Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

INDONESIA

RINGKASAN
SEJARAH
PENELITIAN
DIFUSI DI DUNIA
YANG TERCATAT DAN TERPUBLIKASI

RICHARDUS EKO INDRAJIT


MUHAMMAD MULTAZAM

2016
1

Sejarah Penelitian Difusi


Richardus Eko Indrajit - Muhammad Multazam

Universitas Negeri Jakarta

Abstrak 1.1 Penelitian Difusi di Eropa


Penelitian difusi merupakan tulang punggung keberhasilan Adalah Gabriel Tarde seorang ilmuwan dari Perancis
adopsi inovasi di masyarakat moderen. Tradisi riset di berba- yang pertama kali memelopori penelitian difusi de-
gai bidang telah mulai menggejala pada pertengahan tahun ngan mengenalkan apa yang disebut sebagai Hukum
1940-an di belahan dunia Eropa. Artikel ini menceritakan Imitasi, yang berbunyi: “individu belajar dengan cara
sejarah perjalanan penelitian difusi di dunia, dengan mene- meniru (meng-’copy’) dari orang lain, sehingga hal ini
kankan pada beragam karya ilmiah yang dipublikasikan dalam berarti bahwa difusi pada dasarnya merupakan proses
berbagai jurnal internasional. Sejumlah contoh dikemukakan sosial dari sebuah jaringan komunikasi antar pribadi
untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai bidang, di- (interpersonal)”[1]. Selanjutnya, Georg Simmel dari Ing-
siplin ilmu, dan sektor apa saja yang mendominasi penelitian gris memperkenalkan hasil penelitiannya yang bertum-
difusi. pu pada prinsip yang mengatakan bahwa “individu
merupakan anggota dari sebuah sistem, namun tidak
Kata Kunci: penelitian difusi, adopsi, imitasi, tradisi riset terikat kuat pada sistem tersebut”[1]. Yang bersangkut-
an menggunakan istilah orang asing atau “stranger”
untuk menggambarkan keberadaan fenomena individu
1 P ENDAHULUAN ini.

Difusi adalah proses dimana sebuah inovasi dikomuni-


1.2 Difusionis di Inggris dan Jerman-Austria
kasikan melalui kanal tertentu kepada kelompok ma-
nusia dalam sebuah sistem sosial pada durasi masa Kelompok peneliti dari Inggris, Jerman, dan Austria
tertentu[1]. Perjalanan penelitian difusi dalam catatan memperkenalkan aliran difusionisme sebagai sebuah
sejarah dimulai sekitar tahun 1940-1950an. Pada masa sudut pandang antropologi mengenai perubahan sosi-
itu, tumbuh sejumlah kelompok peneliti difusi dari al dalam suatu masyarakat tertentu sebagai hasil dari
berbagai disiplin ilmu. Setiap kelompok masih fokus pengenalan inovasi yang menyebar dari sumber asli.
pada penelitian pada bidang ilmu yang digelutinya Inovasi ini dianggap sebagai sesuatu yang menentang
semata[1]. keberadaan “penemuan parelel” (kesamaan ide-ide ba-
ru dalam masyarakat). Setelah masa ini baru kemudian
para peneliti Amerika turut berpartisipasi dalam berba-
gai riset difusi[16].

