Anda di halaman 1dari 42

253

BAB 6 PEMBANGKIT SINYAL

Tujuan :
Setelah mempelajari bab pembangkit sinyal diharapkan akan dapat :
1. Mendiskripsikan jenis-jenis pembangkit sinyal
2. Menjelaskan konstruksi dan cara kerja pembangkit sinyal generator
3. Menjelaskan spesifikasi pmbengkit sinyal
3. Menjelaskan kegunaan sinyal generator dalam pengetesan

6.1. Fungsi Generator


6.1.1. Pendahuluan
Function Generator (generator Dengan generator fungsi ini
fungsi) adalah alat tes elektronik seorang teknisi dapat melakukan
yang berfungsi sebagai pengetesan suatu alat yang akan
pembangkit sinyal atau gelombang dites (devices under test). Dari
listrik. Bentuk gelombang pada analisis terhadap hasil berbagai
umumnya terdiri dari tiga jenis, bentuk gelombang respons alat
yaitu sinusoida, persegi, dan tersebut, akan dapat diketahui
segitiga. Pada gambar 6-1 dapat ketepatan karakteristik sesuai
dilihat salah satu jenis generator dengan ketentuan yang
fungsi. dikehendaki.

Gambar 6-1. Contoh generator Fungsi

6.1.2. Konstruksi dan Cara Kerja


Blok diagram generator fungsi mengemudikan integrator.
dapat dilihat pada gambar 6-2. Generator fungsi memberikan
Pada umumnya frekuensi yang keluaran berbentuk gelombang
dibangkitkan dapat divariasi sinus, segitiga dan kotak dengan
dengan mengatur kapasitor dalam jangkauan frekuensi dari 0,01
rangkaian LC atau RC. Dalam Hertz sampai 100 kilo Hertz.
instrumen ini frekuensi Frekuensi terkendali tegangan
dikendalikan oleh variasi arus yang (frequency controlled voltage)
254

mengatur dua sumber arus Upper integrator adalah bentuk


dan Lower Constant Current gelombang segitiga yang besar
Source. Upper Constant Current frekuensinya tergantung pada
Source mensuplai arus tetap ke besar kecil arus yang dicatu oleh
integrator yang menghasilkan kedua sumber arus konstan Upper
tegangan output naik secara linier dan Lower.
terhadap waktu, menurut Keluaran komparator memberikan
persamaan berikut : tegangan gelombang kotak
(SQUARE) dengan duty cycle
1 50%. Rangkaian diode resistance

C∫
Voutput = - idt mengatur slope dari gelombang
segitiga (TRIANGLE) sehingga
amplitudonya berubah
menghasilkan gelombang SINUS
Kenaikan dan penurunan arus dengan distorsi kurang dari 1 %.
akan mengakibatkan naik atau
turunnya slope tegangan output, Jenis konektor yang dipakai
yang akan mengatur besarnya tergantung frekuensi kerjanya.
frekuensi. Tegangan komparator Kebanyakan generator fungsi
akan mengubah keadaan ke level generasi terbaru frekuensi
maksimum tegangan output kerjanya sampai 20MHz memakai
integrator yang telah ditetapkan. konektor jenis-BNC, dengan
Perubahan ini akan memutus terminasi 50 ~ 75 Ω.
sumber arus konstan Upper Generator fungsi seperti lazimnya
beralih ke Lower constant current kebanyakan generator sinyal,
source terdapat juga bagian attenuator,
Sumber arus konstan Lower akan beberapa jenis gelombang
mencatu arus balik ke integrator, modulasi output, dan memiliki
sehingga tegangan output turun fasilitas frekuensi gelombang
secara linier terhadap waktu. Bila sapuan yang memberi
output mencapai batas minimum kemampuan untuk pengetesan
yang ditetapkan, maka tegangan respons frekuensi dari rangkaian
komparator akan berubah keadaan elektronik yang diberikan.
dan menyambung ke Upper Beberapa generator fungsi
constant current source, demikian dilengkapi kemampuan
seterusnya kembali seperti membangkitkan sinyal derau putih
semula. Dengan demikian (pink noise).
terjadilah siklus yang terus
menerus.Tegangan output
255

C
Keluaran
Sumber arus penguat 1
konstan atas
square
Komparator
Integrator tegangan
Pengendali
frekuensi

triangle

Tahanan diode
rangkaian
Sumber arus pembentuk
konstan bawah

Keluaran
penguat 2 sinus
Gambar 6-2. Blok diagram generator fungsi

Gambar 6 – 2 Blok diagram generator fungsi

6.1.3. Spesifikasi
Sebagai produk dari pabrik penting tentang produk yang
pembuat instrumen elektronik mereka pakai. Berikut diberikan
generator fungsi dilengkapi contoh sebuah spesifikasi dari
spesifikasi instrumen. Para sebuah generator fungsi yang
pemakai (users) akan lazim dipakai.
mendapatkan informasi teknik
256

Tabel 6.1 Spesifikasi generator fungsi


OUTPUT UTAMA
Rentang Frekuensi. . ........0.5Hz sampai 3MHz dalam 6 Rentang
Bentuk Gelombang ...........6 (Sinus, persegi, segitiga, Ramp, +Pulse, - Pulse)
Amplitudo . . . . . . . . . . . . .20Vp-p sampai Open (10Vp-p in to 50W)
Attenuator . . . . . . . . . . . . .0dB, -20db (+2%)
Impedansi Output . . . . . . .50W (+2%)
DC Offset . . . . . . . . . . . . .+10V (pull ADJ.)
Frequency Adjust . . . . . . .Counter Accuracy
Distorsi . . . . . . . . . . . . .<1%, 1Hz to 100KHz
Rise/Fall Time. . . . . . . . . .<60nS
V.C.F. Input . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .0 to +10V control
SYNC OUTPUT
Rise Time . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .<40nS
Level . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . >3Vp-p (open)
Bentuk gelombang . . . . . . . . . . . . . .Square, Pulse
SWEEP
Modus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Linear/Log Sweep
Lebar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .>100:1 Continously Variable
Rate . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .From 10mS to 5S Continuously
Variable
Output Sweep. . . . . . . . . . . . . . . . . .10Vp-p (open)
Impedansi Output . . . . . . . . . . . . . . .1KW +2%

6.1.4. Prosedur Pengoperasian

Dalam uraian tentang prosedur beban lebih (overload), berbagai


pengoperasian generator fungsi pengukuran respons frekuensi,
akan dijelaskan berbagai aplikasi pengetesan performansi penguat
dari generator fungsi, antara lain : dengan gelombang persegi,
troubleshooting dengan teknik pengetesan speaker dan
signal tracing, troubleshooting rangkaian impedansi. Uraian
dengan teknik signal substitution berikut akan berisi penjelasan cara
atau teknik sinyal pengganti, pengetesan, setting up peralatan,
penggunaan generator fungsi dilengkapi dengan uraian dan
sebagai bias dan sumber sinyal, gambar kerja tentang pelaksanaan
karakteristik penguat dengan pengetesan masing-masing.

6.1.4.1. Troubleshooting dengan teknik signal tracing


Salah satu teknik troubleshooting osiloskop dipakai untuk memeriksa
untuk mencari kerusakan pada output setiap tingkat dari penguat.
komponen system audio adalah, Hal ini dimulai dari bagian input
dengan mengijeksikan sinyal dari dan bergerak kearah output. Bila
generator fungsi pada bagian input suatu tingkat memberikan sinyal
alat yang akan dites. Kemudian output yang cacat atau tidak ada
257

output sama sekali, maka dapat Teknik yang sama dapat


diduga pada tingkat tersebut diterapkan pada peralatan non-
terdapat kerusakan. Sinyal input audio. Umumnya generator fungsi
yang lazim digunakan berbentuk dapat menghasilkan sinyal sampai
sinusoida dengan amplitudo 2 MHz, bahkan beberapa model
rendah, sedemikian rupa supaya mampu memberikan frekuensi
tidak menimbulkan cacat bentuk sampai 10 MHz atau lebih tinggi.
pada tingkat berikutnya. Pada Pada teknik sinyal tracing ini tidak
gambar 6-3 dapat dilihat diperlukan tegangan DC-offset dari
troubleshooting pada rangkaian generator fungsi, walaupun
penguat audio menggunakan rangkaian penguat audio
teknik signal tracing. menggunakan kopling kapasitor
yang mampu memblokir tegangan
DC yang berasal dari sumber.

