Resume Bab 11 (Edit)
Resume Bab 11 (Edit)
1. JENIS-JENIS KECURANGAN
Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan
yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain.
Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji
laporan keuangan yang disengaja. Dua kategori yang utama adalah pelaporan keuangan yang
curang dan penyalahgunaan aktiva.
Pelaporan Keuangan yang Curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau
pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan itu.
Pengabaian jumlah kurang lazim dilakukan, tetapi perusahaan dapat saja melebihsajikan laba
dengan mengabaikan utang usaha dan kewajiban lainnya.
Meskipun kebanyakan kasus pelaporan keuangan yang curang melibatkan upaya
melebihsajikan laba, perusahaan juga mungkin sengaja merendahsajikan laba ketika laba itu
tinggi untuk membentuk cadangan laba atau “cookie jar reserve”. Praktik semacam ini
disebut income smoothing ( perataan laba) dan earnings manajement (pengaturan laba).
Pengaturan laba (earnings manajement) menyangkut tindakan manajemen yang disengaja
untuk memenuhi tujuan laba. Perataan laba (income smoothing) merupakan salah satu bentuk
pengaturan laba di mana pendapatan dan beban ditukar-tukar di antara periodeperiode untuk
mengurangi fluktuasi laba. Salah satu teknik untuk meratakan laba adalah dengan
mengurangi nilai persediaan dan aktiva lain perusahaan yang diperoleh pada saat akuisisi,
yang menghasilkan laba yang lebih tinggi ketika aktiva tersebut nanti dijual.
Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang melibatkan
pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan sering kali mengkhawatirkan
manajemen, tanpa memerhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai
kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu.
Menurut perkiraan Association of Certified Fraud Examiners, perusahaan rata-rata
kehilangan enam persen pendapatannya akibat kecurangan. Penyalahgunaan aktiva biasanya
dilakukan pada tingkat hierarki organisasi yang lebih rendah. Namun, dalam beberapa kasus
yang heboh, manajemen puncak terlibat dalam pencurian aktiva perusahaan.
SegitigaKecurangan
Insentif /Tekanan
Evaluasi Kritis atas Bukti Audit Ketika mengungkapkan informasi atau kondisi lain
yang mengindikasikan bahwa mungkin telah terjadi salah saji yang material akibat
kecurangan, auditor harus menyelidiki permasalahannya secara mendalam, memperoleh bukti
tambahan sebagaimana yang diperlukan, dan berkonsultasi dengan anggota tim lainnya.
Auditor juga harus berhati-hati jangan sampai merasionalisasikan atau mengasumsikan salah
saji itu adalah kejadian yang berdiri sendiri.
Karena keterjadian pelaporan keuangan yang curang sering kali melibatkan manipulasi
pendapatan, SAS 99 mengharuskan auditor melaksanakan prosedur analitis atas akun-akun
pendapatan. Dengan membandingkan volume penjualan berdasarkan pendapatan yang
tercatat dengan kapasitas produksi aktual.
Informasi Lain. Auditor harus mempertimbangkan semua informasi yang diperoleh
dalam setiap tahap atau bagian audit ketika menilai risiko kecurangan. Kebanyakan prosedur
penilaian risioko yang dilakukan auditor untuk menilai risiko salah saji yang material selama
tahap perencanaan dapat mengindikasikan risiko kecurangan yang lebih tinggi.
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif. Dari riset yang dilakukan terlihat
bahwa pelanggaran lebih jarang terjadi bila karyawan mempunyai perasaan positif tentang
atasan mereka ketimbang bila mereka merasa diperalat, diancam, atau diabaikan. Tempat
kerja yang positif dapat mendongkrak semangat karyawan, yang dapat mengurangi
kemungkinan karyawan melakukan kecurangan terhadap perusahaan.
Pelaporan langsung temuan-temuan penting oleh audit internal kepada komite audit
Laporan periodik oleh pejabat etika tentang whistle-blowing
Laporan lain tentnag tidak adanya perilaku etis atau kecurangan yang dicurigai
Prosedur audit yang tepat yang digunakan utnuk menangani risiko kecurangan tertentu
tergantung pada akun yang diaudit dan jenis risiko kecurangan yang diidentifikasi. Auditor
juga harus mempertimbangkan prinsip akuntansi yang dipilih manajemen. Perhatian yang
cermat harus ditujukan pada prinsip-prinsip akuntansi yang melibatkan pengukuran yang
subjektif atau transaksi yang kompleks.
