2.
PANDUAN
PD/BL/SMG/......(Kode 1.
1 Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2 2.
1.
3 2.
KERANGKA ACUAN
KA/BL/SMG/......(Kode 1.
1 Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2 2.
1.
3 2.
SOP
SOP/BL/SMG/....(Kode 1.
1 Program)/..... (No Urut) 2.
1.
2 2.
1.
3 2.
Lampiran 8
Format Daftar Dokumen Eksternal
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
59
No Upaya Nama Dokumen Jenis dokumen Nomor
Lampiran 9
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
60
Format Daftar Dokumen Kedaluwarsa
No. Berita
Nama No Tanggal Tanggal
No Nomor Dokumen acara
Dokumen Rev Terbit Kadaluwarsa
pemusnahan
SK
SK/BL/SMG/......(Kode
1 Program) /..... (No
Urut)
2
3
PEDOMAN
PM/BL/SMG/.....(Kode
1 Program) /..... (No
Urut)
2
PANDUAN
PD/BL/SMG/......(Kode
1
Program)/..... (No Urut)
2
KA/BL/SMG/......(Kode
1
Program)/..... (No Urut)
2
SOP/BL/SMG/....(Kode
1 Program) /..... (No
Urut)
2
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
61
Nomor :
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
62