Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena Rahmat dan KaruniaNya kami
bisa menyusun makalah berjudul “4G lte dan WIMAX” ini dengan tepat waktu, guna memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Sistem Telekomunikasi, Fakultas Teknik STTPLN-Jakarta.
Dalam pembuatan makalah ini, kami banyak mendapat hambatan dan tantangan namun
dengan dukungan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat teratasi. Olehnya itu, tim
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Untuk itu penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan makalah ini. Semoga kontribusinya
mendapat balasan dari Tuhan YME.
Tim penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik segi penyusunan
maupun isinya. Akhir kata, harapan kami makalah ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca
dan kita sekalian.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 2
BAB I PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 3
1.3 Metode ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Sosial .........................................................................................
2.2 Syarat-syarat Integrasi Sosial .....................................................................................
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Integrasi Sosial ...................................................
2.4 Proses Terjadinya Integrasi Sosial .............................................................................
2.5 Klasifikasi macam-macam bentuk Integrasi Sosial ...................................................
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis melihat adanya beberapa masalah yang akan dicoba
untuk dipecahkan melalui makalah ini :
a) Apa itu jaringan 4G LTE dan WiMAX
b) Apa kelebihan dan kekurangan 4G LTE dan WiMAX ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan
masalah :
a) Untuk mengetahui jaringan $G LTE dan WiMAX
b) Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jaringan 4G LTE dan WiMAX
2.1 4G(FOURTH-GENERETION)
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology.
Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon
seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan
jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan
laptop menggunakan modem USB.Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan
di dunia yaitu standar WiMAX (Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution
(LTE) (Swedia sejak 2009).Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia
dengan merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali
diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November
2013. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) adalah "3G and beyond".
Fitur Utama 4G
Range Frekuensi 800Mhz dan 1800Mhz
Bandwith 1.4Mhz,3Mhz,5Mhz,10Mhz,15Mhz,20Mhz
Skema Modulasi Uplink: QPSK, 16QAM, 64QAM
Downlink: QPSK, 16QAM, 64QAM(optional)
Skema Akses Uplink:SC-FDMA (Single Carrier Frequency Division Multiple
Bersamaan Access)
Downlink: OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple
Access)
Teknologi Antena MIMO (Multiple Input Multiple Output)
Kecepatan tertinggi Uplink: 75Mbps (20MHz)
Downlink: 150Mbps ( 2x2 MIMO), 300Mbps ( 4x4 MIMO)
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan
arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data
lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang
ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan
dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan
kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium
dan keamanan tinggi.
Ada dua sistem jaringan yang secara komersial digunakan pada teknologi 4G yaitu standar
Mobile WiMAX dan standar LTE.
2.2 LTE
3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar
komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan
UMTS/HSPA. Jaringan antarmukanya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus
dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai
dengan tingkat 300 mbps dan upload 75 mbps. Layanan LTE pertama kali dibuka oleh
perusahaan TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 desember 2009.
3GPP Long Term Evolution, atau lebih dikenal dengan sebutan LTE dan dipasarkan
dengan nama 4G LTE adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan
GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon
seluler mau pun perangkat mobile lainnya.
LTE pertama kali diluncurkan oleh TeliaSonera di Oslo dan Srockholm pada 14
Desember 2009. LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. LTE
diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon seluler secara global yang pertama.
Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang belum dapat
disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9
belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R. Teknologi LTE Advanced yang dipastikan akan
memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai teknologi 4G.
3GPP LTE mewakili kemajuan besar di dalam teknologi seluler. LTE di rancang untuk
memenuhi kebutuhan operator akan akses data dan media angkut yang berkecepatan tinggi serta
menyokong kapasitas teknologi suara untuk beberapa dekade mendatang. LTE meliputi data
berkecepatan tinggi, multimedia unicast dan servis penyiaraan multimedia. Selain itu LTE
diperkirakan dapat membawa komunikas pada tahap yang lebih tinggi, tidak hanya
menghubungkan manusia saja tetapi dapat juga menyambungkan mesin.
