Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena Rahmat dan KaruniaNya kami
bisa menyusun makalah berjudul “4G lte dan WIMAX” ini dengan tepat waktu, guna memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Sistem Telekomunikasi, Fakultas Teknik STTPLN-Jakarta.

Dalam pembuatan makalah ini, kami banyak mendapat hambatan dan tantangan namun
dengan dukungan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat teratasi. Olehnya itu, tim
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Untuk itu penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan makalah ini. Semoga kontribusinya
mendapat balasan dari Tuhan YME.

Tim penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik segi penyusunan
maupun isinya. Akhir kata, harapan kami makalah ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca
dan kita sekalian.

Jakarta, Oktober 2017

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1

DAFTAR ISI......................................................................................................................... 2

BAB I PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 3
1.3 Metode ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Sosial .........................................................................................
2.2 Syarat-syarat Integrasi Sosial .....................................................................................
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Integrasi Sosial ...................................................
2.4 Proses Terjadinya Integrasi Sosial .............................................................................
2.5 Klasifikasi macam-macam bentuk Integrasi Sosial ...................................................
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya teknologi internet, sering


dibicarakan mengenai istilah teknologi seperti GPRS, EDGE , 3G atau UMTS, 3.5G atau
HSDPA dan LTE atau 4G. Secara garis besar, istilah tersebut berkaitan dengan jaringan internet
terutama yang berkaitan dengan kecepatan akses data internet. Pada dasarnya perkembangan
teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja,
kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya. Jaringan 4G (4G network) adalah
generasi keempat jaringan nirkabel untuk komunikasi mobile.Jaringan ini dimaksudkan sebagai
solusi jaringan komunikasi yang komprehensif dan aman dengan kecepatan data yang jauh lebih
cepat dari generasi sebelumnya. Standar baru seperti WiMax dan Long Term Evolution (LTE)
telah disebut sebagai 4G. Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara,
data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan di mana saja, pada rata-
rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang
ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan
dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan
kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium
dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau.
Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk
berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio
transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat
berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di
frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan seluler. Integrasi voice dan data dalam channel
yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.Pada jaringan 4G, topologi sambungan
fisik yang baru dan inovatif, telah diusulkan dan diperdebatkan secara analitik. Perdebatan dan
pengusulan tersebut dilihat dari sudut pandang pemrosesan, pemuatan (loading), dan
kemampuan routing. Inovasi ini dinamakan “cluster-cellular” atau dengan kata lain biasa disebut
sebagai topologi cincin.
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis melihat adanya beberapa masalah yang akan dicoba
untuk dipecahkan melalui makalah ini :
a) Apa itu jaringan 4G LTE dan WiMAX
b) Apa kelebihan dan kekurangan 4G LTE dan WiMAX ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan
masalah :
a) Untuk mengetahui jaringan $G LTE dan WiMAX
b) Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jaringan 4G LTE dan WiMAX

1.4 Batasan Masalah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 4G(FOURTH-GENERETION)
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology.
Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon
seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan
jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan
laptop menggunakan modem USB.Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan
di dunia yaitu standar WiMAX (Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution
(LTE) (Swedia sejak 2009).Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia
dengan merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali
diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November
2013. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) adalah "3G and beyond".

Fitur Utama 4G
Range Frekuensi 800Mhz dan 1800Mhz
Bandwith 1.4Mhz,3Mhz,5Mhz,10Mhz,15Mhz,20Mhz
Skema Modulasi Uplink: QPSK, 16QAM, 64QAM
Downlink: QPSK, 16QAM, 64QAM(optional)
Skema Akses Uplink:SC-FDMA (Single Carrier Frequency Division Multiple
Bersamaan Access)
Downlink: OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple
Access)
Teknologi Antena MIMO (Multiple Input Multiple Output)
Kecepatan tertinggi Uplink: 75Mbps (20MHz)
Downlink: 150Mbps ( 2x2 MIMO), 300Mbps ( 4x4 MIMO)

Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan
arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data
lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang
ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan
dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan
kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium
dan keamanan tinggi.