Penguat
Driver Penguat
Audio
daya
Generator fungsi

Gambar 6.3. Gambar troubleshooting menggunakan teknik pelacakan sinyal

6.1.4.2.Troubleshooting menggunakan teknik sinyal pengganti


Variasi dari metode signal tracing dipakai sekaligus untuk
adalah dengan memanfaatkan troubleshooting menggunakan
sinyal frekuensi audio yang teknik sinyal pengganti. Perlu
berfungsi sebagai sinyal diperhatikan bahwa pada teknik
pengganti, diinjeksikan pada sinyal pengganti ini pengaturan
berbagai titik dalam peralatan yang tegangan DC offset sumber sinyal
sedang dites. Dalam teknik ini dijamin harus cocok dengan
pertama kali sinyal diinjeksikan tegangan bias masing-masing
pada titik terdekat dengan tingkat pada sistem audio tersebut.
speaker, kemudian bergerak maju Ketidak sesuaian tegangan offset
menuju tingkat sebelumnya secara dari operasi normal rangkaian,
bertahap sampai tidak terdengar dapat berakibat operasi tingkat
suara pada speaker. Tingkat yang tersebut cut-off dan akan nampak
tidak menghasilkan suara pada seolah-olah terjadi kerusakan,
speaker diduga mengandung bahkan dapat juga menyebabkan
kerusakan. Gambar 6-3 dapat kerusakan pada bagian tersebut.
258

Oleh karena itu dapat digunakan Teknik sinyal pengganti ini cukup
kapasitor kopling pada probe menggunakan indikator speaker
sehingga tegangan DC offset tidak saja, karena suara yang keluar
akan masuk menggangu titik kerja dari speaker sudah cukup untuk
karena sinyal tetap mengambang mendeteksi ada / tidaknya
pada titik kerja yang dikehendaki. kerusakan.

6.1.5. Penggunaan generator fungsi sebagai bias dan sumber


sinyal
Beberapa generator fungsi modern DC-offset pada tegangan output
mampu mencampurkan tegangan ACnya.

Generator fungsi Osiloskop

atau

Ch A
Ch B

Gambar 6.4. Penggunaan generator fungsi sebagai kombinasi bias dan


sumber sinyal

Seperti nampak pada gambar 6-4 untuk membias transistor penguat


kemampuan ini dapat dipakai yang dites dengan melengkapi
259

komponen AC dari sinyal input. cacat. Dengan melakukan variasi


Dengan mengamati output DC-offset, maka pengaruh
penguat pada osiloskop, amplitudo beberapa bias (klas A, B dan C)
dan bias transistor dapat dapat ditentukan.
dioptimalkan pada output tidak

6.1.5.1. Karakteristik beban lebih pada amplifier


Titik beban lebih (overload) dari linieritas mutlak suatu gelombang
beberapa penguat sulit ditentukan dapat dideteksi dengan baik.
dengan cara pengetesan Dengan output segitiga kondisi
menggunakan input gelombang puncak pembebanan lebih dari
sinusoida. Bentuk gelombang sebuah penguat akan mudah
segitiga merupakan bentuk ditentukan. Kondisi overload
gelombang ideal untuk keperluan tersebut dapat dilihat pada gambar
ini, karena setiap titik awal dari 6-5.

Bentuk gelombang
masukan

Bentuk gelombang
keluaran

Gambar 6-5. Karakteristik penguat kondisi overload

6.1.5.2. Pengukuran Respon Frekuensi


Generator fungsi dengan peralatan pasip atau aktip sampai
kapabilitas sweep adalah ideal batas frekuensi tersebut.
untuk pengecekan respons Sebagai tambahan pada fasilitas
frekuensi pada peralatan seperti sweep internal, beberapa
penguat, kendali bass dan treble, generator memiliki input frekuensi
filter band-pass, filter High Pass terkontrol tegangan (VCF =
dan Low Pass, rangkaian kopling, voltage controlled frequency), yang
dan speaker maupun rumah memungkinkan pengendalian
speaker. Penguat IF, tuned circuit, sinyal sweep oleh gelombang
notch filter dan rangkaian sinus atau pola khusus lainnya.
impedansi lainnya. Dengan range Juga beberapa unit tercakup
frekuensi generator fungsi sampai rentang audio dari 20 Hz ~ 20 kHz
minimal 1 MHz, maka dapat dapat masuk dalam satu sweep
dipakai untuk pengukuran, dengan mudah.
mengaturan dan analisis respons
260

6.1.5.3. Setting Peralatan Tes


Prosedur berikut ini mengacu 6. Sambungkan output generator
gambar. 6-6 . menjelaskan cara dengan input rangkaian yang
penyiapan dan metode pengukuran akan dites. Bila perlu sisipkan
respons frekuensi. terminasi untuk matching
1. Pilih rentang frekuensi yang impedance antara output
dikehendaki pada generator. generator dengan input
2. Sambungkan kabel dari rangkaian. Hal ini tidak perlu
terminal output pada generator kalau impedansi input dan
ke input horisontal (X) dari output telah cocok misalkan
osiloskop. sebesar 50Ω.
3. Pasang osiloskop pada posisi 7. Sambungkan input vertical (Y)
input X-Y. osiloskop untuk mengukur
4. Dengan pembangkit sweep tegangan output beban dari
pada posisi OFF, variasikan rangkaian yang dites.
operasi dari alat pada frekuensi 8. Pilih bentuk sinyal sinus,
dasar. segitiga, atau persegi manakah
5. Nyalakan signal sweep dan yang sesuai. Sinyal sinus yang
atur lebar dan titik awal untuk lazim dipakai pada pengecekan
melacak semua arah yang respons frekuensi.
dikehendaki oleh ”marker” mengendalikannya sesuai
pada layar. Atur kecepatan tegangan sweep.
sweep sehingga displai bebas
dari derau.

6.1.5.4. Peraga Respon Frekuensi


Bila menggunakan osiloskop frekuensi. Dalam penguat pita-
kovensional, maka peraga yang lebar, tujuan analisis umumnya
diperoleh akan nampak seperti adalah untuk menjaga respons
gambar 6-7 Penguatan atau frekuensi rata pada lebar-pita
atenuasi relatip dari seluruh selebar mungkin. Tampilan
frekuensi dalam pita tersebut akan respons frekuensi dari rangkaian
ditampilkan. Tampilan akan dapat filter dan kopling menunjukkan
dianalisis untuk menerima atau frekuensi dan ketajaman cut-off.
menolak karakteristik respons
261

Sweep Generator
Peragaan
osiloskop

Osiloskop

Komponen
yang dites

Gambar 6-6. Setting Peralatan dan Pengukuran Respon


Frekuensi

Gambar 6-7. Peragaan respon frekuensi penguat audio

6.1.5.5. Pengetesan Tone Control Sistem Audio


Bila penguat audio yang dites dilakukan pada range frekuensi
dilengkapi dengan kendali bass secara penuh. Gambar berikut
dan treble, pengaruh pengendalian memberikan gambaran hasil
itu pada keseluruhan respons respons frekuensi dari variasi tone
dapat ditentukan degan tes respos control.
frekuensi jalan kalau pengendalian
262

Frekuensi Hz

Gambar 6-8 Pengaruh variasi tone control pada


frekuensi respons system audio

6.1.4.6. Pengetesan speaker dan rangkaian impedansi


Generator fungsi dapat dipakai generator fungsi tidak dalam
untuk memperoleh informasi kondisi terpotong.
mengenai impedansi input suatu 2. Bila menggunakan metode
speaker atau sembarang voltmeter, variasikan nilai
rangkaian impedansi yang lain frekuensi sampai range penuh
terhadap frekuensi. Dengan kata dan logaritmik tegangan terukur
lain frekuensi resonansi rangkaian pada terminal speaker terhadap
dapat ditentukan. frekuensi. Skala dB dari
Adapun prosedur pengetesannya Voltmeter AC sesuai untuk
adalah sebagai berikut: mengkonversi data ke dalam
1. Hubungkan peralatan seperti satuan respons standar.
tertera pada gambar 6-9 3. Bila memilih menggunakan
osiloskop dapat dipakai untuk CRO, maka gunakan sweep
memastikan apakah output untuk pengukuran respons
frekuensi.
263

Generator Fungsi

Voltmeter db Speaker

Osiloskop

Gambar 6-9a. Pengetesan sistem speaker


Function Generator Speaker system

f f Z

b. Rangkaian ekuivalen dari pengaturan pengetesan R = Z


+20
+15
+10
+5
0
-5
-10
-15
-20
0 10 100 1K 10K 100K
c. Hasil Grafik Frekuensi Hertz
Gambar 6-9b. Karakteristik sistem speaker dan rangkaian impedansi

