Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar akuntansi bagi
lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka kerja konseptual untuk
membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan konsisten.
Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan seseorang
untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan

B. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teori
Akuntansi penulis juga ingin manambah wawasan tentang Kerangka Konseptual serta untuk
mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar kita terkait pembahasan ini .

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas


- pengertian kerangka kerja konseptual
- mengetahui manfaat kerangka kerja konseptual
- mengetahui
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai :

“a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to


consistent standards and that prescribes the nature, function, and limits of financial accounting
and reporting”.

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan
dan laporan keuangan

Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-
kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang
menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus
dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya
mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang
dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board) telah
menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

 SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan


tujuan dan sasaran akuntansi.
 SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
 SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan
definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
 SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business
enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta
pedoman tentang informasi.
 SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
 SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”,
yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan
dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
4.2 PERAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Peran Suatu Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka kerja konseptual dari tingkat akuntansi, bertujuan untuk menyediakan struktur
teori akuntansi. Pada tingkat tertinggi yang teoritis, menyatakan ruang lingkup dan tujuan
pelaporan keuangan. Pada tingkat konseptual berikutnya mendasar, mengidentifikasi dan
mendefinisikan karakteristik kualitatif informasi keuangan (seperti relevansi, keandalan,
komparatif, dan dimengerti) dan elemen dasar akuntansi (seperti aktiva, kewajiban,
ekuitas, biaya pendapatan, dan keuntungan) . di tingkat operasional yang lebih rendah,
kesepakatan kerangka kerja konseptual dengan prinsip dan aturan pengakuan dan
pengukuran elemen dasar dan jenis informasi yang akan ditampilkan dalam laporan
keuangan.

Manfaat rerangka konseptual :


1.Untuk keperluan manajer dalam mengambil keputusan
2.Bagi manajemen dan auditor untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan sesuai
dengan aturan yang ditetapkan.
Rerangka konseptual diperlukan pelaporan keuangan (laporan keuangan dan penjelasan
tambahannya)Pelaporan keuangan adalah informasi yang diperlukan untuk keperluan
stakeholder dalam pengambilan keputusan terdiri dari :
- Laporan keuangan
- Catatan singkat (disclosure dan informasi tambahan)

Anda mungkin juga menyukai