LTE memiliki kecepatan yang didefinisikan dalam beberapa kategori atau category disingkat
“cat” sesuai dengan yang dirilis dari 3GPP, tergantung pada maksimum tingkatan puncak
kecepatan transfer data dan dukungan kemampuan.
Dalam hal kecepatan secara umum, LTE dapat memberikan kecepatan data puncak hingga 300
Mbps pada downlink dan puncak kecepatan data 75 Mbps pada uplink, tergantung pada kategori
perangkat pengguna.
LTE cat3 adalah teknologi LTE kategori 3 yang memiliki kecepatan hingga 102 Mbps
untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.
LTE cat4 adalah teknologi LTE kategori 4 memiliki kecepatan maksimal hingga 150,8
Mbps untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.
LTE cat6 adalah teknologi LTE kategori 6 memiliki kecepatan maksimal hingga 301.5
Mbps untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.
E-UTRA adalah singkatan dari Evolved UMTS Terrestrial Radio Access juga dikenal
dengan nama Evolved Universal Terrestrial Radio Access yaitu antarmuka jaringan LTE yang
digunakan 3GPP dan banyak dari standar memenuhi persyaratan untuk teknologi komunikasi
mobile 4G.Jaringan LTE memungkinkan panggilan suara dan video, transmisi file, internet, TV
online, video kualitas tinggi, streaming, bermain game, atau fitur apapun yang ada di dalamnya
dapat dinikmati lebih baik dari generasi sebelumnya.Sebuah karya besar ini ditujukan untuk
menyederhanakan arsitektur sistem, karena transisi dari rangkaian UMTS yang ada ditambah
packet switching gabungan jaringan untuk merampingkan sistem.
Catatan:
kecepatan data maksimum yang ditampilkan terdapat pada saluran bandwidth 20 MHz,
LTE cat6 keatas termasuk kecepatan data yang merupakan gabungan dari beberpa
saluran.
Teknologi LTE secara teoretis menawarka kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan
Uplink 75 Mbps.
LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang
mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing nya
sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi
banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan secra serentak. Dengan
menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path.
Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang
digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum
radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa
beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.
LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini
menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan
jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line
network.
Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu
menyokong GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi jaringan, antar muka
dan protocol ditempatkan di tempat yang memungkinkan terjadinya perpindahan data
selancar mungkin jika pengguna berpindah tempat ke daerah yang memiliki teknologi
antar muka yang berbeda.
Transmisi data dalam LTE baik dalam arah uplink maupun downlink dikontrol oleh jaringan.
Proses ini sama seperti teknologi GSM maupun UMTS. Di dalam sistem LTE, pengaturan
sepenuhnya dikontrol oleh eNode-B.
Pengaturan Downlink
Pada arah downlink, eNode-B bertanggung jawab untuk menyampaikan data yang diterima dari
jaringan kepada para pengguna, melalui antar muka udara.
Pengaturan Uplink
Prosedur Dasar
Perangkat LTE yang cenderung lebih data sentris akan memulai pencarian jaringan yang sesuai
terdahulu. Jika perangkat tidak menemukan cell LTE maka perangkat akan menggunakan
teknologi cell UMTS dan GSM.Setelah perangkat mobile informasi untuk untuk bisa mengakses
jaringan terpenuhi, maka perangkat akan melakukan prosedur attach. Prosedur attach
memberikan alamat IP dan perangkat mobile mulai bisa mengirim dan menerima data dari
jaringan.
Pada teknologi GSM dan UMTS perangkat bisa tersambung dengan jaringan tanpa alamat IP (
internet protocol ), namun pada teknologi LTE ( long term evolution ) perangkat harus memiliki
alamat IP agar tersambung dengan jaringan.
Jaringan telepon
Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya LTE menggunakan jaringan all-IP. Sedangkan
telepon pada GSM dan UMTS menggunakan circuit switching. Dengan pengadopsian teknologi
LTE, maka para operator harus merencanakan ulang jaringan telepon mereka. Muncullah empat
pendekatan yang dapat digunakan:
CSFB (Circuit Switched Fallback): Pada pendekatan ini, LTE hanya menyediakan servis
data dan ketika telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan circuit
switching. Kerugian yang didapatkan adalah pengaturan telepon mengambil waktu yang
lebih lama. Solusi ini digunakan untuk ponsel yang belum mendukung VoLTE.