Teknologi 4G (Fourth Generation) adalah teknologi kelanjutan dari proses perkembangan


teknologi telepon seluler (mobile phone). Sebelumnya masyarakat telah sangat mengenal dengan
teknologi 2G (Second Generation) yang sangat ngetrend dengan teknologi voice call dan SMS.
Baru-baru ini masyarakat dikenalkan dengan teknologi 3G (Third Generation) dengan
andalannya teknologi video call. Di generasi keempat (4G), masyarakat akan cenderung dibawa
pada sebuah koneksi yang bisa selalu terhubung setiap saat. Atau bisa dijabarkan dengan istilah
kapan saja, dimana saja dan bahkan dengan perangkat apa saja.

Istilah 4G digunakan secara luas untuk menggabungkan beberapa macam sistem


komunikasi broadband wireless access ke dalam sebuah sistem komunikasi dan bukan hanya
sistem telepon seluler saja melainkan juga menunjang keberadaan fixed wireless network seperti
Wi Fi (Wireless Fidelity) dan Wi Max (Wireless Metropolitan Access). Oleh karena itu, sistem
4G diharapkan menjadi sebuah sistem yang mampu menjembatani antara berbagai jaringan
broadband wireless access yang telah ada di masyarakat secara seamlessly (tidak terasa proses
perpindahan antar jaringan yang sedang digunakan) baik itu perangkatnya, jaringannya dan juga
aplikasinya. Sehingga diharapkan pada tujuan akhir nanti dari kemunculan teknologi ini adalah
untuk memuaskan para penggunanya. Dan salah satu parameter yang bisa dilihat adalah dengan
meningkatnya permintaan dari pengguna itu sendiri.Salah satu istilah yang biasa digunakan
untuk mendeskripsikan teknologi 4G adalah MAGIC :

• M obile multimedia, penggunaan aplikasi bergerak di mana saja.


• A nytime anywhere, kapan saja dan dimana saja.
• G lobal mobility support, sangat mendukung kebebasan bergerak.
• I ntegrated wireless solution, solusi perangkat wireless terintegrasi.
• C ostumized personal service, layanan yang mampu mengekspresikan diri.

Ada dua sistem jaringan yang secara komersial digunakan pada teknologi 4G yaitu standar
Mobile WiMAX dan standar LTE.

2.2 LTE

3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar
komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan
UMTS/HSPA. Jaringan antarmukanya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus
dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai
dengan tingkat 300 mbps dan upload 75 mbps. Layanan LTE pertama kali dibuka oleh
perusahaan TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 desember 2009.
3GPP Long Term Evolution, atau lebih dikenal dengan sebutan LTE dan dipasarkan
dengan nama 4G LTE adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan
GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon
seluler mau pun perangkat mobile lainnya.

LTE pertama kali diluncurkan oleh TeliaSonera di Oslo dan Srockholm pada 14
Desember 2009. LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. LTE
diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon seluler secara global yang pertama.

Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang belum dapat
disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9
belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R. Teknologi LTE Advanced yang dipastikan akan
memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai teknologi 4G.

3GPP LTE mewakili kemajuan besar di dalam teknologi seluler. LTE di rancang untuk
memenuhi kebutuhan operator akan akses data dan media angkut yang berkecepatan tinggi serta
menyokong kapasitas teknologi suara untuk beberapa dekade mendatang. LTE meliputi data
berkecepatan tinggi, multimedia unicast dan servis penyiaraan multimedia. Selain itu LTE
diperkirakan dapat membawa komunikas pada tahap yang lebih tinggi, tidak hanya
menghubungkan manusia saja tetapi dapat juga menyambungkan mesin.

Kategori LTE cat1-16

LTE memiliki kecepatan yang didefinisikan dalam beberapa kategori atau category disingkat
“cat” sesuai dengan yang dirilis dari 3GPP, tergantung pada maksimum tingkatan puncak
kecepatan transfer data dan dukungan kemampuan.

Dalam hal kecepatan secara umum, LTE dapat memberikan kecepatan data puncak hingga 300
Mbps pada downlink dan puncak kecepatan data 75 Mbps pada uplink, tergantung pada kategori
perangkat pengguna.

Kategori kecepatan LTE:

 LTE cat3 adalah teknologi LTE kategori 3 yang memiliki kecepatan hingga 102 Mbps
untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.

 LTE cat4 adalah teknologi LTE kategori 4 memiliki kecepatan maksimal hingga 150,8
Mbps untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.

 LTE cat6 adalah teknologi LTE kategori 6 memiliki kecepatan maksimal hingga 301.5
Mbps untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.

