LP Appendisitis
LP Appendisitis
Oleh :
RISKI RAHMAWATI
G3A017056
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didiagnosa per tahun, rata-rata usia anak yang mengalami apendisitis adalah
gastritis dan duodenitis (DepKes RI, 2006). Kelompok usia yang umumnya
barat (Sulu, Gunerhan, Ozturk & Arslan, 2010). Sebuah hasil penelitian
rendah serat daripada orang Caucasian, insiden apendisitis terjadi lebih rendah
demografi dan terjadi perubahan pola makan dalam masyarakat seiring dengan
Loren, 2007). Apendisitis dapat disebabkan oleh penyebab lainnya antara lain;
Gejala klasik yang terjadi pada anak yang menderita apendisitis antara lain
nyeri periumbilikal, mual, muntah, demam, dan nyeri tekan pada kuadaran
kanan bawah perut, (Marianne, Susan & Loren, 2007). Beberapa tanda nyeri
yang terjadi pada kasus apendisitis dapat diketahui melalui beberapa tanda
nyeri antara lain; Rovsing’s sign, Psoas sign, dan Jump Sign, (Lynn, Cynthia
(Brunner & Suddarth, 2001). Apendisitis yang tidak tertangani segera maka
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaporkan asuhan keperawatan medikal bedah
gastrointestinal: apendisitis
b. Mampu mengidentifikasi masalah dan analisis kebutuhan dari data
apendisitis
c. Mampu membuat rencana tindakan pada klien dengan gangguan
C. Metode Penulisan
1. Metode Pustaka
4
informasi di internet.
2. Eksperimen
D. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
BAB I
KONSEP DASAR
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan dari
abdomen darurat.
2. Etiologi
hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor apendiks dan cacing askaris dapat
Apendisitis akut sering tampil dengan gejala yang khas yang didasari
nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya disertai oleh demam ringan,
terinflamasi, nyeri tekan dapat dirasakan pada kuadran kanan bawah pada
titik Mc.Burney yang berada antara umbilikus dan spinalis iliaka superior
anterior. Derajat nyeri tekan, spasme otot dan apakah terdapat konstipasi
atau diare tidak tergantung pada beratnya infeksi dan lokasi apendiks. Bila
didaerah lumbal. Bila ujungnya ada pada pelvis, tanda-tanda ini dapat
kemih atau ureter. Adanya kekakuan pada bagian bawah otot rektus kanan
pada apendiks lebih tinggi pada lansia karena banyak dari pasien-pasien
4. Patofisiologi
mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut lokal yang ditandai oleh
nyeri epigastrium.
Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal
Keadaan ini disebut apendisitis supuratif akut. Bila kemudian aliran arteri
apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh
pada orang tua, perforasi mudah terjadi karena telah ada gangguan
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Penatalaksanaan
anestesi umum umum atau spinal, secara terbuka ataupun dengan cara
apendiktomi terbuka, insisi Mc.Burney banyak dipilih oleh para ahli bedah
Suzanne, 2002).
20
7. Patoflow Teori
21
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
utama dan hal yang penting di lakukan baik saat pasien pertama kali
a. Biodata
b. Riwayat kesehatan
sekitar umbilikus.
kolon.
dan memperingan.
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
abdomen
22
2) Palpasi
Pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan terasa nyeri.
Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri. Nyeri tekan perut
penekanan perut kiri bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan
tekanan pada perut kiri dilepas maka juga akan terasa sakit di perut
usus.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
penangannya.
4) Kolaborasi dengan dokter dalam penanganan jika terjadi tanda