Anda di halaman 1dari 16

BAB III

ISI DARI MODEL KEPERAWATAN

A. ISI DARI MODEL KEPERAWATAN


1. Konsep – Konsep
Konsep – konsep metaparadigma manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan adalah bukti konsep dari model sistem Neuman. Tiap model
konsepnya dibagi berdasarkan pelopor metaparadigma.
Konsep metaparadigma manusia diawali oleh konsep model sistem
Neuman klien/sistem klien, variabel interaksi, strujktur dasar, garis pertahanan
yang fleksibel, garis pertahanan normal dan garis – garis perlawanan. Konsep
klien/sistem punya 4 dimensi – individu, keluarga, komunitas dan isu – isu
sosial. Konsep variabel interaksi punya 5 dimensi – variabel fisikologi,
variabel spiritual. Konsep struktur dasar, garis pertahanan fleksibel, garis
pertahanan normal dan garis perlawanan tidak memiliki dimensi.
Konsep metaparadigma lingkungan di wakili oleh konsep model sistem
Neuman yaitu lingkungan dalam, lingkungan luar, lingkungan yang diciptakan
dan tekanan. Konsep lingkungan dalam, lingkungan dalam dan lingkungan
yang diciptakan tidak berdimensi. Konsep tekanan punya 3 dimensi – tekanan
antar personal, tekanan di dalam personal dan tekanan diluar personal.
Konsep metaparadigma kesehatan di wakili oleh model sistem Neuman
konsep kesehatan/kebaikan/sistem stabilitas klien yang optimal, varian dari
kebaikan, penyakit dan keadaan jasmani tiap konsep tidak berdimensi.
Konsep metaparadigma keperawatan diwakili di dalam model sistem
Neuman oleh konsep pencegahan sebagai intervensi. Konsep itu punya 3
dimensi – pencegahan utama sebagai intervensi. Pencegahan kedua sebagai
intervensi dan pencegahan tersier sebagai intervensi.

2. Masalah – masalah yang tak berhubungan


Definisi dari konsep model sistem Neuman diberikan disini. Definisi
yang berdasarkan undang – undang merupakan masalah yang tidak ada
hubungannya dengan model keperawatan.
B. KLIEN / SISTEM KLIEN
Klien adalah sistem interaksi terbuka di dalam interaksi dan hubungan
total baik paksaan dan tekanan ataupun didalam lingkungan (Neuman, 2002d. P.
12)
Konsep klien/sistem klien mencakup 4 dimensi, individu, keluarga,
komunital dan isu sosial.
1. Individu: Klien sebagai sistem mewakili individu “seseorang” atau manuasia
(Neuman, 2002d, p. 15)
2. Keluarga: Jenis kelompok (Neuman, 2002d)
3. Komunitas: Jenis kelompok (Neuman, 2002d)
4. Isu Sosial: Jenis kelompok (Neuman, 2002d)

C. VARIABLE INTERAKSI
 Sistem klien merupakan gabuungan dari 5 area variabel interaksi (Neuman,
2002d, P. 16)
 Idealnya 5 variable berfungsi secara harmonis atau stabil dalam hubungannya
baik pengaruh tekanan lingkungan luar dan dalam (Neuman, 2002d, p.17)
 Klien, baik sehat maupun sakit, merupakan penggabungan dinamis dari
variabel antar hubungan – psikologi, fisikologi, sosial budaya perkembangan
dan spiritual (Neuman, 2002d, p. 14)

Konsep variabel interaksi meliputi 5 dimensi – variabel psikologi, variabel


fisikologi, variabel sosial budaya, variabel perkembangan dan variabel spiritual.
 Variabel psikologi: Merujuk pada struktur tubuh dan fungsi dalam (Neuman,
2002d. P.16)
 Variabel fisikologi” merujuk pada proses mental dan efek interaksi
lingkungan, baik dalam maupun luar. (Neuman, 2002d. P. 16)
 Variabel sosial budaya: merujuk pada efek kombinasi dari kondisi sosial
budaya dan pengaruhnya (Neuman, 2002d, p. 16)
 Variabel perkembangan: Merujuk pada hubungan usia perkembangan (al)
proses dan kegiatan – kegiatan (Neuman, 2002d, p. 17)
 Variabel spiritual: merujuk pada kepercayaan dan pengaruhnya (Neuman,
2002d, p. 17) (spiritualitas) membentang pada rangkaian yang tak terhenti , tak
dapat diterima atau tak berkembang pada pengakuan, perkembangan dan
sistem pengaruh yang positif (Neuman, 2002d, p. 16)

Konsep variabel interaksi dari 5 dimensi tersebut saling berhubungan pada tiap
klien/sistem klien. Hubungan yang saling berhubungan “Menentukan jumlah
resistansi (sistem klien) memiliki beberapa tekanan lingkungan” (Neuman, 2002,
p. 22). Meskipun semua 5 dimensi konsep variabel interaksi terisi oleh tiap sistem
klien, masing – masing menunjukan “derajat perkembangan yang bermacam –
macam dan cakupan luas dari gaya interaksi dan potensial” (Neuman, 2002d, p.
16). Perubahan – perubahan yang berbeda – beda dari perkembangan dimensi
spiritual secara khusus tercatat.

D. STRUKTUR DASAR
 Struktur dasar atau tengah terdiri dari faktor – faktor lazim keberlangsungan
hidup dasar (Neuman, 2002d, p. 17)
 Apabila klien seorang individu, faktor dasar keberlangsungan hidupnya
digambarkan oleh pertahanan batas suhu normal, pola respon gen, dan
kekuatan atau kelemahan organ tubuh, seperti kemampuan berfikir juga
terkandung sampai inti pusatnya (Neuman, 2002d)

Neuman (2002d) menggambarkan klien/sistem klien sebagai struktur dasar yang


dikelilingi oleh lingkaran konsentrasi yang disebut garis pertahanan fleksibel,
garis pertahanan normal dan garis perlawanan (Fig. 7 – 1). Lingkaran konsentrasi
yang dianggap sebagai mekanisme yang melindungi struktur dasar dari
banyaknya tekanan. Lingkaran paling jauh adalah garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan normal membentang antara garis pertahanan fleksibel dan garis
perlawanan. Lingkaran konsentrasi yang lebih dalam adalah garis perlawanan.
E. GARIS PERTAHANAN FLEKSIBEL
 Bentuk – bentuk batasan luar dari sistem klien yang tetap. (Neuman, 2002d,
p.17)
 (Mekanisme yang melayani sebagai) sistem penyangga yang terlindungi bagi
klien normal atau statis (Neuman, 2002d, p.17)
 Idealnya, (garis pertahanan fleksibel) mencegah banyaknya tekanan sistem
klien, menjaga sistem terbebas dari reaksi atau yang bersifat (Neuman, 2002d,
p.17)
 Garis pertahanan fleksibel melindungi garis perlawanan normal atau kondisi
kesehatan yang umum (Neuman, 2002d, p.17)
 Garis pertahanan fleksibel) mirip alat musik akordion dalam fungsinya. Karena
tugasnya memperluas dari garis pertahanan normal, maka dibutuhkan proteksi
yang lebih besar. Semakin dekat, semakin kecil perlindungannya (Neuman,
2002d, p. 17)
 (Garis pertahanan fleksibel) bersifat dinamis daripada statis dan bisa dirubah
dengan cepat pada waktu yang relatif singkat atau pada situasi darurat atau
kondisi seperti kekurangan gizi, kehilangan waktu tidur, atau dehidrasi
(Neuman, 2002d, p.17)

F. GARIS PERTAHANAN NORMAL

 Klien/sistem klien normal atau tingkat kesehatan yang biasa (Neuman, 2002d)
 Tiap individu klien/sistem klien, waktu ke waktu, telah berevolusi ke tingkat
respon normal ke lingkungan yang diarahkan kepada garis pertahanan normal,
atau kesehatan biasa/stabilitas. Ini mewakili perubahan dari waktu ke waktu
melalui penguasaan terhadap stress yang di temui (Neuman, 2002d, p.14)
 (Garis batas pertahanan normal) mewakili klien yang telah menjadi, keadaan
dimana klien telah berevolusi dari waktu ke waktu atau pada tingkat keadaan
sehat yang wajar. (Neuman, 2002d, p.17)
 Garis batas pertahanan normal merupakan hasil penyesuaian sistem klien pada
tekanan lingkungan dan sikap klien/sistem klien sebelumnya (Neuman, 2002d)
 Garis batas pertahanan normal didefinisikan sebagai stabilitas dan persatuan
klien/sistem klien dan kemampuannya untuk memepertahankan stabilitas dan
persatuan (Neuman, 2002d)
 Garis batas pertahanan normal bisa digunakan sebagai standard untuk
mengukur penyimpakan kesehatan (Neuman, 2002d. P.14)
 Garis batas pertahanan normal dianggap dinamis dengan begitu bisa
memperluas atau mempersingkat dari waktu ke waktu. Contohnya, tingkat
kesehatan wajar atau sistem stabilitas yang bisa tetap sama, menjadi berkurang,
atau lebih luas mengikuti tindakan reaksi terhadap tekanan. (Garis batas
pertahanan normal) juga berarti dinamis karena kemampuannya untuk menjadi
dan mempertahankan stabilisasi untuk menjalani takanan hidup dari waktu ke
waktu, jadi menjaga struktur dasar dan sistem kesatuan (Neuman, 2002d,
p.18).
 Perluasan garis batas pertahanan normal merefleksikan keadaan sehat yang
meningkat; memperpendek, kesehatan yang berkurang (Neuman, 1989d)
G. GARIS BATAS PERLAWANAN
 Mekanisme perlindungan yang berusaha untuk menstabilisasi sistem klien dan
membantu kembalinya tingkat kesehatan yang biasa (Neuman, 2002d)
 (Garis batas perlawanan) berisi sumber faktor faktor yang diketahui dan tidak
diketahui baik didalam maupun diluar. Yang mendukung struktur dasar klien
dan garis batas pertahanan normal
Struktur Dasar
Faktor – faktor dasar yang
biasa terdapat pada semua
organisme adalah:
 Kisaran suhu
normal
 Struktur genetik
 Pola Respon
 Kekuatan organ
 Kelemahan
 Struktur ego
 Kebiasaan

Sumber
Daya
Struktur
dasar
Catatan: Fisiologi, Psikologi, sosial – budaya, mental yang matang dan spiritual dan
dipertimbangkan secara terus menerus didalam masing – masing lingkaran konsentrasi
klien seperti mobilisasi sel darah putih atau aktivasi mekanisme sistem kekebalan
tubuh................juga melindungi semua sistem secara menyeluruh (Neuman, 2002d,
hal. 18)
 Implisit dalam setiap sistem klien merupakan faktor resistensi internal yang dikenal
sebagai garis resistensi, yang berfungsi untuk menstabilkan dan mengembalikan
klien kepada keadaan kesehatan biasa (garis pertahanan normal) atau kepada tingkat
stabilitas yang lebih tinggi mengikuti reaksi terhadap tekanan lingkungan (Neuman,
2002d, hal.14)
 Garis perlawanan melindungi struktur dasar dan mendukung kembali ke kesehatan
(Neuman, 1990b, hal 259). Lima variabel yang saling berinteraksi dianggap melekat
dalam garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, dan garis perlawanan.
Neuman (2002d) menjelaskan bahwa lima variabel interaksi didalamnya ada garis
pertahanan fleksibel, idealnya akan melindungi sistem klien dari ketidakstabilan
yang disebabkan oleh stres. Faktor yang menentukan termasuk kondisi fisiologi
klien, pengaruh sosial budaya, perkembangan berpikir, kemmapuan cognitive, dan
pertimbangan spiritual.

H. LINGKUNGAN BUATAN
 Menunjukan sistem pertukaran energi terbuka dengan lingkungan internal
dan eksternal (Neuman, 2002d, hal. 19)
 Lingkungan buatan sesuatu yang dinamis dan menggambarkan mobilisasi
klien tanpa sadar disemua variabel sistem (khususnya psico – sosial budaya),
termasuk struktur dasar faktor – faktor energi melalui integrasi sistem,
stabilitas san integritas. Semua ini memiliki tujuan yang mengikat bersama.
Meskipun berkembang secara tidak sadar, fungsinya adalah untuk
memberikan perlindungan lapisan coping, (Lazarud, 1981) atau tempat yang
aman untuk fungsi sistem pada klien adalah ketidaksadaran cognitif terhadap
pengaruh psicososial dan fisiologi. Ini meliputi semua sistem, luas dan kecil;
diciptakan secara spontan, meningkat atau menurun sesuai kondisi tertentu
yang dibutuhkan (Neuman, 2002d, hal 19 – 20).
 Lingkungan buatan diciptakan secara tidak sadar oleh klien sebagai simbol
sistem ungkapan keseluruhan.

I. LINGKUNGAN INTERNAL
 Terdiri dari semua kekuatan atau pengaruh interaktif internal atau memuat
hanya dalam batasan – batasan dari klien tertentu atau sistem klien (Neuman,
2002d, hal. 18)
 Lingkungan internal berhubungan dengan faktor intra personal atau stressor
model system Neuman, (Neuman, 2002d, hal. 18)

J. LINGKUNGAN EKSTERNAL
 Terdiri dari semua kekuatan atau pengaruh interaktif eksternal atau
keberadaannya diluar klien sistem.
 Lingkungan Eksternal berhubungan dengan kedua faktor yaitu inter dan
ekstra personal (Neuman, 2002d, hal. 18).
 Lingkungan buatan berdasarkan sesuatu yang tidak terlihat, pengetahuan
tanpa sadar, seperti penghargaan diri, keyakinan, pertukaran energi, sistem
variabel dan kecenderungan:
 Proses ini berdasarkan konsep penyesuaian diri yang terus menerus yang
klien dapat tingkatkan atau turunan yang berpengaruh kepada kondisi
kesehatan. (Neuman, 2002d hal. 21)
 Lingkungan buatan berperan sebagai tempat penyimpanan sementara atau
waktu yang lama untuk menjaga sistem integritas baik secara sadar dan tidak
sadar secara terus menerus. (Neuman, 2002d, hal. 19)
 Lingkungan buatan .....................merupakan intrapersonal, interpersonal dan
ekstrapersonal didalam kehidupan (Neuman, 2002d, hal. 18)

Lingkungan buatan memiliki peran yang penting dalam menentukan suatu respon
terhadap tekanan Neuman (1990a) menjelaskan lingkungan buatan adalah kejadian
tentang bantuan dari diri sendiri yang dapat merefleksikan kondisi kesehatan sebagai
respon dari situasi tertekan pada garis normal fleksibel klien, garis pertahanan dan
garis perlawanan. Meskipun klien sadar terhadap lingkungan nyata tentang bentuk
kondisi kesehatan yang tidak bisa ditawar – tawar lagi. Fungsi lingkungan buatan
sebagai mekanisme subyek yang aman yang dapat menutup kesadaran terhadap
lingkungan yang nyata dan pengalaman kesehatan dari pembentukan kecocokan ilusi
dalam kesehatan untuk klien sistem. Lebih khusus, pengaruh lingkungan buatan ini,
merubah respon klien terhadap tekanan lingkungan, contohnya menyangkal
(psichologi), hambatan fisik (Fisiologi), pola lingkaran bertahan hidup
(Perkembangan), membutuhkan ruang sosial (sosial budaya) dan harapan yang terus
menerus (spiritual), (Neuman, 2002d, hal. 20)

TEKANAN – TEKANAN
 Adanya tekanan merangsang tumbuhnya hambatan lingkungan internal dan
eksternal pada sistem klien. (Neuman, 2002d, hal. 21)

Konsep tekanan terdiri dari 3 dimensi: tekanan intra personal, tekanan interpersonal,
dan tekanan ekstrapersonal.
 Tekanan Intrapersonal : Tekanan lingkungan internal yang terjadi didalam batas
sistem klien ( Contoh respon terhadap keadaan atau autoimune respon)( Neuman,
2002d, hal. 22).
 Tekanan Interpersonal : Tekanan lingkungan eksteernal terjadi diluar batas sistem
klien pada jarak yang dekat ( Contoh antara satu atau lebih harapan atau pola
komunikasi ( Neuman, 2002d, hal. 22)
 Tekanan Ekstrapersonal : Tekanan Ekstrapersonal terjadi diluar batas sistem
ekstrapersonal terjadi diluar batas sistem klien pada jarak tertentu ( Contoh antara
satu atau lebih kebijakan sosial atau keuangan) ( Neuman , 2002d, hal. 22)

KESEHATAN
"Kondisi di mana semua bagian dan sub-bagian (variabel) selaras dengan seluruh
klien (Neuman, 1995)". Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan kematian ketika
lebih banyak energi yang dibutuhkan daripada yang tersedia. Sistem klien bergerak ke
arah kesehatan ketika lebih banyak energi tersedia daripada yang dibutuhkan.

PERBEDAAN DARI SEHAT


 Perbedaan tingkat sistem instabilitas (Neuman, 2002d, hal 24)
 Perbedaan dari kondisi kesehatan normal
 Perbedaan dari keadaan sehat ditentukan oleh perbandingan keadaan kesehatan
normal dengan yang terjadi waktu sebelumnya( Neuman, 1985a)

PERBEDAAN SAKIT
 Keadan sakit adalah keadaan yang tidak tercukupi dengan kebutuhan yang tidak
memuaskan (Neuman 2002d, hal 15)
 Keadaan sakit adalah keluarnya energi yang berlebihan aliran energi yang merusak
terjadi ketika rusaknya sistem dari normal atau stabil. Contohnya habisnya energi
dengan tidak beraturan ketika energi lebih digunakan sistem yang tidak beraturan
dari pada yang dihasilkan dan disimpan, hasilnya berakibat kematian. ( Neuman
2002d, hal 24)
 Keadaan sakit adalah lawan (Akhir dari) Rangkaian keasatuan dari keadaan baik
dan menggambarkan ketidak stabilan dan kekosongan energi dianatara bagian –
bagian sistem berpengaruh sekiranya. ( Neuman 2002e, hal 324)

PEMULIHAN KEMBALI
 Pemulihan adalah peningkatan energi yang berhubungan dengan tingkat reaksi
terhadap tekanan ( Neuman, 2002d, hal 28)
 Pemulihan tergantung pada kesuksesan pergerakan klien mencegah tekanan,
digambarkan dengan keadaan yang dinamis terhadap tekanan dan faktor – faktor
kesembuhan terhadap penggunaan sebuah sumber untuk kestabilan sistem klien
atau menjaga keadaan sehat. ( Neuman, 2002d, hal 28)
 Pemulihan dipandang sebagai Feedback (Umpan balik) dari pemasukan dan
pengeluaran dari tindakan tahap kedua(Neuman, 2002d, hal 28)
 Pemulihan yang lengkap sampai sehat berada dibalik garis normal pertahanan atau
keadaan baik, menstabilan sistem pada tingkat yang lebih rendah, atau
mengembalikan ketingkat tertentu dari sakit ( Neuman, 2002d, hal. 28)
 Jika pemulihan tidak dilakukan maka yang terjadi adalah kematian akibat dari
kegagalan struktur dasar ( Neuman, 2002 hal. 28)
PENCEGAHAN SEBAGAI TINDAKAN
 Keperawatan adalah pencegahan sebagai tindakan ( Neuman, 2002d) konsep
pencegahan sebagai tindakan meliputi 3 dimensi: Pencegahan Primary sebagai
tindakan pencegahan secondary sebagai tindakan, Pencegahan Tertiarysebagai
tindakan.

 Pencegahan Primary sebagai tindakan: Pencegahan Primari berhubungan dengan


pengetahuan yang diterapkan pada pemeriksaan dan tindakan dalam
mengidentifikasi dan mengurangi faktor – faktor resiko yang berhubungan dengan
tekanan lingkungan untuk mencegah agar tidak terjadi. Tujuan Promosi
kesehatan mencakup pencegahan primari ( Neuman, 2002d, hal. 14). Pencegahan
primari digunakan untuk menjaga kesehatan, melindungi garis normal pertahanan
sistem klien atau menguatkan garis pertahanan fleksibel. Tujuannya adalah
mempromosikan kesehatn klien dengan cara mencegah stres dan mengurangi
faktor – faktor resiko dan mengurangi tekanan dan berusaha memperkuat garis
pertahanan fleksibel klien untuk menurunkan berbagai reaksi. ( Neuman, 2002d,
hal 25 – 26). Pencegahan Primari dapat dimulai sebagai tindakan ketika tingakt
resiko negatif diketahui tetapi reaksi belum muncul ( Neuman, 2002d, hal. 25)

 Pecegahan Secondary sebagai tindakan: Pencegahan secondary berhubungan


dengan gejala – gejala yang mengikuti reaksi terhadap tekanan menyesuaikan
tingkat tindakan, dan pengobatan untuk mengurangi pengaruh berbahaya(
Neuman, 2002d, hal. 14). Pencegahan secondary digunakan sebagai pencapaian
keadaan sehat, melindungi struktur dasar dengan penguatan garis perlawanan
internal. Tujuannya adalah menyediakan pencegahan dari gejala – gejala untuk
mendapatkan kesehatan yang optimal atau stabil dan penampungan energi (
Neuman, 2002d, hal. 26) Pencegahan secondary menyediakan pencegahan agar
reaksi tekanan tidak terjadi ( Neuman, 2002d) Pencegahan secondary dimulai
dengan kemunculan gejala – gejala ( Neuman, 2002d, hal. 26)

Pencegahan Tertiary sebagai tindakan: Pencegahan tertiary berhubungan dengan


proses yang terjdai ketika pemulihan terjadi dan menjaga faktor – faktor untuk
mengembalikan klien kepada prilaku sirkular terhadap pencegahan primari (
Neuman, 2002d, hal. 14). Pencegahan tertiari sebagaiPerawatan menggunakan
model penilaian sistem Neuman dan perangkat tindakan. Model sistem Neuman
dalam keperawatn mendiagnosa taksonomi dan alat praktek lain yang sesuai dalam
memandu penyumpulan data dan menyediakan dokumentasi pada diagnos
keperawatan, tujuan keperawatan, dan hasil keperawatan ( Lihat tabel 7 -2 )

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perawatan membuat database yang termasuk pertimbangan bersama dari interaksi


dinamis terhadap varable – variable fisiologis, psikologi, sosial badaya,
pengembangan, dan spiritual.
2. Perawatan mengenali persepsi sistem dari klien atau klien dan persepsinya sendiri:
Menilia kondisi dan kekauatan klien atau faktor – faktor struktur dasar dari sistem
pada klien dan sumber – sumber energi.
a. Menilai karakteristik klien atau sistem klien yang mudah disesuaikan dan
bentuk pertahanan yang normal, bentuk perlawanan, tingkat potensi dari reaksi
aktual, dan potensi rekonstitusi yang mengikuti suatu reaksi.
b. Menilai tekanan lingkungan dari dalam dan luar yang mengancam kestabilan
klien atau sistem klien:
c. Mengenali dan mengevaluasi potensi atau hubungan intrapersonal dan
interpersonal yang nyata dan tekanan ekstrapersonal yang mengacam
kestabilan klien atau sistem klien.
1) Mengelompokan tekanan yang mengacam kestabilan klien atau sistem
klien melalui pencabutan hak, berlebih – lebihan, perubahan atau ketidak
adanya tolerasi.
2) Mengindentifikasi, mengelompokkan, dan mengevaluasi potensi dan
hubungan intrapersonal, interpersonal dan elestrapersonal yang nyata.
3) Hubungan antara klien /sistem klien dan lingkungan, mempertimbangkan
semua lima variabel hubungan.

d. Menilai klien/sistem yang menciptakan oleh lingkungan dengan menemukan


sifat dari klien/sistem klien yang tercipta oleh lingkungan ini dilengkapi
dengan:
1) Menilai klien/sistem persepsi klien terhadap tekanan mengenali
klien/sistem permasalahan utama klien, wilayah tekanan ( Stres), atau
wlayah kepedulian.
2) Mengenali klien/sistem persepsi klien tentang bagaimana keadaan saat
ini berbeda dari pola kehidupan yang biasanya.
3) Mengenali cara – cara dimana klien/sistem klien mengenali masalah yang
serupa diwaktu lampau.
4) Mengenali apakah klien/sistem klien mengantisipasi untuk dirinya sendiri
dimasa depan sebagai konsekuensi dari situasi saat ini.
5) Menentukan apakah klien/sistem klien mengharapkan pengasuh, keluarga,
teman – teman atau yang lainnya mengerjakan buatnya.
6) Menentukan tingkat perlindungan yang disediakan oleh klien/sistem klien
yang diciptakan lingkungan membuka penyebab dari klien/sistem klien
yang diciptakan lingkungan.
7) Mengevaluasi pengaruh proses kehidupan diwaktu lampau, sekarang, dan
kemungkinan di masa depan dan menyalin pola – pola pada klien/sistem
klien.
8) Mengenali dan mengevaluasi sumber – sumber internal dan eksternal
yang nyata dan berpontensi untuk klien/kesehatan sistem kilen.
3. Perawatan memfasilitasi kesadaran klien terhadap distorsi persepsi yang utama.
4. Perawatan dan klien/sistem klien bekerja untuk memecahkan masalah perbedaan
dalam persepsi.
5. Perawatan mengenali keragaman dari kesehatan melalui penyatuan database klien
dengan teori yang sesuai dari keperawatan dan ilmu – ilmu tambahan.
6. Perawatan menyatukan suatu diagnosa keperawatan yang luas yang mencakup
klien/sistem klien secara umum, kondisi atau situasi, termasuk pengenalan dari
keragaman yang aktual dan berpotensi dari kesehatan dan sumber – sumber yang
ada.

TUJUAN – TUJUAN KEPERAWATAN

1. Keperawatan mengajukan tujuan hasil dan tindakan – tindakan yang akan


memfasilitasi tingkat kemungkinan yang tertinggi dari klien/kestabilan atau
kesehatan sistem klien. Yaitu menjaga ketahanan yang normal dan menahan
barisan pertahanan yang fleksibel.
2. Perawatan berembug perubahan preskriptif yang diinginkan atau tujuan hasil
untuk membenarkan keragaman – keragamandari kesehatan dengan klien/sistem
klien, membawa klien atau kebutuhan klien dan sumber – sumber yang
dipertimbangkan.
3. Perawatan menitikberatkan tujuan – tujuan dengan mempertimbangkan tingkat
klien dan sistem klien, arti dari pengalaman kepada klien/sistem klien, kebutuhan
stabilitas sistem dan total sumber – sumber yang ada.
4. Perawatan berembug pencegahan tertentu sebagai modalitas tindakan dengan
klien/sistem klien

HASIL KEPERAWATAN

1. Perawatan melaksanakan tindakan keperawatan melalui penggunakan satu atau


lebih dari tiga pencegahan modalitas tindakan.
2. Pencegahan yang utama sebagai kegiatan tindakan perawatan untuk menjaga
stabilitas sistem dilaksanakan dengan:
a. Mencegah meluasnya tekanan.
b. Menyediakan sumber – sumber untuk menjaga atau memperkuat kekuatan
klien/sistem klien yang ada.
c. Mendukung penanganan dan fungsi yang positif.
d. Meningkatkan kepekaan terhadap tekanan berbahaya yang ada atau
mungkin ada.
e. Memotivasi klien/sistem klien terhadap kesehatan.
f. Melakukan koordinasi dam memadukan toeri interdisipliner dan masukan
epidemiologi.
g. Mendidik dan mendidik kembali klien/sistem klien.
h. Menggunakan tekanan sebagai suatu strategi tindakan yang positif.
3. Pencegahan sekunder sebagai kegiatan tindakan perawat untuk mencapai
stabilits sistem dilaksanakan dengan:
a. Melindungi klien/susunan sistem klien.
b. Mobilisasi dan optimalisasi klien sumber – sumber internal dan eksternl
sistem klien untuk mencapai stabilitas dan konservasi energi.
c. Memfasilitasi manipulasi tujuan dari tekanan dan reaksi terhadap tekanan.
d. Memotivasi, mendidik, dan melibatkan klien/sistem klien dalam
pembentukan yang saling menguntungkan dari tujuan perawatan
kesehatan.
e. Memfasilitasi keperawatan yang sesuai dan mengukur tindakan.
f. Mendukung faktor – faktor yang positif buat kesehatan.
g. Mempromosikan dukungan melalui koordinasi dan integrasi.
h. Memberikan tindakan pencehagan yang utama seperti yang perlu.

4. Pencegahan Tersiar sebagai kegiatan tindkan keperawatn untuk menjaga


stabilitas sistem dilaksanakan dengan:
a. Membuat capain dan menjaga tingkat kemungkinan yang tertinggi dari
klien/kesehatan sistem klien dan stabilitas selama rekonstitusi
b. Mendidik, mendidik kembali, orentasi kembali klien/sistem klien seperti
yang dibutuhkan.
c. Mendukung klien/sistem klien terhadap tujuan yang sesuai.
d. Mengordinir dan memadukan sumber – sumber pelayana kesehatan.
e. Menyediakan tindakan pencegahan primer dan sekunder yang diperlukan.

5. Perawatan mengevaluasi tujuan hasil dengan:


a. Memastikan perolehan hasil tujuan dengan klien/sistem klien.
b. Merumuskan tujuan yang diperlukan dengan klien/sistem klien.
c. Perwatan dan klien/sistem klien mengatur tujuan jangka menengah dan
panjang untuk tindakan keperawatan selanjutnya yang disusun berkaitan
dengan hasil tujuan jangka pendek.

ANALISA DAN EVALUASI DARI MODEL KONSEP KEPERAWATAN


D. Ketika batalan, efek dari garis fleksibel pertahan sperti akordeon tidak lagi
bisa melindungi kliensistem klien terhadap suatu tekanan lingkungan
tekanan tersebaut menerobos garis normal pertahanan. Hubungan timbal
balik variable – variable fisiolog, psikologi, sosial budaya, pembangunan,
dan spiritual menetukan sifat dan tingkat dari reaksi sistem atau reaksi yang
mungkin terhadap ( Neuman, 1990b, P. 259)
E. Garis - garis perlawanan dalam klien ( Sumber – sumber internal dan
eksternal) diaktifkan untuk memerangi potensi atau reaksi –reaksi tekanan
yang nyata.
F. Klien adalah sebuah interaksi sistem terbuka secara total berhubungan
dengan kekuatan atau tekanan lingkungan baik internal ataupun eksternal.
Lebih jauh, klien terus berubah dengan interaksi bergerak kearah situasi
dinamis stabilitas atau kesehatan atau terhadap satu dari penyakit dalam
tingkat yang berbeda( Neuman, 2002, P. 12)
G. Proses interaksi dan penyesuaian penghasilan beragam tingkat harmoni,
stabilitas, atau keseimbangan antara klien dan lingkungan.Secara Ideal, ada
kestabilan sistem klien yang optimal. ( Neuman, 2002, p. 23)
H. Perhatian utama dari keperawatan adalah menjaga sistem klien tetap stabil
melalui tepatan baik dalam menilai efek – efek dan efek – efek yang
mungkin dari tekanan lingkungan dan dalam membantu penyesuaikan
klien yang perlu untuk suatu tingkat kesehatan yang optimal ( Neuman,
2002d, p. 25)
I. Dalam menjaga kestabialan sistem, perawatan menciptakan hubungan
diantara klien, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan ( Neuman 2002d,
p.,25)

Anda mungkin juga menyukai