Tabel Kategori Kecepatan LTE cat1-16

E-UTRA adalah singkatan dari Evolved UMTS Terrestrial Radio Access juga dikenal
dengan nama Evolved Universal Terrestrial Radio Access yaitu antarmuka jaringan LTE yang
digunakan 3GPP dan banyak dari standar memenuhi persyaratan untuk teknologi komunikasi
mobile 4G.Jaringan LTE memungkinkan panggilan suara dan video, transmisi file, internet, TV
online, video kualitas tinggi, streaming, bermain game, atau fitur apapun yang ada di dalamnya
dapat dinikmati lebih baik dari generasi sebelumnya.Sebuah karya besar ini ditujukan untuk
menyederhanakan arsitektur sistem, karena transisi dari rangkaian UMTS yang ada ditambah
packet switching gabungan jaringan untuk merampingkan sistem.

Tabel Kategori LTE

Kategori LTE Maximum Maximum 3GPP


(LTE Downlink Uplink Release
category) (Mbps) (Mbps)
LTE cat1 10.3 5.2 Rel 12
LTE cat2 51 25.5 Rel 8
LTE cat3 102 51 Rel 8
LTE cat4 150.8 51 Rel 8
LTE cat5 299.6 75.4 Rel 8
LTE cat6 301.5 51 Rel 10
LTE cat7 301.5 102 Rel 10
LTE cat8 2,998.6 1,497.8 Rel 10
LTE cat9 452.2 51 Rel 11
LTE cat10 452.2 102 Rel 11
LTE cat11 603.0 51 Rel 11
LTE cat12 603.0 102 Rel 11
LTE cat13 391.7 150.8 Rel 12
LTE cat14 3,917 N/A Rel 12
LTE cat15 750 N/A Rel 12
LTE cat16 979 N/A Rel 12

Catatan:

 kecepatan data maksimum yang ditampilkan terdapat pada saluran bandwidth 20 MHz,
LTE cat6 keatas termasuk kecepatan data yang merupakan gabungan dari beberpa
saluran.

Teknologi LTE dan layanannya

 Teknologi LTE secara teoretis menawarka kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan
Uplink 75 Mbps.
 LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang
mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing nya
sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi
banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan secra serentak. Dengan
menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path.
 Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang
digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum
radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa
beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.
 LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini
menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan
jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line
network.
 Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu
menyokong GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi jaringan, antar muka
dan protocol ditempatkan di tempat yang memungkinkan terjadinya perpindahan data
selancar mungkin jika pengguna berpindah tempat ke daerah yang memiliki teknologi
antar muka yang berbeda.

Pengaturan teknologi LTE

Transmisi data dalam LTE baik dalam arah uplink maupun downlink dikontrol oleh jaringan.
Proses ini sama seperti teknologi GSM maupun UMTS. Di dalam sistem LTE, pengaturan
sepenuhnya dikontrol oleh eNode-B.

Pengaturan Downlink

Pada arah downlink, eNode-B bertanggung jawab untuk menyampaikan data yang diterima dari
jaringan kepada para pengguna, melalui antar muka udara.

Pengaturan Uplink

Untuk mendapatkan informasi, perangkat mobil harus mengirimkan permintaan penugasaan


kepada eNode-B.

Prosedur Dasar

Perangkat LTE yang cenderung lebih data sentris akan memulai pencarian jaringan yang sesuai
terdahulu. Jika perangkat tidak menemukan cell LTE maka perangkat akan menggunakan
teknologi cell UMTS dan GSM.Setelah perangkat mobile informasi untuk untuk bisa mengakses
jaringan terpenuhi, maka perangkat akan melakukan prosedur attach. Prosedur attach
memberikan alamat IP dan perangkat mobile mulai bisa mengirim dan menerima data dari
jaringan.