4. Dalam pengetesan speaker akan naik pada frekuensi


tegangan sinyal percakapan rendah. Frekuensi resonansi
264

dihasilkan seperti pada kurva Impedansi rangkaian dapat


gambar 6.9.c. Hal ini sangat diukur pada frekuensi resonansi,
dipengaruhi oleh konstruksi atau pada frekuensi lain bila
kotak speaker. Para perancang dikehendaki, dengan cara
kotak speaker dapat seperti berikut :
menggunakan karakteristik yang (a) Hubungkan resistor variabel
dihasilkan, untuk mengevaluasi non-konduktif, seperti pada
pengaruh berbagai faktor seperti gambar 6.9b.
bahan peredam, jenis bahan (b) Ukur tegangan pada titik E1
kotak speaker, dan tentu saja dan E2 dan atur resistor
jenis speakernya sendiri. variabel R1, sehingga
5. Dalam pengetesan rangkaian tegangan E2 = ½ dari E1.
impedansi, tidak perlu terjadi (c) Impedasi dari rangkaian =
resonansi pada frekuensi nilai resistor variabel R1
rendah. Tetapi bila mendekati yang diperoleh.
resonansi level sinyal akan naik.
6.1.4.7. Keselamatan Kerja
1. Periksa apakah tegangan pada terminal EXT SYNC, selain
ground Generator fungsi tegangan eksternal sinkronisasi
terhadap netral stop kontak tetap yang diperlukan (tanyakan pada
0 Volt. instruktur).
2. Bila ternyata tegangan ground 6. Jangan menggunakan Generator
tersebut tidak sama dengan nol, fungsi pada tempat yang
laporkan pada teknisi atau bersuhu sangat tinggi,
instruktur, hentikan sementara kelembaban tinggi dan dalam
percobaan. medan elektromagnetik tinggi.
3. Jangan biasakan memutar 7. Simpanlah Generator fungsi di
tombol-tombol kontrol diluar tempat yang sejuk, dan bebas
ketentuan praktikum debu. Sebaiknya disimpan
4. Jangan coba masukkan dalam almari tertutup dan berilah
tegangan DC atau apapun ke silika-gel untuk menghindari
terminal output Generator fungsi. kelembaban dalam almari.
5. Jangan coba memasukkan
tegangan apapun ke input.
6.2. Pembangkit Frekuensi
Radio
Dalam penggunaan RF generator pemasangan maupun
banyak dipakai pada bidang pemeliharaan. Simulasi sinyal
telekomunikasi atau dalam bidang input kadang diperlukan untuk
RF (radio frequency). Peralatan mengganti komponen rusak, atau
dan komponen di bidang menganalisis karakteristik piranti di
telekomunikasi sering bawah kondisi sinyal yang
membutuhkan pengetesan, baik berbeda.
dalam masa pembuatan,
265

Pada gambar nampak seorang ahli bilangan derau (NF, noise figure).
teknik sedang melakukan Instrumen ini mampu
pengujian sistem elektronik membangkitkan sinyal Continous
dengan menggunakan generator Wave (CW) sampai 240 MHz, dan
RF modern, yang disebut sinyal pulsa sampai 120 MHz,
Arbitrary/Generator fungsi. Alat ini dengan daya output sampai 16
dapat digunakan untuk berbagai dBm. Sinyal ini dapat dimodulasi
keperluan, seperti pengetesan dalam frekuensi, amplitudo dan
frekuensi respons piranti RF, fasa melalui generator modulasi
seperti pengukuran lebar pita filter internal yang tersedia atau sumber
atau penguat IF, pengukuran dari luar sampai modulasi
distorsi intermodulasi, simulasi frekuensi 50 kHz.
sinyal radar, maupun pengukuran

6.2.1. Konstruksi dan Cara kerja


6.2.1.1. Direct Digital Synthesis
Metoda DSP (digital signal Synthesis) untuk semua jenis
processing) dipakai pada banyak gelombang fungsi kecuali pulsa.
pemakaian. Dengan metoda ini Seperti nampak pada gambar di
banyak hal dapat dilakukan, bawah nampak aliran data digital
seperti : digital audio CD Player, menyatakan gelombang yang
piano, bentuk gelombang diinginkan, dibaca secara beruntun
kompleks dapat dengan mudah dari memori bentuk gelombang
dibuat atau direproduksi dan dipasang pada input konverter
menggunakan metode DAC. DAC diberi input clock pada
pembangkitan sinyal digital. AFG frekuensi sampling generator
ini menggunakan teknik fungsi sebesar 200 MHz dan
pembangkitan gelombang yang outputnya merupakan sederet
disebut DDS (Direct Digital tegangan undak (step) mendekati
266

bentuk gelombang yang gelombang undak untuk


diinginkan. Filter low pass “anti- membangkitkan bentuk gelombang
aliasing” kemudian menghaluskan akhir.

Jenis AFG ini menggunakan dua AFG ini mempunyai nilai amplitudo
buah filter “anti aliasing”. Sebuah 4.096 level tegangan diskrit atau
filter eliptik orde ke-9 dipakai untuk 12-bit resolusi vertikal. Data
gelombang sinus kontinyu, sebab bentuk gelombang spesifik dibagi
mempunyai lebar pita yang rata kedalamsampel sedemikian rupa,
dan frekuensi cut-off yang tajam sehingga satu siklus bentuk
diatas 80MHz. Karena filter eliptik gelombang dengat tepat mengisi
menghasikan beberapa “ringing” memori bentuk gelombang (lihat
untuk bentuk gelombang selain gambar di bawah
sinus kontinyu, filter orde ke-7 untukgemombang sinus). Bila
berfasa linier dipakai untuk semua anda membangkitkansembarang
bentuk gelombang fungsi. Untuk bentuk gelombang yang tidak
bentuk gelombang standar, berisi tepat 16 K atau 64K titik,
arbitrary waveform didefinisikan bentuk gelombang akan secara
dengan lebih kecil dari 16.384 otomatik direntang oleh titik-titik
(16K) titik, generator fungsi perulangan atau oleh interpolasi
memakai memori bentuk antara titik-titik yang ada yang
gelombang sebesar 16K kata. diperlukan untuk mengisi memori
Sedangkan untuk generator fungsi bentuk gelombang. Bilasemua
yang didefinisikan lebih dari 16K memori bentuk gelombang terisi
titik, generator fungsi memakai satu siklus gelombang, setiap
memori bentuk gelombang lokasi memori sesuai dengan
sebesar 65.536 (64K) kata sudut fasa 2pi/16.384 radian atau
(words). 2pi/65.536 radian.
267

Generator DDS menggunakan sehingga terjadi perubahan pada


teknik akumulasi fasa untuk frekuensi output. Bila konstanta
mengendalikan pengalamatan PIR baru dibebankan pada
memori bentuk gelombang. Selain register, frekuensi bentuk
penghitung untuk membangkitkan gelombang mengubah fasa secara
alamat memori sekuensial, juga kontinyu mengikuti siklus clock
dipakai ”adder”. Pada setiap siklus berikutnya. PIR menentukan
clock, konstanta dibebankan pada kecepatan nilai fasa berubah
register kenaikan fasa (the phase terhadap waktu dan akhirnya
increment register, PIR ) mengendalikan frekuensi yang
ditambahkan pada hasil yang ada disintesis. Semakin besar bit
dalam akumulator fasa. MSB (the dalam akumulator fasa akan
most-significant bits) dari output menghasilkan resolusi frekuensi
akumulator fasa dipakai untuk yang makin halus. Bila PIR hanya
pengalamatan memori bentuk mempengaruhi nilai kecepatan
gelombang. Dengan mengubah perubahan nilai fasa (bukan
konstanta PIR, jumlah siklus clock fasanya itu sendiri), perubahan
yang diperlukan untuk menaiki dalam frekuensi bentuk gelombang
tangga meliputi seluruh memori mempunyai fasa kontinyu.
bentuk gelombang ikut berubah,
268

Gambar 6-13 Phase accumulator circuitry

AFG ini menggunakan akumulator frekuensi rendah ( < 12,21 KHz ),


fasa 64-bit yang dapat alamat tidak akan berubah
menghasilkan 2 ~ 64 X 200 MHz sepanjang siklus clock dan
atau 10,8 picoHertz resolusi beberapa titik akan diloncati. Bila
frekuensi internal. Perlu dicatat cukup banyak titik diloncati, gejala
bahwa 14 atau 16 MSB dari ”aliasing” akan terjadi dan bentuk
register fasa dipakai sebagai gelombang output akan
alamat memori bentuk gelombang. mengalami distorsi.
Akan tetapi bila menyintesis

Teorema Sampling Nyquist menyatakan bahwa untuk


mencegah terjadinya aliasing, komponen frekuensi tertinggi
dari bentuk gelombang output yang diinginkan harus lebih
kecil dari setengah frekuensi sampling (dalam alat ini dipakai
100 MHz)