SVLTE (Simultaneous Voice and LTE): Pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE
dan circuit switching secara bersamaan. Kekurangan pada pendekatan ini adalah ponsel
cenderung memiliki harga mahal dan menggunakan konsumsi tenaga yang tinggi.
VoLTE (Voice over LTE): Pendekatan ini berbasis pada IP multimedia subsistem, yang
bertujuan menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.
SRVCC (Single Radio Voice Call Continuity): Pendekatan ini mengambil kelebihan dari
CSFB dan VoLTE, dimana fungsi handover yang memungkinkan panggilan telepon LTE
secara terus menerus dengan menggunakan jaringan 2G/3G tanpa gangguan.
kelebihannya operator hanya menghubungkan MSC pada jaringan 2G/3G ke IMS.
Selain keempat pendekatan di atas, terdapat alternatif lain yang tidak diinisiasikan oleh operator
yaitu , Over-the-top-content servis , menggunakan aplikasi seperti skype dan google talk untuk
menyediakan servis telepon bagi LTE. Walupun begitu sekarang dan beberapa masa kedapan,
servis telepon masih menjadi pemasukan utama bagi operator mobile. Maka menggantungkan
servis telepon LTE sepenuhnya pada OTT, merupakan suatu tindakan yang tidak akan menerima
banyak dukungan dari industri telekomunikasi
Kelebihan Jaringan 4G
1. Kapasitas yang terdapat pada jaringan 4G LTE tergolong tinggi sehingga proses
pertukaran data mempunyai kecepatan tingkat tinggi juga. Dengan kata lain, untuk proses
downlink akan mencapai kecepatan hingga 300 Mbps sedangkan untuk proses Uplink
dapat mencapai keceparan hingga 75 Mbps.
2. Adanya penggunaan fasilitas OFDM atau Orthogonal Frequency Division Multiplexing
yang digunakan pada jaringan 4G ini dapat membuat proses trasmisi data yang dilakukan
melalului proses spektrum radio dalam skala besar mempunyai kecepatan hingga 180
Khz pada setiap perangkat yang
3. Sistem IMT dan ITU – R yang menggunakan gelombang frekuensi secara tidak langsung
akan terdukung sistem kerjanya dengan adanya penggunaan jaringan 4G itu sendiri.
4. Ketika berada pada kawasan perkotaan maka frekuensi band yang terdapat pada jaringan
4G ini akan mencapai tingkat frekuensi yang tinggi. Tingkat kecepatan mobile broad
band ini juga ditentukan oleh tingginya suatu frekuensi pada kawasan atau lingkup
tertentu.
5. Jaringan MBSFN atau Multicash Broadcash Single Freuquensy Network akan terdukung
pengembangannya ketika penggunaan jaringan 4G ini diterapkan.
6. Dengan adanya jaringan 4G maka mobilitas yang tinggi juga akan mengalami
peningkatan dalam hal dukungan.
7. Untuk memebuhi kebutuhan dan keinginan pengguna, pada jaringan 4G ini mempunyai
spesifikasi kecepatan dalam mendownload mencapai 185 Mbps. Selain itu, proses
mengupload atau mengunggah data dapat mencapai kecepatan mencapai 41 Mbps.
8. Tidak akan mengalami terjadinya buffering ketika perangkat digunakan untuk menonton
atau streaming video.
9. Bagi pengguna jaringan 4G juga akan mendapat kemudahan dalam bermain game yang
mempunyai tingkat keberatan tertentu. Hal ini karena multiplayer dari game pada
perangkat yang menggunakan jaringan 4G LTE tidak akan mengalami hambatan berarti.
10. Pada penggunaan jaringan 4G ini akan membuat koneksi multidevice mempunyai tingkat
kecepatan yang tergolong tinggi.
