Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produk pertanian dan bahan makan terdeformasi pada saat dikenai beban.
Kelakuan deformasi ini sangat bervariasi dan tergantung banyak factor,
diantaranya laju pembebanan, pembebanan yang diderita sebelumnya, kadar
lengas dan komposisi produk tersebut. Jumlah gaya yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu deformasi dapat digunakan untuk mengevaluasi secara
kuantitatif tekstur bahan baku dan bahan hasil olahan seperti buah dan sayuran
mentah maupun yang telah diolah, daging segar maupun yang telah diolah, roti,
kue kering dan mi. Khusus untuk produk buah dan sayuran segar, hal tersebut
dapat digunakan oleh ahli agronomi sebagai dasar untuk mengembangkan
varietas baru yang memiliki tekstur seperti yang diinginkan. Tes gaya-deformasi
juga dapat digunakan untuk mempelajari kerusakan yang terjadi pada saat panen
dan penanganan produk buah-buahan, sayuran, butiran, biji-bijian dan beberapa
produk makan seperti kue-kue kering dan mi (Yuwana, 2017).
Deformasi adalah perubahan bentuk , dimensi dan posisi dari suatu materi
baik merupakan bagian dari alam maupun buatan . Salah satu yang membuat
deformasi yang merugikan adalah akibat dari tumbukan . menentukan seberapa
besar perubahan benda uji akibat adanya pemberian gaya atau efek masalah perlu
adanya pemeliharaan dari bahan-bahan produk pertanian .

1.2 Tujuan Praktikum


Acara ini bertujuan mempelajari elastisitas produk dengan mengadakan
pengukuran modulus elastisitas terhadap beberapa jenis produk buah – buahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Deformasi dalam mekanika kontinum adalah transformasi sebuah benda dari


kondisi semula ke kondisi terkini. Makna dari "kondisi" dapat diartikan sebagai
serangkaian posisi dari semua partikel yang ada di dalam benda tersebut. Sebuah
deformasi dapat disebabkan oleh gaya eksternal, gaya
internal (seperti gravitasi atau gaya elektromagnetik) atau perubahan temperatur di
dalam benda (pemuaian).
Kekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi plastis yang
diakibatkan oleh tekanan atau goresan dari benda lain. Kekerasan merupakan sifat
suatu logam, yang memberi kemampuan logam tahan terhadap deformasi permanen
(bengkok, rusak, atau bentuk yang berubah), ketika suatu beban diterapkan. Pada
umumnya, kekerasan menyatakan ketahanan terhadap deformasi dan untuk logam
dengan sifat tersebut merupakan ukuran ketahanannya terhadap deformasi plastik
atau deformasi permanen. Dari uraian singkat di atas maka kekerasan suatu material
dapat didefinisikan sebagai ketahanan material tersebut terhadap gaya penekanan dari
material lain yang lebih keras. Penekanan tersebut dapat berupa mekanisme
penggoresan (scratching), pantulan ataupun ndentasi dari material keras terhadap
suatu permukaan benda uji. Untuk melakukan pengujian kekerasan ada 3 metode,
yaitu (Fauji, 2010)
1. Metode goresan
2. Metode elastis atau pantulan ( rebound )
3. Metode indentasi
Apabila gaya luar menghasilkan perubahan bentuk (deformation) tidak
memiliki batas tertentu, maka perubahan bentuk hilang sesudah gaya dilepas. Benda
dianggap mengalami gaya luar benar-benar elastis sempurna (perfectly elastic), yaitu
benda kembali kebentuk semula secara utuh setelah gaya dilepas. Zat dari benda
elastis dianggap homogen dan terbagi merata diseluruh volumenya sehingga
meskipun suatu elemen kecil dipotong dari benda, elemen tersebut masih memiliki
sifat fisik tertentu yang sama seperti benda itu sendiri. Sebagian besar benda
isotropik, sifat elastisnya dianggap sama ke semua arah. Pada suatu sifat elastis
terdapat regangan dan tegangan (Sebayang, 1986).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat
 Mollimeter
Bahan
 Sawo
 Mangga
 Apel
 Jeruk
3.2 Cara Kerja
1. Sebelum buah diletakkan diatas landasan,baik landasan maupun lengan
penopang yang akan bersentuhan dengan sampel dioles dengan tinta/board
marker supaya memberikan bekas pada permukaan buah.
2. Lengan penopang diatur se horizontal mungkin dengan memutar beban
penyeimbang.
3. Buah diletakkan di landasan.
4. Lengan penopang diturunkan sehingga permukaan bawahnya menyentuh
permukaan sampel dan baca posisi petunjuk deformasi pada skala (pembacaan
1).
5. Letakkan pemberat pada tempatnya,tunggu selama 5 detik dan baca posisi
penunjuk deformasi pada skala (pembacaan2)
6. Ukur jari-jari kelengkungan buah pada dua permukaan sampel yang
menyentuh landasan dan lengan penopang pada dua arah yang saling tegak
lurus dengan cara membelah buah.
7. Hitung besarnya Modulus Elastisitas (E) dengan rumus dan pendekatan
geometri sbb.
3⁄
3 1⁄ 1⁄ 2
0,338 𝐾 ⁄2 𝐹 (1−𝜇 2 ) 1 1 3 1 1 3
E : 3 [( + ) +( + ) ]
𝐷 ⁄2 𝑅1 𝑅1` 𝑅2 𝑅2`