2 T RADISI DAN R ANAH P ENELITIAN D IFUSI


Dalam sejarahnya, para sosiolog yang pertama kali mu-
lai melakukan berbagai inovasi dalam berbagai konteks
kehidupan di masyarakat. Disiplin ilmu sosiologi ini
dianggap sebagai nenek moyang sekaligus pionir dalam
melakukan riset difusi. Saat ini, tercatat ada sembilan
tradisi riset difusi yang menggejala di dunia. Yang me-
narik untuk dicermati adalah ternyata sektor sosiologi
pedesaan adalah yang paling aktif melakukan peneliti-
an difusi. Tercatat kurang lebih 20% dari riset difusi ber-
ada dalam domain disiplin ilmu ini. Sementara bidang
Kurva S Difusi Inovasi marketing-management (16%) dan komunikasi (15%)
menempati urutan berikutnya. Berikut adalah deskripsi
Perlahan namun pasti, perkembangan penelitian di-
singkat masing-masing disiplin ilmu yang konsisten
fusi terjadi pada masa-masa berikutnya, membentuk
dalam melakukan penelitian difusi.
kurva S sebagaimana layaknya berbagai jenis penelitian
lain. Pada era itu, rata-rata nilai indeks setiap publikasi
difusi masih di bawah 1.0 - karena belum dianggap 2.1 Antropologi
sebagai suatu penelitian yang penting, bermanfaat, dan Penelitian difusi pada disiplin ilmu ini lebih memilih
berpengaruh. metoda observasi langsung (kualitatif) dibandingkan

Mata Kuliah “Difusi Inovasi” - Program Doktor Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
2

dengan penggunaan instrumen kuantitatif, seperti in- dari peserta didik dan guru merupakan dua aspek yang
terviu, survei acak, analisa komputer, dan lain sebagai- paling banyak dibahas dalam berbagai hasil penelitian
nya. Dalam domain antropologis, lebih banyak diteuk- yang dilakukan.
an penelitian terkait dengan transfer inovasi teknologi
antar masyarakat, bukan pada difusi ide atau tekno-
logi baru yang ditemukan dan ditawarkan. Hasil dari
riset didominasi dengan isu seputar konsekuensi dari 2.4 Kesehatan Masyarakat
inovasi dan tingkat keberhasilan agen perubahan pada
tataran masyarakat tertentu. Kurang lebih terdapat 4% Tradisi penelitian difusi pada bidang kesehatan masya-
publikasi berada dalam domain disiplin ilmu antropo- rakat terus berkembang semenjak pertama kali dilakuk-
logi. an pada tahun 1950. Bentuk penelitian difusi terbanyak
terkait dengan penemuan obat-obat baru atau ide-ide
baru dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.
Contoh klasik adalah terkait dengan metoda Keluarga
Berencana, pencegahan HIV/AIDS[6], dan penemuan
obat herbal. Hasil penelitian berkisar pada aspek ka-
rakteristik para pengguna inovasi (adopter), tahapan
pengambilan keputusan, kanal komunikasi, dan lain se-
bagainya. Terdapat 10% publikasi dalam ranah disiplin
ilmu ini.

2.5 Komunikasi

Awal dari penelitian difusi yang cenderung memiliki


eksposur publikasi yang cukup besar tersebut (15%)
adalah terkait dengan penyebaran berita atau informasi.
Proses difusi pada bidang ini dinilai sangat cepat di-
Proporsi Publikasi Penelitian Difusi Dunia bandingkan dengan bidang lainnya. Hal ini tidak dapat
dilepaskan karena berkembangnya teknologi informasi
dan komunikasi yang sangat mempengaruhi kecepatan
2.2 Sosiologi Pedesaan penyebaran berita, baik melalui media massa maupun
Dalam domain sosiologi, ditemukan paling banyak pe- elektronik[10][15]. Contoh difusi berita tercepat adalah
nelitian difusi yang berfokus pada masalah sosial ke- terkait dengan pembunuhan Kennedy[2], penembakan
hidupan pedesaan. Yang menarik dicermati adalah fe- Paus Yohanes Paulus II, dan serangan 11 September
nomena di tahun 1964 dimana 323 dari 950 publikasi 2001 di WTC. Yang menjadi unit analisa dalam pene-
ilmiah terkait dengan penelitian difusi, berada dalam litian ini adalah berimbang antara individu maupun
ranah disiplin ilmu ini. Contoh penelitian yang ada organisasi. Hasilnya banyak membahas seputar jeja-
misalnya terkait dengan studi jagung hibrida, obat ta- ring difusi, teknik komunikasi, karakteristik pemangku
naman, beragam jenis pupuk, dan lain sebagainya[12]. kepentingan, pengaruh pimpinan organisasi, dan lain
Namun statistik mencatat, bahwa setelah tahun 1964, sebagainya. Kurang lebih terdapat 15% dari total publi-
umlah riset sosiologi pedesaan semakin menurun seca- kasi penelitian difusi fokus pada disiplin ilmu komuni-
ra signifikan. Penelitian pada bidang ini yang banyak kasi.
melahirkan temuan berupa pola adopsi, tingkat kece-
patan adopsi, kanal komunikasi adopsi, karakter dari
para pemberi pengaruh (opinion leaders), dan lain-lain.
Hampir 20% dari total publikasi menekuni penelitian 2.6 Pemasaran
pada bidang sosiologi pedesaan.
Penelitian difusi pada bidang manajemen (khususnya
pemasaran atau “marketing”) dimulai semenjak tahun
2.3 Pendidikan 1960. Walaupun tergolong berusia muda, cukup ba-
Publikasi terbanyak terkait dengan penelitian difusi pa- nyak publikasi yang terkait dengannya (16%). Minat
da sektor pendidikan terjadi tahun 1981 (11%) dan 1994 peneliti banyak mengarah pada penghitungan jumlah
(9%). Contoh penelitian yang menghasilkan temuan ter- pengguna baru dan lama menggunakan produk pada
kemuka adalah difusi matematika moderen di Pittsbur- durasi/masa tertentu. Bidang ini banyak fokus pada isu
gh pada tahun 1965, difusi dunia mengenai pendidikan seputar efektivitas merek, tren produk/jasa, dan lain
sejak TK, dan lain sebagainya. Tercatat dalam domain sebagainya. Belakangan ini yang menjadi tren dalam
ini besarnya pengaruh organisasi terhadap hasil difusi penelitian difusi pemasaran ini adalah terkait dengan
inovasi[11]. Yang cukup menarik adalah bahwa cu- keberadaan telepon selular (handphone) dan gawai (ga-
kup banyak model pengumpulan data memanfaatkan dget) teknologi yang banyak dipergunakan masyarakat
teknologi, seperti misalnya kuesioner yang disebarkan moderen. Tercatat sekitar 16% publikasi berada dalam
via email. Unit analisa dari penelitian ini adalah guru, ranah disiplin ilmu yang merupakan cabang dari ma-
satuan pendidikan, maupun administrasi. Karakteristik najemen ini.
3

3.1 Tipe 1: Pengetahuan Dini


Tipe ini dipengaruhi oleh mereka yang lebih dahulu
mengetahui mengenai adanya inovasi dari sebuah sis-
tem sosial. Bisanya mereka adalah masyarakat yang
berada di kota-kota besar, karena adanya pengaruh
modernisasi. Yang menjadi unit analisa adalah anggota
dari kelompok masyarakat itu sendiri. Ada kurang lebih
5% publikasi bertipe ini. Tokohnya yang terkemuka
adalah Greenberg (1964)[2].

