Tugas Pembangkit Energi Listrik Diesel
Tugas Pembangkit Energi Listrik Diesel
DI SUSUN OLEH :
Merynda Putri Maydilasari
03.2015.1.07157
1. Langkah 1A Charging
2. Langkah 1B Compression
Piston akan bergerak ke atas, P dan E dalam
keadaan tertutup oleh dinding piston. Udara
bersih yang berada dalam silinder akan
dimampatkan. Kemudian bahan bakar
disemprotkan dan akan terjadi ledakan.
3. Langkah 2A Combustion
4. Langkah 2B Exhaust
Pada bagian akhir gerakan, piston akan bergerak ke bawah dimana E sudah
terbuka sehingga gas hasil
pembakaran mulai keluar karena efek
dari aktifitas pemompaan.
1. Langkah Isap
Pada langkah ini piston bergerak
dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke
TMB ( Titik Mati Bawah ). Saat
piston bergerak ke bawah katup isap
terbuka yang menyebabkan ruang
didalam silinder menjadi vakum,
sehingga udara murni langsung
masuk ke ruang silinder melalui filter udara.
2. Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup
tertutup. Karena udara yang
berada di dalam silinder didesak
terus oleh piston, menyebabkan
terjadi kenaikan tekanan dan
temperatur, sehingga udara di
dalam silinder menjadi sangat
panas. Beberapa derajat sebelum
piston mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang bakar oleh injector
yang berbentuk kabut.
3. Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar di
ruang bakar akan menyebabkan terjadi ledakan pembakaran yang akan
meningkatkan suhu dan tekanan di ruang bakar. Tekanan yang besar tersebut akan
mendorong piston ke bawah yang menyebkan terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini
dirubah dan diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial (putar).
4. Langkah Buang
Pada langkah ini, gaya yang
masih terjadi di flywhell akan
menaikkan kembali piston dari
TMB ke TMA, bersamaan itu
juga katup buang terbuka
sehingga udara sisa pembakaran
akan di dorong keluar dari ruang
silinder menuju exhaust manifold.
Begitu seterusnya sehingga terjadi siklus pergerakan piston yang tidak berhenti.
Siklus ini tidak akan berhenti selama faktor yang mendukung siklus tersebut tidak
ada yang terputus.
Single Point
Injection (SPI) atau
biasa disebut Throttle
Body Injection (TBI)
atau Central Fuel
Injection
System: yaitu hanya
menggunakan satu Fuel Injector untuk beberapa Cylinder. Injektornya dipasang
sebelum saluran isap yaitu di atas katup throttle. Prinsip kerjanya satu injektor
memasok bensin untuk keperluan beberapa silinder sekaligus.
B. Multi Point Fuel Injection (MPI).
Multi Point Fuel Injection (MPI) disebut juga port fuel injection (PFI),
menempatkan injektor
di atas lubang isap
(intake port). Setiap
silinder memiliki satu
injektor. Jadi, bila
mesin terdiri dari 4
silinder berarti ada 4
injektor yang menyuplai bensin. Konstruksi multi point fuel injection dapat dilihat
pada gambar dibawah ini .
Teknologi injeksi MPI memiliki kelebihan dibandingkan dengan SPI antara lain :
1. Distribusi campuran udara-bahan bakarnya lebih seragam untuk masing-
masing silinder.
2. Respons terhadap perubahan posisi throttle pun lebih cepat.
3. Lebih akurat dalam mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai
dengan kondisi operasi.
C. Gasoline Direct injection (GDI)
GDI yaitu Injector berada di dalam ruang bakar, sehingga bensin
disemprotkan langsung ke ruang bakar
tanpa harus melalui Intake Valve.
Teknologi ini masih mahal, karena
material Fuel Injector Nozzle harus tahan
pada suhu tinggi di ruang bakar. Untuk
lebih memperjelas posisi dari ketiga jenis
posisi penempatan injektor, seperti
gambar disamping
B. Direct Injection
Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head), Blok mesin
(engine block), Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin diesel berfungsi menghasilkan
tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalah sebagai berikut :
3. Valve ( Katup )
Fungsi :
Menutup dan membuka saluran udara masuk dan saluran gas buang.
Kontruksi Katup :
Sudut Bidang Kontak : 300 dan 450 .
Tanpa Rotator dan dengan Rotator.
4. Starting Valve
Fungsi : Membuka dan menutup saluran udara start mesin.
Piston dan Connecting Rod
1. Piston ( Torak )
Fungsi :
Merapatkan Ruang Bakar
Menerima Tekanan Pembakaran
Menyerap Panas Hasil Pembakaran
Meneruskan Tekanan Hasil Pembakaran
Meneruskan Panas pembakaran ke liner
2. Piston Ring ( Ring Torak )
Fungsi :
Merapatkan torak dan liner
Memindahkan panas torak ke liner
Mencegah kebocoran tekanan diatas torak
3. Piston Pin ( Pena Torak )
Fungsi :
Fungsi :
Tempat terjadinya pembakaran
Tempat pergerakkan torak
Penghantar panas hasil pembakaran
2. Liner ( Silinder )
Liner basah :
Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin.
Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat karet.
Tingkat korosi liner lebih tinggi
Liner kering :
Liner tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin
Pemasangan liner lebih sulit
Liner lebih tahan korosi
3. Engine Block ( Blok Mesin )
Fungsi :
Tempat kedudukan liner dan poros engkol
Tempat komponen disatukan
Rangka Utama Mesin
4. Frame ( Rangka )
Fungsi :
Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian
mesin yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban
komponen mesin.
Crank Shaft Dan Cam Shaft
A. Crank Shaft ( Poros Engkol )
Fungsi :
Merubah gerak lurus menjadi gerak
bolak-balik atau sebaliknya.
Tempat bertumpunya batang torak.
Fungsi :
Merubah gerak putar menjadi gerak lurus
Mengatur dan buka tutup katup
Penggerak pompa pengabutan bahan bakar.
Bearing ( Bantalan )
Fungsi :
Pelapis gerakan logam
keras dengan logam keras
Memudahkan pemeliharaan
komponen mesin yang bergerak
Memperkecil biaya pemeliharaan komponen mesin yang bergerak
Mencegah komponen utamma yang bergesekan cepat rusak
Transmision Gear ( Roda Gigi Pengatur )
Fungsi :
Mengatur pergerakan membuka dan menutup katub.
Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar
Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan pompa injeksi bahan,
pergerakan membuka dan menutup katub
Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen yang memerlukan gerak
putar
Bed Plate ( Lantai Mesin )
Fungsi :
Keterangan
6. Turbo charger.
Prinsip Kerja
Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan kedalam tanki
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah
bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut
(nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan
jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari dari daily tank dipompakan ke
convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki udara start melalui
saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Didalam
turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang
dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan kedalam ruang bakar
(combustion chamber).
Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian
diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion chamber)
Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara
murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50 atm),
sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan
dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros
engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan
udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-
balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh
generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral
listrik (ggl).
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up
agar energi listrik yang dihasilkan sampai kebeban.
Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim kebeban. Disisi beban
tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi
primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin
diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover merupakan alat yang mempunyai
fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin
diesel, energi bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam
mesin itu sendiri.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai dengan puluhan MW. Jika perkembangan
pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik yang menggunakan PLTD
tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik lain. Unit PLTD yang terbesar di
pasaran adalah 12,5 MW. Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran
(untuk frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per menit
(ppm). Mesin-mesin yang mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat
menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO)
dan kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO). Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih
dahulu agar tercapai viskositas yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu
pemanansan terlebih dahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan
BBM kualitas No. 1 yaitu High Speed Oil (HSO).
Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) umumnya terdapat 2 jenis mesin diesel yang di
gunakan yaitu mesin 2 langkah dan mesin 4 langkah. Namun pada kenyataannya pada PLTD
mesin yang di gunakan adalah mesin 4 langkah, karena pada proses kerja mesin ini untuk
menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Pada mesin 4 langkah
pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun tidak menjadi soal, proses
pembakaran pun lebih sempurna di banding dengan mesin diesel 2 langkah.
Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head), Blok mesin (engine block),
Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin diesel berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang
dipergunakan untuk memutar rotor generator. Adapun peralatan tambahan pada instalasi mesin
diesel adalah Camshaft, Pompa injeksi, Turbocharger, Governor, Saringan (filter).
Komponen-komponen penting mesin yang ada di PLTD diantaranya adalah mesin motor, sistem
bahan bakar, sistem udara masuk, sistem pembuangan gas, sistem pendingin, sistem pelumasan,
sistem penggerak mula. Ketujuh komponen ini harus selalu ada dan tidak boleh kurang satupun
pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Secara umum proses kerja dari PLTD adalah pertama pada saat mesin di starter, dinamo
starter akan menyalakan mesin. Solar mengalir ke mesin. Mesin juga menghisap oksigen untuk
melakukan pembakaran. Solar dan oksigen masuk ke engine block.
Di dalam engine block terdapat piston atau silinder. piston ini berada di dalam engine block dan
terdapat sebuah ruangan berbenttuk tabung di dalam engine block sebagai tempat piston ini
bekerja. Di dalam ruangan ini terdapat 2 valve atau katup untuk membuka dan menutup. Cara
kerja mesin diesel ini terdapat 4 tahap yaitu intake, pencampuran, peledakan, dan exhaust.
Pada saat salah satu katup membuka, mesin mengisap udara, lalu masuk tahap pencampuran
antara udara dan solar dan akhirnya menghasilkan energi yang membuat piston naik. setelah itu
katup satunya membuka dan masuk ke tahap pembuangan atau exhaust. Kejadian ini terjadi
berulang kali secara cepat. semakin cepat kerjanya maka semakin besar energi yaang dihasilkan.
Prinsipnya sama seperti cara kerja mesin mobil.
Di bawah piston dipasang pipa panjang yang disebut crankshaft. Jika piston bergerak maka
crankshaft juga bergerak. Kemudian crankshaft ini disambungkan ke generator. Di dalam
generator tedapat magnet. Disekeliling magnet terdapat kumparan. Pada saat pipa ini bergerak,
magnet ikut berputar dan bergesekan dengan kumparan. Gesekan antara magnet dan kumparan
membuat terjadinya energi listrik. Listrik ini kemudian disambung ke trafo trafo untuk
penyaluran energi ke rumah-rumah.
PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti halnya pada pembangkit-
pembangkit lain. Kelebihannya antara lain Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih
tersediannya bahan bakar, dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA,
investasi awal pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain. Sedangkan
kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan
perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, menimbulkan
polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar konvensional yang kadang kurang
sempurna, memerlukan pemeliharaan rutin, sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros
pada kondisi beban rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Suyitno M., M.Pd., 2011, Pembangkit Energi Listrik, Jakarta: Rineka Cipta
Ir. Djiteng Marsudi, 2005, Pembangkitan Energi Listrik, Jakarta: Erlangga
Ir. Sulasno, 1990, Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, Semarang: Satya Wacana
http://irhamninuhardindm.blogspot.com/2011/11/pembangkit-listrik-tenaga-diesel.html
http://elektrojiwaku.blogspot.com/2011/04/pembangkit-listrik-tenaga-diesel-pltd.html
http://carapedia.com/kerja_diesel_info2560.html
http://eki.blog.ittelkom.ac.id/blog/2011/10/12/821/
http://otoboysworld.blogspot.com/2012/09/jenis-mesin-injeksi-mesin-diesel.html
http://armiyudha.blogspot.com/2012/05/komponen-utama-pltd.html