Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

PEMBANGKIT TENAGA DIESEL

DI SUSUN OLEH :
Merynda Putri Maydilasari
03.2015.1.07157

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2018
Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang


menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover
merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator.
PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit
pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk
mendapatkan energi listrik yang kemudian dikeluarkan oleh Generator . Pada mesin Diesel
Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam
mesin itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam
pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan
menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya.
Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta
perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem untuk mengubah
energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya dan seterusnya tenaga mekanis
tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga listrik.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW. Jika perkembangan
pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik yang menggunakan
PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik lain. Untuk melayani beban
PLTD dengan kapasitas di atas 100 MW akan tidak ekonomis karena unitnya menjadi
banyak, mengingat unit PLTD yang terbesar di pasaran sekitar 12,5 MW.

Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk


frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per menit
(ppm). Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, mesin-mesin yang mempunyai nilai
ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan bakar minyak (BBM)
kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil
(MFO). Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang
cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan terlebih dahulu.
Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan BBM kualitas No. 1 yaitu
High Speed Oil (HSO).
Penggunaan dan Faktor-faktor Pertimbangan Pilihan Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) biasanya digunakan untuk memenuhi


kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama di daerah-daerah yang terpencil atau
untuk listrik pedesaan dan bisa juga digunakan untuk memasok kebutuhan listrik di suatu
pabrik atau industri.
PLTD cocok untuk lokasi dimana pengeluaran bahan bakar rendah, persediaan air
terbatas, minyak sangat murah dibandingkan dengan batubara dan semua beban besarnya
adalah seperti yang dapat ditagani oleh mesin pembangkit dalam kapasitas kecil, serta dapat
berfungsi dalam waktu yang singkat.
Kegunaan utama PLTD adalah penyedia daya listrik yang dapat berfungsi untuk :
- Pusat pembangkitan
- Cadangan (Stand by plant)
- Beban puncak
- Cadangan untuk keadaan darurat (emergency)
Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan piihan sesuai untuk PLTD antara lain :
- Jarak dari beban dekat
- Persediaan areal tanah dan air
- Pondasi
- Pengangkutan bahan bakar

- Kebisingan dan kesulitan lingkungan

Jenis-jenis Mesin Diesel

Mesin Diesel 2 Langkah


Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap langkahnya terjadi satu kali
langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil ledakan/pembakaran. Secara teoritis
mesin 2 Langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik yang sama seperti
pada mesin 4 langkah, maka mesin 2 langkah ini akan menghasilkan daya 2 kali lebih
besar. Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar untuk daya yang di dapat pada
mesin diesel 2 langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan
karena pembilasan ruang bakar silinder mesin diesel 2 langkah tidak sebersih pada
mesin diesel 4 langkah sehingga proses pembakarannya tidak sempurna seperti pada
mesin diesel 4 langkah. Maka efisiensi mesin 2 langkah ini tidak sebaik efisiensi pada
mesin diesel 4 langkah. Pada pemakaian bensinnya pun lebih boraos dibanding mesin
diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini biasanya lebih cocok digunakan pada keperluan
yang memerlukan penghematan ruangan, seperti pada lokomotif kereta api atau pada
kapal laut.
Adapun Cara kerja dari mesin diesel 2 langkah ini adalah sebagai berikut

1. Langkah 1A Charging

Pada permulaan gerakan, piston


akan bergerak keatas sedangkan
P dan E dalam keadaan terbuka.
Udara bertekanan dari karter
akan masuk ke silinder dan
meniup sisa gas pembakaran
melalui E.

2. Langkah 1B Compression
Piston akan bergerak ke atas, P dan E dalam
keadaan tertutup oleh dinding piston. Udara
bersih yang berada dalam silinder akan
dimampatkan. Kemudian bahan bakar
disemprotkan dan akan terjadi ledakan.
3. Langkah 2A Combustion

Piston akan bergerak ke bawah dengan


dorongan gas yang diledakkan

4. Langkah 2B Exhaust
Pada bagian akhir gerakan, piston akan bergerak ke bawah dimana E sudah
terbuka sehingga gas hasil
pembakaran mulai keluar karena efek
dari aktifitas pemompaan.

