Anda di halaman 1dari 8

BIMBINGAN dr.

Andhika (27/7/2017)

1. Edukasi pasien kuning


2. DD Trombositopenia
3. Penyakit Jantung Rematik
4. Diare disentri
5. PNC
6. Kriteria kejang demam
7. Jadwal Imunisasi 5 bulan
8. Resep antipiretik dan Edukasi

Sering Keluar

1. PNC
2. Anemia def besi
3. Diare, DHF
4. Kejang Demam
5. Meningitis
6. Imunisasi

DM

Tinggi potensi genentik, diagnosis banding

Diare, 5 pilar diare

Anemia def besi, tata laksana, Purpura Hemosonlein

Trombositopenia, ITP, DHF

DHF, HIV, TFA seklaigus resep, campak

PJB (sianotik asianotik) dan PJD

ISK, Sindrom nefrotik, hipertensi (kurva tensi, cara ngukur)

Kejang demam (kapan obat rumatan), meningitis, anamnesis kejang

PNC (assesment, diagnosis, cara pemebrian,

Ikterik neonatorum

Pneumonia, bronkiolitis, asma, croup syndrome, pertussis, diphteri

Imunisasi

PNC

Kasus gizi kurang (jarang gizi buruk)

1. Assesment Status gizi


Antropometri, klinis,lab, dan recall diet
BB/U, TB/U, BB/TB (bikin pertama), tentukan <5tahun (WHO), atau >5tahun (CDC)
Kalo WHO tentukan z score
TB/U  untuk kalori
RDA: (dg TB/U) Kebutuhan kalori kali berat badan ideal
Kebutuhan cairan  dengan DERO

2. Kebutuhan kalori
3. Jenis nutrisi
Diet nasi lauk cara pemberian per oral

4. Cara pemberian
Toleransi, Akseptabilitas, Efektifitas

5. Edukasi
Edukasi pasien gizi kurang  feeding rule (tepat jadwal, prosedur, lingkungan) jadwal (3x
makan besar diselingi 2x snack) prosedure (anak makan maksimal 30 menit, lebih dari itu
dihentikan, berikan minum air putih jangan susu) lingkungan (jangan ada distraksi, makan
dalam posisi duduk)

IMUNISASI

DEPKES 2014, IDAI 2016

DEPKES  imunisasi wajib usia 0,1 (bcg, polio 1),2,3,4,9,18 (pentabio 4, campak booster) kelas 1
(campak, DT),2 (dT),3 (dT)

Campak  MR usia 0-15 bulan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya

Anak 5 bulan pentabio 3 (IM, 0.5 mL), polio 4 (opv 2 tetes oral dan ipv IM 0.5 paha kanan)

IM pentabio, polio dan hepB di vastus lateralis kanan atau kiri

Subkutan  campak 0.5

Intrakutan  BCG

BCG telat? > 3/ 6 bulan (beda pendapat) bulan mantoux test terlebih dahulu

IKTERUS NEONATORUM, SEPSIS NEONATORUM

Ikterus neonatorum fisiologis (>2 hari, kurang dari 2 minggu)

HbF di bayi baru pecah, edukasi kalo ikterus 5 hari  ASI on demand, jemur pagi hari (jam 7 sampe
8 pagi, selama 10-15 menit) jaga kehangatan, rawat tali pusat (copot di hari ke 7) cegah hipotermi.

Dd : dehidrasi, infeksi, Ab inkom (<48 jam), sepsis, prematuritas, hipotermia, kolestasis ec atresia
billier (paling sering)
Sepsis neonatorum (early, late onset) batas 3 hari. Lihat faktor resiko IBU (KPD, infeksi, keputihan
dll), BAYI (prematuritas, asfiksia, aspirasi mekoneum)

ADB

Bagaimana gambaran darah tepi ADB, Anemia mikrositik hipokromik, pencils cell)

Ada 3 stadium ADB, parameter panel besi (yang meningkat TIBC)

Bagaimana surat rujukan

Tata laksana

Pemberian preparat besi 4-6 mg/kgBB/hari sampe kenaikan besi, dilanjutkan 2-3 bulan

Diagnosis banding

Dasar diagnosis (Anamnesis: pucat, lelah, lemas, lesu, sering makan PICA, pmx fisik: pucat, tidak
didapatkan hepatosplenomegali, lab: Hb kurang dari 10)

Anisositosis

Thalasemia  usia RBC belum 120 hari udah di destruksi, whur cell, stomatosit, dkk. KASIH kelasi
besi apabila kadar ferritin >1000, vit C untuk bantu ikat ke kelasi besi, vit E untuk anticida

Trombositopenia

Dd: ITP (ada riwayat infeksi sebelum nya 2 mgg – 4 mgg sebelumnya (indeksi sal napas/sal cerna)

Tidak ada demam, ada peteki

dd DHF

ITP tata laksana steroid 2mg/KgBB selama 7-14 hari

Indikasi trombosit < 10.000 dengan perdarahan mukosa

Cara hitung pemberian TC

Diare disentri

Shigella, amoeba, ETEC dan EHEC

Tatalaksana 5 pilar diare: rehidrasi, zink, ,nutrisi, antibiotik sesuai indikasi, edukasi

