UJIAN PERTAMA
FI 2101 MEKANIKA
1. Seorang peloncat indah olimpiade bermassa m meloncat dari ketinggian 10 m dengan kecepatan
awal nol.
a. Tentukan kecepatan V0 dari peloncat indah ini pada saat memasuki air dan tentukan lama
waktu dari saat awal sampai saat memasuki air ini (pergunakan metoda apa saja).
b. Anggap gaya angkat air dan gaya gravitasi pada peloncat seimbang serta gaya gesekan oleh
air adalah bv2. Tuliskan persamaan dinamika Newton dari gerak peloncat dalam air.
Selesaikan solusi untuk kecepatan V sebagai fungsi dari kedalaman x, dengan syarat batas V =
V0 pada x = 0.
c. Jika b/m = 0,4 m-1, perkirakan kedalaman dari peloncat saat kecepatannya V = V0/10.
d. Selesaikan solusi kedalaman x(t) dari peloncat dalam air sebagai fungsi dari waktu t.
2. Sebuah gaya eksternal F F0 e αt cos ωt bekerja pada sebuah osilator harmonik yang berada
dalam keadaan diam saat t 0 s. Massa benda adalah m, konstanta pegas k, dan terdapat
gesekan yang besarya sebanding laju benda dengan koefisien gesekan b. Tentukan persamaan
kompleks dari sistem tersebut dan tentukan gerak osilasi sistem dari persamaan tersebut.
3. Tinjau sebuah partikel yang berada di bawah pengaruh gaya pusat (sentral) F = – k r ur, dengan
ur adalah vektor satuan arah radial, r adalah jarak partikel dari titik asal sumbu koordinat dan k
adalah konstanta.
a. Carilah potensial energi efektif dan buatlah kurvanya!
b. Dari kurva yang telah dibuat, uraikanlah kondisi (yang berkaitan dengan energi dan posisi
partikel) yang harus dipenuhi agar partikel bergerak berputar membentuk sebuah lingkaran!
Berapakah kecepatan partikel tersebut (v0) dan kemanakah arah kecepatan tersebut ?
dimana,
b k
, 1 02 2 , 0
2m m
dengan solusi partikulir yang perilaku transiennya merupakan solusi harmonik yang bberosilasi
dengan frekuensi sama dengan frekuensi gaya penekan. Jadi, dalam bentuk fungsi kompleks, kita
dapat menuliskan gaya penekan di atas berbentuk
~ ~
F F F0 e it F0 e i i t
sehingga tebak solusi partikulir yanb bersangkutan kita tulis sebagai berikut,
x ~ x ~
x e i i t
p 0
Substitusi ke persamaan gerak diperoleh,
( i ) 2 ~
x0 2i ( i ) ~
x0 02 ~
x0 F0 m
atau,
2
0 2 ( 2 ) ~x0 2i ( ) ~x0 F0 m
sehingga,
~x F0 e t
0
m 02 2 ( 2 ) 2i ( )
Kita ubah dulu bagian penyebut dari hasil di atas agar kebergantungan kompleksnya dalam
bentuk fungsi eksponen,
02 2 ( 2 ) 2i ( )
2 ( )
2
0 2 ( 2 ) 4 2 ( ) 2 exp i tan 1 2
2
0 ( 2 )
2
Untuk memudahkan, definisikan,
2 ( ) 1 0 ( 2 )
2 2
tan 1 2
tan
2
0 2
( 2 ) 2 ( )
Sehingga,
02 2 ( 2 )
sin
2
0 2 ( 2 ) 4 2 ( ) 2
2
2 ( )
cos
2
0 2
( 2 ) 4 2 ( ) 2
2
maka,
F0
~
x exp i ( i )t
im ( 2 ) 4 ( )
2 2 2 2 2
0
r
r0
V F dr kr dr 1
kr 2
3. a. 2 , sehingga potensial
efektifnya adalah
L2
Veff 12 kr 2
2mr 2
2 L2
b. Kondisi 1: E 0 Veff 12 kr0
2mr02
dVeff L2
kr 0 L2
Kondisi 2: dr mr 3 didapat r0 2 dan L r0 km , sehingga
4
r r r r km
0 0
2 2
L L
E 0 12 kr0 2 2
12 (k k ) . Karena L r0 km mr0 maka
4 2
2mr0 m
r02 k
v0 r0 .
m
Dengan orbit bumi yang dianggap lingkaran, kita dapat menyatakan konstanta gravitasi umum G
dalam jari-jari orbit bumi, ae, dan kecepatan orbit bumi, ve,
M S me me ve2
G GM S ae ve2
ae2 ae
Sehingga, eksentrisitas dari orbit komet adalah
1 2 EL2 (mK 2 )
M m
1 2 12 mvcom
2
G s 14 m 2 rcom
2 2
vcom m G
3 2
M S2
rcom
a v2 rcom
2 4
vcom
1 1 2 e e2 2 4
rcom vcom 4ae ve
Dengan perbandingan vcom/ve = 0,5 dan rcom/ae = 4, didapat
ae ve2 rcom
2 4
vcom
1 1 2 2
4a 2 v 4
r v
com com e e
1 1 1 3
1 1 2 4 16 0.866
4 4 16 4
Panjang sumbu major dari orbit komet ini adalah
GM S m
a K (2 E )
GM S m
2 12 mvcom
2
rcom
ae ve2 4
a e 4a e
2 1
2
2a v
vcom 1 e e
1 2 4
r v 2 4
com com