Anda di halaman 1dari 47

1.

Adanya tujuan yang sulit


tercapai jika hanya
seorang diri
Gammara ma gang,
kayak anak band
betulan ma, tapi nda
ada anggotaku
Mohon doa restu
yaikhlaskan kami
bersama
2. Kelompok dapat memenuhi
kebutuhan fisiologis
maupun psikologis
3. Kelompok dapat mendorong
pengembangan konsep diri &
harga diri
Orang lain membantu kita lebih sadar apa yang perlu kita tambah ataupun
kurangi dalam diri kita..
Hidup memang sejatinya hanya untuk memastikan bahwa setiap kehadiran
kita berarti senyum buat orang-orang di sekitar kita
4. Kelompok dapat menjadi
sumber pengetahuan &
informasi
Bersama, kolaborasi untuk harmonisasi
Bersama, mengaji & mengkaji, agar menjadi pribadi yang teruji
Bersama, belajar & berujar, agar menjadi lebih terpelajar
5. Kelompok dapat memberi
keuntungan ekonomis
(Walgito, 2008)
Misalnya dengan menjadi anggota
koperasi, arisan, MLM, atau
kelompok-kelompok yang
berorientasi profit
Secara sederhana dapat dipahami bahwa,
individu masuk ke dalam suatu kelompok
untuk sebuah alasan keuntungan dari
kelompok, baik keuntungan fisiologis
maupun psikologis
Meski demikian, ada juga individu yang
menjadikan kelompok hanya sekadar
instrumen (batu loncatan) untuk meraih
keuntungan di luar kelompok
Pendapat lain
Kepribadian
1
Jenis Kelamin
2
Motivasi Sosial (need for affiliation, need for
intimacy, need for power)
3
Pengalaman
4
Menghindari Kecemasan (anxiety)
Membangun Kelekatan (attachment)
5
Forsyth, 2010
High
Anxiety

Preoccupied Fearful
Group
Low High
Avoidance Attachment Avoidance
Styles

Secure Dismissing
Low
Anxiety
Forsyth, 2010
High Anxiety-High Avoidance Fearful

Merasa tidak aman dengan dirinya sendiri, dan


takut akan penolakan
High Avoidance Low Anxiety
Dismissing

Tidak tertarik untuk berkelompok


Low Anxiety Low Avoidance
Secure
Percaya diri dan berkeinginan untuk
terhubung dengan orang lain
Low Avoidance High Anxiety
Preoccupied
Mencari keanggotaan dalam suatu kelompok, tapi
sangat takut akan penolakan

Forsyth, 2010
Ascribed Group: tidak
perludiusahakan karena Anak
sudah merupakan bagian
dari kelompok secara Keponakan
spontan

Acquired Karang Taruna


Group Majelis Taklim

Penner; dalam Walgito, 2008


Jenis-jenis Kelompok

Group Size Scope of Activities

Goal Interest
Value Formality
Duration Origin

(dalam Walgito, 2008


Dapat dipahami bahwa pada dasarnya
kesamaan menggerakkan individu
(organisme) untuk membentuk kelompok atas
dasar kesamaan tersebut (Walgito, 2008)
(Walgito, 2008)
1. Prospective Member Calon anggota baru
2. New Member Anggota baru, tahap
penyesuaian
3. Full Member Anggota penuh, mulai
mendapatkan posisi tertentu dalam kelompok
4. Marginal Member Mulai tampak
ketidakcocokan
5. Ex-Member Individu keluar dari kelompok,
dan menjadi mantan (ex) anggota kelompok
Adjourning
Performing
Norming
Storming
Forming

(Forsyth, 2010)
1. Forming: The Orientation Stage(fase orientasi, yg
mau ikut bem hrus ldkm)
2. Storming: The Conflict Stage(fase konflik, ketika
memulai mau gabung )
3. Norming: The Structure Stage(akhirnya sepakat
menjadi bend)
4. Performing: The Work Stage(tampll)
5. Adjourning: The Dissolution Stage (planned or
spontaneous)( muncul fase

Anda mungkin juga menyukai