Memeriksa ayat jurnal dan penyesuaian lainnya untuk mencari bukti salah saji yang
mungkin akibat kecurangan
Kecurangan sering kali timbul dari penyesuaian jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan, meskipun pengendalian internal yang ada berjalan efektif selama proses
pencatatan selebihnya. SAS 99 mengharuskan pengujian atas ayat jurnal dan
penyesuaian laporan keungan lainnya. Luas pengujian ini dipengaruhi oelh efektivitas
pengendalian dan hasil dari pengujuan pertanyaan tersebut.
Mereview estimasi akuntansi untuk mengetahui adanya bias
SAS 99 mengharuskan auditor untuk memperhitungkan potensi bias manajemen ketika
mereview estimasi tahun berjalan. Auditor juga diharuskan melihat estimasi tahun
sebelumnya yang signifikan guna mengidentifikasi setiap perubahan proses perusahaan
atau pertimbangan dan asumsi manajemen yang mungkin mengindikasi potensi bias.
Mengevaluasi dasar pemikiran bisnis untuk transaksi tidak biasa yang signifikan.
SAS 99 lebih berfokus pada pemahaman yang melandasi dasar pemikiran bisnis untuk
transaksi tidak biasa yang signifikan, yang mungkin berada di luar lini bisnis normal
ketimbang yang disyaratkan pda tahun-tahun sebelumnya.
Memutakhirkan Proses Penilaian Risiko. Penialian risiko salah saji yang material
akibat kecurangan harus terus dilakukan auditor sepanjang audit dan dikoordinasikan dengan
prosedur penilaian risiko lainnya. Auditor harus mewaspadai kondisi-kondisi berikut ketika
melakukan audit:
SAS 99 yang dikeluarkan oleh Auditing Standards Board secara khusus mengharuskan
auditor mengidentifikasi pengakuan pendapatan sebagai risiko kecurangan dalam kebanyakan
audit. Alasan utama yang membuat pendapatan rentan terhadap manipulasi adalah bahwa
pendapatan hampir selalu merupakan akun terbesar dalam laporan laba-rugi, sehingga satu
salah saji yang hanya merupakan persentase yang kecil dari pendapatan masih bisa
berdampak besar terhadap laba. Alasan lainnya mengapa pendapatan rentan terhadap
manipulasi adalah sulitnya menentukan waktu yang tepat untuk mengakui pendapatan dalam
banyak situasi. Tiga jenis utama manipulasi pendapatan adalah:
1. Pendapatan fiktif
2. Pengakuan pendapatan prematur
3. Manipulasi atas penyesuaian pendapatan
Pendapatan Fiktif
Prosedur Analitis
Perbedaan Dokumenter
Meski para pelaku kecurangan sudah berusaha sebisanya, transaksi fiktif jarang
memiliki bukti dokumenter pada tingkat yang sama seperti dalam transaksi yang sah.Auditor
harus mewaspadai ciri-ciri dan pelaporan yang tidak biasa dalam dokumen, dan mereka harus
menggunakan dokumen yang asli, bukan yang salinan. Karena para pelaku kecurangan,
bahkan satu transaksi saja yang tidak biasa dalam sampel auditor harus dianggap sebagai
indicator yang potensial tentang adanya kecurangan yang harus diselidiki.
Salah satu kecurangan yang paling sukar dideteksi adalah apabila penjualan tidak
dicatat dan kas dari penjualan itu dicuri. Kecurangan ini mudah dideteksi jika barang dikirim
secara kredit kepada pelanggan.penelusuran dokumen pengiriman ke ayat jurnal penjualan
dalam jurnal penjualan serta akuntansi untuk semua dokumen pengiriman dapat digunakan
untuk memverifikasi bahwa semua penjualan sudah dicatat.
Persediaan Serupa dengan penipuan yang melibatkan piutang usaha, banyak tanda
peringatan atau gejala yang berpotensi menunjukan kecurangan persediaan.
Prosedur Analitis.
Prosedur Analitis Terutama persentase margin kotor dan perputaran persediaan sering
kali membantu membongkar kecurangan persediaan. Persediaan fiktif akan melebihsajiakan
persentase margin kotor, dan pengakuan pendapatan prematur juga melebihsajikan margin
kotor jika HPP yang terkait tidak diakui.
Kecurangan yang paling umum dalam siklus akuisisi adalah pelaku melakukan
pembayaran kepada vendor fiktif dan menyimpan uang itu dalam rekening fiktif. Kecurangan
ini dapat dicegah dengan menetapkan bahwa pembayaran hanya akan dilakukan kepada
vendor yang sudah disetujui dan dengan meneliti secara cermat dokumentasi yang
mendukung akuisisi itu oleh personil yang berwenang sebelum pembayaran
dilakukan.Meskipun beberapa akun lebih rentan dibandingkan yang lain, hampir semua akun
dapat dimanipulasi.
