Abstrak
Tujuan modul praktikum ini adalah menentukan waktu optimal menyalakan reaktor setelah shutdown,
menentukan pengaruh shutdown terhadap parameter pada percobaan efek osilasi Xenon, dan menentukan
hubungan parameter fluks neutron terhadap populasi Xenon dan daya pada percobaan efek osilasi Xenon.
Salah satu analisa dari desain PLTN adalah analisa keselamatan yang perlu dilakukan untuk menghindari
kecelakaan reaktor. PLTN termal memiliki kelebihan cross section yang besar namun salah satu hasil fisi
yaitu Xe-135 tidak stabil dan sangat kuat menyerap neutron sehingga dapat menyebabkan perubahan daya
secara drastis yang kemudian disebut sebagai efek osilasi Xenon. Persamaan point kinetic digunakan dalam
menghitung kenaikan daya akibat efek osilasi Xenon. Percobaan pertama dilakukan simulasi pada software
IAEA Generic Pressurized Water Reactor (PWR) Simulator untuk memperoleh grafik parameter reaktor
terhadap waktu saat kondisi normal dan kondisi diberi malfungsi. Percobaan kedua dilakukan simulasi pada
Ms.Excel untuk memperoleh grafik parameter populasi Iodin dan Xenon dan perubahan reaktivitas terhadap
waktu pada kondisi normal dan kondisi malfungsi berupa shutdown pada efek osilasi Xenon. Percobaan
ketiga dilakukan simulasi untuk memperoleh grafik parameter daya, prekursor, temperatur pendingin, dan
reaktivitas terhadap waktu dengan persamaan point kinetic.Semakin besar fluks neutron menyebabkan
populasi Xenon meningkat sesaat setelah shutdown yang menyebabkan daya melonjak tinggi sehingga
menyebabkan efek osilasi Xenon.
Kata kunci : Daya Reaktor, Efek Osilasi Xenon, Malfungsi, Point Kinetic, PWR
b. Kondisi Malfungsi
Pada saat malfungsi, nilai fluks neutron Gambar 12. Grafik Daya terhadap Waktu Kondisi
menjadi nilai nol saat waktu 50 jam, grafik Malfungsi
populasi Iodin terhadap waktu pada gambar
(8) diperoleh dengan melakukan plotting data
populasi Iodin yang diperoleh dengan
persamaan (5) dengan waktu. Grafik populasi
Xenon terhadap waktu pada gambar (9)
diperoleh dengan melakukan plotting data
populasi Xenon diperoleh dengan persamaan
(6) dengan waktu. Grafik perubahan
reaktivitas terhadap waktu pada gambar (10)
diperoleh dengan melakukan plotting data
perubahan reaktivitas yang diperoleh dengan Gambar 13. Grafik Prekursor terhadap Waktu
persamaan (3) dengan waktu. Grafik Kondisi Malfungsi
perubahan reaktivitas ditambah reaktivitas
feedback pada gambar (11) diperoleh dengan
melakukan plotting data perubahan
reaktivitas ditambah reaktivitas feedback
dengan menggunakan persamaan (4).
Tabel 2. Tabulasi Data Waktu, Daya, Prekursor, Temperatur Coolant, Reaktivitas Feedback, dan Reaktivitas
saat Kondisi Malfungsi
T (s) P C Tco rho fb rho
0 1 4,38E+02 330 0 0
1,00E-04 1,03E+00 4,38E+02 3,30E+02 -2,38E-06 5,47E-02
2,00E-04 1,08E+00 4,38E+02 3,30E+02 -4,83E-06 5,47E-02
3,00E-04 1,14E+00 4,38E+02 3,30E+02 -7,41E-06 5,46E-02
4,00E-04 1,20E+00 4,38E+02 3,30E+02 -1,01E-05 5,46E-02
5,00E-04 1,27E+00 4,38E+02 3,30E+02 -1,30E-05 5,46E-02
6,00E-04 1,34E+00 4,38E+02 3,30E+02 -1,60E-05 5,46E-02
7,00E-04 1,41E+00 4,38E+02 3,30E+02 -1,92E-05 5,46E-02
8,00E-04 1,49E+00 4,38E+02 3,30E+02 -2,26E-05 5,46E-02
9,00E-04 1,56E+00 4,38E+02 3,30E+02 -2,61E-05 5,46E-02
1,00E-03 1,65E+00 4,38E+02 3,30E+02 -2,98E-05 5,46E-02
1,10E-03 1,74E+00 4,38E+02 3,30E+02 -3,37E-05 5,46E-02
1,20E-03 1,83E+00 4,38E+02 3,30E+02 -3,79E-05 5,46E-02
1,30E-03 1,93E+00 4,38E+02 3,30E+02 -4,22E-05 5,46E-02
1,40E-03 2,03E+00 4,38E+02 3,30E+02 -4,68E-05 5,46E-02
1,50E-03 2,13E+00 4,38E+02 3,30E+02 -5,16E-05 5,46E-02
1,60E-03 2,25E+00 4,38E+02 3,30E+02 -5,67E-05 5,46E-02
1,70E-03 2,37E+00 4,38E+02 3,30E+02 -6,21E-05 5,46E-02
1,80E-03 2,49E+00 4,38E+02 3,30E+02 -6,77E-05 5,46E-02
1,90E-03 2,62E+00 4,38E+02 3,30E+02 -7,36E-05 5,46E-02
Gambar 3. Grafik Parameter Reaktor terhadap Waktu Kondisi Normal Percobaan Simulasi Reaktor PWR
Gambar 4. Grafik Parameter Reaktor terhadap Waktu Kondisi Malfungsi Percobaan Simulasi Reaktor PWR