11. Kualitas pertukaran data yang mencangkup pengiriman maupun penerimaan akan
mencapai kestabilan ynag memadai.
Kekurangan Jaringan 4G
LTE di Indonesia
Teknologi LTE yang telah diuji coba oleh beberapa operator di Indonesia bukanlah
merupakan teknologi 4G yang sebenarnya. Teknologi yang telah diuji coba di Indonesia
merupakan LTE release – 8 yang baru memenuhi spesifikasi 3GPP tetapi belum memenuhi
spesifikasi IMT-advanced.Percobaan jaringan LTE ini sudah diupayakan oleh operator, tercatat
Telkomsel dan Indosat sudah menguji coba jaringan ini pada tahun 2013, dan kemudian disusul
oleh XL. Peluncuran jaringan LTE kepada publik dilakukan oleh operator internet BOLT pada
awal 2014 dengan meng-cover daerah ibukota Jakarta, pada akhir 2014 Telkomsel sudah
meluncurkan layanan internet 4G LTE dengan mencakup wilayah Jakarta dan Bali. Tercatat
hingga akhir 2015, ada lima operator yang sudah menyelenggarakan 4G LTE, yakni Telkomsel
dengan layanan 4G LTE, XL dengan HotRod 4G LTE, Indosat Ooredoo dengan 4GPlus, Boltt
4G LTE, dan Smartfren dengan layanan 4G LTE Advanced dengan jangkauan Pulau Jawa,
Madura, Bali dan beberapa kota besar di luar Jawa.
2.3 WiMAX
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed
WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat
dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan
(QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi
selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada
konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih
tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh
operator baru atau pun service provider skala kecil.
Teknologi jaringan WiMax memiliki dua jenis band frekuensi sistem wireless yaitu
sebagai berikut :
1. Licensed Band
License “Otoritas” yang membutuhkan adanya operator yang memperoleh hak untuk
menyediakan layanan pada suatu daerah atau area dari regulator.
2. Unlicensed Band
Kebalikannya dari “Licensed Band” yaitu tidak membutuhkan adanya lisense dan setiap orang
bebas menggunakan frekuensi di seluruh area pada daerah tertentu.Jadi, sebagai teknologi
jaringan yang berbasis pada penggunaan frekuensi, dalam pelaksanaan jaringan WiMax sangat
tergantung pada kesesuaian dan ketersediaan pada spektrum frekuensi.
KELEBIHAN WIMAX :
KEKURANGAN WIMAX :
3.1 Kesimpulan
Kelebihan dari LTE memiliki UE (User Equipment) adalah suatu teknik optimasi yang
dapat meningkatkan kinerja sistem. EU pada dasarnya memiliki sebuah transmiter untuk
menghemat biaya dan juga penghematan penggunaan baterai.WiMAX dan LTE pada prinsipnya
merupakan teknologi yang dirancang untuk mendukung layanan mobilitas yang tinggi serta
dengan basis jaringan IP.Memiliki kemampuan dalam menjamin kualitas layanan (QOS) yang
baik.WiMAX dikembangkan oleh WiMAX forum, sedangkan LTE dikembangkan oleh 3GPP
WiMAX berkembang dari operator yang dikembangkan dari operator komunikasi data,
sedangkan LTE merupakan evolusi dari operator seluler 3G yang mengusung komunikasi
berbasis voice dan data.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
https://id.wikipedia.org/wiki/4G
https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/kelebihan-jaringan-4g
http://www.materi-it.com/2014/11/pengertian-jaringan-wimax.html
https://vicoinfo.wordpress.com/2015/01/19/wimax/#more-123
https://haiwiki.info/teknologi/pengertian-teknologi-jaringan-4g-lte/
https://haiwiki.info/teknologi/kategori-kecepatan-jaringan-lte/
https://id.wikipedia.org/wiki/Long_Term_Evolution
http://nyomanchandra.blogspot.co.id/2016/11/makalah-jaringan-4g-lte.html
http://muhammadiqbalshop.blogspot.co.id/2015/06/makalah-pti-4g-lte.html
http://dapurtelekomunikasi.blogspot.co.id/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-
wimax.html