OLEH KELOMPOK 10
UNIVERSITAS UDAYANA
1
2018
PEMBAHASAN
A. FAKTOR-FAKTOR KEPERILAKUAN
2
yang cukup cepat (misalnya promosi, transfer, dan seterusnya) yang terjadi di
kebanyakan organisasi.
3
dana yang tersedia untuk mendanainya, suatu kondisi yang disebut dengan
rasionalisasi modal.
B. TAMPILAN RASIO
Dalam meninjau faktor-faktor ini, juga dicatat bahwa terdapat masalah-masalah
yang ditimbulkan oleh kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memilih proyek modal
dan kebutuhan akan kreativitas dan penilaian manusia.
Kesimpulannya, seseorang dapat mengatakan bahwa proses penyusunan anggaran
memiliki tampak muka rasionalitas, terutama ketika model matematis yang rumit
digunakan. Model matematis tersebut memberikan atmosfir kepastian, logika, dan ilmu
pengetahuan. Tetapi, yang mendasari proses pengambilan keputusan adalah faktir-faktor
keperilakuan yang disebutkan dalam bab ini. Sayangnya, para pengambil keputusan
mungkin tidak ingin mengakui bahwa faktor-faktor manusia yang irasional mungkin
menjadi faktor yang terpenting dalam penerimaan atau penolakan terhadap suatu proyek
tertentu.
C. SARAN-SARAN PERBAIKAN
Adapun yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh yang merugikan dari
faktor-faktor keperilakuan manusia terhadap proses penyusunan anggara modal adalah
Pertama, adalah penting bahwa mereka yang terlibat dalam penyusunan anggaran modal
menyadari faktor-faktor keperilakuan yang melekat pada proses tersebut. dimana
mungkin, faktor-faktor ini sebaiknya tidak diperbolehkan untuk mengaburkan data
keputusan yang relevandan yang bersifat lebih rasional. Sementara itu tidak mungkin
untuk tidak sama sekali menghilangkan faktor-faktor manusia, suatu pendekatan yang
berhasil akan menekankan pada kesadaran akan faktor-faktor tersebut dan uasaha-usaha
untuk mengendalikan dampaknya yang disfungsional. Lebih lanjut lagi, agar audit pasca
implementasi dilakukan terhadap proyek-proyek anggaran modal.
Kesimpulannya, disarankan bahwa mereka yang terlibat dalam proses
penyusunan anggaran modal dan dalam manajemen proyek modal sebaiknya paling tidak
menyadari akan faktor-faktor keperilakuan yang terlibat. Paling tidak, mereka sebaiknya
mengambil langkah-langkah aktif untuk memastikan bahwa faktor-faktor keperilakuan
dari penyusunan anggaran modal tidak menghasilkan keputusan yang suboptimal.