Dimana :
E= modulus elastisitas (Pa, MPa)
F= Gaya (beban), N
D= deformasi (m), selisih pembacaan 1 dan pembacaan 2.
R1, R’1, R2, R’2 adalah jari-jari kelengkungan sampel (buah) seperti pada
gambar.
K adalah konstanta yang ditentukan oleh besarnya sudut θ yang dihitung dari
cos θ sbb :
1 1 1 1
(
− + − )
𝑅1 𝑅1` 𝑅2 𝑅2`
Cos 𝜃 : 1 1 1 1
( + + + )
𝑅1 𝑅1` 𝑅2 𝑅2`

Setelah θ didapat maka harga K dapat dibaca pada tabel berikut.


Tabel 4.2. Nilai K
Θ 50 55 60 65 70 75 80 85 90
Cos θ 0,6428 0,5736 0,5000 0,4226 0,3420 0,2588 0,1736 0,0872 0,0000
K 1,198 1,235 1,267 1,293 1,314 1,331 1,342 1,349 1,351
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


A. komoditas jeruk
Penga Berat Skala Skala Defor R1 R11 R2 R21 Cosϴ ϴ K
matan massa 1 2 masi
ke
1 200 g 20 19,5 0,5 1,32 0,42 1,6 0,925 0,4267 65 1,293
5 5
2 500 g 19 17,5 1,5 0,65 0,32 1,3 0,775 0,308 70 1,314
5
3 1000 18 16 2 0,97 0,27 1,45 0,65 0,502 60 1,267
g 5 5
Elastisitas (E)
 Massa 200 gram = 0,114 Pa
 Massa 500 gram = 0,065 Pa
 Massa 1000 gram = 0,082 Pa

B. komoditas Mangga
Penga Berat Skala Skala Defor R1 R11 R2 R21 Cosϴ ϴ K
matan massa 1 2 masi
ke
1 200 g 24 23,9 0,1 0,53 0,50 1,52 1,035 0,075 85 1,349
5 75
2 500 g 23 22,8 0,2 1,02 1,02 1,03 1,005 0,007 90 1,351
5 0
3 1000 24,8 23,5 1,3 0,52 0,53 1,035 0,512 0,142 80 1,342
g 5 5
Elastisitas (E)
 Massa 200 gram = 1,3796 Pa
 Massa 500 gram = 1, 06335 Pa
 Massa 1000 gram = 0,1482 Pa

c. komoditas sawo
Penga Berat Skala Skala Defor R1 R11 R2 R21 Cosϴ ϴ K
matan massa 1 2 masi
ke
1 200 g 15,25 15 0,25 0,67 0,38 1,315 0,45 0,3750 70 1,314
5
2 500 g 16,25 16 0,25 0,61 0,37 1,8 0,625 0,3205 70 1,314
5
3 1000 15,5 15 0,5 0,60 0,38 0,905 0,645 0,2958 75 1,331
g 5 5

Elastisitas (E)
 Massa 200 gram = 0,398 Pa
 Massa 500 gram = 0,958 Pa
 Massa 1000 gram = 0,719 Pa

b. Komoditas Apel
Penga Berat Skala Skala Defor R1 R11 R2 R21 Cosϴ ϴ K
matan massa 1 2 masi
ke
1 200 g 23 22,5 0,5 1,42 0,92 0,924 0,316 0,213 80 1,342
3 4
2 500 g 23 22,5 0,5 0,67 0,0, 0,919 0,282 0,282 75 1,331
6 324
3 1000 20,9 20 0,9 0,71 0,21 0,014 0,424 0,492 75 1,293
g 0 5
Elastisitas (E)
 Massa 200 gram = 0,262 Pa
 Massa 500 gram = 50, 720 Pa
 Massa 1000 gram = 6,203 Pa