6.2.1.2. Creating Arbitrary Waveforms


Untuk aplikasi pada umumnya, yang perlu untuk mengisi memori
tidak perlu menciptakan suatu bentuk gelombang. Contoh kalau
bentik gelombang sembarang anda memilih 100 titik, setiap titik
(arbitrary) dengan sejumlah titik bentuk gelombang akan diulang
khusus selama generator fungsi dengan rerata 16.384 / 100 atau
mengulang titik (atau interpolasi) 163,84 kali. Pada alat ini anda
269

tidak perlu menubah panjang membentuk gelombang acak yang


bentuk gelombang untuk dengan sejumlah titik yang relatip
mengubah frekuensi output. sedikit. Instrumen 33250A,
Semua yang harus dikerjakan keluaran gelombang acak
menciptakan bentuk gelombang frekuensi tertinggi MHz.
dengan panjang berapapun, dan Bagaimanapun, perlu dicatat
kemudian mengatur frekuensi bahwa batas atas yang biasa
output generator fungsi. Tetapi digunakan sedikit lebih rendah
untuk memperoleh hasil yang dari pada pembatasan luas bidang
terbaik (dan meminimalkan pada fungsi generator. Komponen
kekeliruan kuantisasi tegangan, bentuk gelombang generator
direkomendasikan bahwa fungsi di atas lebar band -3 dB
penggunaan rentang penuh (full akan diperlemah. Bila pada
range) dari pembentuk gelombang keluaran frekuensi diatur sampai 5
DAC ( digunakan 4.096 semua MHz frekuensi keluaran
tingkat ). sebenarnya akan menjadi 5 MHz
dan amplitudo akan dilemahkan
Hanya melaui panel belakang 3dB. Pada frekuensi sekitar 8
dapat menggunakan interpolasi MHz, distorsi bentuk gelombang
linier untuk menghaluskan transisi dalam kaitan dengan aliasing akan
antar titik bentuk gelombang. Hal menjadi penting. Beberapa
itu memungkinkan menciptakan aliasing akan ada dalam bentuk
bentuk gelombang sembarang gelombang arbitrary, tetapi akan
dengan titik-titik yang relatip menyusahkan atau tidaknya
sedikit. Frekuensi dapat diperoleh tergantung pada aplikasi spesifik
maksimal 25 MHz. Tetapi perlu pemakaian.
dicatat bahwa manfaat frekuensi Pada saat membentuk gelombang
batas atas, biasanya kurang arbitrary, generator fungsi akan
dipengaruhi keterbatasan selalu berusaha untuk replicate
bandwidth generator fungsi dan pada saat merekam, sehingga
aliasing. Komponen bentuk menghasilkan versi data periodik
gelombang di atas bandwidth 3 dB dalam memori bentuk gelombang.
akan diredam. Bagaimanapun, dimungkinkan
Ketika memilih bentuk gelombang bentuk dan pasa sinyal yang
pada fungsi panel belakang terjadi diskontinyuitas pada bagian
generator, tidak perlu akhir. Bila bentuk gelombang
memasukkan pilihan interval diulangai sepanjang waktu, titik
waktu. Pilihan interval waktu akhir diskontinyuitas ini akan
ditambahkan bilamana diperlukan mengantarkan kesalahan
bentuk gelombang yang sangat kebocoran dalam ranah frekuensi
komplek. Hanya melalui panel yang dikarenakan banyak
belakang, dapat digunakan spektrum diperlukan untuk
interpolasi linier untuk menguraikan diskontinuitas.
memperhalus peralihan antar Kesalahan kebocoran disebabkan
bentuk gelombang. Dalam bila rekaman bentuk gelombang
perkembangannya memungkinkan tidak meliputi jumlah siklus
270

keseluruhan dari frekuensi dasar. dikomposisikan dari diskrit, yang


Daya frekuensi dasar, dan berkaitan dengan frekuensi non
harmonisnya ditransfer pada harmonis. Karena sinyal ini tidak
komponen spektrum segi empat diulang-ulang, semua komponen
fungsi pencuplikan. Kesalahan frekuensi tidak dapat menjadi
kebocoran dapat dikurangi dengan harmonisasi berkaitan dengan
mengatur panjang jendela meliputi panjang jendela. Penanganan
jumlah integer dari siklus situasi ini harus secara hati-hati
dalam jendela, untuk mengurangi untuk meminimkan bagian akhir
ukuran residu titik akhir diskontinyuitas dan kebocoran
diskontinuitas. Beberapa sinyal spektrum.

Gambar 6-14 Bentuk gelombang arbitrary dengan diskontinyuitas

Gambar 6-15 Spektrum dari bentuk gelombang diatas pada 100 kHz
271

6.2.1.3. Pembangkit Gelombang


Untuk mengeliminasi distorsi komparator kemudian digunakan
aliasing pada frekuensi yang lebih sebagai basis keluaran bentuk
tinggi, 3325E menggunakan teknik gelombang kotak. Duty cycle
pembangkit gelombang kotak bentuk gelombang dapat divariasi
yangberbeda untuk menghasilkan dengan mengubah threshold
gelombang kotak. Untuk komparator . Untuk frekuensi di
frekuensi di atas 2 MHz, bawah 2 MHz pembentuk
gelombang kotak dibuat dengan gelombang berbeda dibebankan
routing DDS pembangkit kepada pembentuk gelombang
gelombang sinus ke dalam memory untuk meminimkan jitter.
komparator. Keluaran digital dari
Anti-Aliasing Filter

DAC

DAC
Comparatorr

Gambar 6-16 Rangkaian pembangkit bentuk gelombang kotak

6.2.1.4. Generasi bentuk gelombang pulsa


Untuk mengeliminasi distorsi menggunakan PLL (Phase Lock
aliasing pada frekuensi yan lebih Loop).
tinggi, 33250 A juga menggunakan Untuk mencapai resolusi lebar
teknik pembangkitan bentuk pulsa yang halus, analog ditunda
gelombang yang berbeda untuk (0 sampai 10 ns) diaplikasikan
membuat gelombang pulsa. pada ujung akhir perioda. Waktu
Pembangkitan gelombang pulsa, naik dan turun dikontrol oleh
siklus clock dihitung diturunkan rangkaian yang memvariasi
pada kedua perioda dan lebar muatan arus dalam kapasitor.
pulsa. Untuk mencapai resolusi Perioda, lebar pulsa dikendalikan
amplitudo yang halus frekuensi secara independen dalam batasan
clock divariasi dari 100 Mhz yang pasti.
sampai 200 MHz dengan
272

Gambar 6-17. Rangkaian pembangkit bentuk gelombang pulsa

Gambar 6-18 Parameter bentuk gelombang pulsa

6.2.2. Ketidaksempurnaan sinyal


Untuk bentuk gelombang sinus, 6.2.2.1. Cacat Harmonis
ketidaksempurnaan sinyal paling Komponen harmonis selalu
mudah untuk diuraikan dan diamati muncul pada kelipatan dari
dalam ranah frekuensi dengan frekuensi dasar yang disebabkan
menggunakan penganalisa oleh sifat non linieritas dalam
spektrum. Banyak komponen pembentuk tegangan DAC dan
sinyal keluaran yang mempunyai elemen jalur sinyal lain. Tipe
frekuensi berbeda dengan 30250A menggunakan filter
frekuensi dasar (pembawa) frekuensi rendah 100 MHz untuk
dipandang sebagai sinyal palsu. melemahkan harmonis frekuensi
Ketidaksempurnaan sinyal dapat yang sangat tinggi. Pada frekuensi
dikatagorikan sebagai harmonis, lebih rendah dan amplitudo lebih
non harmonis atau pasa noise dan rendah, mungkin ada sumber
dispesifikasikan relatip terhadap distorsi harmonis lain yang
tingkat pembawa atau dBc. menyebabkan arus mengalir
melalui kabel yang dihubungkan
273

ke penghantar keluaran serempak dipindahkan atau dilemahkan.


(syn). Arus ini menyebabkan Jika dalam aplikasi membutuhkan
timbulnya tegangan gelombang penggunaan penghantar keluaran
kotak dengan amplitudo rendah serempak, pengaruh ini dapat
pada ujung-ujung resistansi kabel diminimkan dengan
pengaman. Tegangan ini dapat menterminasikan dengan kabel
bercampur dengan tegangan yang mempunyai impedansi beban
sinyal utama. Jika dalam aplikasi tinggi.
tidak bisa diabaikan kabel dapat

6.2.2.2. Cacat Non-Harmonis


Sumber terbesar dari komponen muncul seperti taji pada 50 MHz
non harmonis spurs ( dinamakan dan 25 MHz. Sumber lain dari non
"spurs/taji") adalah bentuk harmoni spurs adalah
gelombang DAC. Ketaklinearan penghubung sumber-sumber
dalam DAC mengarah pada sinyal yang tidak berkaitan dengan
timbulnya harmonic alias atau sinyal keluaran (seperti clock
“folded back”, ke dalam bandpass mikroprossor). Spurs ini biasanya
dari generator fungsi. Harmonis mempunyai amplitudo tetap (≤ -
spur ini sangat signifikan pada 75 dBm atau 112 µVpp)
saat terdapat hubungan sederhana amplitudo ini tidak bias diabaikan
antara frekuensi sinyal dan terutama sinyal di bawah 100
frekuensi pencuplikan generator mVpp. Untuk mencapai amplitudo
fungsi (200MHz). Misal pada rendah dengan kandungan spurs
frekuensi 75 MHz, DAC minimum, keluaran generator
menghasilkan harmonis pada 150 fungsi dipertahankan pada level
MHz dan 225 MHz. Harmonis relatip tinggi dan menggunakan
yang 50 MHz dan 25 MHz berasal attenuator eksternal jika
dari frekeunsi pencuplikan dimungkinkan.
generator fungsi 200 MHz, akan

6.2.2.3. Fasa Noise


Pasa noise diakibatkan dari ditampilkan jumlah dari semua
perubahan kecil frekuensi keluaran komponen noise dengan band 30
sesaat (jitter). Noise datar pada KHz berpusat pada frekuensi
sekitar frekuensi dasar dan dasar. Hubungan integrasi noise
bertambah sebesar 6 dBc/oktaf pasa terhadap jitter memenuhi
terhadap frekuensi pembawa. persamaan berikut.
Pada 33250A noise pasa
274