2.1.1 Mesin Diesel 4 Langkah


Mesin diesel 4 langkah merupakan mesin yang setiap 4 langkah terjadi satu
kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil pembakaran/ledakan. Atau dengan
kata lain prinsip kerja mesin diesel 4 langkah adalah proses kerja mesin untuk
menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Gerakan torak
yang menghasilkan kerja atau usaha berlangsung secara berurutan dan terus menerus
maka kegiatan untu menghasilkan kerja/usaha tersebut disebut siklus. Proses
pembakaran pada mesin diesel 4 langkah lebih sempurna daripada mesin 2 langkah,
karena pada proses pembilasan ruang bakar di silinder mesinnya bersih. Pada mesin
diesel 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun
tidak menjadi soal.
Cara kerja mesin diesel 4 langkah adalah sebagai berikut:

1. Langkah Isap
Pada langkah ini piston bergerak
dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke
TMB ( Titik Mati Bawah ). Saat
piston bergerak ke bawah katup isap
terbuka yang menyebabkan ruang
didalam silinder menjadi vakum,
sehingga udara murni langsung
masuk ke ruang silinder melalui filter udara.
2. Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup
tertutup. Karena udara yang
berada di dalam silinder didesak
terus oleh piston, menyebabkan
terjadi kenaikan tekanan dan
temperatur, sehingga udara di
dalam silinder menjadi sangat
panas. Beberapa derajat sebelum
piston mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang bakar oleh injector
yang berbentuk kabut.
3. Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar di
ruang bakar akan menyebabkan terjadi ledakan pembakaran yang akan
meningkatkan suhu dan tekanan di ruang bakar. Tekanan yang besar tersebut akan
mendorong piston ke bawah yang menyebkan terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini
dirubah dan diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial (putar).
4. Langkah Buang
Pada langkah ini, gaya yang
masih terjadi di flywhell akan
menaikkan kembali piston dari
TMB ke TMA, bersamaan itu
juga katup buang terbuka
sehingga udara sisa pembakaran
akan di dorong keluar dari ruang
silinder menuju exhaust manifold.
Begitu seterusnya sehingga terjadi siklus pergerakan piston yang tidak berhenti.
Siklus ini tidak akan berhenti selama faktor yang mendukung siklus tersebut tidak
ada yang terputus.

Jenis-jenis Mesin Injeksi Pada Mesin Diesel


Electronic Petrol Injection (EPI) atau juga disebut Eletronic Fuel Injection (EFI)
adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini pada
mesin bensin menggantikan karburator. Umumnya system EPI/EFI terbagi atas 2 jenis yaitu
berdasarkan jumlah injectornya dan berdasarkan penempatan injectornya.

Berdasarkan jumlah injectornya mesin EPI atau EFI terdiri dari:


A. Single Point Injection (SPI)

Single Point
Injection (SPI) atau
biasa disebut Throttle
Body Injection (TBI)
atau Central Fuel
Injection
System: yaitu hanya
menggunakan satu Fuel Injector untuk beberapa Cylinder. Injektornya dipasang
sebelum saluran isap yaitu di atas katup throttle. Prinsip kerjanya satu injektor
memasok bensin untuk keperluan beberapa silinder sekaligus.
B. Multi Point Fuel Injection (MPI).
Multi Point Fuel Injection (MPI) disebut juga port fuel injection (PFI),
menempatkan injektor
di atas lubang isap
(intake port). Setiap
silinder memiliki satu
injektor. Jadi, bila
mesin terdiri dari 4
silinder berarti ada 4
injektor yang menyuplai bensin. Konstruksi multi point fuel injection dapat dilihat
pada gambar dibawah ini .
Teknologi injeksi MPI memiliki kelebihan dibandingkan dengan SPI antara lain :
1. Distribusi campuran udara-bahan bakarnya lebih seragam untuk masing-
masing silinder.
2. Respons terhadap perubahan posisi throttle pun lebih cepat.
3. Lebih akurat dalam mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai
dengan kondisi operasi.
C. Gasoline Direct injection (GDI)
GDI yaitu Injector berada di dalam ruang bakar, sehingga bensin
disemprotkan langsung ke ruang bakar
tanpa harus melalui Intake Valve.
Teknologi ini masih mahal, karena
material Fuel Injector Nozzle harus tahan
pada suhu tinggi di ruang bakar. Untuk
lebih memperjelas posisi dari ketiga jenis
posisi penempatan injektor, seperti
gambar disamping

Berdasarkan Penyalaan Bahan Bakar


A. Indirect Injection
Yaitu system penyemprotan bahan bakar ke intake manifold seperti yang
digunakan pada system
penginjeksian mesin bensin,
bensin disemprotkan tidak
langsung ke dalam ruang bakar.