Pada teknologi GSM dan UMTS perangkat bisa tersambung dengan jaringan tanpa alamat IP (
internet protocol ), namun pada teknologi LTE ( long term evolution ) perangkat harus memiliki
alamat IP agar tersambung dengan jaringan.
Jaringan telepon

Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya LTE menggunakan jaringan all-IP. Sedangkan
telepon pada GSM dan UMTS menggunakan circuit switching. Dengan pengadopsian teknologi
LTE, maka para operator harus merencanakan ulang jaringan telepon mereka. Muncullah empat
pendekatan yang dapat digunakan:

 CSFB (Circuit Switched Fallback): Pada pendekatan ini, LTE hanya menyediakan servis
data dan ketika telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan circuit
switching. Kerugian yang didapatkan adalah pengaturan telepon mengambil waktu yang
lebih lama. Solusi ini digunakan untuk ponsel yang belum mendukung VoLTE.
 SVLTE (Simultaneous Voice and LTE): Pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE
dan circuit switching secara bersamaan. Kekurangan pada pendekatan ini adalah ponsel
cenderung memiliki harga mahal dan menggunakan konsumsi tenaga yang tinggi.
 VoLTE (Voice over LTE): Pendekatan ini berbasis pada IP multimedia subsistem, yang
bertujuan menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.
 SRVCC (Single Radio Voice Call Continuity): Pendekatan ini mengambil kelebihan dari
CSFB dan VoLTE, dimana fungsi handover yang memungkinkan panggilan telepon LTE
secara terus menerus dengan menggunakan jaringan 2G/3G tanpa gangguan.
kelebihannya operator hanya menghubungkan MSC pada jaringan 2G/3G ke IMS.

Selain keempat pendekatan di atas, terdapat alternatif lain yang tidak diinisiasikan oleh operator
yaitu , Over-the-top-content servis , menggunakan aplikasi seperti skype dan google talk untuk
menyediakan servis telepon bagi LTE. Walupun begitu sekarang dan beberapa masa kedapan,
servis telepon masih menjadi pemasukan utama bagi operator mobile. Maka menggantungkan
servis telepon LTE sepenuhnya pada OTT, merupakan suatu tindakan yang tidak akan menerima
banyak dukungan dari industri telekomunikasi

Kelebihan Jaringan 4G

1. Kapasitas yang terdapat pada jaringan 4G LTE tergolong tinggi sehingga proses
pertukaran data mempunyai kecepatan tingkat tinggi juga. Dengan kata lain, untuk proses
downlink akan mencapai kecepatan hingga 300 Mbps sedangkan untuk proses Uplink
dapat mencapai keceparan hingga 75 Mbps.
2. Adanya penggunaan fasilitas OFDM atau Orthogonal Frequency Division Multiplexing
yang digunakan pada jaringan 4G ini dapat membuat proses trasmisi data yang dilakukan
melalului proses spektrum radio dalam skala besar mempunyai kecepatan hingga 180
Khz pada setiap perangkat yang
3. Sistem IMT dan ITU – R yang menggunakan gelombang frekuensi secara tidak langsung
akan terdukung sistem kerjanya dengan adanya penggunaan jaringan 4G itu sendiri.
4. Ketika berada pada kawasan perkotaan maka frekuensi band yang terdapat pada jaringan
4G ini akan mencapai tingkat frekuensi yang tinggi. Tingkat kecepatan mobile broad
band ini juga ditentukan oleh tingginya suatu frekuensi pada kawasan atau lingkup
tertentu.
5. Jaringan MBSFN atau Multicash Broadcash Single Freuquensy Network akan terdukung
pengembangannya ketika penggunaan jaringan 4G ini diterapkan.
6. Dengan adanya jaringan 4G maka mobilitas yang tinggi juga akan mengalami
peningkatan dalam hal dukungan.
7. Untuk memebuhi kebutuhan dan keinginan pengguna, pada jaringan 4G ini mempunyai
spesifikasi kecepatan dalam mendownload mencapai 185 Mbps. Selain itu, proses
mengupload atau mengunggah data dapat mencapai kecepatan mencapai 41 Mbps.
8. Tidak akan mengalami terjadinya buffering ketika perangkat digunakan untuk menonton
atau streaming video.
9. Bagi pengguna jaringan 4G juga akan mendapat kemudahan dalam bermain game yang
mempunyai tingkat keberatan tertentu. Hal ini karena multiplayer dari game pada
perangkat yang menggunakan jaringan 4G LTE tidak akan mengalami hambatan berarti.
10. Pada penggunaan jaringan 4G ini akan membuat koneksi multidevice mempunyai tingkat
kecepatan yang tergolong tinggi.
11. Kualitas pertukaran data yang mencangkup pengiriman maupun penerimaan akan
mencapai kestabilan ynag memadai.

