Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yumni Alfiah Rihadatulaisy

NIM : 1173070164

Kelas : MKS/II/D

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia (HAM merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia, tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup dengan layak. Dalam pasal 1 UU
nomor 39 tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dalam pasal tersebut jelas telah disebutkan pengertian dari HAM, dimana HAM
tidak dapat dipisahkan dari manusia dan terus melekat dari sejak lahir. Hak ini juga tak
lain merupakan tolak ukur moralitas politik dan keberadaan sebuah negara.
Contoh hak-hak dasar (HAM) yang tidak boleh dinganggu, yaitu hak hidup, hak
kemerdekaan, dan hak untuk mendapatkan kebahagiaan. Ketiga hak ini merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan nilai utama yang terkandung dalam HAM
adalah kebebasan atau kemerdekaan, kemanusiaan atau perdamaian, dan keadilan atau
kesederajatan atau persamaan.
Pengertian HAM menurut para ahli:
1. John Locke
Individu sesuai kodratnya adalah makhluk-makhluk yang bebas dan setara.
Manusia memiliki hak kodrati yang tidak dapat diganggu gugat atau bersifat mutlak.
Hak tersebut antara lain:Hak hidup
 Hak bebas / merdeka
 Hak untuk memiliki kekayaan
2. Prof. Darji Darmodiharjo
Hak-hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak-hak asasi itu menjadi dasar dari hak
dan kewajiban-kewajiban yang ada.
B. Ciri – Ciri HAM
Ada 3 ciri pokok HAM sebagai berikut :
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, atau diwarisi. HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi
atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah
Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
C. Macam – Macam HAM
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Right)
Hak asasi pribadi merupakan hak yang ruang lingkupnya kepentingan diri dan
sebagian besar dampaknya baik positif maupun negatif lebih besar terhadap diri
sendiri dibandingkan orang lain.
 Hak Kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
 Hak kebebasan untuk memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
 Hak Kebebasan untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama
kepercayaan masing-masing
2. Hak Asasi Politik (Political Right)
Hak asasi politik ketika diperbolehkannya keikutsertaan masyarakat, tidak
pandang bulu, ras, agama dan sebagainya dalam dunia perpolitikan suatu negara.
Ada beberapa hak yang dimiliki masyarakat dalam kebijakan politik atau hak asasi
politik :
 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
 Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
 Hak membuat dan mendirikan parpol atau partai politik dan organisasi politik
lainnya
 Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak Asasi Hukum ( Legal Equality Right)
Hak asasi hukum merupakan hak yang seharusnya didapatkan oleh
masyarakat ketika melakukan sesuatu yang berkenaan dengan hukum negara.
Dalam artian Hak asasi hukum ini dimiliki oleh setiap golongan masyarakat
dan berhak dihormati dan diberlakukan sebaik mungkin.
 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil atau PNS
 Hak mendapatkan layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi (Property Right)
Hak asasi ekonomi merupakan hak yang sudah semestinya dimiliki setiap
masyarakat untuk bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhannya. Jika saja
seseorang tak mempunyai hak asasi ekonomi, kemungkinan terburuknya dia tidak
akan bisa bertahan hidup di suatu negara.
 Hak kebebasan melakukan kegiatan jual-beli
 Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontak
 Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang,dll
 Hak Kebebasan untuk memiliki sesuatu
 Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Right)
Hak asasi peradilan berlaku ketika seseorang melewati batas hukum yang
ada di negaranya dan diadili untuk ditegaskan penerapan hukum tetapi masih
berhak mendapatkan pembelaan hukum.
 Hak mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan
 Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan
penyelidikan di mata hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Right)
Hak Asasi Sosial budaya merupakan hak yang diterapkan
berdasarkan kegiatan yang berhubungan dengan interaksi dan budaya masyarakat
sekitar. Berikut hak-hak asasi sosial budaya
 Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
 Hak mendapatkan pengajaran
 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan minat dan bakat
D. Bentuk pelanggaran HAM
Bentuk pelanggaran HAM berdasarkan jenisnya antara lain :
1. Bentuk pelanggaran HAM bersifat berat
 Pembunuhan Massal (genisida)
 Penghilangan orang secara paksa
 Pembunuhan sewenang-wenang
 Perbudakan dan diskriminasi secara sistematis
2. Bentuk pelanggaran HAM bersifat ringan
 Pencemaran nama baik
 Pemukulan
 Menghalangi orang untuk menyampaikan pendapatnya
 Penganiayaan
E. Kasus Pelanggaran HAM
Berikut kasus pelanggaran HAM yang masih saja belum jelas penyelesaiannya :
1. Tragedi Penembakan Mahasiswa Trisakti 1998
Komnas Ham telah melakukan penyelidikan kasus Trisakti dan selesai pada
Maret 2002. Masuk ke Kejaksaan Agung berkali-kali juga dikembalikan. Bahkan
pada 13 Maret 2008 dinyatakan hilang oleh Jampidsus Kejaksaan Agung, Kemas
Yahya Rahman. Korban mencapai 685 orang.
2. Tragedi Semanggi I 1998
Komnas HAM telak menyelidiki pada Maret 2002. Namun berkas hanya
bolak-balik dari Komnas HAM dan Kejaksaan Agung. Bahkan pada 13 Maret
2008 dinyatakan hilang oleh Jampidsus Kejaksaan Agung, Kemas Yahya
Rahman. Korban mencapai 127. Tragedi Semanggi II 1999
3. Kasus Wasior dan Wamena 2001 dan 2003
Tim ad hoc Papua Komnas HAM telah melakukan penyelidikan Pro Justisia
yang mencakup Wasior dan Wamena sejak 17 Desember 2003 hingga Juli 2004.
Berkas diserahkan ke Kejaksaan Agung dan ditolak dengan alasan laporan
Komnas HAM masih tidak lengkap.

Anda mungkin juga menyukai