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap Merupakan akun neraca yang besar sering kali didasarkan pada penilaian
yang ditetapkan secara subjektif. Akibatnya aktiva tetap dapat menjadi sasaran manipulasi,
terutama bagi perusahaan yang tidak memiliki piutang atau persediaan material.
Beban Penggajian
Penggajian jarang menjadi bidang risiko yang signifikan bagi pelaporan keuangan yang
curang. Akan tetapi perusahaan mungkin saja melebihsajikan persediaan dan laba bersih
dengan mencatat biaya tenaga kerja berlebih dalam persediaan.Kecurangan penggajian yang
melibatkan penyalahgunaan aktiva cukup umum terjadi, tetapi niali yang terlibat sering kali
tidak material. Dua bidang Kecurangan yang paling umum adalah penciptaan pegawai fiktif
dan lebih saji jumlah jam kerja pegawai.
Pengajuan pertanyaan dapat menjadi teknik pengumpulan bukti audit yang efektif.
Wawancara juga dapat membantu menidentifikasi masalah-masalah yang tidak tercantum
dalam dokumentasi atau konfirmasi.
Untuk memperoleh informasi tentang fakta dan detail yang belum dimiliki auditor.
Biasanya auditor menginginkan informasi dari terwawancara mengenai peristiwa atau proses
di masa lalu atau yng sedang berjalan saat ini. Auditor sering kali menggunakan pengajuan
pernyataan informal ketika mengumpulkan bukti tindak lanjut mengenai program dan
pengendalian atau bukti lain menyangkut salah saji atau kecurigaan kecurangan yang
terungkap selama audit.
Sering digunakan untuk memastikan apakah setiap individu berbohong atau sengaja
tidak mengungkapkan pengetahuan penting tentang fakta, peristiwa atau situasi penting,
terutama bila auditor curiga si terwawancara sedang mengelabuhi atau menyembunyikan
informasi.
Agar pengajuan pertanyaan efektif, auditor harus terampil menyimak dan mengevaluasi
respons atau pertanyaan yang diajukan.Biasanya, respons awal pihak yang diwawancarai
tidak mengandung informasi yang berguna. Pernyataan tidak lanjut yang efektif sering kali
menghasilkan informasi yang lebih baik untuk menilai apakah memang ada kecurangan.
Teknik Menyimak
Sangat penting bagi auditor untuk memanfaatkan keterampilan menyimak yang efektif
selama proses pengajuan pertanyaan. Auditor harus terus memperhatikan dengan
mempertahankan kontak mata, mengangguk sebagai tanda setuju, atau memperlihatkan
tanda-tanda pemahaman lain.
Mengamati Petunjuk Perilaku
Apabila auditor curiga bahwa mungkin ada kecurangan, SAS 99 mengharuskan auditor
memperoleh bukti tambahan untuk menentukan apakah kecurangan yang material memang
sudah terjadi. Auditor sering kali menggunakan pengajuan pertanyaan, seperti dibahas
sebelumnya sebagai bagian dari proses pengukuran informasi itu.Auditor seringkali
menggunakan perangkat lunak seperti ACL atau IDEA untuk menentukan apakah mungkin
ada kecurangan. Sebagai contoh, perangkat lunak dapat digunakan untuk mencari transaksi
pendapatan fiktif dengan menyelidiki nomor faktur penjualan dengan database catatan
pengiriman.
Halangan fisik – pihak yang diwawancarai mungkinBila pihak yang diwawancarai merasa
tidak nyaman dengan pengajuan
Menghalangi mulut dengan tangan, pena,
pensil, kertas, dan sebagainya . pernyataan tertentu, dia mungkin
membangun penghalang fisik untuk
Menyilangkan lengan atau kaki. mencoba menjauhkan auditor pada jarak
yang membuat nya nyaman.
Mengguanakan bunyi - bunyi pengganggu
,seperti mengetuk – ngetukkan jari
Tanda - tanda stress pihak yang Pada kebanyakan orang, kebohongan akan
Diwawancarai yang merasa stress mungkin menimbulkan stress, yang dapat
mewujudkan diri lewat fisik.
Menunjukkan tanda – tanda mulutnya
kering
Sering menjilat lidah, menelan ludah
atau berdehem.
Auditor juga dapat memperluas prosedur substantive lainnya untuk menanggapi risiko
kecurangan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, bila ada risiko bahwa syarat penjualan sudah
diubah untuk mencatat pendapatan secara dini, auditor dapat memotifikasi permintaan
konfirmasi piutang usaha agar memperoleh respons yang lebih terinci dari pelanggan tentang
syarat – syarat transaksi tertentu, seperti pembayaran, perpindahan hak menyimpan (custody),
serta syarat – syarat dalam kebijakan retur.