Anda di halaman 1dari 1

Freud memiliki ketertarikan dan pelatihan profesional yang dia jalani sangat banyak dan sangat

luas. Freud selalu berpikir bahwa dirinya adalah seorang ilmuwan yang memperluas
pengetahuan manusia. Freud mengambil jurusan biologi sebagai fokus utamanya, dan
melakukan penelitian dalam bidang fisiologi selama enam tahun di bawah seorang ilmuan
hebat dari German yaitu Ernst Brucke, yang merupakan direktur dari Laboratorium Fisiologi di
Universitasnya, setelah itu Freud mengambil spesialisasi di bidang neurologi.

Ketertarikan Freud terhadap psikologi dan awal mula dari berkembangnya teori psikoanalisa
dimulai ketika dia menghabiskan banyak waktu Paris pada tahun 1885-1886. Pada saat itu
Freud merasa takjub tehadap karya seorang neurolog Perancis yaitu Jean Charcot, yang pada
saat itu menggunakan hipnosis untuk menyembuhkan pasien dengan histeria dan pasien-pasien
dengan berbagai kondisi mental yang tidak normal. Ketika Freud kembali ke Vienna, Freud
melakukan eksperimen menggunakan hypnosis. Freud mulai menggunakan hipnosis dalam
praktiknya, meskipun tidak mengerti cara kerjanya secara mendalam. Tetapi, semenjak kejadian
abreaksi dimana seorang pasien terbangun dan mencekiknya, Freud menemukan bahwa efek
positif dari hipnosis tidak berlangsung lama dan akhirnya Freud meninggalkan hipnosis sebagai
salah satu metode psikoterapi. Akibatnya, perkembangan hipnosis mengalami kemunduran
sejak saat itu. (Kroger, 2007).

Freud juga melakukan eksperimen lain, ia pernah melakukan eksperimen dengan kokain dan
memakannya. Tetapi ia menyesalkan bahwa ilmu pengetahuan menyatakan kokain adalah zat
adiktif yang dapat membuat orang ketagihan.

Referensi : Kroger, W.S. (2008). Clinical & experimental hypnosis in medicine, densistry and
psychology. Philadelphia USA: Lippincott William & Wilkins.

Kahija. (2007). Hipnoterapi: Prinsip-prinsip dasar praktek psikoterapi. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai