Anda di halaman 1dari 6

SATUAN PENYULUHAN VULVA HYGIENE

I. DASAR PEMIKIRAN

Kebersihan merupakan salah satu kebutuhan harus dipenuhi untuk menghindarkan diri dari

berbagai penyakit yang dapat masuk melalui kulit. Perawatan vulva atau vulva hygiene

merupakan salah satu usaha yang dilakukan agar kondisi kebersihan daerah vital terutama untuk

wanita tetap terjaga. Vulva hygiene dapat dilakukan secara teratur setiap hari untuk mendapatkan

kebersihan secara maksimal. Namun masih banyak ibu – ibu yang pengetahuannya masih

kurang tentang vulva hygiene yang baik dan benar. Akibatnya banyak ibu–ibu yang mengeluh

mengalami berbagai kendala kesehatan pada vulva atau vaginanya.

II. TUJUAN

2.1 Tujuan Umum

Ibu-ibu postpartum yang dirawat diruang PNC RSUD BANTAENG dapat mengerti dan

memahami tentang vulva hygene sebagai salah satu usaha untuk menjaga kesehatan secara

mandiri.

2.2 Tujuan khusus

Setelah dilakukan penyuluhan Ibu-ibu yang dirawat diruangann kebidanan PNC RSUD

BANTAENG dapat :

 Menyebutkan pengertian vulva hygiene

 Menyebutkan tujuan vulva hygiene

 Menyebutkan waktu pemeriksaan vulva hygiene

 Menyebutkan langkah-langkah melakukan vulva hygiene


III. SASARAN

Sasaran dari penyuluhan tentang vulva hygiene adalah ibu-ibu postpartum yang dirawat diruang

kebidanan PNC RSUD BANTAENG

IV. TEMPAT DAN WAKTU

Hari / tanggal :

Tempat : Ruang PNC

Waktu : Pukul WIB s/d selesai

V. METODE

Metode yang digunakan :

 Leaf leat

 Tanya jawab

 Demonstrasi

VI. PENGORGANISASIAN

Leader :
Leader :
Observer :
Fasilitator :
VII. ALAT PERAGA

 Leaflet
 Flipchart
 Phantom

VIII. STRATEGI

a. Persiapan

 Mengumpul Ibu-ibu yang dirawat diruang kebidanan PNC RSUD BANTAENG

 Membuat satuan penyuluhan vulva hygiene

 Mempersiapkan alat peraga

b. Pelaksanaan

 Memberikan salam pembukaan/perkenalan : 3 menit

 Menjelaskan dasar pemikiran mengenai penyuluhan tentang vulva hygiene :10 menit

 Menjelaskan tentang materi : 45 menit

 Tanya jawab tentang materi yang dijelaskan : 10 menit

 Penutup, salam dan ucapan terima kasih : 2 menit

c. Evaluasi

Kriteria evaluasi tentang vulva hygiene :

- Ibu mendengarkan penyuluhan dan demonstrasi dari awal s/d selesai

- Ibu-ibu ibu-ibu postpartum yang dirawat diruang kebidanan PNC RSUD BANTAENG ikut

aktif dalam diskusi serta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar.
LAMPIRAN MATERI

VULVA HYGIENE

a. Pengertian

Vulva hygiene adalah perawatan vulva dengan cara membersihkan vagina dengan cream, atau

minyak khusus pembersih untuk mencegah terjadinya infeksi baik oleh bakteri atau kuman.

b. Tujuan

Untuk mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan keadaan vulva yang kotor, bau, dan adanya
rabas baru.
c. Manfaat

Setiap wanita harus bisa membersihkan vagina sendiri dan bahwa sedikit bau atau rabas vagina
adalah normal, meski rabas baru atau rabas dengan jenis yang berbeda harus dievaluasi terutama
jika tersebut melakukan hubungan seksual.
Manfaat yang diperoleh antara lain : terhindar dari infeksi, meningkatkan rasa percaya diri dan
mendapatkan perasaan nyaman.
d. Cara pemeriksaan

Wanita tertentu khawatir tentang bau genital. Bau seperti ini jarang berasal dari vagina.
Sebaliknya, bau tersebut berasal dari lu ar, yaitu timbul dari interaksi bakteri permukaan dan
minyak yang disekresikan oleh kulit vulva
Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :

- Untuk gatal-gatal dan rasa terbakar pada vulva, bicarakan dengan pemberi perawatan

kesehatan anda. Untuk menyingkirkan abnormalitas dermatologi dan jika memungkinkan untuk

mendapatkan resep krim pelumas atau hormonal

- Untuk mencegah dispareunia (rasa sakit ketika berhubungan seksual) gunakan lubrikan yang

larut dalam air, seperti jelly K-Y, replens, krim hormon, atau foam kontrasepsi

- Memperbaiki tonus otot perinel dan kontrol kandung kemih dengan mempraktikkan latihan

keagel’s setiap hari : mengkontraksikan otot-otot perneal seperti ketika menghentikan berkemih.

Tahan 5-10 detik dan bebaskan. Ulangi dengan sering selama siang hari.

- Gunakan krim dan lotion kulit “blan” untuk mencegah kekeringan kulit.
- Amati asupan kalsium yang dianjurkan karena produk yang mengandung susu dan suplemen

kalsium dapat membantu untuk memperlambat proses osteoporosis

- Minum enam sampai delapan gelas setiap hari dan vitamin C (500 mg) sebagai cara untuk

mengurangi kecenderungan infeksi saluran kemih (ISK) yang berhubungan dengan perubahan

atrofi uretra.
DAFTAR PUSTAKA

Derek Lliewellyn. Jones (2013). Setiap Wanita Delapratasa. Jakarta

Suzanne C. Smeltzer. & Bare G Brenda. Keperawatan Medikal Bedah.. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai