PENDAHULUAN
Dimana :
E= modulus elastisitas (Pa, MPa)
F= Gaya (beban), N
D= deformasi (m), selisih pembacaan 1 dan pembacaan 2.
R1, R’1, R2, R’2 adalah jari-jari kelengkungan sampel (buah) seperti pada
gambar.
K adalah konstanta yang ditentukan oleh besarnya sudut θ yang dihitung dari
cos θ sbb :
1 1 1 1
(
− + − )
𝑅1 𝑅1` 𝑅2 𝑅2`
Cos 𝜃 : 1 1 1 1
( + + + )
𝑅1 𝑅1` 𝑅2 𝑅2`
B. komoditas Mangga
Penga Berat Skala Skala Defor R1 R11 R2 R21 Cosϴ ϴ K
matan massa 1 2 masi
ke
1 200 g 24 23,9 0,1 0,53 0,50 1,52 1,035 0,075 85 1,349
5 75
2 500 g 23 22,8 0,2 1,02 1,02 1,03 1,005 0,007 90 1,351
5 0
3 1000 24,8 23,5 1,3 0,52 0,53 1,035 0,512 0,142 80 1,342
g 5 5
Elastisitas (E)
Massa 200 gram = 1,3796 Pa
Massa 500 gram = 1, 06335 Pa
Massa 1000 gram = 0,1482 Pa
c. komoditas sawo
Penga Berat Skala Skala Defor R1 R11 R2 R21 Cosϴ ϴ K
matan massa 1 2 masi
ke
1 200 g 15,25 15 0,25 0,67 0,38 1,315 0,45 0,3750 70 1,314
5
2 500 g 16,25 16 0,25 0,61 0,37 1,8 0,625 0,3205 70 1,314
5
3 1000 15,5 15 0,5 0,60 0,38 0,905 0,645 0,2958 75 1,331
g 5 5
Elastisitas (E)
Massa 200 gram = 0,398 Pa
Massa 500 gram = 0,958 Pa
Massa 1000 gram = 0,719 Pa
b. Komoditas Apel
Penga Berat Skala Skala Defor R1 R11 R2 R21 Cosϴ ϴ K
matan massa 1 2 masi
ke
1 200 g 23 22,5 0,5 1,42 0,92 0,924 0,316 0,213 80 1,342
3 4
2 500 g 23 22,5 0,5 0,67 0,0, 0,919 0,282 0,282 75 1,331
6 324
3 1000 20,9 20 0,9 0,71 0,21 0,014 0,424 0,492 75 1,293
g 0 5
Elastisitas (E)
Massa 200 gram = 0,262 Pa
Massa 500 gram = 50, 720 Pa
Massa 1000 gram = 6,203 Pa
4.2 Pembahasan
Elastisitas adalah sifat benda atau bahan yang dapat kembali ke bentuk semula.
Terdapat dua macam benda berdasarkan sifat elastisitasnya, yaitu benda elastis dan
benda plastis. Benda elastis adalah yang benda yang dapat kembali ke bentuk semula
jika gaya luar yang diberikan pada benda dilepaskan, contohnya karet. Sementara itu,
benda plastis adalah benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula jika diberikan
gaya meskipun gaya tersebut telah dihilangkan, contohnya plastisin dan tanah liat.
Pada praktikum kali ini,kami melakukan percobaan untuk menentukan
deformasi suatu bahan. Bahan yang kami hitung deformasi nya adalah sawo, apel,
mangga dan jeruk yang masing-masing dilakukan dua kali pengulangan. Sebelum
produk merah diletakkan di landasan Mollimeter, kami mengoleskan tinta pada
landasan dan diatas landasan, pengolesan tinta ini bertujuan untuk memberikan bekas
pada permukaan buah, lalu melakukan perhitungan pula untuk mencari modulus
elastisitas rata-rata nya menggunakan rumus seperti yang dituliskan di buku petunjuk
praktikum sifat fisik produk pertanian. Setelah melewati perhitungan, kami
mendapatkan nilai deformasi pada percobaan produk sawo adalah 0,25mm
(200gram), 0,25mm (500gram) dan 0,5mm (1000gram) dengan modulus elastisitas
0,398 Pa (200gram), 0,958 Pa (500gram) dan 0,719 Pa (1000gram). Nilai deformasi
pada komoditas apel adalah 0,5 (200gram), 0,5 (200 gram) dan 0,9 (1000gram)
dengan modulus elastisitas 0,262 Pa (200gram), 50,720 Pa (500gram), dan 6,203
(1000 gram). Nilai deformasi pada percobaan komoditas mangga adalah
0,1(200gram), 0,2(500 gram) dan 1,3(1000 gram) dengan modulus elastisitas 1,3796
Pa (200 gram), 1,06335 Pa (500 gram) dan 0,14817 Pa (1000 gram). Dan nilai
deformasi pada percobaan komoditas jeruk adalah 0,5(200 gram), 1,5(500 gram) dan
2(1000 gram) dengan modulus elastisitas 0,114 Pa (200 gram), 0,065 Pa (500 gram)
dan 0,082 Pa (1000gram). Modulus elastisitas atau modulus Young merupakan
ukuran kekakuan suatu material. Semakin besar harga modulus ini maka semakin
kecil regangan elastis yang terjadi pada suatu tingkat pembebanan tertentu atau dapat
dikatakan material tersebut semakin kaku (stiff). Modulus elastis suatu material
ditentukan oleh energi ikat antar atom-atom, sehingga besarnya nilai modulus ini
tidak dapat dirubah oleh suatu proses tanpa merubah struktur bahan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tes gaya deformasi digunakan untuk mempelajari kerusakan suatu bahan
terhadap beban. Dengan mengetahui nilai elastisitas masing-masing buah atau
sempel maka dapat ditentukan cara untuk menangani buah, sehingga dapat
mengurangi resiko kerusakan mekanis pada buah tersebut. Semakin tinggi daya
tahan buah terhadap berat yang diberikan, maka semakin tinggi juga nilai
elastisitas buah. Jika berat yang diberikan lebih tinggi daripada daya tahan buah
maka buah akan mengalami kerusakan mekanis, misalnya buah menjadi memar,
penyok atau bahkan hancur.
Untuk menghitung nilai besarnya modulus elastisitas (E) dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
3⁄
3 1⁄ 1⁄ 2
0,338 𝐾 ⁄2 𝐹 (1−𝜇 2 ) 1 1 3 1 1 3
E : 3 [( + ) +( + ) ]
𝐷 ⁄2 𝑅1 𝑅1` 𝑅2 𝑅2`
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum dilaksanakan dengan teliti dan praktikan dimohon
untuk tidak ribut selama praktikum berlangsung. Selalu menjaga kebersihan baik
alat maupun ruangan laboratorium. Dan untuk pihak laboratorium hendaknya
melengkapi alat dan bahan praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan
semestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Fauji. 2010. Pengetahuan Sifat Logam (Fisik & Mekanik). Jakarta : Pustaka
Gramedia Utama.
Prof.Dr.Ir.Yuwana, M.Sc. 2017. Penuntun Praktikum Sifat Fisik Produk Pertanian.
Laboratorium Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian : Universitas
Bengkulu.
Sebayang, D., 1986. Teori Elastisitas. Jakarta : Erlangga.