PENDAHULUAN
sekitar 300 nm) dan hanya mengandung satu jenis asam nukleat (RNA atau
DNA) sebagai denom mereka. Asam nukleat tersebut terbungkus dalam suatu
hidup, dan menjadi parasit pada tingkat genetik. Asam nukleat virus
progeni virus selama siklus replikasi, dihasilkan banyak sekali salinan asam
nukleat dan protein selubung virus. Protein-protein selubung tadi dirakit untuk
terhadap ekstra sel serta memfasilitasi perlekatan dan penetrasi virus saat
berkontak dengan sel-sel baru yang rentan. Infeksi dapat memiliki efek yang
kecil atau bahkan tidak memiliki efek sama sekali pada sel pejamu tetapi dapat
Virus sangat beragam jenisnya dan memiliki variasi yang sangat banyak
dalam hal struktur, organisasai dan eksperesi genom, serta strategi replikasi dan
transmisi. Kisaran pejamu bagi virus tertentu dapaat luas atatu sangat terbatas.
1
Virus dapat menginfeksi organisme bersel satu, seperti mikoplasma, bakteri,
dan alga, serta semua tanaman dan hewan yang berderajat lebih tinggi.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Melakukan uji
1. Darah.
3. Kulit.
5. Jaringan.
6. Urin
1. Darah
Lokasi pengambilan adalah pada lipat siku, pilih vena yang paling
elastis dan besar (vena mediana cubiti) untuk bayi dapat diambil disekitar
3
Volume darah yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah 10ml
kultur.
3. Kulit
asupan nutrien bagi berbagai jaringan pada susunan saraf pusat dan ikut
4
Pengambilan Spesimen
melalui bavel.
5. Jaringan
Pada saat ini, berbagai jenis virus telah dapat dibiakan dalam
virus secara in vitro adalah biakkan primer dan biakkan sel yang dapat
biakkan sel yang diambil dalam keadaan segar dari binatang. Sel ini
pembuatan biakan sel dimulai dengan pelepasan sel-sel dari organ tubuh
5
suspensi baru dan disebarkan dalam tabung-tabung lain sehingga
jaringan yang berasal dari ginjal monyet akan menghasilkan sel-sel jenis
epitel. Biakan yang berasal dari embrio ayam akan menghasilkan sel
virus tertentu. Virus yang dibiakan didalam sel biakan jaringan dapat
menyerang sel-sel disekitarnya dan bila pada tempat itu sudah ada
banyak sel yang terlepas, maka akan tampak sebagai tempat yang
berlubang dan tempat itu disebut plaque. Tiap virion infektif dalam
biakan sel dapat membentuk plaque dan ini dapat dipakai untuk titrasi
sudah bersifat poliploid atau aneuploid. Sel ini dapat berasal dari sel
adalah sel He La, Hep-2 yang berasal dari sel kanker manusia, BHK-21
yang berasal dari binatang hamster, sel LLC-MK dari ginjal monyet, J-
III dari leukimia manusia dan sebagainya. Biakan sel terusan ini dapat
6
6. Urin
penyebab infeksinya.
a. Darah
b. Cairan Cerebrospinal
a. Bersih
b. Steril
7
c. Tidak bocor (leak-proof)
transport:
- Carry-blair medium
a) Darah
Disimpan pada suhu kamar tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam
8
b) Usap tenggorok dan usap nasofaring
tidak dapat diproses pada hari yang sama dapat disimpan pada suhu 2-
8’C.
c) Cairan Cerebrospinal
pengambilan spesimen.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sebagai berikut;
5. wadah atau kontainer spesimen harus steril, tidak bocor dan bertutup ulir,
syarat-syarat yang telah dijelaskan diatas, agar hasil yang diharapkan dapat
tercapai.
cerna, spesimen saluran nafas, spesimen luka dan spesimen cairan tubuh.
10
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12