Kekurangan Jaringan 4G

1. Untuk memenuhi segala kebutuhan insfrastruktur dalam pembangunan jaringan 4G ini


membutuhkan biaya yang cukup mahal.
2. Dibutuhkannya proses penginstalan guna mengoperasikan jaringan 4G
3. Perlunya dilakukan proses instalasi kembali pada peralatan yang telah dioperasikan
apabila melakukan pembaharuan jaringan.
4. Untuk melakukan transmisi data maka dibutuhkan adanya antena tambahan yang
digunakan pada pancaran pangkalan jaringan. Hal ini karena jaringan 4G memakai
MIMO atau Multiple Input Multiple Out.
5. Dibutuhkannya mobile device yang baru apabila user melakukan pembaharuan jaringan.
Hal ini karena untuk pengoperasian kembali jaringan yang diperbaharui membutuhkan
perangkat mobile yang mendukung kinerja jaringan 4G LTE tersebut.

LTE di Indonesia
Teknologi LTE yang telah diuji coba oleh beberapa operator di Indonesia bukanlah
merupakan teknologi 4G yang sebenarnya. Teknologi yang telah diuji coba di Indonesia
merupakan LTE release – 8 yang baru memenuhi spesifikasi 3GPP tetapi belum memenuhi
spesifikasi IMT-advanced.Percobaan jaringan LTE ini sudah diupayakan oleh operator, tercatat
Telkomsel dan Indosat sudah menguji coba jaringan ini pada tahun 2013, dan kemudian disusul
oleh XL. Peluncuran jaringan LTE kepada publik dilakukan oleh operator internet BOLT pada
awal 2014 dengan meng-cover daerah ibukota Jakarta, pada akhir 2014 Telkomsel sudah
meluncurkan layanan internet 4G LTE dengan mencakup wilayah Jakarta dan Bali. Tercatat
hingga akhir 2015, ada lima operator yang sudah menyelenggarakan 4G LTE, yakni Telkomsel
dengan layanan 4G LTE, XL dengan HotRod 4G LTE, Indosat Ooredoo dengan 4GPlus, Boltt
4G LTE, dan Smartfren dengan layanan 4G LTE Advanced dengan jangkauan Pulau Jawa,
Madura, Bali dan beberapa kota besar di luar Jawa.
2.3 WiMAX

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access,


merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA)
yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan
evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping
kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open
standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap
dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps),
WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda
sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16.
WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak
jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan
jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-
fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga
membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa
vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang
besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections,
backhaul, dan high speed enterprise.Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar
teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan
ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang
cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar
IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless


WiFi WiMAX WiMAX CDMA2000 WCDMA/ UMTS
802.11g 802.16- 802.16e 1x EV-DO
2004*
Approximate 100 8 Km 5 Km * *
max reach Meters
(dependent
on many
factors)
Maximum 54 75 Mbps 30 Mbps 3.1 Mbps 2 Mbps (10+ Mbps
throughput Mbps (20 MHz (10 MHz (EVDO for HSDPA)
band) band) Rev. A)
Typical 2.4 GHz 2–11 GHz 2–6 GHz 1900 MHz 1800,1900,2100 MHz
Frequency
bands
Application Wireless Fixed Portable Mobile Mobile Wireless
LAN Wireless Wireless Wireless Broadband
Broadband Broadband Broadband

Teknologi dan layanan

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran


akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX
menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS
(NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki
kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat
memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan
kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed
WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat
dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan
(QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi
selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada
konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih
tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh
operator baru atau pun service provider skala kecil.

Spektrum Frekuensi dari Jaringan WiMax

Teknologi jaringan WiMax memiliki dua jenis band frekuensi sistem wireless yaitu
sebagai berikut :
1. Licensed Band
License “Otoritas” yang membutuhkan adanya operator yang memperoleh hak untuk
menyediakan layanan pada suatu daerah atau area dari regulator.
2. Unlicensed Band
Kebalikannya dari “Licensed Band” yaitu tidak membutuhkan adanya lisense dan setiap orang
bebas menggunakan frekuensi di seluruh area pada daerah tertentu.Jadi, sebagai teknologi
jaringan yang berbasis pada penggunaan frekuensi, dalam pelaksanaan jaringan WiMax sangat
tergantung pada kesesuaian dan ketersediaan pada spektrum frekuensi.

Frekuensi Utama WiMax

WiMax telah menetapkan dua frekuensi utama yaitu sebagai berikut :


 Fixed WiMax “Band 3.5 GHz dan 5.8 Ghz”
 Mobile WiMax “Band 2.3 Ghz, 2.5 Ghz, 3.3 Ghz, dan 3.5 GHz”

Jenis Frekuensi WiMax


1. Non Line of Sight “NLOS”
Sama seperti kerja jaringan Wifi, dari sebuah perangkat gadget yang memiliki antena untuk
menghubungkan pada tower frekuensi WiMax yang memiliki range frekuensi antara 2-11 Ghz
seperti layaknya pada jaringan Wifi.
2. Line of Sight “LOS”
Ini berbeda dengan NLOS, perangkat antena parabola yang mengarah langsung pada tower
frekuensi WiMax yang memiliki range frekuensi 66Ghz.

KELEBIHAN WIMAX :

1. Satu pos pemancar mampu menangani hingga ratusan pengguna


2. Jarak jangkau jauh mencapai maksimal 50km dengan jarak jangkau optimal 7-10 km,
tidak ada masalah ‘hidden node’. Karena layer PHY pada standar IEEE 802.16d tahan
terhadap 10 multi-path delay spread.
3. Daerah jangkauan dioptimalkan untuk outdoor yang didukung dengan teknologi smart
antenna, modulasi adaptif dan menggunakan topologi jaringan mesh.
4. QoS untuk layanan data, video dengan dukungan Grant/Request MAC dan differential
service : E1/T1 untuk pelanggan bisnis data best effort untuk residential.
5. Interoperability perangkat dehingga operator atau peyedia layanan tidak tergantung pada
satu vendor untuk pengadaan perangkat sehingga biaya dan resiko ivertasi dapat lebih
rendah atau ditekan.
6. Bandwidth kanal yang fleksibel dari 1.5 MHz sampai 20 MHz untuk spectrum frekuensi
berlisensi maupun spectrum frekuensi yang tidak berlisensi, menggunakan frekuensi
reuse dan dimungkinkan dilakukan perencanaan sel untuk penyediaan layanan komersial.

KEKURANGAN WIMAX :

1. Banyaknya orang yang menggunakan WIMAX dapat menurunkan kecepatan koneksi


hingga 2Mbps-10Mbps.
2. Kecepatan 72Mbps hanya berlaku bagi kondisi ideal, sedangkan jika pengguna berpindah
tempat ke suatu lokasi tertentu maka dapat menyebabkan kecepatan koneksi turun drastis.
3. Iklim cuaca yang buruk seperti hujan dapat mengganggu sinyal.
4. Perangkat Wireless lain dapat mengganggu.
5. Membutuhkan biaya instalasi, daya listrik, dan biaya operasional yang besar.
6. Harga peralatan infrastruktur yang masih sangat mahal
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelebihan dari LTE memiliki UE (User Equipment) adalah suatu teknik optimasi yang
dapat meningkatkan kinerja sistem. EU pada dasarnya memiliki sebuah transmiter untuk
menghemat biaya dan juga penghematan penggunaan baterai.WiMAX dan LTE pada prinsipnya
merupakan teknologi yang dirancang untuk mendukung layanan mobilitas yang tinggi serta
dengan basis jaringan IP.Memiliki kemampuan dalam menjamin kualitas layanan (QOS) yang
baik.WiMAX dikembangkan oleh WiMAX forum, sedangkan LTE dikembangkan oleh 3GPP
WiMAX berkembang dari operator yang dikembangkan dari operator komunikasi data,
sedangkan LTE merupakan evolusi dari operator seluler 3G yang mengusung komunikasi
berbasis voice dan data.

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX

https://id.wikipedia.org/wiki/4G

https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/kelebihan-jaringan-4g

http://www.materi-it.com/2014/11/pengertian-jaringan-wimax.html

https://vicoinfo.wordpress.com/2015/01/19/wimax/#more-123

https://haiwiki.info/teknologi/pengertian-teknologi-jaringan-4g-lte/

https://haiwiki.info/teknologi/kategori-kecepatan-jaringan-lte/

https://id.wikipedia.org/wiki/Long_Term_Evolution

http://nyomanchandra.blogspot.co.id/2016/11/makalah-jaringan-4g-lte.html

http://muhammadiqbalshop.blogspot.co.id/2015/06/makalah-pti-4g-lte.html

http://dapurtelekomunikasi.blogspot.co.id/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-
wimax.html

Anda mungkin juga menyukai