Naskah Publikasi
Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
FEBRI ALVIONITA
20100320111
INTISARI
Patient safety yang diartikan sebagai kebebasan dari trauma atau injuri
yang terjadi secara kebetulan, telah menjadi isu global dalam pelayanan
kesehatan. Patient safety menjadi prioritas utama karena sangat berkaitan erat
dengan mutu dan citra perumah sakitan. Perawat sebagai pemberi pelayanan di
rumah sakit sudah semestinya memiliki sikap yang mendukung terlaksananya
patient safety di rumah sakit. Melalui sikap akan terlihat respon yang ditunjukan
seseorang terhadap suatu objek, baik, buruk, positif maupun negatif. Tingginya
angka kejadian pelanggaran patient safety pada anak perlu menjadi perhatian
karena anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya perlu diberikan
perlindungan dalam upaya mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta
pencegahan terjadinya kecacatan pada anak.
Penelitian deskriptif observasional ini memiliki 28 responden yang
merupakan perawat tetap yang bekerja di bangsal anak RS PKU Muhammadiyah
Bantul, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I dan RS PKU Muhammadiyah
unit II. Dengan menggunakan 2 buah instrumen yang terdiri dari kuesioner dan
checklist observasi.
Hasil dari penelitian yang dilakukan dari bulan April hingga Juni 2014 ini
ditemukan sikap perawat terhadap patient safety dengan prosentase paling tinggi
sebesar (71%) terdiri dari 20 responden dikategorikan memiliki sikap mendukung,
dan kurang mendukung sebanyak 8 responden (29%). Dilihat dari 6 prinsip
patient safety diperoleh bahwa tertinggi adalah prinsip check patient medicines
(60,70%) yang didukung dengan hasil observasi I (86,4%) dan observasi II
(100%) pada tindakan responden selalu mengaplikasikan 6 benar dalam
pemberian obat. Prinsip terendah sebesar 47,63% pada prinsip Identify patient
safety risks didukung dengan hasil observasi I hanya sebesar 36,4% dan 54,5%
pada observasi II responden tidak melakukan tindakan memastikan pengaman
pada tempat tidur telah terpasang atau tidak.
Kata Kunci : Sikap, Patient Safety, Perawat, Joint Commission International
ABSTRACT
Freedom of trauma or injury that is accidentally happened is the meaning
of patient safety which becomes global issue recently. Patient safety becomes
priority because it strongly relates with the quality of hospitalities. Nurses as
caregivers should have the attitudes that support the success of patient safety.
Through attitude that will be seen someone response about an object that good or
bad and positive or negative. The high numbers of patient safety incidents on
children need to be handled because children in their growth and developmental
stage need to get secured as the effort to prevent disabilities.
This descriptive observational study conducted 28 respondents who were
the nurses that work in pediatric units of RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I dan RS PKU Muhammadiyah unit II. This
study was using two kinds of instruments; they were questionnaires and
observational checklist.
The result of this study which conducted during April to June 2014 found
that the nurses highest attitude of patient safety (70%) contained 20 respondents
who had supportive attitude, and less supportive was 8 respondents (29%).
Depends on 6 principals of patient safety, this study found that the highest one
principal was check patient medicines (60,70%) which supported by the first
observation result (86,4%) and the second observation (100%) which was on
attitude 6 right on medication. And the lowest principal was Identify patient safety
risks (47,63%) which supported by the first observation result 36,4% and the
second observation 54,5% respondent did not doing the attitude of setting the rail
on patients bed.
Keyword : Attitude, Patient safety, Nurse, Joint Commission International
PENDAHULUAN
4
Tingginya angka pelaporan yaitu untuk mengetahui bagaimana
pelanggaran patient safety pada anak sikap perawat terhadap patient safety
perlu menjadi perhatian karena anak di Daerah Istimewa Yogyakarta,
dalam masa pertumbuhan dan yakni rumah sakit PKU
perkembangannyaperlu diberikan muhammadiyah Yogyakarta unit I,
perlindungan dalam upaya PKU Muhammadiyah Yogyakarta
mengoptimalkan pertumbuhan dan unit II dan PKU Muhammadiyah
perkembangan serta pencegahan Bantul, serta untuk mengetahui sikap
terjadinya kecacatan pada anak. Oleh paling baik perawat terhadap prinsip
karena itu tujuan dari penelitian ini patient safety
METODE
5
peneliti yang mengetahui data keperluan penelitian
yang hanya dignakan untuk
HASIL
1. Karakteristik responden Karakteristik Responden Frekuensi (n%)
Jenis kelamin
Tabel 1. Karakteristik Perempuan 28 (100%)
Laki-laki 0 (0%)
Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Tingkat Pendidika Tingkat pendidikan 24 (86%)
DIII 1 (3%)
DIV 3 (11%)
SI (Ners)
Total 28 (100%)
Tabel 2. Karakteristik
Karakteristik Responden Mean (min – max)
Responden Berdasarkan Usia,
Usia 35 (25 – 48)
Lama Kerja dan Jam Kerja
Lama Kerja di :
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah 10 (2 – 22)
Unit Anak 8 (2 – 20)
Sebagai Perawat 10 (2 - 22)
6
Hasil sikap perawat berdasarkan kuesioner
7
Tabel 4. Sikap Perawat Anak di RS Sikap Frekuensi (n%)
PKU Muhammadiyah Bantul, Tidak mendukung 0
Yogyakarta unit I dan Yogyakarta unit II Kurang mendukung 8(29%)
Mendukung 20(71%)
Terhadap Patient Safety Berdasarkan
Hasil Pengisian Kuesioner
Total 28(100)
8
Tabel 5. Distribusi Hasil Observasi Sikap Perawat Anak Terhadap Patient Safety di Unit
Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta Unit I, Yogyakarta Unit II
OBSERVASI I OBSERVASI II
CHECKLIST OBSERVASI n YA TIDAK YA TIDAK
1 Identify patient correctly
Perawat memberikan gelang/papan nama memudahkan 22 10 12 17 5
mengidentifikasi pasien (45.5%) (54.5%) (77.3%) (22.7%)
Jenis kelamin
rentang usia 25-48 tahun yang kelebihan dan kelemahan yang ada pada
dirinya, percaya diri, dapat belajar dari
tergolong usia dewasa. Usia dewasa
pengalaman, serta mempunyai ambisi
adalah usia produktif, seseorang
6
yang sehat
Lama kerja
Kekuatan penelitian
SARAN
1. Miller, M.R., Takata, G., Stucky, E. R., Neuspiel, D.R. (2011). Principles
of Pediatric Patient safety: Reducing Harm Due to Medical Care.
Pediatrics, 127,1199.
2. Notoatmodjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
3. Narendra, Moersintowarti B. Tumbang Anak dan Remaja. Jakarta: CV Sag
ung Seto. 2002
4. Nursalam (2011) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
5. Maltis. (2000). Knowledge and the environment responses. Nursing
theorists and
their work (2nd ed.). St. Louis: C.V. Mosby.
6. Timpe DA (2000) Sari Manajemen Sumber Daya Manusia: Produktivitas.
Edisi:5. Jakarta : PT Gramedia
7. Robbins Stephen P. (2001)`Perilaku Organisasi, Jakarta: PT.
Prenhallindo.
8. Nivalinda, Hartini, Santoso, (2013) Pengaruh Motivasi Perawat Dan
Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Terhadap Penerapan Budaya
Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana Pada Rumah Sakit
Pemerintah Di Semarang. Diunduh tanggal 30 Juli 2014, dari :
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JMK/article/view/1010/1059
9. Durham dan Alden (2010) Enhancing Patient Safety in Nursing Education
through Patient Simulation. Diunduh tanggal 30 Juni 2014 dari :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21328731
10. Irwandy, 2007, Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Beban Kerja
Perawat di Unit Rawat Inap RSJ Dadi Makassar Tahun 2005. Magister
Rumah Sakit. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin
11. Ilyas, 2004, Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
12. Eddie, Jones, David, and Gable (2011) Attitudes Toward Emotions.
Diunduh tanggal 12 juni 2014 dari : http://amodiolab.org/wp-
content/uploads/2011/11/Harmon-Jones-Attitudes-Toward-Emotions.pdf
13. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011.tentang keselamatan pasien dirumah
sakit.
14. Mascioli, S., Laskowski-Jones, L., Urban, S., Moran, S.(2009).Improving
Handoff Communication. Nursing 2009 39 (2).
15. IDAI (2009). Program Nasional Bagi Anak Indonesia 2015 Oleh Ikatan
Dokter Indonesia. Diunduh tanggal: 2 Juli 2014 dari:
http://www.idai.or.id/perlindungananak/artikel.asp?q=2009416121921.
16. WHO (2008) dalam Guidelines on Hand Hygiene in Health Care.
Diunduh tanggal 18 Juni 2014, dari
http://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241597906_eng.pdf
17. Melmon, K.L., Morelli, H.F., (2000) Clinical Pharmacology, Basic
Principles in Therapeutics, 3th ed., Macmilan Publishing Co. Inc, New
York.
18. Potter, P. A. & Perry,.A. G., 1997, Fundamentals of nursing: concepts,
process,and practice. (4th edition). St. Louis: Mosby year book.
.