3.2 Tipe 2: Tingkat Adopsi Ragam Inovasi


Tipe ini dipengaruhi oleh tingkatan adopsi beraneka
Perbandingan Jumlah Difusi oleh Rural Sosiolog per Tahun di ragam inovasi oleh sebuah sistem sosial atau kelompok
Amerika Serikat dan Eropa masyarakat. Variabel bebas yang kerap dipergunakan
dalam riset berkaitan dengan kompleksitas, kompati-
2.7 Geografi bilitas, dan lain sebagainya. Fliegel dan Kivlin (1966)
Bidang ini menempati urutan terbawah dalam kon- adalah pionir dalam penelitian difusi ini, dimana ino-
teks jumlah publikasi penelitian difusi, karena hanya vasi menjadi fokus unit yang dianalisa[3]. Tidak begitu
mencapai kurang lebih 4% dari total yang ada. Da- banyak ditemukan publikasi dalam kategori ini, karena
lam penelitian difusi geografi, dinyatakan bahwa ruang menurut catatan hanya berkisar di antara 1%.
atau “space” memberikan pengaruh sangat signifikan
dalam aktivitas adopsi sebuah inovasi. Karena sifatnya, 3.3 Tipe 3: Kemampuan Berinovasi
kebanyakan sumber data yang dipakai dalam peneli-
tian berasal dari data sekunder yang dianalisa dengan Tipe ini dipengaruhi oleh kapabilitas atau kemampuan
menggunakan statistik. Dalam penelitian ini, data spasi- anggota masyarakat dalam berinovasi. Riset atau pene-
al memegang peranan sangat penting, terutama dalam litian tipe ini sangat dominan dilakukan, terlihat dari
mengkaji kecepatan serta distribusi sebuah difusi lintas statistik yang menyatakan bahwa hampir 55% publikasi
batas geografis. terkait dengannya. Para tokoh yang berpengaruh dalam
domain penelitian ini antara lain adalah Mohr (1969),
Deutchmann dan Fals Borda (1962)[4][5]. Unit analisa
2.8 Sosiologi Umum
pada tipe ini adalah anggota masyarakat itu sendiri,
Pada sosiologi umum, aktivitas penelitian difokuskan baik dapat berupa individu maupun organisasi. Ragam
pada penyeledikian difusi sosiologis, yaitu mengung- variabel independen yang dilibatkan dalam penelitian
kap berbagai fenomena hubungan sosial dari seseorang antara lain: status sosial, agen perubahan, kanal komu-
ke orang lain terkait dengan penyebaran ide baru[17]. nikasi perilaku, sumber daya organisasi, gaya hidup,
Dikatakan umum karena cukup banyak variasi dari dan lain-lain.
ide-ide atau masalah yang muncul dalam penelitian.
Tercatat sekitar 9% publikasi yang berkaitan dengan
sosiologi umum. 3.4 Tipe 4: Kepemimpinan Opini
Tipe ini dipengaruhi oleh adanya kepemimpinan opini
2.9 Bidang Lainnya dari mereka yang melakukan aktivitas difusi inovasi.
Di luar delapan tradisi yang mendominasi penelitian Variabel penelitian yang dilibatkan antara lain terkait
difusi, bidang-bidang lainnya memberikan kontribusi dengan norma sistem, kanal komunikasi, nilai kehidup-
kurang lebih 14% dari total publikasi internasional. an, dan lain-lain. Biasanya individu menjadi unit analisa
Beraneka ragam ide dan gagasan dari berbagai industri dalam tipe penelitian yang dipelopori oleh Kelly et al
maupun sektor kehidupan diteliti dengan menggunak- (1991). Kurang lebih terdapat 3% publikasi dalam ranah
an pendekatan survei, interviu, dan analisa statistik. ini[6].

3 D ELAPAN T IPE R ISET D IFUSI 3.5 Tipe 5: Jejaring Difusi


Terdapat delapan tipe penelitian difusi yang dipenga- Tipe ini dipengaruhi oleh jaringan individu atau kelom-
ruhi oleh berbagai variabel. Tipe penelitian tersebut pok dalam sistem masyarakat. Biasanya variabel yang
didasarkan pada sejumlah faktor yang mempengaruhi diteliti terkait dengan pola keterhubungan antara dua
dilakukannya riset difusi. atau lebih kelompok yang ada di masyarakat. Yang
menarik adalah bahwa unit analisa dalam penelitian
ini adalah hubungan antara dua individu dan/atau
“There is nothing more difficult to plan, more doubtful of kelompok masyarakat dalam sebuah sistem sosial. Pe-
success, nor more dangerous to manage than the creation of a
new order of things. Whenever his enemies have the ability to manfaatan sosial media merupakan salah satu gejala
attack the innovator, they do so with the passion of partisans, terkini yang banyak diteliti[13]. Coleman et al (1966)
while the others defend him sluggishly, so that the innovator merupakan peneliti terkemuka dalam ranah riset ini[7].
and his party alike are vulnerable.” (Nicolo Machiavelly, The Masih sangat sedikit riset yang berada dalam ranah ini,
Prince - year 1513)
karena tercatat jumlahnya masih di bawah 1% dari total
publikasi.
4

3.6 Tipe 6: Tingkat Adopsi Ragam Sistem Sosial P USTAKA


Tipe ini dipengaruhi oleh tingginya tingkat adopsi ino- [1] Rogers, E. M. (1983). Diffusion of innovations. New York: Free
vasi dari beragam sistem masyarakat yang ada. Satuan Press.
[2] Greenberg, Bradley S. (1964). Diffusion News about Kennedy
unit analisa adalah sistem sosial itu sendiri, dimana Assasination. Public Opinion Quarterly 28:225-232.
melibatkan variabel bebas seperti: penyebaran opini [3] Fliegal, Frederick C, & Joseph E. Kivlin. (1966). Attribute
pemimpin, agen perubahan, strategi transformasi, tipe of Innovations as Factors in Diffusion. American Journal of
keputusan inovasi, dan lain sebagainya. Rogers dan Sociology. 72(3):235-248.
[4] Mohr, Lawrence B. (1966). Determinants of Innovation in
Kincaid (1981) adalah pelopor dalam penelitian ini[8]. Organisations. PhD Dissertation, University of Michiga, Ann
Kurang lebih 2% dari total publikasi berada dalam Arbor.
ranah tipe penelitian ini. [5] Deutchmann, Paul J. & Orlando Fals Borda. Communication
and Adoption Patterns in an Andean Village. Report, Progra-
ma Interamericano de Informacion Popular, San Jose, Costa
3.7 Tipe 7: Pemanfaatan Kanal Komunikasi Rica.
Tipe ini dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat me- [6] Kelly, Jeffery A., Janet S. St. Lawrence, Yolanda E. Diaz,
L. Yvonne Stevenson, Allan C. auth, Ted L. Brasfield, Seth
manfaatkan beraneka ragam kanal akses komunikasi C. Kalichman, Joseph E. Smith, and Michael E. Andrew.
yang ditemukan dalam kehidupan.Variabel independen (1991). HIV Risk Behavior Reduction Following Intervention
yang dilibatkan seperti karakteristik kelompok masya- with Key Opinion Leaders of Population: An Experimental
rakat, atribut inovasi, norma sosial, kultur kelompok, Analysis. American Journal of Public Health 81(2):168-171.
[7] Coleman, James S., Elihu Katz, and Herbert Menzel. (1966).
dan lain sebagainya. Anggota masyarakat merupakan Medical Innovation: A Diffusion Study. New York: Bobbs-
unit analisa dari penelitian yang dipelopori oleh Ryan Merrill.
dan Gross (1943) ini[9]. Catatan memperlihatkan kurang [8] Rogers, Everett M., & D. Lawrence Kincaid. (1981). Commu-
nication Networks: Toward a New Paradigm for Research.
lebih terdapat 7% publikasi bertipe ini. New York: Free Press.
[9] Ryan, Bryce, & Neal C. Gross. (1943). THe Diffusion of Hybrid
3.8 Tipe 8: Dampak Inovasi Seed Corn in Two Iowa Communities. Rural Sociology 8: 15-
24.
Tipe ini dipengaruhi oleh akibat yang terjadi akibat [10] Lee, Y.-H., Hsieh, Y.-C., & Hsu, C.-N. (2011). Adding Innova-
adanya inovasi. Ranah penelitian yang diperkenalkan tion Diffusion Theory to the Technology Acceptance Model:
oleh Sharp (1952) ini menempatkan kelompok masya- Supporting Employees’ Intentions to use E-Learning Systems.
Educational Technology & Society, 14 (4), 124–137.
rakat atau sistem sosial sebagai unit analisa[14]. Ada-
[11] Sahin, Ismail. (2006). Detailed Review of Rogers’ Diffusion
pun variabel bebas yang dilibatkan antara lain adalah of Innovations Theory and Educational Technology-Related
karakteristik dari sistem sosial, karakteristik dari pe- Studies Based on Rogers. The Turkish Online Journal of
manfaatan inovasi, dan lain sebagainya. Belum banyak Educational Technology – TOJET April 2006 ISSN: 1303-6521
volume 5 Issue 2 Article 3.
ditemukan publikasi dalam ranah ini, karena statistik [12] Agarwal, B. (1983). Diffusion of rural innovations: Some
hanya mencatat adanya kurang lebih 0.2% publikasi analytical issues and the case of wood-burning stoves. World
yang terkait dengannya. Development, 11(4), 359-376.
[13] Valente, Thomas W. (1996). Social Network Threshold in the
Diffusion of Innovation. Social Network Vol. 18, pp. 68-89.
4 P ENUTUP [14] Sharp, Lauriston. (1952). Steel Axes for Stone Age Australi-
ans. In Edward H. Spicer, ed. Human Problems in Technolo-
Artikel ringkas ini memperlihatkan bagaimana peneli-
gical Change. New York: Russell Sage Foundation.
tian difusi dimulai dalam berbagai tradisi dan karak- [15] Li, Y., & Sui, M. (2011). Literature Analysis of Innovation
teristinya. Tradisi riset merupakan serangkaian proses Diffusion. TI Technology and Investment, 02(03), 155-162.
investigasi atau penyeleidikan dalam sebuah bidang [16] Walker, J. L. (1969). The Diffusion of Innovations among the
American States. Am Polit Sci Rev American Political Science
ilmu sebagai jawaban terhadap berbagai pertanyaan ak- Review, 63(03), 880-899.
an fenomena yang terjadi, yaitu: antropologi, sosiologi [17] Young, H. P. (2009). Innovation Diffusion in Heterogeneous
pedesaan, pendidikan, kesehatan masyarakat, komuni- Populations: Contagion, Social Influence, and Social Lear-
kasi, pemasaran (manajemen), geografi, dan sosiologi ning. American Economic Review, 99(5), 1899-1924.
umum. Sementara itu terdapat delapan jenis atau tipe
riset difusi, masing-masing diidentifikasikan memiliki A RTIKEL DAN P ENULIS
keterkaitan dengan: pengetahuan dini akan inovasi,
Artikel ini merupakan ringkasan tugas kelompok mahasiswa pada
tingkat adopsi ragam inovasi, kemampuan berinovasi,
mata kuliah Difusi Inovasi yang diselenggarakan oleh Universitas
kepemimpinan opini, jejaring difusi, tingkat dopsi sis-
Negeri Jakarta dalam Program Studi Doktor Teknologi Pendidikan
tem sosial, kanal komunikasi, dan dampak inovasi. Dari
dalam bimbingan dosen Prof. Nurdin Ibrahim dan Prof. Bintang
masa ke masa, semakin terlihat pertumbuhan peneli-
Sitepu. Adapun buku yang menjadi acuan utama adalah “Di-
tian difusi ini, yang dalam konteks keilmuan semakin
ffusion of Innovations” karya Everett M. Rogers (Edisi Kelima).
memperlihatkan terjadinya konvergensi - mengarah pa-
Richardus Eko Indrajit adalah dosen tetap di Institut Perbanas Ja-
da penelitian yang bersifat inter-disiplin, multi-disiplin,
karta, dan Muhammad Multazam adalah dosen tetap di AMIKOM
dan trans-disiplin.
Mataram, Nusa Tenggara barat. Pertanyaan untuk diskusi lebih
lanjut dapat disampaikan melalui email indrajit@post.harvard.edu
”Diffusion research is thus emerging at a single, inte- dan/atau sasaktulen@gmail.com.
grated body of concepts and generalisations, even though
the investigations are conducted by researchers in several
scientific disciplines” (Everett M. Rogers with F. Floyd Shoemaker,
Communications of Innovations: A Cross-Cultural Approach (1971),
p.47.)

Anda mungkin juga menyukai