AB: metronidazole

Diare sekretorik  ada sekret sekret, mukus, ex Enterotoxic E.Coli, ngga ada darah

Diare osmotik  merusak vili usus, ganggu pompa Na-K, bisa kejang seperti pada shigella

Ada tenesmus berarti ada invasi

Amoeba berbau busuk


Beri zink 10 mg/ 20 mg 10-14 hari

Tata laksana dehidrasi

Macam macam pola demam

Kontinyu  tiphoid

Step lat

Remiten (tidak mencapai suhu normal)  keganasan

Intermiten (mencapai suhu normal)  TB

DHF

Kriteria klinis

1. Demam tinggi mendadak


2. Tanda pertarahan
3. Hepatomegali
4. Tanda Shock

Kriteria lab

1. Trombositopeni
2. Hemokonstentrasi

DHF 1  warn sign! Nyeri perut, sesak, penurunan kesadaran, muntah darah, mimisan, tidak BAK
dalam 24 jam

Demam hari ke 3 evaluasi lab/ 24 jam

PENYAKIT JANTUNG ANAK (DIDAPAT dan BAWAAN)

PDA, TOF, VSD

PDA  bising kontinyu

VSD  bising pansistolik

TOF  booth shape, biru, sering jongkok

PJR

Didahului demam rematik

Paling sering mithral dan aorta

dE: Penyakit jantung bawaan/ didapat, sianotik / asianotik


dA: tergantung bising nya

dF: tergantung NYHA

kriteria ROSS  untuk bayi yg belum bisa beraktifitas

CARA MENAMPUNG URIN MIDSTREAM

1. IC
2. Siapkan container steril
3. Sterilisasi genital
4. Pasien suruh pipis beberapa saat (JANGAN langsung ditampung)
5. Terus langsung tampung hingga 5 cc
6. Setelah 5 cc jangan sampe habis, kemudian ditutup alat penampungnya

ISK

Simplek (tidak ada keterlibatan organ Genitourinaria)

Komplek (ada, ex: stenosis ureter, hidronephrosis dll)

Ditemukan bakteri 105 dari urin midstream atau foley catheter, kalo suprapubik berapapun

Anamnesis: disuria, polikisuria

Tx: Ampicilin 100 mg/kgBB/ hari

Amoxicilin 60 mg/kg

Pemeriksaan penunjang  Kultur urin, USG

SINDROM NEFROTIK

1. Proteinnuri
2. Hipoalbuminemia
3. Edema anasarka
4. Hiperkolesterolemia

GNAPS

Biasanya didahului TFA 2mgg sebelumnya/ Pioderma 4 mgg sebelumnya

Hipertensi, hematuria, demam

Dasar diagnosis  riwayat BAK merah, bengkak

TB

Skoring TB : ada 8 parameter


Regimen 2 RHZ (15/10/35 mg/kgBB/hari)

Puyer/KDT

R/ rifampicin 150 bla bla

KDT 10 g  R/ OAT FDC anak Fase intensif no LX

Mantoux  liat indurasi >10mm

PNEUMONIA

Demam, batuk pilek, sesak

RBH di akhir inspirasi

Bronkiolitis  ada wheezing, Tx: suportif, infus, oksigen, paracetamol

ASMA

Ada wheezing di ekspirasi

Asma ringan sedang, intermiten/persisten

Beta agonis

Nebulisasi selama 2-3 menit

CROUP

Laryngotracheobrongkitis  batuk menggonggong

Tx: nebulisasi dengan epinefrin 1 mg/ Nacl 5 ml

Pertussis

Eritromicin 40 mg/kg/hari dalam 3 dosis 5-7 hari

Diphteri

ADS 80.000 IU

Eritromicin

CAMPAK

VitA 100.000 IU single dose

Paracetamol
KEJANG DEMAM

suhu >38, disebabkan

Simpleks

Komples

Disebabkan oleh ekstrakranial

MENINGITIS

Kejang, demam, penurunan kesadaran, meningeal sign +.

Gold stand: LBP. Indikasi (10): kejang pertama, sepsis, mastoiditis, tb milier, keganasan
hematologi, dll

Bakteri: pmn meningkat dominan neutrofil

TB: protein sangat meningkat, dominansi mononuklear

Virus:

ENSEPHALITIS

Penurunan kesadaran lebih dalam

Hipotiroid, DM, tb bapak+tb ibu+ 13 cowok 12 cewek /2

CDGP

HIPOTIROID

Hernia umbilikalis, Ikterik, atoni/ hipotoni

DM 1

Sel b pankreas tidak dapat menghasilkan insulin

Tanda klasik DM + penurunan BB tanpa sebab jelas

KIPI

Cari habis imunisasi apa. Misal post campak: dikasih tx campak. Kalo kipi ringan: edukasi + tx
simptomatis nutrisi dan cairan adekuat

KOMPRES

Air hangat, di lipatan, kalo diinfus cairan tambah 2.5%, >38 dikasih antipiretik

Ibuprofen es agregasi trombosit


Thypoid

Demam stepladder, bradikardi

Tirah baring, nutrisi, kloramfenikol

5 FAKTOR HEMOKOAGULASI

Anda mungkin juga menyukai