6.2.2.4. Kesalahan Kuantisasi


Resolusi DAC terbatas (12 bit) distribusi merata melampaui
menjadi penyebab utama cakupan LSB, tingkat ekuivalen
kesalahan kuantisasi tegangan. noise -76 dBc untuk gelombang
Asumsi kesalahan secara seragam sinus yang mempunyai panjang
didistribusikan melebihi cakupan ± sampel 16K. Standarisasi bentuk
0,5 nilai bit terendah (least- gelombang menggunakan
significant bit /LSB), ekuivalen cakupan masukan DAC dan
tingkat noise -74 dBc untuk panjang sampel 16K. Beberapa
gelombang sinus yang bentuk gelombang arbitrary yang
menggunakan cakupan DAC menggunakan kurang dari
penuh (4096 tingkatan). Panjang cakupan masukan DAC, atau
memori bentuk gelombang ditetapkan dengan lebih sedikit
terbatas menjadi penyebab utama dibanding 16.384 poin-poin, akan
terjadinya kesalahan pasa memperlihatkan secara
kuantisasi. Perlakuan kesalahan proporsional kesalahan kuantisasi
ini seperti modulasi pasa tingkat relatip lebih tinggi.
rendah dan dengan asumsi

6.2.2.5. Pengendali Tegangan Keluaran


Multiplier analog digunakan untuk mengkoreksi variasi respon
mengendalikan sinyal yang frekuensi generator fungsi.
mempunyai amplitudo melampaui Prosedur kalibrasi 33250A
10 dB. Seperti ditunjukkan pada dilengkapi semua informasi yang
gambar 6-19. satu dari beberapa diperlukan untuk menghitung nilai
masukan multiplier dilewatkan DAC. Dua attenuator (- 10 dB dan
dalam sebuah filter anti-aliasing. – 20 dB) dan penguat (+20 dB)
Masukan lain berasal dari control digunakan sebagai variasi
tegangan DC yang merupakan kombinasi untuk mengendalikan
jumlah dari dua keluaran DAC. tegangan keluaran dalam step 10
Salah satu DAC diatur sesuai dB melampaui lebar cakupan nilai
dengan tegangan nominal amplitudo ( 1 mVpp sampai 10
amplitudo keluaran yang Vpp).
dikehendaki. DAC kedua
memberikan suatu tegangan untuk
275

Gambar 6-19 Rangkaian kendali


amplitudo output

Catatan :
Perlu diperhatikan bahwa offset dc merupakan jumlah sinyal ac setelah
attenuator, sebelum penguat keluaran. Ini memungkinkan sinyal ac kecil di
offsetkan dengan tegangan dc yang relatip besar. Misal tegangan 100mVpp
dapat dioffsetkan dengan hampir 5Vdc (dalam beban 50 Ω).
Pada saat merubah cakupan, selalu mensaklar attenuator yang demikian ini
menyebabkan tegangan keluaran tidak pernah melampaui pengaturan awal
amplitudo arus. Bagaimanapun, gangguan sesaat atau glitch yang
disebabkan oleh pensaklaran, dalam beberapa aplikasi dapat menyebabkan
masalah. Untuk alasan inilah, 33250A mengembangkan range hold untuk
menyegarkan saklar attenuator dan amplifier dalam arus kerjanya.
Bagaimanapun, amplitudo, akurasi dan resolusi offset (seperti halnya
ketepatan bentuk gelombang) mungkin berpengaruh kurang baik ketika
mengurangi amplitudo di bawah cakupan yang diharapkan. Sebagaimana
ditunjukkan di bawah ini 33250A memiliki impedansi seri keluaran yang tetap
50 Ω, membentuk pembagi tegangan dengan tahanan beban.

Zo 50 Ω
VL
V gen Rl

Gambar 6-20 Impedansi keluaran generator


fungsi
276

Sebagai kenyamanan, impedansi diperagakan, offset, dan tingkatan


beban dapat ditetapkan tinggi / rendah menjadi salah.
sebagimana diperlihatkan oleh Variasi tahanan sumber diukur dan
generator fungsi dan dengan diperhitungkan selama instrumen
demikian dapat diperagakan dikalibrasi. Oleh karena itu akurasi
tegangan beban dengan benar. tegangan beban terutama
Jika impedansi beban sebenarnya bergantung pada akurasi tahanan
berbeda dengan nilai yang beban dengan persamaan
ditetapkan, amplitudo yang ditunjukkan di bawah ini.

6.2.3.Pengendali Tegangan Keluaran


6.2.3.1. Rangkaian Tertutup Ground
Kecuali untuk antar muka IGND mengalir ke dalam
hubungan jarak jauh dan pemicu, pengaman kabel, sehingga
33250A diisolasi dari ground menyebabkan penurunan
chasis (tanah). Isolasi ini tegangan pada impedansi
membantu mengeliminasi pengaman (Zshield). Akibatnya
rangkaian tertutup ground dalam penurunan tegangan (IGND X
system dan juga memungkinkan Zshiled) mengakibatkan kesalahan
ke acuan sinyal keluaran tegangan tegangan beban. Bagaimanapun,
selain terhadap ground. karena instrumen diisolasi,
Ilustrasi di bawah ini menunjukkan terdapat impedansi seri yang
generator fungsi dihubungkan ke besar (umumnya 1 MΩ parallel 45
beban melalui kabel koaksial. nF) dalam jalur yang berlawanan
Terdapat banyak perbedaan dalam dengan aliran arus IGND dengan
tegangan ground (VGND) yang demikian mengurangi efek ini.
akan cenderung membuat arus
277

Gambar 6-21 Pengaruh rangkaian tertutup ground

Pada frekuensi di atas beberapa frekuensi lebih rendah. Oleh


KHz pengaman kabel koaksial karena itu, kabel koaksial dengan
menjadi bersifat induktif, lebih baik dua atau tiga pita rambut
dari pada resistif dan kabel pengaman sangat lebih baik dari
berfungsi seperti transformator. pada dengan pita rambut
Bila ini terjadi, ada kecenderungan pengaman tunggal. Untuk
daya pengaman arus konduktor mengurangi kesalahan karena
sama besarnya namun dalam arah rangkaian tertutup ground,
yang berlawanan. Tegangan drop hubungan generator fungsi dan
dalam pengaman serupa dengan beban menggunakan kabel
tegangan drop pada konduktor. Ini koaksial kualitas tinggi. Ground
dikenal sebagai balun effect dan pada beban dilewatkan melalui
pada frekuensi yang lebih tinggi ini kabel pengaman. Jika
mengurangi rangkaian tertutup dimungkinkan, generator fungsi
ground.Perlu diperhatikan bahwa dan beban dihubungan dengan
resistansi pengaman lebih rendah saluran listrik yang sama untuk
menyebabkan balun effect menjadi memperkecil perbedaan tegangan
lebih banyak, merupakan faktor ground.

6.2.2.4. Atribut Sinyal AC


Kebanyakan sinyal ac berupa dengan harga puncak, puncak ke
gelombang sinus. Dalam faktanya, puncak atau efektif (root
beberapa periodik sinyal dapat meansquare /rms). Semua
ditampilkan sebagai penjumlahan besaran ini dengan asumsi bahwa
dari gelombang sinus yang bentuk gelombang memiliki
berbeda. Besaran gelombang tegangan offset nol.
sinus biasanya di spesifikasi
278

Vrms = 0.77 Vp

Vp-p

T = 1/f

Gambar 6-22 Nilai tegangan yang penting pada gelombang sinusoida

Tegangan puncak bentuk Harga rms bentuk gelombang juga


gelombang merupakan harga menunjukkan daya rata-rata sinyal
absolute dari semua titik dalam satu siklus . Daya = (Vrms)2 / Rl
bentuk gelombang. Tegangan Crest faktor merupakan
puncak ke puncak merupakan perbandingan harga sinyal puncak
perbedaan antara harga terhadap harga rms dan harganya
maksimum dan minimum. akan berbeda sesuai dengan
Tegangan rms diperoleh dengan bentuk gelombang. Tabel di bawah
menjumlahkan kuadrat tegangan ini menunjukkan beberapa bentuk
disetiap titik bentuk gelombang, gelombang pada umumnya
dibagi jumlah titik dan kemudian dengan besanrnya crest faktor dan
hasil bagi diakar pangkat dua. harga rms.

Tabel 6-2 Crest faktor dan bentuk gelombang


279

Adakalanya tingkatan arus bolak- daya yang diperlukan untuk


balik ditetapkan dalam " desibel mengetahui tegangan rms sinyal
relatip terhadap 1 milliwatt" ( dBm). dan resistansi beban dalam hal ini
Karena dBm menampilkan tingkat dapat diperhitungkan :

dBm = 10 x log10(P / 0.001)

dimana P = VRMS 2/ RL

Untuk gelombang sinus beban 50 dBm ditunjukan dalam tabel


Ω berkaitan dengan tegangan berikut.

Tabel 6-3 Konversi dBm

6.2.4. Modulasi
Modulasi merupakan proses pembawa sesuai dengan harga
memodifikasi sinyal frekuensi sesaat sinyal pemodulasi. Jenis
tinggi (disebut sinyal pembawa, modulasi ketiga adalah frequency-
carrier signal) dengan sinyal shift keying (FSK), yang memiliki
informasi frekuensi rendah frekuensi output bergeser antara
(disebut sinyal pemodulasi, dua frekuensi tergantung pada
modulating signal). Bentuk keadaan sinyal pemodulasi digital.
gelombang sinyal pemodulasi bisa Generator fungsi akan menerima
beraneka ragam, sedangkan sumber modulasi internal dan
bentuk sinyal pembawa biasanya eksternal. Bila anda memilih
gelombang sinusoida. Dua jenis sumber internal, maka gelombang
modulasi yang terkenal adalah AM termodulasi dibangkitkan oleh
(amplitudo modulation) dan FM proses pembangkit DDS dari
(frequency modulation). Kedua prosesor signal digital (DSP, digital
jenis modulasi tersebut signal processor). Namun bila
memodifikasi amplitudo, frekuensi dipilih sumber eksternal, maka
280

gelombang termodulasi pemodulasi, dapat dihasilkan


dikendalikan oleh level sinyal dari stream sampel digital yang
panel belakang generator fungsi mewakili gelombang pemodulasi.
bertanda MODULATION IN. Sinyal Perlu dicatat bahwa pada FSK,
eksternal disampel dan didigitalkan frekuensi output ditentukan oleh
oleh konverter analog ke digital level sinyal dari konektor
(ADC) dan kemudian disambung TRIGGER IN pada panel
ke DSP. Sumber sinyal belakang.

6.2.4.1. Modulasi Amplitudo (AM)


Untuk AM, DSP merupakan contoh tingkat keluaran generator fungsi.
modulasi DAC yang kemudian Bentuk AM pemancar
mengendalikan amplitudo keluaran menggunakan pembawa double
melalui sebuah pengali analog. sideband dan merupakan jenis
DAC dan pengali sama seperti modulasi yang digunakan pada
yang digunakan untuk mengatur kebanyakan stasiun radio AM.

Gambar 6-23 Modulasi amplitudo

Jumlah modulasi amplitudo untuk memodifikasi frekuensi


merupakan apa yang dinamakan keluaran instrumen dengan
kedalaman modulasi yang mengubah isi PIR. Perlu dicatat
direferensikan sebagai bagian dari bahwa karena panel belakang
cakupan amplitude. Misalnya masukan modulasi dihubungkan
seting kedalaman 80% langsung, 33250A dapat
menyebabkan amplitudo bervariasi digunakan untuk menandingi
dari 10% sampai 90% dari seting osilator yang frekuensinya
amplitudo (90% - 10%) = 80%) dikendalikan dengan tegangan
dengan salah satu siyal (VCO). Variasi frekuensi bentuk
pemodulasi (± 5V) internal atau gelombang modulasi dari frekuensi
eksternal. pembawa dinamakan deviasi
6.2.4.2. Frequency Modulation frekuensi. Bentuk gelombang
(FM) dengan frekeunsi deviasi di bawah
Frekuensi modulasi dan DSP 1% dari lebar sinyal modulasi
menggunakan sampel modulasi direferensikan sebagai FM band
281

sempit. Bentuk gelombang dengan BW ∞ 2 X )Deviasi + lebar band


deviasi yang lebih besar sinyal modulasi ) untuk FM band
direferensikan sebagai FM band lebar.
lebar. Bandwidth sinyal yang Stasiun FM komersial di Amerika
dimodulasi dapat didekati dengan pada umumnya mempunyai lebar
persamaan berikut. band modulasi 15 kHz dan deviasi
BW ∞ 2 X (lebar band sinyal 75 kHz, membuat band lebar. Oleh
modulasi) untuk FM band sempit karena itu, lebar band modulasi =
2 X (75 kHz + 15 kHz) = 180 kHz.
Jarak antar kanal 200 kHz.

Gambar 6-24. Modulasi frekuensi

6.2.4.3. Frequency-Shift Keying (FSK)


FSK serupa dengan FM kecuali Trig In pada panel belakang.
perubahan frekuensi antara dua Perubahan frekuensi seketika dan
harga preset. Kecepatan pasa kontinyu. Sinyal internal
pergeseran keluaran antara dua modulasi berbentuk gelombang
frekeunsi (dinamakan frekuensi kotak dengan duty cycle 50%.
pembawa dan frekuensi harapan) Kecepatan FSK dapat diatur
ditentukan oleh kecepatan secara internal dari 2 mHz sampai
generator internal atau level sinyal 100 kHz.

Gambar 6-25. Frequency shift keying


282

6.2.4.5. Sapuan Frekuensi


Sapuan frekuensi serupa dengan keras sumber pemicu. Bila sumber
FM namun tidak menggunakan eksternal dipilih, generator fungsi
bentuk gelombang pemodulasi. akan menerima perangkat keras
DSP internal mengatur frekuensi pemicu yang diterapkan pada
keluaran yang didasarkan pada konektor panel belakang Trig In.
salah satu fungsi linier atau Generator Fungsi memulai satu
logaritmis. Dalam sapuan linier, sapuan pada setiap menerima Trig
perubahan frekuensi keluaran In berupa pulsa TTL.
konstan hertz per detik. Dalam Satu sapuan terdiri dari sejumlah
sapuan logaritmis, perubahan langkah-langkah kecil frekuensi.
frekuensi keluaran dalam Karena setiap langkah mengambil
konstanta oktaf/detik atau decade waktu yang sama, sapuan waktu
per detik. Sapuan logaritmis yang lebih lama menghasilkan
sangat berguna untuk meliputi langkah lebih kecil dan oleh
cakupan frekuensi yang luas karena itu resolusinya lebih baik.
dimana resolusi pada frekuensi Jumlah titik titik frekuensi diskrit
rendah secara potensial akan dalam sapuan secara otomatis
kehilangan sapuan linier. Sapuan dihitung oleh generator fungsi dan
dibangkitkan dengan didasarkan pada waktu sapuan
menggunakan sumber pemici dari yang telah dipilih.
dalam atau luar berupa perangkat

Gambar 6-26 Frekuensi sapuan

Pemicu sapuan, sumber picu ground chasis (bukan ground


dapat berupa sinyal eksternal, mengambang). Bila tidak
kunci atau komentar yang diterima digunakan sebagai masukan,
dari antarmuka jarak jauh. konektor Trig In dapat
Masukan sinyal picu eksternal dikonfigurasikan sebagai keluaran
dihubungkan Trig In yang berada sehingga memungkinkan
pada panel belakang. instrument 33250A untuk memicu
Penghubung ini kecuali TTL, instrumen lain pada waktu yang
berada pada tingkat kompatibel sama sebagai pemicu kejadian
dan direferensikan terhadap internal.
283

6.2.4.6. Sinyal Sinkron dan Marker


Keluaran penghantar sync pada jika diinginkan untuk identifikasi
panel belakang menuju tinggi pada frekuensi resonansi. Untuk
setiap permulaan sapuan. Jika mengerjakan ini, hubungkan
fungsi marker disable (lumpuh), keluaran sync ke satu kanal
sinyal sync menuju rendah pada osiloskop dan hubungkan keluaran
titik tengah sapuan. Jika fungsi DUT pada kanal osiloskop yang
marker memungkinkan, sinyal syn lain. Kemudian, picu osiloskop
menuju rendah pada saat dengan ujung awal dari sinyal sync
frekuensi keluaran mencapai pada posisi permulaan frekuensi
frekuensi marker tertentu. pada sisi kiri osiloskop. Lakukan
Frekuensi marker harus berada penyesuaian frekuensi marker
diantara frekuensi mulai dan sampai sinyal syn menuju keadaan
frekuensi berhenti. Penggunaan rendah, respon piranti akan
fungsi marker untuk membentuk corak yang menarik.
mengidentifikasi frekuensi tertentu Frekuensi dapat dibaca pada
dalam respon piranti yang diuji peraga panel belakang instrument
(Device under test/DUT) missal 33250A.