4.2 Pembahasan
Elastisitas adalah sifat benda atau bahan yang dapat kembali ke bentuk semula.
Terdapat dua macam benda berdasarkan sifat elastisitasnya, yaitu benda elastis dan
benda plastis. Benda elastis adalah yang benda yang dapat kembali ke bentuk semula
jika gaya luar yang diberikan pada benda dilepaskan, contohnya karet. Sementara itu,
benda plastis adalah benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula jika diberikan
gaya meskipun gaya tersebut telah dihilangkan, contohnya plastisin dan tanah liat.
Pada praktikum kali ini,kami melakukan percobaan untuk menentukan
deformasi suatu bahan. Bahan yang kami hitung deformasi nya adalah sawo, apel,
mangga dan jeruk yang masing-masing dilakukan dua kali pengulangan. Sebelum
produk merah diletakkan di landasan Mollimeter, kami mengoleskan tinta pada
landasan dan diatas landasan, pengolesan tinta ini bertujuan untuk memberikan bekas
pada permukaan buah, lalu melakukan perhitungan pula untuk mencari modulus
elastisitas rata-rata nya menggunakan rumus seperti yang dituliskan di buku petunjuk
praktikum sifat fisik produk pertanian. Setelah melewati perhitungan, kami
mendapatkan nilai deformasi pada percobaan produk sawo adalah 0,25mm
(200gram), 0,25mm (500gram) dan 0,5mm (1000gram) dengan modulus elastisitas
0,398 Pa (200gram), 0,958 Pa (500gram) dan 0,719 Pa (1000gram). Nilai deformasi
pada komoditas apel adalah 0,5 (200gram), 0,5 (200 gram) dan 0,9 (1000gram)
dengan modulus elastisitas 0,262 Pa (200gram), 50,720 Pa (500gram), dan 6,203
(1000 gram). Nilai deformasi pada percobaan komoditas mangga adalah
0,1(200gram), 0,2(500 gram) dan 1,3(1000 gram) dengan modulus elastisitas 1,3796
Pa (200 gram), 1,06335 Pa (500 gram) dan 0,14817 Pa (1000 gram). Dan nilai
deformasi pada percobaan komoditas jeruk adalah 0,5(200 gram), 1,5(500 gram) dan
2(1000 gram) dengan modulus elastisitas 0,114 Pa (200 gram), 0,065 Pa (500 gram)
dan 0,082 Pa (1000gram). Modulus elastisitas atau modulus Young merupakan
ukuran kekakuan suatu material. Semakin besar harga modulus ini maka semakin
kecil regangan elastis yang terjadi pada suatu tingkat pembebanan tertentu atau dapat
dikatakan material tersebut semakin kaku (stiff). Modulus elastis suatu material
ditentukan oleh energi ikat antar atom-atom, sehingga besarnya nilai modulus ini
tidak dapat dirubah oleh suatu proses tanpa merubah struktur bahan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tes gaya deformasi digunakan untuk mempelajari kerusakan suatu bahan
terhadap beban. Dengan mengetahui nilai elastisitas masing-masing buah atau
sempel maka dapat ditentukan cara untuk menangani buah, sehingga dapat
mengurangi resiko kerusakan mekanis pada buah tersebut. Semakin tinggi daya
tahan buah terhadap berat yang diberikan, maka semakin tinggi juga nilai
elastisitas buah. Jika berat yang diberikan lebih tinggi daripada daya tahan buah
maka buah akan mengalami kerusakan mekanis, misalnya buah menjadi memar,
penyok atau bahkan hancur.
Untuk menghitung nilai besarnya modulus elastisitas (E) dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
3⁄
3 1⁄ 1⁄ 2
0,338 𝐾 ⁄2 𝐹 (1−𝜇 2 ) 1 1 3 1 1 3
E : 3 [( + ) +( + ) ]
𝐷 ⁄2 𝑅1 𝑅1` 𝑅2 𝑅2`

5.2 Saran
Sebaiknya praktikum dilaksanakan dengan teliti dan praktikan dimohon
untuk tidak ribut selama praktikum berlangsung. Selalu menjaga kebersihan baik
alat maupun ruangan laboratorium. Dan untuk pihak laboratorium hendaknya
melengkapi alat dan bahan praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan
semestinya.
DAFTAR PUSTAKA

Fauji. 2010. Pengetahuan Sifat Logam (Fisik & Mekanik). Jakarta : Pustaka
Gramedia Utama.
Prof.Dr.Ir.Yuwana, M.Sc. 2017. Penuntun Praktikum Sifat Fisik Produk Pertanian.
Laboratorium Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian : Universitas
Bengkulu.
Sebayang, D., 1986. Teori Elastisitas. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai