Anda di halaman 1dari 7

Ekonomi Islam

Makalah Agama tentang Ekonomi Islam di ajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Agama Islam yang di bimbing oleh:
Hanif Bin Kasah, Drs

Di Susun Oleh :
Muhammad Rifqiansyah 2016-71-177
Muhammad Rizky Kurniawan 2016-71-178
Kelas E

DIII TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama
islam dengan judul "Memahami Pengertian dan Fungsi Perbankan Syariah" tepat pada
waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Bandung, 18 Desember 2015


Penyusun,

Muhammad Rizky Kurniawan

DAFTAR ISI

2
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
1.1 Islam Dan Masalah Ekonomi Di islam....................................................................................1
1.2 Karakteristik Ekonomi Islam...................................................................................................1
1.3 Sistem dan Tujuan Ekonomi Islam..........................................................................................1
1.4 Pandangan Islam Terhadap Bank.............................................................................................1
1.5. Bank Konvensional dan Bank Islam.......................................................................................1
1.6. Filantropi, Zakat, infaq, Sadaqah dan Wakaf ?.......................................................................1

3
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Islam Dan Masalah Ekonomi Di islam

A.Pengertian Ekonomi Islam / Ekonomi Syariah

Islam adalah agama yang Kaaffah (komprehensif)). Tidak ada satu pun dimensi

kehidupan manusia baik yang berkaitan dengan hubungannya dengan sang khalik

(Hablumminallah) maupun hubungan antar manusia (Hablumminannas) melainkan Islam

memberikan aturan yang sangat lengkap dan jelas. Aturan-aturan tersebut harus direalisasikan

oleh setiap individu jika ia ingin mendapatkan kebahagiaan yang hakiki (al-falah).

Seiring dengan hancurnya komunisme serta ambruknya kapitalisme menghadapi

persoalan-persoalan kemanusiaan khususnya di bidang ekonomi yang ditandai dengan

terjadinya resesi global di negara-negara yang menganut sistem kapitalis. maka Islam

dianggap bisa menjadi solusi alternatif (bahkan satu-satunya alternatif –pen) bagi pemecahan

masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Oleh karena itu kajian ekonomi Islam

atau terkadang disebut juga ekonomi Syariah menjadi keniscayaan bagi umat Islam, bahkan

bagi seluruh umat manusia sekalipun dengan mengesampingkan latar belakang keyakinan

mereka.

Menurut Haron, kata ekonomi pertama kali digunakan pada tahun 1440 M, berasal

dari Bahasa Perancis abad pertengahan economie atau berasal dari Bahasa Latin Oeconomia.

Atau juga berasal dari bahasa Yunani, oikonomia yang berasal dari kata oikonomos yang

berarti mengatur atau menjaga1. Sedangkan dalam Bahasa Arab padanan kata ekonomi adalah

al-iqtishad yang berasal dari kata alqashdu artinya adalah konsisten, adil dan tidak

berlebihan. Pengertian ekonomi menurut terminologi para ekonomi barat sebagaimana yang

dikemukakan oleh Samuelson dan Wiiliam S. Nordhaus adalah “Economies is the study of

1
the use of limited resources to produce valuable commodities and distribute them to different

people2” yang berarti ekonomi adalah suatu studi tentang penggunaan sumberdaya yang

terbatas untuk menghasilkan komoditas yang bernilai dan mendistribusikannya kepada semua

orang.

Jika kata ekonomi diakhiri dengan kata Islam maka makna ekonomi memiliki makna

yang lain. M. Akram Khan mengatakan : “Islamic economics aims the study of human falah

(well-being) achieved by organizing the resources oft the earth on the basic of cooperation

and participation3” artinya : Ekonomi Islam bermakna studi berkait dengan bagaimana

mencapai kebahagiaan manusia dengan cara mengorganisasi seluruh sumber yang ada di

muka bumi dengan berdasarkan pada asa kebersamaan dan partisipasi bersama.

Kursyid Ahmad memberikan definisi yang lebih spesifik lagi :”Islamic economics is a

systematic effort to thy to understand the economic’s problem and human behavior in the

relation to the problem from an Islamic perspective4” Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah

usaha sistematis untuk memahami masalah-masalah ekonomi dan tingkah laku manusia

secara relasional dalam prespektif Islam”.

Dua pengertian di atas sudah cukup memberikan gambaran yang jelas bahwa dalam

ekonomi Islam yang menjadi standar adalah tata nilai yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-

Nya, sehingga ekonomi dalam Islam tidak dianggap sebagai sesuatu yang bebas dari nilai

sebagaimana yang dipahami oleh orang-orang barat terhadap ekonomi. Justeru, nilai-nilai

Islam harus menjadi inti dari perekonomian. Menurut Siddiqi, Filosopi ekonomi Islam

berdasarkan kepada asas kebebasan, kesetaraan, keadilan dan kerjasama yang merupakan

manifestasi doktrin utama dalam Islam yaitu Tauhid. Dengan merealisasikan nilai-nilai

tersebut akan membuat hidup ini baik dan indah5.

2
3
4
5

2
Disamping itu, dari segi tujuan ekonomi dalam Islam bukan saja semata meraih

kemakmuran secara ekonomi (dimensi fisik semata) tetapi lebih jauh dari itu yaitu al-falah

(kebahagiaan yang paripurna) baik di dunia maupun di akhirat.

B.Masalah Ekonomi Islam

1.2 Karakteristik Ekonomi Islam

a. Memelihara fitrah manusia. Islam adalah agama yang sesuai dengan kefitraan manusia.
fitrah manusia adalah sejauh apapun ia berjalan menyelisihi fitra kemanusiaannya, ia akan
berusaha mencari jalan kembali. Fitrah manusia pada al-Khair (jalan kebahan). Al-khair itu
adalah islam. Islam memberikan sumber ketentrama jiwa bagi manusia-manusia di dunia yang
dalam perjuangan hidup.

b. Memelihara norma-norma akhlak. Islam membawa ajaran dasar tauhid, akhlaq dan
ajaran yang berhubungan aspek jiwa, akal, materi dan sosial. Maka dari itu kita harus berakhlaq
yang baik kepada semua orang dan jangan pernah mengangkap rendah orang lain.
Pengantar Ekonomi Islam
c. Memenuhi keperluan-keperluan masyaraka. Islam mendahulukan kepentingan
masyarakat umum dari pada kepentingan pribadi.
d. Kegiatan-kegiatan ekonomi adalah kebahagian daripada ajaran agama Islam.

e. Kegiatan ekonomi Islam mempunyai cita-cita luhur. Yaitu bertujuan berusaha untuk
mencari keuntungan individu, di samping melahirkan kebahagiaan bersama bagi masyarakat.

d. Aktiviti-aktiviti ekonomi islam senantiasa diawasi oleh hukum-hukum islam dan


perlaksanaannya dikawal pula oleh pihak pemerintah.

f. Ekonomi islam menseimbangkan antara kepentingan individu dan masyarakat.


g. Ekonomi Islam merupakan bagian dari sistem Islam yang menyeluruh. Hal terpenting
yang m embedakan ekonomi Islam adalah hubungannnya yang sempurna dengan agama Islam,
baik sebagai akidah maupun syari‟at. Mempelajari ekonomi Islam tidak dapat terlepas dari
akidah dan syari‟at Islam karena sistem ekonomi Islam merupakan bagian dari syari‟at Islam
serta berhubungan dengan akidah sebagai dasar. Hubungan ekonomi Islam dengan akidah dan
Syari‟at Islam itulah yang menyebabkan kegiatan ekonomi dalam Islam berbeda dengan sistem
ekonomi lainnya.
h. Ekonomi Islam merealisasikan keseimbangan antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat. Ekonomi Islam tidak merumuskan, individu dalam usaha merealisasikan
kepentingan sebenarnya selalu merealisasikan kepentingan orang banyak, dan juga tidak pula

3
meninggalkan kepentingan individu. Dengan kata lain Islam mengakui kepentingan pribadi dan
kepentingan masyarkat selama tidak ada pertentangan antara keduanya. Contoh tentang hak
milik, Islam mengakui ada milik pribadi, juga masih mengakui hak orang banyak. Jika terjadi
pertentangan antara pribadi dan masyarakat, dan tidak mungkin dipertemukan keduanya maka
Islam mendahulukan kepentingan masyarakat umum dari pada kepentingan pribadi.

1.3 Sistem dan Tujuan Ekonomi Islam

A.SISTEM EKONOMI ISLAM


Dalam sistem ekonomi Islam kedudukan manusia sebagai makhluk Allah yang berfungsi
mengemban amanat Allah untuk memakmurkan kehidupan di bumi dan kelak di kemudian hari
akan dimintai pertanggungjawaban atas amanat Allah tersebut. Sementara itu, sebagai
pengemban amanat manusia dibekali kemampuan untuk menguasai, mengolah, dan
memanfaatkan potensi alam. Al-Qur‟an surat al-Baqarah 30:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman pada malaikat, sesungguhnya Aku hendak


menjadikan seorang khalifah di muka bumi.
B.TUJUAN EKONOMI ISLAM

1.4 Pandangan Islam Terhadap Bank


1.5 Bank Konvensional dan Bank Islam
1.6 Filantropi, Zakat, infaq, Sadaqah dan Wakaf ?

Anda mungkin juga menyukai