Gambar 6-27 Sweep with marker at DUT resonance

6.2.4.6.1. Burst
Keluaran generator fungsi dapat terdiri dari bentuk gelombang
diatur pada bentuk gelombang dengan jumlah siklus tertentu (1
dengan jumlah siklus tertentu yang sampai 1.000.000) dan selalu
dinamakan burst. Burst dapat diaktifkan dengan peristiwa picu.
digunakan dalam salah satu dari Burst juga dapat diset untuk
dua mode burst siklus N (juga menghitung tak hingga yang
dinamakan triggered burst atau dihasilkan pada bentuk gelombang
gated burst). Burst siklus N kontinyu pada generator fungsi
merupakan burst siklus N yang terpicu.
284

Keluaran
sinkronisasi

Keluaran
utama

Gambar 6-28 Bentuk gelombang keluaran sync dan tiga siklus bentuk
gelombang burst

Untuk burst, sumber picu dapat phase. Pasa permulaan pada 0°


berupa sinyal eksternal, suatu berhubungan dengan awal
pewaktu internal, kunci, atau perekaman bentuk gelombang dan
komand yang diterima dari 360° berhubungan dengan akhir
antarmuka jarak jauh. Masukan perekaman bentuk gelombang.
sinyal picu eksternal melalui Misal perkiraan aplikasi
penghantar Trig In yang berada memerlukan dua bentuk
pada panel belakang. Penghantar gelombang sinus frekuensi 5 MHz
ini kecuali TTL, berada pada yang secara pasti satu sama lain
tingkat kompatibel dan berbeda pasa 90°. Dapat
direferensikan terhadap ground menggunakan dua 33250A seperti
chasis (bukan ground diuraikan berikut ini. Pertama
mengambang). Bila tidak rencanakan satu generator fungsi
digunakan sebagai masukan, sebagai master dan yang lain
penghantar dapat dikonfigurasikan sebagai slave. Seperti ditunjukkan
sebagai keluaran sehingga 6-29. hubungkan penghantar
memungkinkan 33250A untuk keluaran master 10 MHz ke
memicu instrumen lain pada saat penghantar masukan slave 10
yang sama sebagai pemicu MHz dengan menggunakan kabel
kejadian internal. Pengaruh picu koaksial kualitas tinggi. Konfigurasi
dapat ditunda sampai 85 detik ini akan meyakinkan bahwa kedua
(penambahan 100 picodetik) untuk instrumen akan membangkitkan
menyerempakkan permulaan burst secara pasti frekuensi sama dan
dengan kejadian lain. tidak akan terdapat istilah
Trigger delay juga dapat disisipkan pergeseran pasa diantara kedua
untuk mengkompensasi peundaan instrumen. Berikutnya, hubungkan
kabel dan waktu respon instrumen dua penghantar masukan dan
lain dalam system. Pada burst N keluaran trigger bersama-sama
siklus selalu dimulai dan diakhiri untuk memungkinkan master
pada titik yang sama pada bentuk memicu slave.
gelombang, yang dinamakan start
285

Gambar 6-29 Konfigurasi dua instrumen

Setelah membuat hubungan seperti instrumen diserempakkan dan


yang ditunjukan gambar 6-29. ikuti akan tetap diserempakkan
langkah-langakh di bawah ini. sampai pengaturan parameter
1. Atur kedua instrumen pada penundaan picu.
keluaran bentuk gelombang 6. Atur pasa permulaan dari satu
sinus dengan frekuensi 5 MHz. instrumen pada 90°. Kemudian,
2. Pada kedua instrumen, diatur atur penjumlah burst pada
pada mode N siklus burst, set masing-masing instrumen
burst menghitung sampai tiga sebagaimana diperlukan untuk
siklus, dan set pasa permulaan 0 aplikasi. Jika diperlukan bentuk
derajat. gelombang burst kontinyu, pilih
3. Pada master, pilih sumber picu jumlah burst tak hingga pada
internal dan memungkinkan kedua instrumen dan
sinyal keluaran picu dengan memungkinkan pemicuan
rising edge dari penghantar Trig manual pada master. Dalam
Out. contoh ini, menjadi parameter
4. Pada slave, pilih sumber picu penunda picu, konstanta system
eksternal dan memungkinkan kalibrasi.
pemicuan pada rising edge dari Sekali ditetapkan, kedua
sinyal picu. instrumen dipertahankan lurus
5. Dengan menggunakan dalam waktu, sekalipun jika
osiloskop, verifikasi bahwa frekuensi atau pasa permulaan
kedua instrumen sekarang diubah. Setiap waktu master
membangkitkan bentuk dipicu slave, kedua instrumen
gelombang burst tiga siklus. diserempakkan kembali. Jika
Kemudian lakukan penyesuaian tenaga diedarkan, instrumen
parameter penundaan picu satu dapat distel kembali dengan
instrumen untuk membawa burst pemugaran keterlambatan picu
keduanya ke dalam kelurusan sebelumnya. Perlu dicatat
satu sama lain. Sekarang dua bahwa perbedaan harga
286

penundaan mungkin diperlukan bentuk gelombang fungsi yang


jika pasangan instrumen yang dipilih berbeda.
digunakan berbeda atau jika

6.2.4.6.2. Gated Burst


Dalam mode gated burst, bentuk siklus bentuk gelombang arus
gelombang keluaran merupakan dilengkapi dan kemudian
salah satu on atau off didasarkan generator fungsi berhenti selagi
pada level sinyal eksternal yang tetap berada pada level tegangan
diaplikasikan pada konektor panel yang sesuai dengan pasa burst
dengan Trig In. Pada saat sinyal awal dari bentuk gelombang yang
gate benar keluaran generator dipilih. Bentuk gelombang noise,
fungsi bentuk gelombang kontinyu. keluaran berhenti seketika bila
Bila sinyal gate menuju salah, sinyal gate menuju salah.

6.2.5. Spesifikasi Alat


Model : AFG3251 / AFG3252
Channels :1/2
Sine Wave : 1 µHz to 240 MHz
Amplitudo
<200 MHz : 50 mVp-p to 5 Vp-p / –30 dBm to 18.0 dBm
>200 MHz : 50 mVp-p to 4 Vp-p / –30 dBm to 16.0 dBm
Harmonic Distortion (1 Vp-p)
10 Hz to 1 MHz : <–60 dBc
1 MHz to 5 MHz : <–50 dBc
5 MHz to 25 MHz : <–37 dBc
>25 MHz : <–30 dBc
THD (10 Hz – 20 kHz, 1 Vp-p) : <0.2%
Spurious (1 Vp-p)
10 Hz to 1 MHz : <–50 dBc
1 MHz to 25 MHz : <–47 dBc
>25 MHz :<–47dBc+ 6 dBc/octave

Phase Noise, typical : <–110 dBc/Hz at 20 MHz, 10 kHz


offset, 1 Vp-p
Residual Clock Noise : –57 dBm
Modulation : AM, FM, PM
Source : Internal/External
Internal Modulation Frequency : 2 mHz to 50.00 kHz
Frequency Shift Keying : 2 keys
Source : Internal/External
Internal Modulation Frequency : 2 mHz to 1.000 MHz
Sweep : Linear, logarithmic
Burst :Triggered, gated
Internal Trigger Rate : 1.000 ms to 500.0 s
Gate and Trigger Sources : Internal, external, remote interface
ArbitraryWaveforms : 1 mHz to 120 MHz
Sample Rate : 2 GS/s
Waveform Memory : 2 to 128 K
287

6.2.6. Prosedur Pengoperasian Pengukuran bilangan pulsa noise


Bilangan derau atau NF (Noise antara signal terhadap derau dari
Figure) adalah suatu parameter output terhadap input. Misalnya
penting dari amplifier dari : ponsel dan penguat pada
telekomunikasi, yang menyatakan stasiun pangkalan TDMA, GSM
berapa besar sumbangan noise dan standar radio burst-type
pada output amplifier. Hal itu lainnya. Untuk memperoleh hasil
menjelaskan turunnya nisbah pengukuran yang teliti, bilangan
sinyal ke derau SNR (signal to noise harus diukur dengan
noise ratio), yang disebabkan oleh amplifier yang dioperasikan pada
komponen dalam rantai sinyal. kondisi mode pulsa seperti kondisi
Definisinya merupakan nisbah operasi normalnya.

Gambar 6-30 Pengukuran lebar band dari filter bandpass dan


penguat IF

Setiap penguat RF baru dan filter relatip datar. Pada salah satu
dirancang memiliki karakteristik ujung cakupan respon amplitudo
bandpass yang harus diukur untuk ini secara mantap berkurang. Titik
meyakinkan hasil sesuai tujuan dimana respon turun -3 dB dari
rancangan. Kebanyakan peguat amplitudo puncak ke puncak
dirancang memiliki respon linier didefinisikan sebagai batasan
sepanjang cakupan frekuensi lebar band.
aplikasi. Hal serupa, filter Dalam aplikasi ini misalnya kita
dirancang untuk melewatkan band akan menguji penguat IF 140 MHz
frekuensi yang telah ditetapkan dan mengukur batas frekuensi
sebelumnya dan menolak yang atas dan bawah lebar band
lain. Kedua jenis komponen yang dimana amplitudo keluaran turun -
cenderung memiliki cakupan 3 dB. Turun -3dB ekuivalen
frekuensi dimana respon amplitudo dengan 70,71% harga puncak ke
288

puncak. AFG memberikan sapuan menyolok berkaitan dengan sinyal


gelombang sinus seperti sinyal yang dibangkitkan : amplitudo,
masukan ke penguat dan frekuensi, slope dari gelombang
penganalisa spektrum melacak ramp yang meningkatkan frekuensi
sinyal keluaran dalam mode hold dan panjang total sapuan (waktu).
peak. Menekan tombol mode Gambar 6-32 melukiskan
sweep AFG mengantarkan layar instrumen pelacak dari
dengan semua bentuk gelombang penganalisa spektrum.
yang perlu dilihat, meliputi Penggunaan marker, instrumen
tampilan bentuk gelombang itu menghasilkan cakupan frekuensi
sendiri (gambar 6-31). Tampak dari 133 MHz sampai 147 MHz.
bentuk gelombang pada bingkai Diluar lebar band ini respon
didekat layar bagian bawah. penguat di bawah titik -3 dB.
Meringkas semua detil yang

Gambar 6-31 Bantuk gelombang keluaran generator fungsi

Gambar 6-32 Pelacakan


penganalisa spektrum
289

6.3. Pembangkit Pulsa


6.3.1. Pendahuluan
Generator pulsa ini dipakai pada respons dari amplifier. Perbedaan
pengukuran dengan pokok antara generator pulsa
dikombinasikan pemakaian CRO. dengan generator gelombang
Dengan pengukuran ini dihasilkan kotak, adalah pada duty cyclenya.
informasi kualitatif dan kuantitatif Pada generator gelombang kotak
tentang peralatan yang sedang duty cyclenya 50%. Pada
dites. Pengetesan yang sering generator pulsa, duty cyclenya
dilakukan dengan generator pulsa bervariasi, dimana duty cycle
ini adalah pengetesan transient dirumuskan sebagai berikut.

pulsewidth
Duty cycle =
pulseperiode

6.3.2. Spesifikasi Alat


Ada beberapa persyaratan yang peraga murni hanya disebabkan
harus dipenuhi oleh sebuah oleh alat yang dites.
generator pulsa. 2. Karateristik dasar dari pulsa
1. Pulsa harus mempunyai distorsi adalah rise time, overshoot,
minimal, sehingga setiap ringing, sag dan undershoot.
distorsi yang terjadi pada

6.4. Sweep Marker Generator


6.4.1. Prosedur Pengoperasian
6.4.1.1. Alignment penerima AM
Prosedur pelaksanaan alignment dimulai, atur pemutar frekuensi
penerima AM dilakukan sebagai pada generator untuk mencapai
berikut frekuensi yang diinginkan. Cek
1. Gunakan rangkaian pengetesan melalui penghitung dan
seperti nampak pada gambar 6- tempatkan marker pada layar
33, dengan snyal generator osiloskop dengan
pada posisi output gelombang menggunakan lemak pinsil.
sweep linier. 4. Sinyal dapat dinjeksikan melalui
2. Menggunakan pengetesan salah satu mixer (455 kHz)
gambar 6-33 dengan mengatur atau pada antenna. Bila injeksi
generator untuk menghasilkan sinyal 455 kHz pada masukan
peragaan sapuan linier. mixer, osilator harus
3. Jika penghitungan frekuensi dipasipkan.
senter teliti akan digunakan 5. Bila respon IF yang diamati
selama pengetesan. Generator pada masukan detektor AM,
fungsi dengan penghitung probe detektor RFdiperlukan
frekuensi (peraga digital) kecuali jika titik demodulasi
merupakan langkah sederhana. telah ditetapkan oleh pabrikan.
Sebelum operasi sapuan
290

6. Pengaturan tuning penguat IF horisontal osliloskop. Pengaturan


dapat dilakukan seperti yang frekuensi marker, dapat dilakukan
diinginkan memperoleh kurva dengan power suplly yang dapat
respon IF yang dikehendaki. divariasi diumpankan pada jack
Seringkali, setiap rangkaian masukan VCF. Masukan horisontal
tune diatur untuk memperoleh osiloskop dan penghitung mungkin
amplitudo maksimum pada titik dapat digunakan untuk mengukur
tengah frekuensi IF. frekuensi keluaran.
Bagaimanapun, beberapa Bagaimanapun, sama dengan
penguat IF tune bertingkat operasi sapuan eksternal, mungkin
untuk mencapai lebar band ini lebih nyaman dalam pengaturan
yang diinginkan. frekuensi marker menggunakan
tegangan keluaran GCV untuk
Sapuan eksternal mungkin mengendalikan masukan
digunakan jika diinginkan horisontal osiloskop. Karena
gelombang sinus atau pola sapuan memungkinkan berkorelasi
lain. Menghubungkan sumber langsung antara peraga osiloskop,
tegangan sapuan eksternal ke jack penghitung frekuensi dan
masukan VCF dari generator. pengaturan frekuensi generator.
Tegangan sapuan eksternal dapat
juga diaplikasikan pada masukan

Sweep Function Generator


455 kHz

CRO

Vert Hor

RF Mixer IF Amp AM Audio


Amplifier detektor Amp

Osilator

Gambar 6-33 Alignment penerima AM


291

6.4.1.2. Aligment penerima komunikasi FM


Pengetesan pada gambar 6.-33 (intermediate frequency = IF) 455
dapat dipakai untuk proses kHz, dan bagian diskriminator.
alignment pesawat penerima FM, Untuk ketepatan pengaturan
yaitu bagian frekuensi menengah frekuensi tersebut dapat dipakai
sumber marker kristal-terkontrol 3. Bila kurva respons diskriminator
(crystal-controlled marker source) diperagakan, kurva respons
455 kHz, dengan cara sebagai akan nampak seperti gambar 6-
berikut: 34b. Kurva ”S” harus setimbang
1. Pilih bentuk gelombang sweep, pada setiap sisi dari “pip”
dan gunakan sinyal ke bagian marker.
IF 455 kHz. Dalam skenario alignment
2. Bila sinyal output bagian IF 455 penerima hanya dapat dievaluasi
kHz didisplaikan, kurva respons dan diverifikasi tanpa pengaturan.
akan nampak seperti gambar 6- Dimana rangkaian tune dapat
34.a marker (marker) “pip” diatur, dengan mengikuti prosedur
seharusnya pada pusat kurva pabrikan untuk meyakinkan
respons. bahwa respon keseluruhan dicapai
dengan tepat.
Sweep Function Generator

CRO

RF Fst Fst 2nd 2nd demodulator Audio


Amplifier Mixer IF Amp Mixer IF Amp Amp

Osilator Osilator
Penerima radio FM

B
A 455 kHz

475 455 435 kHz

Gambar 6-34 Alignment dari penerima IF komunikasi FM dan diskriminator


292

6.4.1.3 Pengukuran Noise Figure


Noise figure merupakan parameter menyebabkan amplifier ON dan
penting dalam penguat OFF melalui signal pulsa yang
telekomunikasi seperti seberapa mengemudikan input bias penguat.
banyak noise yang Lebar dan kecepatan pengulangan
dikonstribusikan oleh penguat pulsa di atur sesuai dengan
dalam sinyal keluaran. Ini standar pengetesan. Penganalisa
menguraikan degradasi spektrum dikonfigurasikan dalam
perbandingan sinyal terhadap mode gated time hanya untuk
noise yang disebabkan oleh mengukur keluaran penguat
komponen sinyal. Ini didefiniskan selama saklar pada posisi pasa.
sebagai perbandingan sinyal Kanal 2 dari sinyal picu AFG
terhadap noise pada keluaran pada spektrum serempak untuk
yang pada inputnya dapat berupa mengendalikan pulsa pembias
:Telpon seluler dan penguat penguat.
pangkalan stasiun TDMA, GSM Penurunan noise figure dengan
dan jenis burst radio standar yang metoda ini pertama diperlukan
hanya bertenaga mesin untuk menentukan apa yang
sepanjang slot waktu aktip untuk dinamakan faktor Y yang
memelihara tenaga. Untuk merupakan perbandingan
mencapai ketelitian hasil kepdatan noise keluaran dari
pengukuran, noise figure harus sumber noise dalam keadaan ON
diukur dengan penguat yang dan OFF. Untuk dapat mencapai
dioperasikan dalam mode pulse reproduksi hasil pengukuran
seperti selama operasi normal. rerata dari pengukuran yang
Suatu metoda pengukuran SNR dikehendaki.
yang populer adalah metoda faktor Dengan faktor Y diukur dan ENR
Y. Hal ini terletak pada kalibrasi dibagi dengan sumber yang
sumber derau dengan nisbah menghasilkan noise untuk
derau lebih (ENR = excess noise frekuensi tertentu, noise figure
ratio) yang dihubungkan ke input sekarang dapat dihitung sebagai
amplifier yang dites (lihat gambar berikut :
6-34). Kanal 1 dari AFG3252

NF= ENR dB – (10log (Y-1)).

Sebagai contoh asumsikan bahwa dalam persmaan di atas.


ENR adalah 5,28 dB dan Penggunaan formula Y(lin) =
kepadatan noise yang diukur 10Y(dB)/10 dcapai Y(lin) =1,995.
ditingkatkan dari -90 dBm/Hz Pengisian harga ini ke dalam
sampai -87 dBm/Hz setelah formula di atas untuk noise figure
sumber noise ditune. Faktor Y dari NF=5,3 dB.
3dB yang diperlukan untuk diubah Keuntunga penggunaan AFG
ke nilai linier untuk digunakan dalam aplikasi ini bahwa
293

menawarkan dua kanal yang dapat yang diperlukan penguat dan


disinkronkan dalam frekuensi dan masukan picu dari penganalisa
pengaturan ampitudo secara spektrum atau pengukur noise
independen disesuaikan level bias figure.

Anda mungkin juga menyukai