Anda di halaman 1dari 3

PERSAINGAN ERA DIGITAL VS BUDAYA SISTEM KEBUT SEMALAM

Perkembangan era digital memicu persaingan yang ketat di dunia kerja. Di tengah era
digital ini perkembangan media pun begitu pesat. Hamper setiap individu kini bisa menerima
sebuah berita dalam hitungan detik.

Transformasi diri menjadi keharusan bagi seseorang jika ingin meningkatkan personal
branding di era digital. Apalagi di era digital seperti saat ini digitalisasi turut mengunah tingkah
laku dan karakter seseorang dalam bermasyarakat khususnya mahasiwa. Para mahasiswa yang
merupakan generasi digital memiliki semangat untuk tampil unik, berbeda, bebas, menjadi tren
setter dan memiliki ambisius untuk terus berkarya.

Ketatnya persaingan ini hendaknya mulai diantisipasi dengan sigap oleh mahasiswa.
Seperti yang kita ketahui budaya system kebut semalam masih mengakar dalam kehidupan
perkuliahan. Budaya semacam ini akan berdapak negatif terutama akan sangat sulit untuk
menghadapi persaingan di era digital ini.

Untuk menghadapi era digital mahasiswa harus siap dari segi Bahasa, dari segi alat.
Mahasiswa harus menyeimbangkan antara soft skill dan hard skill. terutama untuk mahasiswa
akuntansi, peluang dalam era digital ini sangat besar sekali. Di masa sekarang ini persaingan
semakin bebas. Tenaga tenaga ahli dari luar bebas keluar masuk ke Indonesia, tentu saja ini akan
menimbulkan persaingan ketat dalan dinia kerja. Sistem kebut semalam saat ini hendaknya
diminimalisir, mahasiswa harus segera mampu mamanajemen diri agar sipa besaing, Karena
kedepannya persaingan akan lebih ketat daripada saat ini. Ucap salah satu dosen akuntansi
………… ketika ditanyakan pendapatnya.

Jurusan akuntansi iniversitas udayana pun mulai berbenah dari segala. Jurusan akuntansi
pun semakin meningkatkan kualitas fasilitas penujang kegiatan belajar mengajar, agar mampu
mencetak lulusan yang siap bersaing di era digital
Berdasarkan laporan diatas tim jurnalistik mengumpulkan polling 100 koresponden dari
mahasiswa akuntansi mengenai penerapan budaya system kebut semalam

BUDAYA SISTEM KEBUT SEMALAM

masih dilakukan tidak dilakukan ragu ragu

Dari 100 koresponden 50 orang menyatakan masih menerapkan budaya system kebut
semalam. 25 orang mengatakan tidak menerapkan budaya sisrem kebut semalam sementara 25
orang masi ragu ragu apakah masih atau tidaknya menerapkan budaya system kebut semalam.

Yang seharusnya budaya system kebut semalam mesti dijaukan dalam era digital.
kenapa? Persaingan bebas era digital akan mematikan mahasiswa yang menerapkan budaya
system kebut semalam dalam artian mahasiswa yang menerapkan era ini tidak akan mampu
bersaing. Maka dari itu mahasiswa harus mulai menata diri agar semakin siap menghadapi era
digital.

Anda mungkin juga menyukai