B. Direct Injection

Yaitu system penyemprotan bahan bakar


langsung ke dalam ruang bakar. Injectornya
berada di dalam ruang bakar, sehingga bensin
disemprotkan langsung ke ruang bakar tanpa
harus melalui Intake Valve. Teknologi ini
masih mahal, karena material Fuel Injector
Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di ruang
bakar.

Komponen Perlengkapan PLTD Dan Fungsinya

Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head), Blok mesin
(engine block), Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin diesel berfungsi menghasilkan
tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalah sebagai berikut :

Cylinder head (kepala silinder)


Fungsi :
1. Penutup Silinder 5. Menempatkan Injector
2. Menempatkan Rocker Arm 6. Menempatkan Katub
3. Menempatkan Valve Starting ( Katup Start )
4. Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Buang.
A. Komponen yang terdapat pada kepala
silinder
1. Injector ( Pengabut ) :

Fungsi : Mengabutkan bahan bakar/ menyemburkan bahan bakar.


2. Rocker Arm ( Pelatuk )

Fungsi : Untuk Menggerakkan


Katup Buang dan Katup Isap.

3. Valve ( Katup )

Fungsi :
 Menutup dan membuka saluran udara masuk dan saluran gas buang.
 Kontruksi Katup :
Sudut Bidang Kontak : 300 dan 450 .
 Tanpa Rotator dan dengan Rotator.
4. Starting Valve
Fungsi : Membuka dan menutup saluran udara start mesin.
Piston dan Connecting Rod
1. Piston ( Torak )

Fungsi :
 Merapatkan Ruang Bakar
 Menerima Tekanan Pembakaran
 Menyerap Panas Hasil Pembakaran
 Meneruskan Tekanan Hasil Pembakaran
 Meneruskan Panas pembakaran ke liner
2. Piston Ring ( Ring Torak )

Fungsi :
 Merapatkan torak dan liner
 Memindahkan panas torak ke liner
 Mencegah kebocoran tekanan diatas torak
3. Piston Pin ( Pena Torak )

Fungsi : Pena penghubung batang torak dengan torak

4. Connecting Rod ( Batang Torak )

Fungsi :

 Meneruskan tekanan torak keporos engkol.


 Meneruskan putaran poros engkol ke torak.
Cylinder Liner & Engine Block
A. ( Silinder & Rangka Mesin )
1. Cylinder Liner ( Silinder )

Fungsi :
 Tempat terjadinya pembakaran
 Tempat pergerakkan torak
 Penghantar panas hasil pembakaran
2. Liner ( Silinder )
Liner basah :
 Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin.
 Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat karet.
 Tingkat korosi liner lebih tinggi
Liner kering :
 Liner tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin
 Pemasangan liner lebih sulit
 Liner lebih tahan korosi
3. Engine Block ( Blok Mesin )
Fungsi :
 Tempat kedudukan liner dan poros engkol
 Tempat komponen disatukan
 Rangka Utama Mesin

4. Frame ( Rangka )
Fungsi :
Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian
mesin yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban
komponen mesin.
Crank Shaft Dan Cam Shaft
A. Crank Shaft ( Poros Engkol )

Fungsi :
 Merubah gerak lurus menjadi gerak
bolak-balik atau sebaliknya.
 Tempat bertumpunya batang torak.

B. Cam Shaft ( Poros Bubungan )

Fungsi :
 Merubah gerak putar menjadi gerak lurus
 Mengatur dan buka tutup katup
 Penggerak pompa pengabutan bahan bakar.
Bearing ( Bantalan )

Fungsi :
 Pelapis gerakan logam
keras dengan logam keras
 Memudahkan pemeliharaan
komponen mesin yang bergerak
 Memperkecil biaya pemeliharaan komponen mesin yang bergerak
 Mencegah komponen utamma yang bergesekan cepat rusak
Transmision Gear ( Roda Gigi Pengatur )
Fungsi :
 Mengatur pergerakan membuka dan menutup katub.
 Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar
 Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan pompa injeksi bahan,
pergerakan membuka dan menutup katub
 Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen yang memerlukan gerak
putar
Bed Plate ( Lantai Mesin )

Fungsi :

Sebagai penyangga utama seluruh bagian mesin


dan generator untuk memudahkan penempatan
mesin dan generator.

Peralatan Tambahan (Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin Diesel (PLTD)

1. Camshaft untuk mengatur gerakan membukanya katup, mengatur pemompaan


bahan bakar ke injector oleh pompa injeksi.
2. Pompa injeksi (injection pump) untuk memberikan tekanan pada solar yang akan
diinjeksikan/disemprotkan oleh nozel.
3. Turbocharger untuk menaikkan daya mesin dengan meniupkan udara ke dalam
silinder dan mengeluarkan udara/gas buang ke cerobong buang.
4. Governor untuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume bahan
bakar yang disemprotkan.
5. Saringan (filter) :
a. Membersihkan oil dari kotoran-kotoran berupa karbon dan serbuk-serbuk
lagom yaitu terjadi pada glacier. Dimana glacier ini berfungsi untuk
membersihkan oli dari serbuk-serbuk logam yang tercampur pada oil.
b. Memisahkan air yang terbawa dalam aliran oil yaitu terjadi pada purifier.
Dimana purifier ini berfungsi untuk memisahkan oil dan air yang tercampur.

Komponen-komponen Penting Mesin PLTD


1. Mesin / motor
Merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin tersebut dirangkai
dikopel langsung dengan generator.
2. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar, saringan alat pemanas dan
sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahn bakar membutuhkan pemindahan bahan
bakar dari ujung perantara ke tangki penyimpan dan dari tangki penyimpan ke mesin.
Saringan membutuhkan jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk minyak
diperlukan untuk lokasi yang mempunyai temperature yang dingin yang menganggu
aliran fluida.
3. Sistem Udara Masuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral dari mesin).
Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan debu dari udara yang disuplai ke
mesin, juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya keluaran.
4. Sistem Pembuangan Gas
Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur pembuangan gas panasnya
cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau persediaan udara pada mesin.
Peredam mengurangi kegaduhan suara.
5. Sistem Pendinginan (Cooler System)
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau mesin
penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan adalah untuk
meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan temperature sislinder dalam
tempat yang aman. Pompa mengedarkan air melewati silinder dan kepala selubung
mengangkut panas. Sistem pendinginan membutuhkan sumber air, sebuah pompa dan
tempat untuk pembuangan air panas, penyebaran air oleh mesin pendingin ini seperti
dalam alat radiator, pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan sebagainya.
6. Sistem Pelumasan (lube oil system)
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin, alat pembersih
dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu untuk mengurangi pergeseran
dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian dan sobekan bagian-bagian mesin.
7. Sistem Penggerak Mula
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi sistem
penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini memungkinkan mesin pada
awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit meninggalkannya
untuk memperoleh daya.
Cara Kerja PLTD

Keterangan

1. Tangki penyimpanan bahan bakar. 7. Penyaring gas pembuangan

2. Penyaring bahan bakar 8. Tempat pembuangan gas.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara 9. Generator

4. Pengabut 10. Trafo

5. Mesin diesel. 11. Saluran transmisi

6. Turbo charger.
Prinsip Kerja
 Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan kedalam tanki
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah
bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut
(nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan
jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari dari daily tank dipompakan ke
convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
 Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki udara start melalui
saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Didalam
turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang
dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.
 Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan kedalam ruang bakar
(combustion chamber).
 Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian
diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion chamber)
 Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara
murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50 atm),
sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan
dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
 Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros
engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan
udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-
balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
 Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh
generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral
listrik (ggl).
 Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up
agar energi listrik yang dihasilkan sampai kebeban.
 Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim kebeban. Disisi beban
tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi
primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

Keunggulan dan Kekurangan PLTD


2.1.2 Keunggulan PLTD
- Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar.
- Dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA.
- Investasi awal pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik
lain.
2.1.3 Kekurangan PLTD
- Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan perubahan harga
minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
- Menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar
konvensional yang kadang kurang sempurna.
- Memerlukan pemeliharaan rutin.
- Sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.
PENUTUP

Kesimpulan

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin
diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover merupakan alat yang mempunyai
fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin
diesel, energi bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam
mesin itu sendiri.

PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai dengan puluhan MW. Jika perkembangan
pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik yang menggunakan PLTD
tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik lain. Unit PLTD yang terbesar di
pasaran adalah 12,5 MW. Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran
(untuk frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per menit
(ppm). Mesin-mesin yang mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat
menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO)
dan kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO). Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih
dahulu agar tercapai viskositas yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu
pemanansan terlebih dahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan
BBM kualitas No. 1 yaitu High Speed Oil (HSO).

Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) umumnya terdapat 2 jenis mesin diesel yang di
gunakan yaitu mesin 2 langkah dan mesin 4 langkah. Namun pada kenyataannya pada PLTD
mesin yang di gunakan adalah mesin 4 langkah, karena pada proses kerja mesin ini untuk
menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Pada mesin 4 langkah
pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun tidak menjadi soal, proses
pembakaran pun lebih sempurna di banding dengan mesin diesel 2 langkah.

Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head), Blok mesin (engine block),
Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin diesel berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang
dipergunakan untuk memutar rotor generator. Adapun peralatan tambahan pada instalasi mesin
diesel adalah Camshaft, Pompa injeksi, Turbocharger, Governor, Saringan (filter).

Komponen-komponen penting mesin yang ada di PLTD diantaranya adalah mesin motor, sistem
bahan bakar, sistem udara masuk, sistem pembuangan gas, sistem pendingin, sistem pelumasan,
sistem penggerak mula. Ketujuh komponen ini harus selalu ada dan tidak boleh kurang satupun
pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Secara umum proses kerja dari PLTD adalah pertama pada saat mesin di starter, dinamo
starter akan menyalakan mesin. Solar mengalir ke mesin. Mesin juga menghisap oksigen untuk
melakukan pembakaran. Solar dan oksigen masuk ke engine block.

Di dalam engine block terdapat piston atau silinder. piston ini berada di dalam engine block dan
terdapat sebuah ruangan berbenttuk tabung di dalam engine block sebagai tempat piston ini
bekerja. Di dalam ruangan ini terdapat 2 valve atau katup untuk membuka dan menutup. Cara
kerja mesin diesel ini terdapat 4 tahap yaitu intake, pencampuran, peledakan, dan exhaust.

Pada saat salah satu katup membuka, mesin mengisap udara, lalu masuk tahap pencampuran
antara udara dan solar dan akhirnya menghasilkan energi yang membuat piston naik. setelah itu
katup satunya membuka dan masuk ke tahap pembuangan atau exhaust. Kejadian ini terjadi
berulang kali secara cepat. semakin cepat kerjanya maka semakin besar energi yaang dihasilkan.
Prinsipnya sama seperti cara kerja mesin mobil.

Di bawah piston dipasang pipa panjang yang disebut crankshaft. Jika piston bergerak maka
crankshaft juga bergerak. Kemudian crankshaft ini disambungkan ke generator. Di dalam
generator tedapat magnet. Disekeliling magnet terdapat kumparan. Pada saat pipa ini bergerak,
magnet ikut berputar dan bergesekan dengan kumparan. Gesekan antara magnet dan kumparan
membuat terjadinya energi listrik. Listrik ini kemudian disambung ke trafo trafo untuk
penyaluran energi ke rumah-rumah.

PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti halnya pada pembangkit-
pembangkit lain. Kelebihannya antara lain Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih
tersediannya bahan bakar, dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA,
investasi awal pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain. Sedangkan
kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan
perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, menimbulkan
polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar konvensional yang kadang kurang
sempurna, memerlukan pemeliharaan rutin, sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros
pada kondisi beban rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Suyitno M., M.Pd., 2011, Pembangkit Energi Listrik, Jakarta: Rineka Cipta
Ir. Djiteng Marsudi, 2005, Pembangkitan Energi Listrik, Jakarta: Erlangga
Ir. Sulasno, 1990, Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, Semarang: Satya Wacana
http://irhamninuhardindm.blogspot.com/2011/11/pembangkit-listrik-tenaga-diesel.html
http://elektrojiwaku.blogspot.com/2011/04/pembangkit-listrik-tenaga-diesel-pltd.html
http://carapedia.com/kerja_diesel_info2560.html
http://eki.blog.ittelkom.ac.id/blog/2011/10/12/821/
http://otoboysworld.blogspot.com/2012/09/jenis-mesin-injeksi-mesin-diesel.html
http://armiyudha.blogspot.com/2012/05/komponen-utama-pltd.html

Anda mungkin juga menyukai